Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Bandit
Gemerisik angin terdengar dari kejauhan, bersamaan dengan munculnya 4 sosok di hadapan pemuda itu. Mereka memancarkan aura yang sangat tinggi, wajahnya dipenuhi dengan senyuman, sebelum akhirnya berlutut di hadapan pemuda yang baru saja berubah.
"Tuanku!"
Pemuda itu melirik sekilas, "Satu orang, pergi dan lindungi nyonya muda!"
Keempatnya saling berpandangan, tak lama kemudian salah seorang bergegas untuk mundur, dia segera menghilang dalam kegelapan malam.
"Tuan!" pemuda berpakaian hitam membuka mulutnya, namun hanya dibalas dengan tatapan tajam.
"Kembali ke istana!" ucap pemuda itu, dia berdiri, kemudian menghilang dari pandangan semua orang.
"Di mengerti!" ketiganya menunduk dan bergegas mengikuti majikannya.
Sementara Wei Qingluo kembali ke tempat di mana ibu dan kedua adiknya beristirahat, sambil sesekali tersenyum melihat gelang hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia tidak menyadari seseorang yang bersembunyi di balik kegelapan.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, semua warga desa bangun satu persatu, kemudian mereka membersihkan diri di sungai, sekaligus mencari ikan.
Masing-masing keluarga sudah mulai mengeluarkan panci, mereka juga telah menyalakan api dan bersiap untuk memasak. Masih ada sayuran liar yang sebelumnya telah dipanen, sehingga sebagian tidak perlu bersusah payah untuk mencari makanan lain.
Wei Qingluo juga kembali, wajahnya dipenuhi dengan senyuman. Dia mengeluarkan 4 ekor ikan yang sangat gemuk untuk dimasak oleh ibunya.
Anggota keluarga Wei lama menatap mereka dengan penuh kebencian, selama dalam perjalanan, Zhao Shi dan ketiga orang anaknya sama sekali tidak pernah berbagi dengan mereka, yang membuat ketidakpuasan di hati masing-masing.
Namun sayangnya saat ini tubuh mereka terluka, bahkan tidak memiliki lebih banyak kekuatan untuk berseteru kembali dan lebih memilih untuk diam, namun terus mengutuk di dalam hati.
Wei Qingluo tidak pernah memperdulikan hal itu, baginya saat ini yang terpenting adalah memperbaiki kesehatan ibu dan kedua orang adiknya. Mereka terlalu kurus dan pucat, sehingga dia harus memberikan makanan yang jauh lebih bergizi dibandingkan sebelumnya.
Setelah sarapan, seluruh warga bersiap untuk membereskan barang-barangnya, kemudian melanjutkan perjalanan menuju kota Xinjiang.Wei Qingluo sedikit tenang, setelah mendapatkan serangan dari kelompok babi hutan, nampaknya keluarga Wei lama jauh lebih tahu diri dari sebelumnya.
Semua orang berjalan dengan sangat cepat, mereka harus bergegas turun dari gunung agar bisa segera sampai di jalan besar. Tempat itu terlalu berbahaya, mereka bahkan tidak mengetahui hewan apa saja yang ada di sana.
Namun tiba-tiba saja pandangan mereka menggelap, ada sebuah pohon tumbang yang menghalangi perjalanan, sehingga beberapa diantara mereka langsung mengerutkan dahinya.
"Apa yang terjadi? Bukankah tidak ada hujan angin tadi malam? Dari mana datangnya pohon ini?" ucap salah seorang warga sambil memijit dahinya.
Warga yang lain juga memikirkan hal itu, mereka terlihat sangat cemas. "Kepala desa, apa yang harus kita lakukan?"
Ketenangan di wajah kepala desa sedikit terganggu, dia menatap ke arah warganya dan langsung menjawab dengan sangat tenang. "Kalian! Bantu aku memindahkan pohon ini dan kita akan segera melanjutkan perjalanan."
