Demi menyekolahkan dang adik ke jenjang yang lebih tinggi, Cahaya rela merantau ke kota menjadi pembantu sekaligus pengasuh untuk seorang anak kecil yang memiliki luka batin. Untuk menaklukkan anak kecil yang keras kepala sekaligus nakal, Cahaya harus ekstra sabar dan memutar otak untuk mendapatkan hatinya.
Namun, siapa sangka. Sang majikan menaruh hati padanya, akan tetapi tidak mudah bagi mereka berdua bila ingin bersatu, ada tembok penghalang yang tinggi dan juga jalanan terjal serta berliku yang harus mereka lewati.
akankah majikannya berhasil mewujudkan cintanya dan membangunnya? ataukah pupus karena begitu besar rintangannya? simak yuk, guys ceritanya... !
Happy reading 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah
Sejenak Akbar menimang keputusannya, dia menoleh kearah Mahya dan Rachel secara bergantian. Sagara melipat kedua tangannya di dada, dia menatap Akbar dengan tatapan yang tak bisa di artikan.
"Mahya Amidasari binti Wartoyo, aku talak engkau dan sekarang kau bukan istriku lagi." Ucap Akbar dengan tegas tanpa ada beban apapun yang keluar dari mulutnya.
Rachel menyunggingkan senyumnya, dia akhirnya menang. Mahya memejamkan matanya, ia memalingkan wajahnya enggan menatap Akbar dan juga pelakor rumah tangganya.
"Tunggu apalagi? Mumpung ada penghulu, cepat nikahkan mereka dan setelah itu kalian angkat kaki dari rumah ini. Aku harap kau masih bertanggung jawab Akbar, dan yang perlu kamu ingat..! Rumah yang kalian pijak ini adalah rumah atas namaku, bahkan apa yang kau miliki sebagian besar adalah hakku." Ucap Mahya dengan mulut bergetar.
Sagara pun berjalan kearah ayahnya, dia menarik tangan keduanya untuk membawanya kearah meja akad nikah. Penghulu kebingungan, pasalnya yang dia tahu kalau Akbar adalah orangtua yang akan menjadi wali, bukan menjadi mempelai pengantin.
Sagara meminta kerabat Rachel duduk untuk menjadi saksi, begitu pun paman Sagara yang datang dari lombok untuk menjadi saksi dari pihak ayahnya.
Waktu penghulu pun terbatas, dia masih memiliki jadwal di tempat lain. Sagara menyaksikan Akbar menikah dengan pilihannya, ia bukan menyaksikan kebahagiaan Akbar, melainkan awal kehancuran ayahnya dan juga Rachel sebagai pengkhianat di keluarganya.
Akbar menjabat tangan penghulu dan ijab pun mulai di langsungkan.
Cahaya terkikik geli, dia segera mengeluarkan ponselnya dan mulai mengarahkan kamera kearah meja ijab. Matheo dan Aliando mengerutkan keningnya, mereka penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Cahaya.
"Kamu ngapain, Cahaya?" Tanya Aliando.
"Ya merekam, apalagi?" Jawab Cahaya.
"Rusak nanti hp nya, mending gak usah." Ucap Matheo.
"Dihhh, ini momen langka tahu. Biasanya kan pengantin dandan yang cantik ala barbie atau ala-ala ratu di istana raja, baru kali ini lihat pengantin prianya bonyok, pengantin ceweknya kayak gembel, hahaha..." Ucap Cahaya tak bisa menahan tawanya.
Aliando dan Matheo pun mengalihkan pandangannya kepada kedua pengantin dadakan itu, mereka pun menutup mulutnya menahan tawa agar tak meledak. Apa yang di katakan Cahaya memang faktanya, melihat penampilan Rachel yang acak-acakan dan juga wajahnya yang merah akibat blush on alami dari Amira.
"Hooh juga ya." Ucap Aliando.
