"Aku kalah dan aku mencinta nya." ~ Raja Revan Zuhaimi.
Bagaimana seorang Raja vampir yang terjebak dalam permainan nya sendiri, niat hati ingin menjerat si perempuan, tapi siapa sangka diri nya sendiri yang terjerat dalam pesona perempuan itu sendiri.
"Tidak ada cinta yang tulus, kecuali cinta Ayahanda."~ Putri Alana Zelda Geraldine Wallace.
Akan kah Ras vampir dan Manusia bisa bersatu?
Bagaimana cara Alana menyikapi perasaan nya, saat rahasia besar Raja Revan Zuhaimi terbongkar?
Apakah Cinta akan tetap menjadi pemenang nya? Atau Benci yang akan menjadi akhir dari segalanya?
__________________________________________
"Cepat pergi sebelum ayah dan kakak ku melihat mu," ucap putri Alana mengendus kesal.
"Aku ini sangat tampan, apa kamu tidak ingin mencium ku?" tanya Raja Revan tersenyum mesum.
"SAPU IJUK APA YANG KAMU KATAKAN!!" teriak Raja Wallace berlari ke arah Raja Revan dan Putri Alana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LAPORAN MATTEO
"Ah aku tidak sabar ingin bertemu lagi dengan si cantik, tak apa walupun aku tidak mendapatkan darah nya yang sangat berharga itu, yang penting aku mendapatkan orang nya, itu sudah lebih dari cukup, untuk membuat aku hidup selama tujuh ratus kedepan," cerocos Matteo senyum-senyum seperti orang gila.
"Sudah bosan hidup," ucap Raja Revan dingin.
"Tentu saja tidak, aku masih ingin membawa si cantik ke atas ranjang ku," jawab Matteo sewot.
Matteo belum sadar siapa yang sedang berbicara, maka nya pria itu berani menjawab seperti itu, Matteo merasa yang bertanya itu adalah Jacky.
Sementara Dilon dan Jacky yang melihat kebodohan Matteo, mereka berdua menutup mata nya.
Suasana di ruangan itu tiba-tiba berubah, menjadi lebih dingin menusuk ke tulang-tulang.
"Dasar bodoh," batin Jacky mengumpati kebodohan Matteo.
Dilon pria paling waras di antara mereka, hanya memutar bola matanya malas.
"Eh kenapa aku tiba-tiba merinding begini," ucap Matteo bergidik ngeri.
"Jadi kapan aku bisa menarik jantung mu?" tanya Raja Revan dingin.
"A-apa? tanya Matteo tertegun.
"Sekarang atau satu menit lagi," ucap Raja Revan dengan tatapan penuh intimidasi.
"Y-yang Mulia, apa maksud Anda, kenapa Anda menginginkan jantung saya? Lalu bagaimana dengan saya?" tanya Matteo dengan tampang bodoh nya.
Jacky yang mendengar perkataan Matteo mengeram rendah, teman nya ini memang sangat bodoh.
"Lagipula untuk apa Anda meminta jantung saya?" tanya Matteo lagi.
"Diam bodoh," bisik Jacky geram.
"Apasih," jawab Matteo memutar bola mata nya malas.
"Dilon segera singkirkan anak bodoh ini dari hadapan saya!!" ucap Raja Revan dengan mata memerah.
Deg
Raja Revan bukan lah orang sabar, untuk meladeni kebodohan Matteo, apa lagi saat ini suasana hati nya sedang tidak baik-baik saja.
Ketiga Vampir tampan yang menjabat sebagai tangan kanan Raja Revan itu bergetar ketakutan melihat aura membunuh dari junjungan mereka.
Semenjak pertemuan nya dengan Putri Alana, Raja Revan merasa ada sesuatu yang mengusik hati dan pikiran nya.
"Yang Mulia saya tolong segera tarik kembali Aura Anda, kalau tidak, bisa-bisa saya ngompol disini," ucap Matteo masih sempat-sempatnya.
"Dan saya minta maaf soal si cantik Yang Mulia, saya tidak jadi untuk menjadikan si cantik kekasih saya," lanjut Matteo.
Sombong sekali kau Matteo, kamu pikir putri Alana mau dengar kamu hah😭
"Yang Mulia Raja tenang saja, saya akan menghapus rasa yang ada di hati saya, akan saya korban kan semua nya demi Anda,"ucap Matteo dramatis.
"Apa perlu saya-"
"Sudah cukup," ucap Raja Revan memotong perkataan Matteo.
Raja Revan tidak punya waktu untuk mendengar kan, omong kosong Matteo, kalau saja Matteo tidak bisa di andalkan, sudah sedari lama, Raja Revan menarik jantung Matteo keluar.
Matteo itu sangat menyebalkan, tapi juga sangat pandai mengelabui musuh, jadi cukup berguna.
"Apa yang kamu dapat kan," ucap Raja Revan dingin.
