NovelToon NovelToon
Ku Yakin Bahagia Datang

Ku Yakin Bahagia Datang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Gendhis Az-Zahra Bimantoro harus menerima takdir kematian ayahnya, Haris Bimantoro dalam sebuah kecelakaan tragis namun ternyata itu adalah awal penderitaan dalam hidupnya karena neraka yang diciptakan oleh Khalisa Azilia dan Marina Markova. Sampai satu hari ada pria Brazil yang datang untuk melamarnya menjadi istri namun tentu jalan terjal harus Gendhis lalui untuk meraih bahagianya kembali. Bagaimana akhir kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Dari Rusia

Di jantung kota Moskwa, di sebuah mansion mewah yang menjadi kediaman keluarga Pavrovsk, Dimitri Alegy Pavrovsk, seorang pria berusia 77 tahun dengan rambut putih dan sorot mata tajam yang mengingatkan pada Marina, berdiri dengan angkuh. Kabar kematian Marina, adik kandungnya, di Indonesia akibat penahanan dan terkuaknya kejahatan mereka, telah sampai kepadanya. Dendam dan amarah membakar hatinya.

Dimitri tidak tinggal diam. Ia menggunakan segala cara untuk menyelamatkan Khalisa, keponakannya, dari penjara di Indonesia. Dengan koneksi dan kekuasaan yang dimilikinya, ia berhasil mengatur pelarian Khalisa secara diam-diam dan membawanya ke Rusia.

Di Rusia, Khalisa tidak langsung menghadapi pengadilan atau hukuman. Dimitri memiliki rencana yang lebih besar untuknya. Ia akan memberikan Khalisa perawatan intensif dari tim psikolog dan dokter jiwa terbaik. Tujuannya adalah untuk memulihkan kondisi mental Khalisa yang terguncang akibat pengalaman traumatis di penjara.

Namun, perawatan ini bukan hanya untuk menyembuhkan luka batin Khalisa. Lebih dari itu, Dimitri ingin mencuci otak keponakannya itu, menjadikannya lebih kuat, lebih kejam, dan lebih setia kepadanya. Ia ingin Khalisa menjadi alat pembalasan dendam atas kematian Marina.

"Marina tidak boleh mati sia-sia," kata Dimitri, dengan suara yang dingin. "Khalisa akan melanjutkan perjuangannya. Ia akan membalas semua yang telah mereka lakukan pada keluarga kita."

Dimitri memiliki keyakinan yang kuat bahwa Khalisa memiliki potensi besar untuk menjadi penerus keluarga Pavrovsk. Ia melihat ambisi dan kegigihan Marina dalam diri Khalisa. Ia ingin memanfaatkan potensi ini untuk memperluas kekuasaan dan pengaruh keluarga Pavrovsk di dunia bisnis dan politik.

Khalisa akan menjadi lebih kuat dari Marina," kata Dimitri. "Ia akan menjadi senjata yang mematikan bagi musuh-musuh kita."

Di bawah bimbingan Dimitri dan tim psikolog serta dokter jiwa, Khalisa perlahan-lahan mulai berubah. Ia menjadi lebih pendiam, lebih dingin, dan lebih kejam Ia juga semakin mahir dalam menyusun kejahatan dan strategi bisnis.

"Khalisa sudah tidak lagi sama," kata Dimitri, dengan nada yang puas. "Ia telah menjadi bagian dari keluarga Pavrovsk yang sebenarnya."

Keluarga Pavrovsk, yang dikenal dekat dengan mafia Rusia, memiliki reputasi yang buruk di dunia internasional. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, seperti pencucian uang, penyelundupan, dan bahkan pembunuhan. Namun, di Rusia, mereka memiliki kekuasaan yang besar dan dilindungi oleh законы yang korup.

Dimitri dan Khalisa pun memanfaatkan kekuasaan ini untuk menjalankan bisnis mereka yang ilegal. Mereka tidak segan-segan menggunakan cara-cara kotor untuk mencapai tujuan mereka.

****

Kabar mengenai pengungkapan keterlibatan keluarga Pavrovsk dalam bisnis ilegal Khalisa dan Marina, serta hilangnya aset keluarga Bimantoro, dengan cepat sampai ke telinga Renan. Sebagai menantu dari keluarga yang menjadi korban dan juga sebagai perwakilan dari G Group, Renan merasa bertanggung jawab untuk mengambil tindakan. Ia tidak akan tinggal diam dan membiarkan keluarga Pavrovsk, yang terafiliasi dengan mafia Rusia, terus merajalela dan merugikan keluarganya.

"Ini sudah keterlaluan," kata Renan, dengan nada yang marah. "Mereka sudah merampas hak keluarga istri saya. Saya tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja."

Renan kemudian mengumpulkan timnya, termasuk Malizi, untuk membahas langkah-langkah yang akan mereka ambil. Ia ingin memastikan bahwa mereka memiliki rencana yang matang dan strategi yang efektif untuk menghadapi keluarga Pavrovsk.

