Alicia yang hanya seorang Anak Angkat tak pernah menyangka jika pertemuan tak Terduga antara dirinya dengan Seorang CEO benar-benar merubah jalan hidupnya
Demi Balas Budi Pada Orang Tua Angkat Yang Telah Merawatnya, Alicia terpaksa Menemani Rekan Bisnis Ayah Angkat nya. Namun, Takdir Berkata Lain, di saat yang Sama dia Bertemu dengan Seseorang yang Berujung sebuah tragedi tak terduga dan membuat status nya pun berubah dan hidupnya kian semakin sulit.
masalah dan kebahagian datang silih berganti, alicia pun harus kuat menjalani itu bersama dengan keluarga barunya.
Apakah Tragedi tak terduga itu ?
dan masalah apa yang terus menerpa alicia dan keluarga barunya ?
dan Bagaimanakah Akhir hidup dari Alicia ?
Akankah Takdir Alicia akan berakhir Bahagia ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azzahra1206, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jawaban Alicia
Malam Harinya
setelah mendapatkan pencerahan dari sang Mama. Raka berjalan menuju ruang kerja nya, namun langkahnya terhenti saat melewati kamarnya dan dia mendengar anaknya menangis. Raka pun bergegas masuk untuk melihatnya,
Raka pun terkejut karena Alicia sedang menyusui faiz,
" ketuk pintu dulu !" pekik Alicia sembari menutupi bagian dada nya dengan selimut.
" Maaf, aku kira kau tidak ada disini tadi, karena aku mendengar anakku menangis. " ucap Raka sembari berdiri membelakangi alicia.
" faizza ikut menangis, tapi aku masih menyusui faiz, biasanya memang seperti ini, aku tidak bisa menyusui mereka sekaligus, jadi mereka bergantian. " ucap Alicia
" kenapa tidak pakai susu formula saja ? " tanya Raka
" mereka masih terlalu kecil. dan beberapa hari ini faiz tidak meminum Asi, aku juga tidak sempat ke dapur, karena mereka sudah menangis" jawab Alicia
" lalu bagaimana kau membiarkan faizza menangis begitu. aku buatkan susu formula saja, bagaimana ?" tanya Raka
" kau mau membuatkan nya ?" tanya Alicia
" aku sudah bilang bukan, jika butuh bantuan ku beritahu aku, aku akan membantumu. " ucap Raka
" kalau begitu, aku minta tolong buatkan susu untuk faizza, " ucap Alicia
Raka pun keluar dan menuju ke dapur untuk membuatkan putri kecilnya itu susu, dia bergegas karena bisa-bisa kering air mata putrinya itu nanti jika menangis terus seperti itu.
..
bu mona sedang berjalan ke dapur untuk mengambil air minum, langkahnya terhenti saat mendengar suara berisik dari arah dapur. bu mona mengintip dan melihat Raka sedang sibuk menuang susu dan air hangat di dalam botol. bu mona tersenyum melihat perhatian putra nya itu.
Raka bergegas menuju kamar nya tanpa memerhatikan jika mamanya masih berdiri di balik pintu.
" Papa yang baik , tinggal bagaimana caranya dia menjadi suami yang baik. " ucap bu mona
...
Raka masuk ke kamar dan melihat faizza yang sedang disusui Alicia.
" aku terlalu lama ya ?" tanya Raka
" tidak, hanya saja aku tidak tega melihat faizza terus menangis ." sahut Alicia
" kemarikan susunya" sambungnya lagi
Raka pun menyerahkan botol susu pada Alicia.
" ini terlalu panas tuan. lidah mereka bisa terbakar nanti " ucap alicia setelah mencicipi susu yang dibuat oleh Raka
" benarkah?" tanya Raka lalu mencicipi susu itu
" tidak, aku biasanya diberi susu oleh mama seperti ini , " sahut Raka
Alicia menatap Raka kesal
" Anda itu sudah dewasa, mereka ini masih bayi " sahut Alicia kesal.
Raka pun bingung
" lalu ini bagaimana ?"
" Anda minum saja " jawab Alicia asal.
Raka menatap Alicia kesal,
" aku serius ini, mereka sudah kenyang apa belum ? " tanya Raka.
Alicia menggeleng, Raka pun menahan rasa kesalnya lalu berbalik dan berjalan kembali ke dapur untuk membuatkan susu yang baru.
..