"Tuh kan, apa saya bilang. Kalau begini mah, cantikan saya kemana-mana." Ucap Cahaya bangga pada dirinya sendiri.
Sayang sekali Bima tak ikut, kalau ikut pasti dia akan sangat senang sekali melihat bibinya yang jadi gembel. Dan yang patinya, Cahaya ada teman ghibah.
Aliando segera mengeluarkan ponselnya, dia juga ikut merekam hal langka yang dikatakan Cahaya.
'Jangan salah paham ya guys, ini pernikahan pelakor dan juga aki-aki kurang asem ya. Jangan salfok sama wajah mereka, dua-duanya bukan gembel kok, cuman lagi apes aja 🤣🤣'
Aliando membuat caption sebelum ia up ke media sosial, perutnya serasa di gelitiki bulu ayam sampai rahangnya terasa keram menahan tawanya.
Matheo mengambil hp Aliando, dia membaca caption yang di tulis disana dan akhirnya ia pun ikut tertawa.
Setelah ijab qobul selesai, Sagara meminta para tamu undangan untuk bubar dari rumahnya. Ia berjalan kedalam rumah memanggil beberapa pelayan, dia juga meminta persetujuan dari ibunya untuk mengeluarkan semua barang milik Akbar dan juga Rachel dari kamarnya. Mahya memberikan persetujuan, pelayan pun bergegas naik ke lantai atas dan ada juga yang berjalan menuju kamar tamu, mereka semua membereskan semua barang yang sudah tidak layak berada di rumah utama.
Saat Akbar dan Rachel masuk, mereka terdiam saat ada seorang pelayan menyeret koper Rachel. Dari lantai atas pun dua orang pelayan juga yang membawa masing-masing satu koper di tangannya, Akbar sangat tahu koper itu milik siapa.
"Silahkan angkat kaki dari rumah ini...!" Usir Mahya dengan tatapan tajamnya.
"Apa-apan ini..! Gak bisa, ini rumah suamiku yang sah." Sewot Rachel.
"Oh ya? Loe bego apa gimana? Ini Rumah hasil kerja keras Mama, semua aset yang ada di rumah ini ya atas nama Mama, perusahaan yang di pimpin aki-aki itu juga atas nama Mama. So? Loe yang kudunya pergi dari sini." Ucap Kiki.
Rachel terkesiap, wajah angkuh yang semual ia tampilkan berubah menjadi kekhawatiran. Tatapannya beralih kearah Akbar yang menundukkan kepalanya.
"Bilang sama aku, kalau semuanya bohong..!" Pekik Rachel.
"Itu benar, tapi kamu tenang saja. Aku akan ambil semuanya dalam hitungan hari, percaya kan semuanya padaku." Bisik Akbar.
Amira dan Sagara berdiri dengan tegap di samping ibunya, Kiki menjadi garda terdepan untuk melindungi wanita yang sudah melahirkannya.
"Lagian, cowok mokondo kok di kasih jatah. Rugi bandar, apalagi minusnya udah tua." Sindir Matheo.
"Yang ada burungnya langsung stroke, hahaha..." Ucap Cahaya terkekeh.
"Letoy, hahaha." Sahut Aliando.
Akbar dan Rachel geram dengan ucapan ketiganya, Sagara memanggil satpam untuk menyeret keduanya keluar dari rumah. Tubuh Mahya pun kembali ambruk, ia menangis pilu begitu Akbar selaku pria yang selalu ia banggakan dengan mudahnya mendua.
lampu hijau nich lngsng akrab aja ma camer🥰🥰🥰❤️
ganteng2 biar gak patah hati+dpt yg baik jg Sholehah 🥰🥰
kalau gara tau dia ditipu selama ini gimana rasanya ya. gara masih tulus mengingat relia , menyimpan namanya penuh kasih dihatinya, ngga tau aja dia 😄, dia sudah di tipu
relia sekeluarga relia bahagia dengan suami barunya.