Gadis Cantik Kesayangan Bos Dingin

Mia rasanya sudah gatal, tak lagi ingin berama lama.

"Kheeem"

"Saya akan menjawab semua pertanyaan tanpa terlewat sedikit pun. tolong rekam.. dan jangan hilangkan satu kata pun" ucap mia menatap tegas pada para wartawan.. tatapan mia sangat menusuk.. membuat mereka mengangguk patuh.

"Benar saya adalah keponakan dari tuan Atmaja, yang di pungut belasan tahun lalu saat mama saya meninggal di susul oleh kakek saya juga" ucap mia membiarkan mereka merekam dan menatap sinis atmaja.

"Lalu ada apa dengan ini nona? bukan kah tidak sopan menyetujui di adopsi tanpa di ketahui oleh wali?"

"Apa kamu tidak menganggap kami lagi mia? kami yang selalu merawatmu selama ini" ucap lia mmebuat media mematap tak suka pada mia dan winata.

"Apa saya harus menjelaskan dengan sejelas jelasnya?" ucap mia sedikit tersenyum miring, matanya menatap tajam pada atmaja. jujur saja.. atmaja tak pernah melihat mia seperti ini. keponakannya adalah anak yang patuh dan penurut.. juga penakut. lalu apa ini?

"Karena kalian sangat penasaran. maka saya akan berbaik hati menceritakannya."

"Saya tinggal di rumah besar.. di lapisi kemegahan. Juga tinggal bersama orang berpengaruh di kota ini"

"Saya tekankan lagi.. saya TINGGAL.. bukan di rawat. Tolong bedakan kata di rawat dan kata tinggal." tegas mia membuat mereka kembali terdiam.

"Saya adalah anak pungut yang jika di luar di perlakukan bak seorang keponakan. saya adalah sepupu dari nona cantik itu yang sekali kali juga membuat saya kehilangan masa muda juga teman teman saya" ucap mia membuat kerumunan berbisik bisik sinis ke arah atmaja dan bella.

"Lalu di hadapan kalian semua.. saya Mia Winata, ingin bertanya kepada Tuan atmaja dan keluarga... di bagian mana kah kalian layak di sebut merawat?"

"Apakah tidak cukup anak pungut ini kalian perlakukan sebagai seorang pembantu hingga sampai Ginjal saya di paksa di donorkan untuk menutupi sakit dari nona Bella Atmaja?"

"Bahkan yang tidak keluarga sekalipun tidak akan se tega itu"

Atmaja menegang.

Dia tidak tau mia akan se tegas dan seberani itu. dia pikir dia masih bisa menggertak mia.

Media segera meliput atmaja yang tampak pucat dan menghindar.

cibiran dari para tamu undangan untuk kuarga winata. bahkan rian yang sedari tadi hanya diam.. dia menatap sendu pada mia.. lalu rian segera keluar dari gedung itu. rasanya dia masih saja menjadi pengecut yang tak bisa apa apa.

dia hanya akan jadi bayang bayang dari atmaja.

"Jika bukan karena papa winata, mama elina dan juga kedua kakakku.. aku bahkan tidak tau apakah aku masih bisa hidup dan berdiri saat ini"

"Jika bukan karena nama keluarga Winata.. saya tidak tau, organ tubuh mana lagi yang harus saya korbankan untuk menebus kebaikan tuan Winata yang telah MERAWAT saya" sarkas mia dingin dan datar. tidak ada kemarahan.. hanya ketegasan, membuat orang orang merinding.

"Dan lagi pula, bukankah dalam hukum juga jelas, proses yang di jalankan papa winata semua sesuai prosedur. karena sejak awal saya tidak terdaftar sebagai bagian dari keluarga manapun.. selain mendiang mama saya yang hanya tinggal nama"

Atmaja begitu malu. Lia juga tak ada muka lagi mereka pucat. apalagi tadi dengan jelas bisikan para wartawan membuat mereka semakin di rendahkan.

"Keluarga tak berperasaan.. bisa bisa nya mereka sejahat itu kepada keluarga sendir"

"Apakah mereka psikopat?"

"Bahkan ayam sekalipun tak sejahat itu"

"wajahnya saja terlihat bersih, tapi hatinya sangat kotor"

Atmaja menatap mia yang sedang tersenyum remeh ke arahnya.

