S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34 : Membuat Parfum
Bai Xingxing dan pelayannya mampir ke sebuah toko bunga untuk membeli bunga Lily.
Xu Luo yang melihat puluhan tangkai bunga Lily merasa bingung, "Untuk apa semua bunga Lily ini, Nona?"
Bai Xingxing tersenyum saat mencium aroma harum dari bunga Lily, "Bunga ini akan aku hadiahkan untuk Putri Zi Mei."
"Nona ingin memberi bunga untuk Tuan Putri?" Xu Luo terbelalak dan tiba-tiba merasa cemas.
Bukankah memberi bunga sebagai hadiah, dianggap terlalu sederhana? Bagaimana jika orang-orang meremehkan Nona karena hanya memberi bunga?
Bai Xingxing yang mengerti jalan pikiran pelayan kecilnya, segera menyentil dahi pelayan itu untuk menghentikan pikiran buruknya.
"Berhenti memikirkan hal bodoh. Aku tidak berencana memberikan bunga ini dalam bentuk bunga." Ucap Bai Xingxing sambil menatap geli pada pelayannya.
Xu Luo yang bingung hanya menggaruk kepalanya, "Nubi tidak mengerti, Nona."
"Bunga Lily ini memiliki aroma yang wangi. Bunga ini juga terkenal sebagai simbol kemurnian cinta. Aku berencana untuk membuat wewangian dari bunga Lily yang dicampur dengan buah persik." Jelas Bai Xingxing.
"Oh, begitu. Nubi baru tahu jika buah persik bisa dijadikan wewangian."
Bai Xingxing segera naik ke kereta kuda untuk melanjutkan perjalanan, "Sekarang kita ke toko buah untuk membeli buah persik sebelum kembali ke Kediaman."
Beberapa waktu kemudian..
Bai Xingxing yang sudah kembali ke Paviliun Megui segera masuk ke ruang Fangjian untuk membuat hadiah khusus untuk Putri Zi Mei.
Bai Xingxing menyiapkan beberapa wadah, kain tipis, lalu bunga Lily dan buah persik yang telah dia beli, "Xiao Bai, aku berencana untuk membuat parfum dari bunga lily dan buah persik."
"Tuan bisa menggunakan mata air suci untuk merendamnya, sebelum membuat esensi dari bunga dan buah itu." Xiao Bai yang sedang menjilati bulu-bulu di perutnya beranjak dari tempatnya dan menghampiri Bai Xingxing.
Bai Xingxing mengangguk dan segera pergi ke kolam mata air untuk mengambil air yang mengalir dengan sebuah wadah. Setelah air siap, Bai Xingxing merendam seluruh kelopak bunga dan buah dengan mata air suci. Setelah itu, Bai Xingxing memulai proses pembuatan esensi dari bunga Lily dan buah persik.
Tidak lama kemudian..
"Kelopak bunga dan buah ini harus didiamkan semalaman, sebelum direbus agar menghasilkan esensi." Gumam Bai Xingxing.
Bai Xingxing menyandarkan tubuhnya di batang pohon sambil menunggu langkah terakhir untuk membuat parfum.
Xiao Bai yang melihat Tuannya lelah segera mendekat dan memijit kakinya dengan telapak kakinya yang lembut.
Bai Xingxing hanya tersenyum sambil mengelus kepala bulat Xiao Bai saat melihat tingkah manis kucing itu.
Xiao Bai yang sibuk memijat kaki Tuannya, membuka mulut kecilnya untuk bertanya, "Tuan, apa Tuan sudah memiliki rencana untuk membantu pria yang memiliki anggrek hitam itu?"
Bai Xingxing melipat tangannya ke dada, "Pangeran itu terkena anemia yang cukup parah karena tidak ditangani dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Jika pengobatannya ditunda, penyakit itu akan mengancam nyawanya karena berdampak ke jantung."
Bai Xingxing terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan, "Meskipun aku memberikan pil penambah darah untuk pria itu, jika sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah ditubuhnya tidak diperbaiki, dia tetap akan sakit. Aku tidak mungkin memberinya pil penambah darah selama sisa hidup pria itu. Aku bukan istrinya, jadi tidak perlu merepotkan diri sendiri untuk membuat pil penambah darah setiap saat."
Xiao Bai yang merasa lelah setelah memijit tidak lebih dari lima menit, segera melepaskan telapak kakinya yang lembut dari kaki Bai Xingxing. Kucing gendut itu mengangkat salah satu kaki depannya ke dagu, terlihat sedang berpikir.
Ding! 💡
Tiba-tiba, bohlam lampu muncul di atas kepala bulatnya!
"Tuan, aku tahu harus melakukan apa untuk mendapatkan anggrek hitam itu! Eh, bukan, bukan.. Maksudku, aku tahu cara membantu pria pemilik anggrek hitam itu!" Seru Xiao Bai dengan bersemangat.
Bai Xingxing menaikkan satu alisnya, "Apa kau berpikir tentang pil regenerasi tulang?"
"Benar sekali! Eh, Tuan sudah tahu?" Xiao Bai melebarkan mata bulatnya yang berkilau.
Bai Xingxing mengangguk, "Tentu saja. Aku sudah membaca semua resep pil yang ada di ruang ini."
"Aku juga berpikir untuk membuat pil regenerasi tulang, hanya saja aku tidak memiliki bahan utama untuk membuat pil itu." Lanjut Bai Xingxing.
