Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Tbc:
Karya ini sedang diikutsertakan lomba YAW.
Mohon dukungannya yaa,dengan like,komen,vote,dan juga share..
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Keesokan harinya,Dika pergi kerumah ibu nya lagi,ia hendak melihat motor miliknya.
Baru saja Dika akan mengetuk pintu rumah ibunya,pintu tersebut sudah terbuka.
"Dika...kamu bikin kaget ibu aja."Ucap ibu Dika.
"Mau apa lagi kamu kesini?"Tanya ibu Dika.
"Dika cuma mau liat motor Dika bu."Jawab Dika.
"Motor kamu udah ibu gade sama pak RT,uangnya untuk modal ibu jualan,waktu kamu di penjara."Jawab ibu Dika.
"Ya ampun ibu...terus aku gimana?,aku juga butuh motor itu untuk nyari kerjaan bu,ibu tebus lah sama pak RT."Balas Dika.
"Ibu gak ada uang,kan kamu yang butuh motor itu,jadi kamu lah yang tebus."Balas ibu Dika,seraya pergi begitu saja.
"Huufftt...pusing aku,gak ibu,gak istriku,hobi banget pergi gitu aja."Dika menepuk kepalanya,ia merasa frustasi dengan tingkah ibu nya dan juga ibu tiri Laura.
Dika pun akhirnya memutuskan untuk kembali kerumah ibu tiri Laura.
"Kenapa kamu sudah pulang?,orang yang bekerja itu,biasanya pulang ketika sore hari."Protes ibu tiri Laura.
"Hmmm...gimana saya mau kerja,motor saya digadai sama ibu di pak RT,dan ibu nyuruh saya yang tebus motor itu,karena saya yang butuh."Jawab Dika lemas.
"Hmmm problematik banget sih kamu,memangnya digadai berapa?"Tanya ibu tiri Laura.
"Gak tau,belum sempat nanya,ibu saya sudah nyelonong pergi gitu aja,sama kaya perempuan yang lagi berdiri di belakang saya."Balas Dika.
Setelah mendengar jawaban Dika,ibu tiri Laura pun meninggalkan Dika dan berjalan masuk ke kamarnya,tanpa sepatah kata pun.
"Kan...baru aja dibilang,sudah nyelonong pergi begitu aja."Gerutu Dika.
Dika pun tidak perduli lagi,ia menyandarkan tubuhnya di sofa,dan menyalakan televisi.
"Telpon ibu kamu sekarang,dan tanya berapa ibu kamu gadai motor itu."Ucap ibu tiri Laura,tiba-tiba saja muncul di samping Dika.
"Astagaa ibu...udah pergi gitu aja,muncul juga tiba-tiba,untung saya gak punya penyakit jantung."Balas Dika,sambil memegang dada nya sendiri.
Dika pun akhirnya menuruti ucapan ibu tiri Laura,ia menelpon sang ibu,dan menanyakan soal motornya yang di gadai.
"Ibu bilang 3 juta."Ucap Dika.
"Ini uang,sekarang kamu pergi,dan tebus motor kamu."Balas ibu tiri Laura.
"Tidak ada alasan lagi untuk kamu bermalas-malasan Dika".
"Kenapa diam saja?,cepat pergi!"Ucap ibu tiri Laura lagi.
Tanpa menjawab apapun,Dika segera berdiri dan berlalu pergi dari hadapan ibu tiri Laura.
Ia langsung menuju rumah pak RT dan menebus motornya yang digadai oleh ibu nya.
"Alhamdulillah...motor kesayangan aku,akhirnya..."Dika mengelus-elus jok motornya dengan lembut,seolah-olah dirinya sedang membelai hewan peliharaan.
"Masih ada 1 juta,lebih baik aku pergi ke restauran favorite aku sama Laura aja deh,udah lama gak makan enak."Lirih Dika,seraya mengusap-usap perutnya sendiri.
Sepanjang jalan Dika bersiul,hati nya merasa sangat senang,motor kesayangannya kini sudah ada lagi di tangannya,ditambah ia bisa merasakan lagi makan enak di restauran favorite nya.
Dika berbohong kepada ibu tiri Laura,ia mengatakan bahwa motornya digadai seharga 3 juta,kenyataannya motor tersebut hanya digadai seharga 2 juta.
Dika merasa sebal dengan tingkah dari ibu tiri Laura yang sudah menjadi istrinya tersebut,karena nya ia pun sengaja melakukan hal seperti itu.