Suasana berubah menjadi serius, bahkan Matteo dan Jacky sudah memang wajah serius mereka, hanya saja kekesalan di wajah Matteo masih sangat kentara.
"Tuan Maher memerintah para bawahannya untuk mencari keberadaan gadis terpilih itu Yang Mulia," lapor Matteo, dengan tegas.
"Sudah ku duga," gumam Raja Revan mengerat kan gigi nya.
"Teruskan," ucap Raja Revan dingin.
"Tuan Maher juga berencana menjadikan gadis terpilih itu sebagai penghangat ranjang nya," jawab Matteo jujur.
Wussss
Matteo, Jacky dan Dilon saling berpegangan tangan, saat merasakan Aura yang begitu kuat, berkali-kali lipat dari Raja Revan.
Entah kenapa mendengar perkataan Matteo tentang rencana Tuan Maher, membuat hati Raja Revan terasa panas seperti terbakar, sebelum nya tidak pernah Raja Revan merasakan perasaan seperti ini.
"Brengsek!" umpat Raja Revan.
PYAR
BRAK
BRAK
Lantai istana kerajaan Zuhaimi bergetar, pertanda bahwa saat ini sang pemimpin sedang marah besar.
PYAR
PYAR
PYAR
Aura gelap menyelimuti istana kerajaan Zuhaimi, membuat semua bangsa Vampir yang ada di sana segera pergi untuk mencari tempat aman.
Matteo dan Jacky saling berpelukan, sementara Dilon masih berusaha untuk tetap tenang.
Dilon bisa melihat ada kemarahan yang sengat besar di dalam bola mata Raja Revan, tapi terlihat Raja Revan sedang menahan nya, walupun tidak sepenuhnya hilang, dan mengakibatkan guncangan di wilayah bangsa vampir.
Setelah cukup lama, akhir Raja Revan kembali menguasai diri nya, dan guncangan itu juga sudah berhenti, suasana di ruangan Raja Revan sudah kembali stabil, tidak se mengerikan tadi.
"Huf.... Untung aku masih hidup," ucap Matteo mengelus dada nya lega.
Tiba-tiba Matteo teringat dengan pembicaraan Antara Tuan Maher dan Naomi, perihal rencana mereka.
"Apa aku harus mengatakan nya juga? Tapi bagaimana kalau nanti Yang Mulia Raja kembali marah seperti tadi," batin Matteo bimbang.
"Masih ada lagi yang ingin kamu bicarakan Matteo?" tanya Raja Revan seolah bisa membaca pikiran Matteo.
"Itu yang Mulia," jawab Matteo gugup.
"Katakan, saya tidak tertarik dengan wajah bodoh mu itu," ucap Raja Revan dingin.
Mendengar perkataan Raja Revan, Matteo yang awal nya takut, berubah menjadi kesal, junjungan nya ini memang sangat kejam, bisa-bisa nya wajah tampan nya, di bilang wajah bodoh.
"Aku genius dan aku tampan huh!" ucap Matteo mendengus.
Jacky dan Dilon memutar bola matanya malas, mereka sudah ribuan kali mendengar Matteo memuji diri nya sendiri.
"Cepat katakan," ucap Raja tidak menghiraukan kekesalan Matteo.
"Nona Naomi dan Tuan Maher berencana untuk menjebak Anda, di saat bulan purnama merah nanti," jawab Matteo.
Mendengar jawaban dari Matteo, Raja Revan menyungging kan senyum miring nya.
Apa katanya? Ingin menjebak nya, dan berahap bisa menjerat diri nya.
Cih mimpi, pikir Raja Revan tersenyum miring.
"Biarkan saja, kamu hanya perlu awasi mereka," jawab Raja Revan santai
"Tapi Yang mulia, saya tidak mau mengawasi mereka lagi, mereka sangat mesum," ucap Matteo kembali merengek.
"Se jenis kamu berarti, sama-sama mesum. Lalu apa yang menjadi masalah?" ucap Jacky mewakili Raja Revan.
Karena Jacky yakin, bahwa Raja Revan tidak akan menghiraukan keinginan Matteo.
Bukan sekali dua kali Matteo merengek tidak mau mengawasi keluarga Maher, tapi sama sekali tidak pernah Raja Revan gubris.
Matteo walaupun sedikit gila dan bodoh itu, sangat handal sebagai mata-mata, maka nya Raja Revan memerintah kan Matteo untuk mengawasi keluarga Maher, karena selama ini hanya keluarga Maher yang merupakan Vampir yang sangat merepotkan, dan selalu mencari masalah dengan Raja Revan.
"Dilon segera cari tahu siapa gadis itu sebenarnya, besok saya sudah ingin mendapatkan identitas nya," ucap Raja Revan melirik Dilon.
"Baik Yang Mulia," jawab Dilon sopan.
Thor, kenapa Pangeran Brian dan Damar gak ada di Istana Kerajaan Wallace saat adik kesayangan mereka dalam masalah