NovelToon NovelToon
Dosa Yang Kucintai

Dosa Yang Kucintai

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

"Aku mencintainya, tapi akulah alasan kehancurannya. Bisakah ia tetap mencintaiku setelah tahu akulah penghancurnya?"

Hania, pewaris tunggal keluarga kaya, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Meskipun seluruh sumber daya dan koneksi dikerahkan untuk mencarinya, Hania tetap tak ditemukan. Tidak ada yang tahu, ia menyamar sebagai perawat sederhana untuk merawat Ziyo, seorang pria buta dan lumpuh yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya.

Di tengah kebersamaan, cinta diam-diam tumbuh di hati mereka. Namun, Hania menyimpan rahasia besar yang tak termaafkan, ia adalah alasan Ziyo kehilangan penglihatannya dan kemampuannya untuk berjalan. Saat kebenaran terungkap, apakah cinta mampu mengalahkan rasa benci? Ataukah Ziyo akan membalas dendam pada wanita yang telah menghancurkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Menutup Informasi

Prasetyo tersenyum tipis. “Kabar baik, Tuan.”

Ziyo terdiam sesaat, lalu memberi isyarat agar Prasetyo melanjutkan.

“Dokter menemukan metode terapi terbaru untuk memulihkan saraf di kaki Anda. Ini bukan jaminan, tapi ada peluang besar untuk kesembuhan jika kita mengikuti prosedur yang tepat.”

Hening.

Hania melirik sekilas ke arah Ziyo, berusaha membaca reaksinya. Namun pria itu tetap tak menunjukkan perubahan berarti, hanya helaan napas panjang yang terdengar.

“Seberapa besar peluangnya?” akhirnya Ziyo bertanya, suaranya tetap dingin tapi ada sesuatu di dalamnya—sebuah harapan yang nyaris tak terdengar.

“Cukup besar. Dokter yakin dengan terapi intensif, ada kemungkinan kaki Anda bisa kembali bergerak,” jelas Prasetyo. “Tapi butuh waktu dan kesabaran.”

Ziyo terdiam lama sebelum akhirnya mengangguk. “Kalau begitu, lakukan.”

Prasetyo menghela napas lega, sementara Hania yang sejak tadi diam, menggenggam erat tangannya sendiri. Ia bersyukur Ziyo tak menolak harapan itu.

Namun di balik ketenangan wajah Ziyo, pikirannya berputar. Ia tahu seseorang menginginkan dirinya tetap seperti ini—buta dan lumpuh. Dan jika ada harapan baginya untuk sembuh, maka musuhnya pasti tidak akan tinggal diam.

***

Di dalam ruangan administrasi rumah sakit, Hania duduk dengan tenang di hadapan kepala administrasi dan salah satu dokter senior yang menangani perawatan Ziyo. Meski raut wajahnya terlihat lembut, ada ketegasan dalam sorot matanya.

"Saya ingin membahas sesuatu yang sangat penting mengenai pasien Ziyo," kata Hania, menyebutkan nama pria yang tengah ia rawat dan perlahan ia kagumi.

Kepala administrasi bertukar pandang dengan dokter senior di sampingnya sebelum menjawab, "Silakan, Nona Hania. Ada masalah dengan perawatannya?"

Hania menarik napas pelan. "Beberapa waktu lalu, ada upaya penukaran obat yang seharusnya dikonsumsi oleh Ziyo. Jika saya tidak mencurigai perubahan bentuk dan warna obat yang diberikan oleh apoteker, mungkin perkembangannya tidak akan berjalan sebaik sekarang."

Dokter senior itu mengerutkan kening. "Penukaran obat?"

"Ya, dan saya sudah mengumpulkan bukti. Saya sengaja meminta pihak keamanan rumah sakit memeriksa rekaman CCTV pada hari kejadian. Hasilnya? Ada seorang pria yang terekam mencoba menukar obat sebelum diberikan pada pasien," ujar Hania sambil meletakkan flash drive kecil di atas meja.

Kepala administrasi mengambil benda itu dengan ekspresi waspada. "Kenapa Anda tidak langsung melaporkannya pada kami?"

Hania tersenyum kecil. "Karena saya ingin melihat seberapa serius rumah sakit ini dalam menangani keamanan pasien. Dan sejauh ini, saya belum mendengar ada tindakan tegas untuk menyelidiki pelaku. Tidak ada yang memberi tahu siapa dia, apa motifnya, atau bahkan bagaimana dia bisa memiliki akses ke obat pasien."

Ruangan itu mendadak hening. Kepala administrasi dan dokter senior tampak gelisah.

"Apa yang Anda inginkan, Nona Hania?" tanya kepala administrasi akhirnya.

Wajah Hania tetap tenang, tetapi nada suaranya tegas. "Saya ingin semua informasi medis tentang Ziyo dirahasiakan. Hanya dokter utama dan tim medis yang bertanggung jawab yang boleh mengakses datanya. Tidak ada yang bisa mengambil informasi tanpa izin tertulis. Jika terjadi kebocoran informasi, saya akan memastikan keteledoran rumah sakit ini dipublikasikan ke media. Saya yakin rumah sakit sebesar ini tidak ingin namanya tercemar akibat kelalaian yang membahayakan pasien, bukan?"

Dokter senior menghela napas, lalu menatap kepala administrasi, yang akhirnya mengangguk pelan. "Baik, kami akan mengatur ulang akses data pasien Ziyo dan meningkatkan pengawasan terhadap obat-obatannya."

Hania tersenyum tipis. "Terima kasih. Saya harap rumah sakit bisa bekerja sama dengan baik. Keselamatan pasien lebih penting daripada apa pun."

Setelah itu, Hania bangkit, meninggalkan ruangan dengan langkah mantap. Ia tahu ini hanya langkah awal untuk melindungi Ziyo. Pihak yang ingin mencelakai pria itu pasti tidak akan berhenti sampai di sini. Namun, ia akan selalu berada satu langkah di depan mereka.

***

Ziyo menghela napas panjang. Sudah hampir seharian Hania tidak ada di rumah. Biasanya, suara langkahnya, aroma samar dari parfum yang selalu dipakai wanita itu, bahkan suara napasnya yang nyaris tak terdengar, semuanya menjadi bagian dari rutinitas yang tanpa sadar ia nikmati.

Hari ini, hening terasa begitu menusuk.

“Pak Pras, Hania belum pulang?” tanyanya akhirnya.

Pak Prasetyo yang sedang merapikan dokumennya menoleh, sedikit terkejut. “Belum, Tuan. Tadi katanya ada urusan di luar.”

Ziyo diam. Ia tak suka ini. Ada perasaan asing yang merayap di dadanya. Tak nyaman. Gelisah.

Biasanya ia tak pernah peduli jika seseorang datang atau pergi. Namun, ini berbeda. Hania berbeda.

Ia menyesap tehnya, tapi rasa hangatnya tidak memberikan kenyamanan seperti biasa. Apa mungkin karena teh ini tidak dibuat oleh tangan Hania?

Ziyo menggeleng pelan. Seharusnya ini bukan masalah besar. Tapi mengapa ia terus menunggu suara langkah kaki yang familiar itu?

Prasetyo menatap Ziyo dengan dahi sedikit berkerut. Ada sesuatu yang berbeda kali ini. Meskipun samar, ia bisa melihat dan merasakan kegelisahan dari wajah serta gerakan pria itu—sesuatu yang hampir tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Tuan baik-baik saja?" tanyanya hati-hati.

Ziyo terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab singkat, "Hum."

Prasetyo mengamati pria itu lebih lama. Biasanya, Ziyo selalu tenang, tak tergoyahkan oleh apa pun. Tapi hari ini... ada yang berubah.

Prasetyo menghela napas pelan, menyadari sesuatu. "Kalau begitu, saya pamit. Ada beberapa hal yang harus saya selesaikan."

Ziyo hanya mengangguk kecil, tapi gerakannya tampak sedikit ragu.

Saat melangkah keluar, Prasetyo menoleh sekali lagi, matanya menyipit penuh pemikiran. Mungkinkah ini ada hubungannya dengan Hania yang pergi seharian?

Ruangan terasa hening setelah Prasetyo pergi. Ketika suara langkah kaki terdengar di ambang pintu, Ziyo yang tengah bersandar di kursi rodanya langsung menegakkan tubuhnya.

“Hania?” tanyanya, memastikan.

“Iya, ini saya,” suara Hania terdengar sedikit lelah. “Maaf, saya pulang terlambat.”

Ziyo menghela napas pelan. “Ke mana saja?”

Hania meletakkan tasnya, berjalan mendekat. “Teman saya… dia hampir bunuh diri.”

Dahi Ziyo sedikit berkerut. “Bunuh diri?”

“Iya. Dia baru saja putus dengan pacarnya. Saya harus menemani dan memastikan dia baik-baik saja,” jawab Hania dengan nada meyakinkan. Padahal seharian ini ia sibuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan perawatan dan pengobatan Ziyo, setelahnya ia menyelesaikan urusan bisnisnya.

Ziyo terdiam sejenak. Ada sesuatu dalam nada suara Hania yang terasa berbeda. Namun, ia tidak langsung menyanggah.

“Kau tidak memberitahuku,” ujar Ziyo akhirnya.

Hania tersenyum kecil. “Saya tidak ingin mengganggu Anda dengan masalah ini. Lagipula, saya tahu Anda pasti akan baik-baik saja tanpa saya untuk beberapa jam.”

Ziyo tidak menjawab. Ia tahu Hania sedang menyembunyikan sesuatu, tapi tidak ingin memaksanya bicara. Hanya saja… mengapa rasanya begitu mengganggu?

Sedangkan Hania menatap Ziyo dengan perasaan lega. Seharian meninggalkan pria ini, tanpa disadari ia merindukan wajahnya yang tenang, suara lembutnya yang selalu terdengar stabil, bahkan aroma tubuhnya yang khas—berbeda dari pria lain yang pernah ia temui.

"Tunggu... Kenapa aku merasa seperti ini?"

Hania tersentak oleh pikirannya sendiri. Rasa asing itu menyusup begitu halus ke dalam hatinya. Setiap hari bersama Ziyo, memerhatikannya menghadapi keterbatasan dengan ketenangan luar biasa, Hania semakin tenggelam dalam kekaguman. Namun kini, lebih dari sekadar kagum, ada debar halus yang membuatnya bingung. Tanpa sadar, perlahan ia telah menaruh hati pada pria itu.

Ziyo dan Hania tanpa sadar jatuh cinta. Hubungan mereka berkembang secara alami melalui interaksi sehari-hari yang penuh ketulusan dan kedekatan emosional.

Hania mulai mengagumi Ziyo bukan hanya karena ketenangannya menghadapi segala cobaan, tetapi juga karena keteguhan hatinya. Seorang pria yang kehilangan banyak hal, penglihatan, kemampuan berjalan, bahkan wajahnya yang dulu tampan. Namun tetap berpikir jernih, tidak meratapi nasib, dan masih bisa menjadi sosok yang kuat. Rasa kagum Hania berubah menjadi rasa ingin melindungi, dan tanpa sadar, cinta pun tumbuh dari sana.

Ziyo, meskipun awalnya hanya merasa Hania adalah perawat yang tulus, perlahan-lahan mulai merasakan kenyamanan yang lebih dari sekadar hubungan profesional. Dia tak bisa melihat wajah Hania, tapi dia bisa merasakan ketulusan wanita itu dalam setiap sentuhan dan perhatiannya. Dia tahu ada sesuatu yang disembunyikan Hania, tapi justru karena itu, dia semakin penasaran dan ingin mengenalnya lebih dalam.

Perasaan itu tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dalam sebelum mereka berdua menyadarinya.

...🔸"Cinta adalah misteri, datang tanpa diundang, pergi tanpa permisi. Belajarlah untuk menikmati kehadirannya dan merelakan kepergiannya."🔸...

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
kaylla salsabella
kabar baik ziyo
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
cinta mereka hadir perlahan tanpa paksaan. mereka saling membutuhkan. semoga mereka bisa bersama
Dwi Winarni Wina
Ziyo merasakan aman dan nyaman berada disisi hania krn hania merawat ziyo sangat tulus dan ikhlas...

Hania pergi ziyo ada yg hilang walaupun tidak bs melihat wajah hania ziyo bs merasakan ketulusan hania walaupun ada yg disembunyikan hania....
Dwi Winarni Wina
Pasti kabar baik buat ziyo smg ada donor kernel mata dan mengobati kakinya yg lumpuh....

Dalang utama adalah diva ingin mencelakai ziyo dan pura2 baik didepan ziyo bermuka dua diva ingin menguasai perusahaan.....
abimasta
semoga hania dan ziyo nantinya jadi pasangan yg berbahagia sama2 membasmi orang2 yang jahat disekitarnya
abimasta
tentunya kabar baik tuan ziyo
kaylla salsabella
egois si diva
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apakah itu kabar baik tentang operasi ziyo?
abimasta
ambisimu tidak akan berhasil diva
Dwi Winarni Wina
Diva sangat ambisius menguasai perusahaan dan menjauhkan Zian dr ziyo agar tidak tergantung lagi....

Dasar ibu diva hanya mementingkan diri dan tidak mementingkan kebahagiaan Zian..
Diva tidak akan tinggal diam pasti akan mencelakai ziyo lagi....
naifa Al Adlin
haduh ibu yg egois,,, g mau mengerti keinginan anaknya. padahal hanya ingin dekat dengan kakaknya apa salahnya? nanti kamu akan susah sendiri diva
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: keegoisan & ambisi diva bisa membuat dia kehilangan zian
total 1 replies
kaylla salsabella
mungkin diva sekongkol sama Brian
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
diva berniat jahat. tapi itu tak akan mudah sama sekali.
Dwi Winarni Wina
Ternyata dipura2 baik ternyata hatinya busuk berusaha mencelakai ziyo dan merebut perusahaan ziyo....
Dwi Winarni Wina
Ada yg berusaha mencelakai ziyo dan hania berusaha mencegahnya....
abimasta
waahhh benar saja diva dibalik rencana jahat ini,semoga hania tidak bisa diselidiki oleh suruhan diva
kaylla salsabella
semoga ketemu pelakunya
kaylla salsabella
nah ..nah ...ayo Hania ... semangat
kaylla salsabella
pasti si Brian itu
Dwi Winarni Wina
Hati2 dan waspada hania jgn baik2 ziyo dan ada org tidak mau melihat ziyo sembuh....

bagus hania bantu ziyo sembuh dan pulih lagi musuh msh mengincar ziyo....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!