Dia berjalan keluar di ikuti oleh lia dan bella yang hanya bisa menunduk. apalagi belal yang tadi berjalan begitu anggun, dan di kenalkan pada beberapa kolega.. saat ini tak ada muka lagi menatap ke depan.

"Sayang.. kamu tidak apa apa?" mama elina segera menghampiri mia.

mia memeluk mama elina.

di ikuti oleh zian dan alex juga.

"Mia baik baik saja ma.. mia sudah berjanji, akan menjaga mama dan keluarga mia" ucap mia lembut.

"Tapi ?"

"Tidak apa apa ma.. mia bisa mengatasinya. Selama kalian ada di samping mia"

Mereka tersenyum bangga pada gadis kecil dan tangguh di depan mereka.

"Papa bangga padamu nak.."

"Papa... " mia memeluk winata

"Makasih" gumamnya mengeratkan pelukan pada pria yang sudah mulai renta itu.

Mereka mencicipi hidangan dengan hati yang lega.

Hasil jepretan dan juga rekaman yang tadi di rekam oleh para wartawan juga ternyata sudah di upload dan menjadi berita yang banyak di perbincangkan.

Video yang berdurasi tak lebih dari setengah jam itu sudah di tonton jutaan kali. dan menjadi berita trending topik.

Banyak komentar kebencian para atmaja dan keluarganya.. juga banyak yang memuji mia yang sangat sabar selama ini.

"Ayo papa kenalkan pada teman teman papa"

Mereka berjalan berkenalan dengan beberapa kenalan. juga kerabat dan saudara saudara jauh dari papa winata.. yang mengumumkan secara resmi. Mia Winata adalah putri dari Winata dan Elina.

"Anda sangat cantik nona" puji salah satu tamu undangan.

"Terimakasih tuan, itu menurun dari mama saya" jawab mia membuat mereka tersenyum berbeda dari mama elina yang hanya malu malu.

Mia begitu tau cara mencairkan suasana.. dia melibatkan mama dan papa bahkan kakak kakaknya untuk setiap hal yang di bicarakan oleh orang orang pada nya. seolah olah dia tak ada nilainya tanpa keluarga winata.

tak

tak

tak

Suara derap langkah membuat perhatian semua orang beralih.

"Mohon maaf tuan winata.. saya terlambat" ucapnya ramah.

Sedangkan alex dan zian saling memandang, seolah sedang memberikan kode masing masing.

"Ah.. suatu kehormatan, anda bisa menghadiri acara kami tuan edward.."

Ya..

yang jadi tamu tak terduga adalah edward wiguna. dia sangat jarang ikut perkumpulan seperti ini.

Edward mengikuti semua perkembangan bahkan video mia yang sedang viral dia tonton dan semua berita dia baca..

Edward tersenyum puas.. gadisnya memang tak salah lagi. dia gadis pilihannya.

Beberapa pebisnis yang tak punya kesempatan bisa berbincang bersama edward begini merasa iri. karna sangat sulit untuk bekerja sama dengan edward dan perusahaan nya.

Saat para pebisnis ingin mendekat dan berniat basa basi.. tapi edward membencinya. dia menyuruh rey menggantikan.

Mia bukan tak tau siapa edward wiguna. dulu dia begitu mengidolakan edward. yang selalu stabil di posisinya sebagai pebisnis muda nomor 1 di Indonesia.

Tapi mia merasa kehadiran tuan edward pasti karena papa winata.. dia tidak tau saja.. bagaimana repotnya edward mencoba banyak jas hanya untuk bisa tampil menawan di depan mia.

"perkenalkan nona, saya Edward wiguna.." ucap edward dengan ramah pada mia. membuat beberapa orang terbengong. tidak pernah mereka melihat edward se hangat itu.. bahkan dengan keluarganya sekalipun.

"Kenalkan tuan, saya Mia Winata" mia membalas jabatan tangan dari edward. mereka tersenyum sebagai perkenalan pertama bagi keduanya. setelah saling mengagumi dalam diam.

Di sudut lain, zian dan alex saling berbisik bisik sambil menatap tajam pada pria yang sedang tersenyum pada adik mereka.

BERSAMBUNG..