Xiao Bai kembali berpikir keras, "Kalau begitu, Tuan bisa membuat beberapa pil penambah darah untuk pria itu sampai Tuan berhasil mendapatkan dandelion salju untuk membuat pil regenerasi tulang!"
Bai Xingxing memainkan rambutnya di tangan, "Sebenarnya mudah untuk mendapatkan dandelion salju, hanya saja saat ini aku tidak punya banyak waktu. Besok aku baru bisa pergi mencari bahan itu, setelah perayaan kesembuhan Putri Zi Mei selesai malam ini."
"Sepertinya aku memang harus membuat pil penambah darah untuk pria itu sampai aku berhasil membuat pil regenerasi tulang." Lanjut Bai Xingxing.
Xiao Bai mengangkat kaki pendeknya dan memberi dukungan pada Bai Xingxing, "Semangat Tuan! Aku akan berada di belakangmu!"
"Berhentilah membual, pergilah tidur jika itu yang kau inginkan." Ucap Bai Xingxing malas. Dia sudah tahu isi pikiran kucing gendut itu.
Xiao Bai bersorak, "Tuan memang yang terbaik!"
Bai Xingxing segera menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk membuat pil penambah darah.
Setelah sekian lama kemudian..
Satu hari berlalu di ruang Fangjian. Bai Xingxing yang baru saja terbangun setelah beristirahat, segera menyelesaikan langkah terakhir membuat parfumnya.
Bai Xingxing dengan hati-hati memasukkan setiap tetes esensi ke dalam botol. Setelah esensi bunga Lily dan buah persik siap, Bai Xingxing segera mencampurkan kedua esensi itu.
Begitu keduanya tercampur, aroma wangi yang lembut dari bunga lily dan aroma manis dari buah persik, mulai menguar ke udara. Aromanya begitu segar saat memasuki indra penciuman.
Xiao Bai yang tertidur tiba-tiba mengendus sesuatu. Saat membuka mata, dia mendapati Tuannya telah selesai membuat parfum.
"Wah.. Tuan, aromanya wangi sekali!" Xiao Bai menatap botol kecil di tangan Bai Xingxing dengan mata berbinar.
Bai Xingxing tersenyum, "Tentu saja. Ini adalah esensi murni tanpa campuran apapun. Apa lagi kedua bahannya direndam menggunakan mata air suci. Aku berani menjamin, siapapun yang mencium parfum ini akan tergila-gila dengan aromanya yang wangi, segar dan manis."
"Tuan Putri pasti akan menyukai hadiahnya!" Xiao Bai berkata dengan percaya diri.
"Bukan hanya Tuan Putri, siapapun pasti akan suka dan menginginkan parfum ini. Wanita sangat menyukai wewangian." Balas Bai Xingxing tidak kalah percaya diri.
Bai Xingxing segera menyimpan botol parfum itu dan memutuskan untuk ke luar dari ruang Fangjian. Dia harus segera bersiap untuk pergi ke Istana.
...----------------...
Paviliun Lan Hua.
Bai Lu yang baru saja selesai menyiapkan hadiah untuk Tuan Putri, menyempatkan diri untuk mengunjungi Nyonya Lu.
Gadis itu menatap datar pada ibunya yang hanya bisa berbaring di atas tempat tidur. Kilatan jijik terlintas di matanya yang sipit.
Bai Lu memasang senyum manis sebelum menyapa ibunya yang terdiam menatap langit-langit, "Ibu, ini Lu'er."
Nyonya Lu yang mendengar suara lembut putrinya menoleh. Wanita itu tidak bisa menahan perasaan sedihnya, "Lu'er putriku.. Hiksss, hikss.."
"Ibu, jangan menangis.." Dengan menahan jijik, gadis itu mengusap air mata ibunya dengan sapu tangan.
Nyonya Lu terus menangis dan merengek kepada putrinya, "Lu'er, ayahmu tidak menyayangi ibu lagi.. hikss, ayahmu dan adikmu tidak peduli pada ibu.. Hanya kau satu-satunya yang peduli pada ibu.."
"Ibu, mereka masih peduli pada ibu. Ayah sedang berusahan mencari tabib terbaik untuk ibu. Aku juga mendengar, ayah berencana meminta bantuan Santo Mo yang akan hadir di perayaan kesembuhan Tuan Putri." Ucap Bai Lu, berusaha menghibur dan menenangkan ibunya.
Mata Nyonya Lu menyala, begitu mendengar tentang suaminya yang akan meminta bantuan Santo Mo. "Syukurlah jika ayahmu masih peduli pada ibu!"
"Lu'er, bisakah ibu ikut menghadiri perayaan itu?" Lanjut Nyonya Lu dengan tatapan memohon.
Bai Lu tidak tahu harus menjawab apa. Ayahnya sudah berpesan untuk tidak mengajak ibunya ke perayaan agar tidak membuat malu. "Emm.. Ibu lebih baik berada di sini. Saat ayah berhasil membujuk Santo Mo, ibu bisa langsung diobati agar tubuh ibu kembali normal."
"Baiklah, ibu akan menunggu kalian di sini." Pasrah Nyonya Lu.
"Ibu, aku harus segera bersiap-siap untuk ke Istana." Ucap Bai Lu.
Tanpa menunggu tanggapan ibunya, gadis iti segera melangkah pergi dengan langkah cepat.
Bai Lu yang berada di pintu masuk Paviliun, menatap datar ke arah kamar Nyonya Lu.
Maafkan aku ibu, aku tidak bisa sering mengunjungimu atau aku akan ditertawakan jika orang lain mengetahui kondisimu!
calon nyonya kalian mungkin maybe