Beberapa orang pria segera pindah, mereka berdiri sejajar dengan kepala desa dan berniat untuk menyingkirkan pohon tumbang itu. Namun tiba-tiba saja beberapa sosok muncul, mereka membawa berbagai macam senjata. Tubuhnya terlihat kurus dan menggunakan pakaian linen kasar yang telah dipenuhi dengan tambalan.
"Kalian bisa meninggalkan seluruh harta, jika ingin melewati tempat ini," salah seorang pria berbicara sambil menatap jijik pada warga desa.
"Itu benar! Tinggalkan juga semua wanita, kalian bisa melanjutkan perjalanan!" ucap pria yang lain sambil menjilat bibirnya, menunjukkan tatapan mesum ke arah gadis-gadis desa yang saat ini mundur beberapa langkah ke belakang dan langsung bersembunyi di balik tubuh orang tuanya.
Sudut bibir Wei Qingluo berkedut, jika dia berpikir bahwa orang yang berdiri di depannya adalah bandit ataupun pengungsi, itu merupakan sebuah kebodohan. Tubuh mereka jelas-jelas sangat kekar dan memiliki banyak kecakapan, mata tajamnya bisa melihat, bahwa orang-orang yang mencegat rombongannya saat ini adalah para prajurit yang berpakaian seperti pengungsi.
"Sepertinya kaisar kalian terlalu santai, sehingga membiarkan para prajuritnya menyamar sebagai pengungsi untuk merampok di siang hari!" ucap Wei Qingluo setengah mengejek.
Wajah para prajurit itu beriak, namun tak lama kemudian menunjukkan senyuman kesombongan. "Sepertinya kami tidak bisa membohongi matamu, memang benar kami adalah para prajurit kekaisaran yang kabur dari perbatasan. Jadi, apakah kalian akan meninggalkan seluruh harta dan wanita di tempat ini?"
Wajah warga langsung pucat, siapapun mengetahui jika mereka meninggalkan putri-putrinya di tempat ini, tidak akan berakhir dengan baik. Kemungkinan besar mereka akan dipermainkan dan pada akhirnya dibunuh.
Wei Qingluo menggertakkan giginya, orang-orang itu telah bertindak dengan sangat buruk, bahkan berani mengancam dan menggertak warga.
"Jika aku memintamu untuk meninggalkan istri dan anakmu di tempat ini, di depan orang-orang yang rakus dan kelaparan seperti kalian, bagaimana? Apakah kalian akan menyukainya?" tanya Wei Qingluo kembali, semua orang bergidik, hanya hantu yang percaya pada ucapan penjahat seperti itu.
Orang-orang di depannya berdengus mendengar pertanyaan yang diajukan oleh gadis kecil itu, tentu saja mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati hidup bersama dengan gadis-gadis cantik. Bagaimana mungkin mereka akan melepaskannya? Namun jika dia bertanya tentang istri dan anak-anaknya, tentu saja mereka tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.
"Lancang!" salah seorang pria melotot ke arah Wei Qingluo, dia bergegas mendekat ke arahnya dan berniat untuk meraih gadis itu. Namun tiba-tiba saja dia merasakan dingin pada punggungnya, tak lama kemudian seluruh tubuhnya terbanting di atas tanah, hingga membuat beberapa tulangnya patah, sebelum dia berhasil menyentuhnya.
'Sial! Iblis kecil ini benar-benar sangat mengerikan!'
Tak lama terlihat puluhan orang muncul, kali ini mereka harus berhadapan dengan hampir 60 orang prajurit yang menyamar. Jika dalam keadaan biasa, Wei Qingluo pasti bisa mengalahkan mereka semua, namun pada saat ini dia juga harus melindungi ibu dan kedua adiknya, bahkan warga desa yang tidak memiliki kemampuan bela diri.
"Gadis kecil! Apakah kau masih memiliki keyakinan untuk berhadapan dengan kami?" tanya salah seorang pria sambil menyeringai.
Wei Qingluo menggertakkan giginya, jika dia tidak selamat kali ini, paling tidak dia akan menyeret mereka semua hingga ke alam bawah.