"Kita harus bertindak cepat dan tegas," kata Renan, kepada timnya. "Kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa kita tidak takut untuk melawan mereka."

"Saya setuju, Pak Renan," timpal Malizi. "Kita harus mengungkap semua kejahatan mereka ke publik. Kita harus membuat mereka bertanggung jawab atas perbuatan mereka."

Renan dan timnya kemudian mulai menyusun rencana. Mereka akan menggunakan segala cara yang mereka miliki, termasuk jalur hukum untuk melawan keluarga Pavrovsk. Mereka juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama, seperti pemerintah, lembaga anti korupsi, dan juga media massa.

"Kita harus bersatu untuk melawan mereka," kata Renan. "Kita tidak bisa membiarkan mereka terus berbuat jahat."

Renan juga menyadari bahwa ini akan menjadi pertarungan yang berat. Keluarga Pavrovsk adalah keluarga yang sangat berkuasa dan berbahaya. Mereka memiliki jaringan bisnis yang luas dan juga koneksi dengan mafia Rusia. Namun, Renan tidak gentar. Ia yakin bahwa kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.

"Saya tidak akan pernah menyerah," kata Renan. "Saya akan terus berjuang sampai aset keluarga istri saya kembali ke tangan yang benar."

Renan dan timnya pun mulai bergerak. Mereka mengumpulkan bukti-bukti tentang kejahatan keluarga Pavrovsk, mencari informasi tentang aset-aset BM Group yang hilang, dan juga membangun jaringan dengan pihak-pihak lain yang bersedia membantu mereka.

****

Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kota Bandung, Gendhis menyempatkan diri untuk mengunjungi Renan di kantornya. Ia ingin menyampaikan sebuah keinginan yang telah lama ia pendam.

"Mas," sapa Gendhis, dengan suara lembut. "Aku ingin pergi ke Jakarta."

Renan, yang sedang fokus pada pekerjaannya, menoleh dan tersenyum kepada istrinya. "Ada apa, Sayang? Tumben ingin ke Jakarta?"

Gendhis menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Renan. "Aku ingin ziarah ke makam Papa," ujarnya, dengan nada yang sedikit bergetar.

Renan mengerti apa yang dirasakan oleh Gendhis. Ia tahu bahwa Gendhis sangat merindukan ayahnya, Haris. Sudah lama ia tidak mengunjungi makam ayahnya, dan kerinduan itu kini semakin memuncak.

"Tentu saja boleh, Sayang," kata Renan, dengan nada yang penuh pengertian. "Kapan kamu ingin pergi?"

Gendhis tersenyum lega mendengar jawaban Renan. Ia sangat berterima kasih atas pengertian dan dukungan yang selalu diberikan oleh suaminya.

"Aku ingin pergi minggu depan, Mas," jawab Gendhis. "Sekalian aku ingin bertemu dengan Mas Bismo."

"Baiklah," kata Renan. "Nanti aku atur semuanya. Kamu tidak perlu khawatir."

Gendhis mengangguk dan tersenyum. Ia merasa sangat bahagia karena keinginannya untuk mengunjungi makam ayahnya akan segera terwujud.

"Terima kasih, Mas," kata Gendhis, dengan nada yang tulus. "Kamu memang suami yang terbaik."

Renan memeluk Gendhis dengan erat. Ia tahu bahwa Gendhis adalah wanita yang sangat kuat dan tegar. Ia telah melalui banyak cobaan dalam hidupnya, namun ia selalu bisa bangkit dan menghadapi semuanya dengan tegar.

"Aku akan selalu ada untukmu, Sayang," kata Renan, dengan nada yang penuh kasih sayang. "Kamu tidak pernah sendirian."

Gendhis membalas pelukan Renan dengan erat. Ia merasa sangat beruntung memiliki suami yang sangat mencintainya dan selalu ada di sisinya.

"Aku juga sangat mencintaimu, Mas," kata Gendhis. "Kamu adalah segalanya bagiku."

Setelah perbincangan itu, Renan segera menghubungi asistennya untuk mengatur perjalanan Gendhis ke Jakarta. Ia ingin memastikan bahwa Gendhis akan pergi dengan nyaman dan aman.

"Tolong atur semuanya dengan baik," kata Renan, kepada asistennya. "Aku ingin Gendhis merasa nyaman selama perjalanannya."

"Baik, Pak," jawab asistennya. "Saya akan segera mengurusnya."

Renan kemudian kembali ke pekerjaannya dengan hati yang tenang. Ia tahu bahwa Gendhis akan baik-baik saja selama perjalanannya ke Jakarta. Ia percaya bahwa Gendhis adalah wanita yang mandiri dan bisa menjaga dirinya sendiri.

1
Mika Su
sangat relate sskali
Serena Muna: terima kasih kakka
total 1 replies
Mika Su
sangat menarik sekali
Mika Su
aku kok gedeg ya liat tokohnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir juga di novel aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!