Sisa dari uang 1 juta itu,rencananya,ia akan berikan kembali di sore hari,agar ibu tiri Laura tersenyum bahagia,dan berfikir uang tersebut adalah hasil kerja kerasnya seharian ini.
...****************...
Sementara itu...
Laura dan Arya sedang bersiap-siap,keduanya akan pulang ke indonesia,bulan madu mereka yang seharusnya 2 minggu,menjadi hanya beberapa hari saja.
Karena ada masalah dikantor Arya,yang tidak bisa diselesaikan oleh Rangga.
Laura tidak keberatan,toh dirinya pun sudah sangat bosan berada di eropa,ia rindu makan nasi padang dan lain-lainnya.
"Sayang...udah siap?"Tanya Arya.
"Udah mas...oyah,syal aku mana ya mas?".
"Ini syal kamu sayang..."Arya mengambil syal yang tergeletak di atas sofa.
Arya membantu memakaikannya untuk Laura,setelah itu,keduanya berjalan bersama keluar dari kamar hotel.
"Aku udah gak sabar deh mau ketemu sama ibu kamu dan juga ibu aku mas."Celoteh Laura.
"Ibu kita pasti seneng banget,aku bawain banyak oleh-oleh".
"Iya sayang...tapi kalo ibu aku,pasti lebih senang lagi,kalo oleh-olehnya ada disini,sayang."Balas Arya,menyentuh perut Laura.
Laura tersenyum malu,pipi nya merona merah karena ucapan dari suaminya tersebut.
Kini Arya dan juga Laura sudah tiba di bandara.
"Sorry...are you okay?"Tanya salah satu pria bule yang tidak sengaja menabrak Laura.
"Yah...i'am okay,no problem."Jawab Laura seraya tersenyum.
Dari kejauhan,Arya yang sedang mengurus koper mereka,melihat lelaki asing yang menyentuh pundak Laura,ia langsung berjalan cepat ke arah Laura.
"Hey...she's my wife,don't touch her!"Sela Arya,menepis tangan pria bule yang menyentuh pundak Laura.
Pria bule tersebut pun berlalu dari hadapan mereka berdua,setelah mengucapkan kata maaf sekali lagi.
"Kamu gak papa sayang?"Tanya Arya,sambil membolak-balikan tubuh Laura.
"Mas...aku pusing kalo kamu bolak-balik kin aku kaya gini".
"Aku gak papa mas,pria tadi gak sengaja nabrak aku,dan cuma nanya aku baik-baik aja apa gak."Jawab Laura.
"Iya,tapi tadi dia nyentuh pundak kamu sayang."Balas Arya.
"Gak papa mas,pria bule kan memang seperti itu,toh dia menyentuh di bagian yang masih terbilang sopan,dan dia juga memastikan keadaan aku."Balas Laura lagi.
"Kalo aja lelaki indonesia,aku udah tonjok dia sayang."Ucap Arya sambil mengepalkan tangannya sendiri.
"Gak papa mas...maklumi aja,budaya kita sama mereka,kan beda."Balas Laura.
"Udah yuk ah,,,kopernya udah selesai belum?"Tanya Laura.
"Udah,kita ke lounge aja dulu,pesawatnya delay katanya."Jawab Arya,sambil merangkul Laura dan melangkah bersama,ke arah lounge yang ada di dalam bandara.
...****************...
Sementara itu,Dika memutuskan untuk pulang kerumah ibu tiri Laura,ia lelah karena berputar-putar tidak jelas,mengelilingi kota.
Hanya untuk membuat ibu tiri Laura yakin,bahwa dirinya bekerja seharian ini.
Sebelumnya Dika mampir ke salah satu restauran sederhana dan membeli beberapa menu makanan yang bisa dijadikan lauk,untuk mereka makan malam.
Dika yakin,ibu tiri Laura pasti akan senang dan tidak lagi marah-marah.
Dika juga berharap,ibu tiri Laura bersedia memberikan hak nya sebagai suami.
Sepanjang jalan,Dika terus saja bersiul dan tersenyum,ia membayangkan aktifitas di atas kasur bersama ibu tiri Laura.
Sudah lama ia tidak melakukan hal seperti itu...
sip mak tiri nya laura,,,pkoknya jngan kasih ksmpatan buat laki" mokondo dika itu,,mending buang ke laut ajah buat nemenin ikan hiu berenang. ,
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura