Menanggung Beban Orang Tua Toxic

Ema dan Grey berjalan santai di lorong rumah sakit dengan masing-masing pikiran mereka, Ema dengan perhitungan di otaknya bagaimana dia akan membalas kebaikan Grey

Pria itu tampak tidak ingin rugi untuk apa yang dia lakukan untuk gadis itu, Ema merasa jika pria di sampingnya memberikan dia tekanan walau tidak secara langsung

“Kenapa aku merasa di jebak di sini…”. Batin Ema merasa tercekam

Sedangkan  Grey dia memperhatikan beberapa dokter pria yang melirik kearah mereka, sama seperti mereka di kota X dengan berbagai project

“Sudah benar aku mengunci gadis ini, ya meski hanya ketertarikan semata… setelah aku bosan aku akan mengakhiri kontrak kami…”

Tidak sedikit yang melirik gadis itu dengan pandangan yang sama, hanya saja gadis itu banyak bersama dengan Grey jadi tidak ada yang berani mendekatinya

Grey menghentikan langkahnya Ema tidak menyadari pria itu sampai Grey menahan pundak Ema

“Besok jumpai aku di ruangan ku sebelum jam makan”.

Satu Hari berlalu.

Ema tergesa-gesa menuju keruangan CEO dia harus segera berhadapan dengan Grey atas penawaran pria itu kemarin

Kenapa harus merepotkan seperti ini?. Batin Gadis itu dia tidak banyak mengeluh karena dia berpikir jika dana yang di keluarkan Grey memang sangat banyak

Hari itu juga Linda dan Leo tidak masuk sekolah Ema takut jika Anto dan Linda mungkin saja sudah keluar dari penjara dan akan bertindak lebih jauh

Jadi gadis itu memutuskan untuk menunggu waktu yang tepat yaitu memindahkan sekolah adik-adiknya ke tempat yang lebih baik dengan pengawasan terbaik juga

“Permisi pak…”. Ucap Ema saat masuk kedalam ruangan itu, hanya ada Grey disana

“Silahkan…”.

Pria itu menghentikan aktivitasnya dia menatap Ema dengan lekat menyuruh gadis itu untuk duduk disampig nya

“ada apa pak?”. tanya nya dia di panggil ke sana tanpa satu tugas pun dan dia yakin jika ini adalah pembahasan di luar pekerjaan.

Dua orang pria masuk keruangan itu berpakaian rapi dan tampak sangat serius dengan koper dan tab di tangan mereka

“Kami kuasa Hukum Tuan Grey”. Mereka memperkenalkan diri mereka dengan sopan

Melibatkan kuasa Hukum, Ema merasa tidak enak dengan ruangan itu dia melirik kearah Grey lalu mengingat kembali beberapa kejadian beberapa hari yang lalu

“Seperti yang anda ketahui jika Tuan Grey sudah menolong anda sejauh ini, untuk menyelamatkan kedua adik anda dan sampai sekarang adik anda masih di rawat”

Ema mengangguk karena benar adanya Grey sudah sangat membantu dirinya, dan Leo juga Linda mendapatkan perawatan yang amat bagus

“Dana yang di keluarkan beliau tidak sedikit, termaksud untuk pendidikan adik-adik anda nantinya semua akan di cover oleh Tuan Grey”

Hawa menjadi sangat tidak enak terutama pada Ema entah kenapa mengungkit masalah kemarin menjadi salah satu pilihan salah

Sedangkan grey hanya bersikap dingin dengan wajah datarnya entah apa yang ada di benak Grey sampai mengundang dua orang kepercayaannya di sana

“Jika di jumlah secara keseluruhan total dari pengeluaran Tuan Grey berkisar 1,5 Miliar rupiah”

“Apa…?!”. Ema tidak percaya “Jadi apakah saya harus mengganti kerugian?”. Sial apa aku di tipu?

“Memang kau bisa mengganti kerugian sebanyak itu? Kau bahkan tidak akan bisa menyicil nya sampai 10 tahun kedepan dengan gaji mu”. Grey memberi fakta sesungguhnya ada senyum jahat di bibir pria itu

“Anda tidak mengatakan ini sebelumnnya”. Ucap Ema kesal dia ingin sekali mencekik Grey saat itu juga

“Harusnya kau menanyakannya saat kita berada di hotel, tapi kau malah mengabaikannya dan cepat kembali ke kamar mu”

“Tapi… anda…”. Ema mengepal kedua tangannya dengan amat kesal

Kedua orang di depan sana kembali dengan dokumen di tangan mereka

“Nona Ema, anda tidak harus membayar kembali pengeluaran yang d berikan Tuan Grey…… seperti yang di sampaikan tuan beberapa hari lalu jika ada syarat yang harus anda penuhi untuk menggganti kerugian Tuan Grey”

Pengacara kedua melanjutkan penyataan kontrak itu membuat Ema semakin menegang saja

“Pihak pertama Tuan Grey, Pihak kedua Ema… dengan ini menyatakan pelunasan tanggung jawab menjadi sekertaris hingga 10 tahun kedepan dan pihak kedua harus ada saat pihak pertama membutuhkan bantuan”

Ema mengangguk menurutnya itu masih wajar karena dia masih bisa bekerja di sana, tapi pernyataan 10 tahun menjadi sekertaris? Dia sudah muak dengan Grey apa dia harus di samping pria itu setiap saat juga?

“Tunggu dulu, itu berarti aku akan…”

“ya selain anda harus menjadi sekertaris di kantor, sistem ini juga berlaku di luar jam kerja”

Ema mengepal tangannya dia sudah lelah dengan jadwal perkuliahan dan pekerjaan dia juga harus mengurus kedua adiknya dia harus membagi waktu dengan pria menyebalkan itu lagi

“Bisakah aku menolak?”. Tanya Ema dengan tegas

“Ya tentu”. Grey menjawab enteng “Tapi kau harus mengembalikan uang ku dalam waktu tiga hari”

Sama saja tidak boleh. Kesal Ema . Aku sudah kena jebak, dia sudah menjebak ku sejak awal, rugi sekali kehidupan ku menyedihkan…sangat menyedihkan

Ema menangis dalam hati kertas kontrak di letakan di atas meja, Grey terlebih dahulu menandatangi kertas itu lalu di geser pada Ema

“kau bisa memilih untuk tidak menandatangani nya”.

“tahukah anda sudah menjebak saya sejak awal?”.

“Kau cukup pintar, tapi tidak ada yang di rugikan Ema”

Gadis itu mengerutkan keningnya memang tidak ada yang di rugikan sekarang tapi tidak tahu nanti pria itu akan bertingkah juga tidak mungkin tidak

Dengan tangan gemetar Ema akhirnya menandatangani selembar kertas itu, membuat Grey tersenyum puas

Menyedihkan sekali. Batin gadis itu saat kertas itu kembali ketangan kedua pria didepannya

“Kertas ini akan kami simpan sampai masa berlaku selesai, jika keterangan dan aturan di dalamnya di langgar makan pihak kedua harus mengganti kerugian sebanyak dua kali lipat”

“Lalu bagaimana dengan pihak pertama”. Ema merasa tidak terima “bagaimana jika mereka melakukan kesalahan”

“Ema… kau lupa, kontrak ini dibuat karena kau”. Grey menunjuk kening Ema mengetuk bagian itu dengan telunjuknya beberapa kali “Kau berutang budi pada ku”

“Hei-hei! Ada apa ini?”. Neon yang baru saja datang melihat kedalam ruangan itu “Kalian? Kenapa kalian berada di sini? Ada hal penting?”. Tanya Neon pada kedua pengacara di sana

“Umh… pak..”

“Kalian kembalilah, terima kasih untuk kerja keras kalian”. grey memotong pembicaraan Neon kedua orang itu keluar tanpa menjawab pertanyaan Neon

“Wow apa ada hal yang menarik?”.

“ya kau bisa resaign mulai besok Neon, Ema akan menggantikan posisi mu”. Ucap Grey membuat Neon senang tidak main

“Benarkah”. Neon mendekat pada Ema lalu memeluk gadis itu erat “terimakasih gadis kecil, akhirnya aku bebas dari orang gila ini..!”

“Ah I..iya”. Ema mencoba memberontak tapi Neon memeluknya sangat erat “L..lepaskan saya pak”

“Lepaskan dia sialan! Kemas  barang mu dan pergi dari sini!’