IMMORTAL UNIVERSE

Para tetua kemudian mengajak para murid yang baru mereka bawa untuk berkeliling di sakte pedang emas dan mengenalkan tempat tempat yang ada di sakte itu.

Mereka diajak ke keempat faksi berada di sana yaitu

Faksi Alcemy, Faksi yang mempelajari tentang alcemy dan pengobatan faksi ini juga yang menyediakan kebutuhan pil untuk sakte.

Faksi Combat, Faksi yang mempelajari jurus jurus bertarung dengan senjata maupun dengan tangan kosong.

Faksi Blacksmith, Faksi yang mempelajari cara pembuatan senjata, faksi ini yang menyediakan persenjataan untuk sakte.

Faksi Informan, Faksi yang bertugas mengumpulkan informasi untuk sakte.

Selain diajak mengunjungi tiap faksi mereka juga diajak menuju Aula misi yang menyediakan banyak misi yang harus dikerjakan untuk mendapat poin kontribusi.

Poin kontribusi adalah poin yang dapat ditukarkan dengan kitab jurus, pill, sumberdaya sakte maupun fasilitas pada sakte.

Setelah selesai berkeliling para murid baru itu kemudian diantarkan ke kamar masing-masing.

" Istirahatlah kalian akan melaksanakan upacara penerimaan murid baru besok pagi, dan ingat jangan sampai terlambat" Ucap tetua Jiu Longsan mengingatkan para murid.

" Baik tetua Jiu" Ucap mereka serempak.

####

Didalam kamarnya setelah meletakkan barang barangnya Wang Peng kemudian mengambil sikap lotus dan memasuki dunia batinnya.

" Hmm apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ucap Wang Peng sambil mengelus dagunya.

" Ahh benar juga kenapa aku tidak mempelajari aturan hukum, bukankah di kitab dewa pemusnah terdapat hukum ruang dan hukum waktu" Ucap Wang Peng dengan semangat.

Wang Peng kemudian memunculkan kitab dewa pemusnah dihadapannya, ia segera membuka halaman dimana terdapat hukum ruang dan hukum waktu.

Empat hari telah berlalu di dunia batin, Wang peng kini telah menguasai hukum ruang tahap satu sedangkan untuk hukum waktu ia belum menguasainya sama sekali.

Siapapun yang mengetahui Wang Peng mempelajari hukum ruang dalam waktu empat hari bisa dipastikan mereka akan muntah darah saking terkejutnya.

Semua orang tau bahwa menguasai suatu hukum memerlukan waktu berbulan bulan untuk satu tahapnya apalagi yang dipelajari Wang Peng merupakan hukum ruang dan hukum waktu, dua hukum yang bahkan lebih langka daripada hukum kegelapan dan hukum cahaya yang keberadaannya di benua elemen tidak sampai lima puluh orang.

" Yah sepertinya sudah cukup untuk saat ini" Ucap Wang Peng kemudian segera keluar dari dunia batin.

Cahaya mentari bersinar memasuki kamar Wang Peng melalui celah pada jendela kamarnya.

" Gawat sudah pagi, aku pasti akan terlambat" Ucap Wang Peng kemudian berlari menyambar jubahnya yang telah dia siapkan semalam, kemudian berlari menuju lapangan sakte untuk melaksanakan upacara penerimaan murid sakte.

" Sial-sial kali ini aku pasti tidak akan terbebas dari hukuman" Keluh Wang Peng terus berlari menuju arah lapangan sakte.

####

" Nona Xin Rou apakah kau tidak melihat saudara Wang Pengalaman, aku tidak bisa menemukannya" Ucap seorang murid yang kamarnya terletak bersebelahan dengan kamar Wang Peng .

" Aku juga belum melihatnya saudara Han Zian" Ucap Xin Rou.

" Kira-kira dimana dia" Ucap murid yang dipanggil Han Zian oleh Xin Rou.

Setelah waktu menunjukkan agak siang Akhirnya upacara penerimaan murid sakte dimulai.

#####

" Oh tidak, aku dalam masalah besar sekarang" Ucap Wang Peng sambil melihat upacara yang sudah dimulai.

" Sepertinya tidak ada yang melihatku, lebih baik aku pergi dari sini" Ucap Wang Peng kemudian berjalan mundur secara perlahan agar tidak ada yang menyadarinya.

" Mau kemana kau" Ucap suara yang tak asing ditelinga Wang Peng.

" Ahhh sungguh sial nasibku" Ucap Wang Peng kemudian menengok kearah datangnya suara itu.

Nampak tetua Jiu Longsan bersandar pada dinding sambil menunjukkan senyuman yang menyeramkan.

####

" Hah.. hukumanku membersihkan toilet pria di sakte selama satu Minggu, sungguh memalukan" Batin Wang Peng yang sedang mengepel lantai toilet.

####

Ditempat lain tepatnya di aula pertemuan sakte telah berkumpul patriak dan para tetua yang saling bertukar cerita mengenai perjalanan mereka.

" Aku menemukan seorang murid dengan bakat perak disebuah kota kecil" Ucap salah satu tetua menceritakan pengalamannya.

" Kau sangat beruntung tetua, aku hanya bisa menemukan bakat warna hitam dalam perjalananku" Sahut yang lain.

" Kalian pasti tidak percaya, kami menemukan bakat emas di kota api biru" Ucap tetua Niu Sa turut ambil bicara.

" Sungguh, itu sebuah keberuntungan besar tetua Niu" Ucap para tetua menunjukkan antusiasnya.

" Patriak bisakah aku bertanya suatu hal?" Tanya tetua Jiu Longsan.

Ruangan yang sebelumnya riuh menjadi diam seketika saat tetua Jiu Longsan angkat bicara.

" Tentu saja apa yang tetua Jiu ingin tanyakan?" Ucap Patriak sakte.

" Apakah mungkin ada bakat yang lebih hebat dari bakat warna emas" Tanya tetua Jiu Longsan kepada Patriak sakte.

🔥 🔥 🔥

jika kalian suka dengan immortal universe jangan lupa like, komen dan vote ya

**TERIMAKASIH****