Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 27
Setelah 3 jam perjalanan, akhir nya Lastri sampai di simpang menuju kampung nya. Sungguh ia sudah sangat rindu
"Bang,ke rumah kakek Parman" salah satu tukang ojek yang mangkal di sana langsung Lastri hampiri
"Ok dek,ayo naik"
Lastri pun duduk di belakang,sementara tas ransel nya di letak kan di depan oleh abang ojek. Paper bag yang dari Putra ia letak kan d tengah,karna tangan nya terlalu pegal jika harus di tenteng
Perjalanan yang sekitar 15 menit dari simpang ke rumah, akhir nya Lastri sampai dan memberikan uang 10rb pada abang ojek. Kakek dan nenek nya yang kemungkinan masih di ladang,Lastri masuk ke dalam dan keadaan kampung terlihat sepi karna masih sibuk ber aktivitas di ladang masing masing
Pintu yang tidak selalu di kunci dengan gembok,hanya di tutup rapat dan bagian gagang pintu di tekan lewat jendela kecil di samping pintu itu. Lastri masukkan tangan nya untuk menggapai gagang pintu itu agar ia bisa segera masuk
"Huuuuufffft, akhir nya aku sampai juga. Aku sudah sangat rindu,tapi aku akan bersihkan dulu rumah ini dan memasak untuk makan malam" Lastri meregangkan kedua tangan nya ke atas seakan menggapai tenaga baru "Semangat" Lastri beranjak menuju dapur karna ia akan mulai dari sana
"Pakaian kotor ini aku rendam saja dulu,Lastri membuka semua horden jendela dan pintu serta baju baju yang bergantungan milik kakek nya. Kebiasaan kakek nya dari dulu,selalu suka menggantungkan pakaian nya hingga ber hari hari
Lastri mulai semua nya dengan penuh semangat,Lastri buka semua jendela agar udara berganti karna agak pengap. Walau rumah itu dari kayu,tapi terlihat bersih walau tidak sebersih dan serapi ketika Lastri ada
Tanpa terasa sudah satu jam ia berkutat, membersihkan setiap sudut dan membersihkan rak piring yang berdebu dan membersihkan perabot yang ada di sana juga
Dan waktu sudah menunjukkan angka 4 lewat 5 menit,Lastri yang sudah selesai merapikan bagian seluruh rumah hingga dapur serta halaman. Lastri pun mulai memasak,yang kebetulan ada terong hijau, cabe ijo di halaman belakang serta ada ikan asin kepala batu "Tumis terong cabe ijo,trus bakar ikan asin seperti nya nikmat,hmmm" Lastri yang membayangkan nya menjil*t bibir nya dengan penuh semangat
Lastri pun mulai petik terong dan cabe ijo itu,agar ia segera mengolah nya. Nasi ia tanak kan dulu di atas tungku yang terbuat dari batu itu menggunakan kayu,di atas tungku itu di letak sepotong petak kecil Seng lalu di tengah nya di lubang agar tidak membuat periuk atau kuali langsung hitam pekat
Ia kerjakan masakan nya itu dengan sepenuh hati,dan dengan hatinya yang begitu senang. Karna ia sudah lama tidak memasak untuk kedua orang yang di sayang nya itu
Setelah hampir tiga jam ia berkutat,semua sudah selesai. Rumah dan dapur yang sudah bersih dan rapi,karna Lastri sapu dan pel serta bagian sawang di atas di bersihkan nya. Halaman yang sudah bersih dan bunga bunga yang sudah di siram juga,serta makanan yang sudah selesai ia masak
Menunggu kakek dan nenek nya pulang,ia mulai mengerjakan pakaian yang sudah ia rendam tadi. Lastri yang tidak merasa capek,membersihkan pakaian itu satu per satu dengan tangan nya yang memegang brus
Satu jam akhir nya pakaian nya selesai,dan besok pagi nya ia tinggal jemur. Ia pun mulai membersihkan diri nya,karna pakaian yang ia kenakan pun sudah basah
Tanpa Lastri sadari,kakek dan nenek nya sudah pulang membawa pisang dua tandan "Buk,ini semua?? Apa cucu kita sudah sampai?" kakek yang melihat halaman dan seluruh ruangan tampak bersih
"Iya pak,itu seperti nya cucu kita sedang mandi. Kita tunggu saja dulu di sini,ini teh sudah cucu kita buat. Dari dulu cucu kita tidak berubah yah pak" nek Dalimah mengusap wajah nya yang di aliri air mata nya
Mereka pun menikmati teh manis yang sudah di seduh Lastri di atas meja itu,sembari menunggu cucu mereka selesai mandi