Tapi lagi-lagi Raka dibuat kesal karena Alicia berkatan susu nya terlalu dingin,
" Lalu aku harus bagaimana??" tanya Raka pasrah pada akhirnya
Alicia lalu merebahkan faizza dan memastikan kedua anaknya diam, Alicia pun mengajak Raka untuk mengikutinya ke dapur.
sesampainya di dapur, Alicia terkejut melihat penampilan dapur yang berantakan, banyak bubuk susu berserakan di meja, air pun banyak yang tumpah. Alicia melirik kesal pada Raka, sedangkan yang dilirik hanya memalingkan wajahnya
" Anda mau buat susu atau mau menghancurkan dapur ini ??" tanya Alicia
Raka hanya diam.
Alicia pun membereskan semua kekacauan yang dibuat oleh Raka. setelah semua beres, Alicia mengajari Raka cara membuat susu bayi yang benar,
Raka memperhatikan dengan serius bagaimana alicia menyiapkan susu bayi itu.
aku lebih baik pergi rapat dengan klien, atau menghitung ukuran luas bangunan daripada membuat susu bayi seperti ini .
" ini, seperti ini " ucap Alicia pada Raka
Raka pun mengambil botol susu yang diberikan Alicia lalu mencicipi nya, Raka hanya mengangguk mengerti .
" ya sudah, kalau begitu aku pergi ke ruang kerja ku, jika butuh bantuan ku. panggil saja aku atau telpon aku. mengerti " ucap Raka
Alicia hanya mengangguk. Raka pun berjalan duluan menuju ruang kerjanya, sementara Alicia masih berdiri menatap punggung Raka yang mulai berjalan menjauh.
" bisakah aku bersama laki-laki sebaik dan sesempurna pak Raka, aku merasa aku tidak baik untuknya. "
Alicia lali berjalan masuk ke kamar Raka dan menidurkan kedua anaknya,
...
Pukul 22.30 wib,
Alicia yang terbangun dari tidurnya karena mendengar faiz yang merengek, dengan cepat Alicia menepuk pelan putra nya itu agar kembali terlelap.
Alicia keluar kamar dan berjalan menuju ruang kerja Raka, pintu ruang kerja Raka tidak tertutup Rapat, jadi Alicia bisa melihat Raka yang masih sibuk dengan menatap layar monitor.
Alicia lalu berbalik dan turun menuju dapur, Alicia membuat kopi dan menyiapkan camilan untuk Raka,
tok..tok..tok..
Alicia mengetuk pintu ruang kerja Raka dan segera masuk saat Raka mengatakan padanya untuk masuk.
" kau perlu sesuatu ? " tanya Raka tanpa menoleh pada Alicia.
" ini aku bawakan kopi dan camilan, mungkin anda membutuhkan nya agar tidak terlalu lelah. " sahut Alicia sembari meletakkan nampan yang dibawanya.
Raka menatap nampan yang dibawa Alicia dengan tersenyum.
" terima kasih " sahut Raka dan mulai meminum kopi yang dibawa Alicia.
" Soal pertanyaan anda kemarin, aku bersedia menikah dengan Anda, Asalkan anda berjanji akan membahagiakan kami dan bertanggung jawab pada kami. " ucap Alicia sambil menunduk.
Raka melihat Alicia yang berbicara sambil menunduk.
" lihat aku " ucap Raka
Alicia mengangkat kepalanya dan menatap Raka.
" terima kasih sudah memberikan aku kesempatan untuk menebus kesalahan ku pada kalian,dan aku berjanji akan melakukan semua yang aku bisa untuk kebahagiaan kalian. " ucap Raka sambil menatap Alicia
Alicia melihat tatapan Raka yang begitu tulus padanya itu, lalu Alicia pun mengangguk dan tersenyum.
" Tapi aku belum sempat membelikan mu apapun, bagaimana ini ?" tanya Raka pada alicia
" aku tidak butuh sesuatu yang seperti itu, Anda tulus pada kami saja, aku sudah sangat bersyukur " sahut Alicia.
" begini saja, besok ikut aku. faiz dan faizza biar mama dan Risya yang menjaga mereka, "
" tapi aku tidak enak meninggalkan mereka dengan Mama, mereka pasti merepotkan mama nanti " sahut Alicia
" Mama akan sangat senang, dia tidak akan merasa direpotkan. percaya saja padaku. " ucap Raka
Alicia masih merasa bingung dan tidak enak.
" sudah, sekarang istirahatlah. ini sudah malam," ucap Raka.
" iya, anda juga. jangan terlalu memaksakan diri bekerja, istirahatlah jika merasa lelah. " ucap Alicia
Raka lagi-lagi tersenyum mendengar kata-kata Alicia yang baginya adalah seperti sebuah perhatian,
" hmm.. dan terima kasih kopi dan camilannya " sahut Raka lalu melanjutkan pekerjaan nya
Alicia lalu berjalan keluar untuk kembali ke kamar.
Raka menatap punggung Alicia yang berjalan keluar lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
...****************...