Syakira Aurelia Devi seorang wanita yang berhubungan dengan pria beristri, tak tahu jika kekasihnya memiliki seorang istri. Membuatnya harus berurusan dengan seorang pria kejam dan dingin yang sangat menyayangi adik perempuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TPG : Bab 27
Bertahun-tahun berlalu...
Adrian duduk dengan tatapan dingin, nampak pria itu duduk santai dengan kacamata yang terpasang di hidung mancungnya. Pintu ruangan kerjanya terbuka secara perlahan dan menampilkan sosok wanita dengan tatapan serius.
"Adrian, orang tua ku terus menanyakan tentang pernikahan kita. Ini sudah 5 tahun kita bertunangan, kenapa kau belum memperjelas hubungan ini." Jelas Luna dengan mata yang menatap penuh keseriusan pada Adrian.
Namun Adrian hanya diam dan tetap fokus pada layar laptop miliknya, ia seakan tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Luna barusan.
Luna merasa kesal dengan sikap Adrian, selama bertunangan hubungan dengan Adrian sama sekali tidak ada kemajuan. Dan bahkan Adrian seperti tidak ada niatan untuk menikahi Luna, bahkan Citra tidak bisa membujuk putranya untuk menikahi Luna meski wanita itu terus memaksa.
"Aku sedang tidak ingin menikah." Jawab Adrian singkat, ia lalu menyalakan sebatang rokok miliknya dan menghisap nya secara perlahan.
"Kamu kelewatan banget, Adrian." Jawab Luna dengan nada frustasi.
Adrian hanya diam meski di maki oleh wanita itu, Luna lalu berbalik pergi meninggalkan Adrian dengan ekspresi wajah yang marah dan kesal.
Saat Luna keluar dari ruangan Adrian, Hizam masuk dengan wajah yang serius. Ia menatap ke arah Adrian seraya menyerahkan berkas-berkas yang di minta oleh pria itu.
"Aku ingin seorang wanita untuk menemani ku malam ini." Jelas Adrian seraya ke arah Hizam.
"Apa ciri-ciri wanita nya harus sama seperti wanita itu?" Tanya Hizam.
Adrian tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan dari Hizam, "Kau juga sudah tahu bukan selera ku, kenapa kau masih harus bertanya?" Ucap Adrian yang kini menatap serius ke arah Hizam.
Hizam menganggukkan kepalanya dengan pelan, ia lalu keluar dari ruangan Adrian. Sudah lima tahun berlalu, dan selama beberapa bulan Adrian terus mencari keberadaan Syakira, namun tanpa di sangka Adrian sudah tidak mencari wanita itu lagi dan seakan menganggap jika Syakira hanya wanita yang sekilas datang lalu pergi seperti wanita biasa.
Namun sekarang Adrian sering menghabiskan malam bersama dengan wanita yang memiliki ciri-ciri seperti Syakira, tapi hanya satu kali berhubungan Adrian tidak akan mau lagi berhubungan dengan wanita yang sama.
Saat Hizam berjalan dari ruangan kerja Adrian, tatapan matanya tertuju pada sosok wanita di depannya. Begitu juga dengan Jesslyn, tatapannya tertuju pada Hizam yang berjalan hendak pergi.
Jesslyn tersenyum ke arah Hizam, namun hal itu di hiraukan oleh Hizam. Lalu pria itu pergi menjauh dari Jesslyn.
.
.
.
Syakira duduk seraya memandangi jualannya yang sudah hampir sedikit, beberapa tahun terakhir ia selalu berpindah-pindah tempat. Selama 2 tahun ia tinggal di Garut kota, namun setelah itu ia pindah ke kota bandung dan sekarang ia pindah lagi ke Jakarta.
Ada rasa sesak di dada Syakira jika mengingat tentang Jakarta, kelap-kelip lampu di setiap sudut kota serta gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Hingga kenangan buruknya dengan seorang pria yang membuatnya tidak bisa lupa akan hal itu.
"Mama.." Suara lembut anak laki-laki memanggil Syakira yang membuat Syakira langsung menoleh dengan senyuman hangat.
"Alaric, kok kamu datang ke sini? Kenapa enggak di rumah." Jawab Syakira, seraya menggendong tubuh mungil putranya yang sudah berusia 4 tahun.
Alaric Ramaditya Maheswara adalah nama putra Syakira, meski usianya baru menginjak 4 tahun tapi Alaric sudah sangat fasih dalam berbicara tidak seperti anak pada umumnya. Alaric jarang menangis, bahkan Syakira sudah lupa kapan putranya terakhir menangis.
"Biar Alaric saja Mama yang menjualnya." Ucap Alaric, Syakira jelas menolak. Tapi entah kenapa pesona putranya sangat hebat dan mampu membuat wanita-wanita muda langsung berdatangan dan langsung membeli semua dagangan Syakira.
Tak membutuhkan waktu 1 jam, semua barang dagangan Syakira habis terjual. Wanita itu terdiam dengan pikiran yang bingung, ia berjalan berjam-jam tapi hanya terjual beberapa. Namun setelah putranya datang, barang dagangannya langsung laris terjual.
"Kau memang aset berharga ku.. Huhuhu.." Gumam Syakira.
Syakira sangat yakin jika kepintaran Alaric menurun darinya dan juga wajah tampan menggemaskan putranya semuanya darinya, dan tidak ada sedikitpun gen yang di turunkan dari pria itu kepada putranya.
"Al, nanti kita tengok Mak yah." Ajak Syakira, Mak Endah kini sudah sakit-sakitan dan di rawat di rumah sakit. Semua uang yang dulu Syakira dapatkan sudah habis untuk biaya pengobatan Mak Endah.
Alaric menganggukkan kepalanya dengan pelan, keduanya langsung membereskan lapak jualan mereka dan segera pulang ke rumah.