Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 pawang nya
citra langsung tertegun dengan janji Rery citra tak menyangkal Rery akan mengucapakan janji yang menurut citra sangat lah berat
"ibu harap kamu bisa memegang teguh janji kamu" kata bu mira sambil menepuk nepuk pengan Rery, setelah itu bu mira langsung pergi untuk bergantian dengan yang lain mengucapkan selamat kepada Rery dan citra
" selamat menempuh hidup baru bos,semoga menjadi keluarga yang selalu bahagia " kata jon kepada Rery
" ya, ngomong ngomong kamu kapan akan menyusul menikah?" tanya rery dengan gaya seolah mengejek
" nanti jika bos memberikan saya untuk cuti selama satu bulan , baru saya akan menikah " jawab jon yang seolah tak terima di ejek oleh bos nya
" baik lah , nanti jika perusahaan tidak terlalu sibuk maka aku akan memberikan mu cuti selama satu bulan , jika dalam satu bulan kamu tidak juga menikah ma aku yang akan mencarikan jodoh untuk mu" ujar Rery dengan bersungguh sunggu
Glek
jon menelan saliva nya sengan kasar saat mendengar kalau bos nya yang akan mencarikan jodoh untuk nya, sedangkan citra hanya menjadi pendengar saja , ia tak mau terlalu ikut campur urusan Rery dengan asisten nya
" sudah sana pergi, masih banyak antrian yang ingin mengucapkan selamat untuk kami" usir Rery kepada jon
jon tak menjawan, ia langsung berhadapan dengan citra yang sekarang sudah menjadi istri bos nya itu
" selamat atas pernikahan nya nona ,perkenalkan saya jon asisten dari bos Rery " ucap jon memperkenalkan diri
citra tersenyum , belum sempat citra menjawab ucapan jon , Rery sudah mengusir nya
" sudah sana pergi , lama sekali kau ini"usir Rery
" Re, tak baik mengusir orang seperti itu" tergur Citra yang tidak suka dengan sikap Rery kepada asisten nya
" tapi dia bukan orang lain , dia itu asisten ku"
" tapi tetap saja tidak boleh bersikap seperti itu, apa lagi dia itu asisten mu , yang selalu membantu pekerjaan mu, cepat minta maaf " omel citra
" baik lah , jon maaf atas sikap ku yang tadi" ujar Rery dengan malas
' hah , sumpah demi apa bos meminta maaf kepada ku, selama sepuluh tahun aku menjadi asisten nya baru kali ini dia meminta maaf keadaku, kau sungguh hebat nona citra , baru kali ini bos akan tunduk dan patuh kepada wanita selain ibu nya' batin jon yang sangat terkejut
" hay , jon kau memaafkan aku atau tidak?" tanya Rery yang kesal karena jon hanya diam
" Rery" tegur citra
" ya maaf , aku hanya kesal dengan jon yang hanya diam seperti patung" ujar Rery menahan kesal nya
" hem , ya bos saya memaafkan anda, tapi saya minta kedepan nya anda bisa bersikap sopan kepada saya" kata Jon sambil tersenyum penuh kemenangan
" jon kau-" ucap Rery langsung terhenti saat citra melototi diri nya
" saya permisi bos, nona" ucap Jon sambil tersenyum meninggalkan Rery dan citra, ada rasa bahagia tersendiri saat bos nya sekarang sudah menemukan pawang nya
kini hari sudah mulai sore , para tamu undangan sudah mulai membubarkan diri , Rery dan citra kini sedang duduk di ruang tamu bersama ibu mira dan jon
" apa rencana nak Re untuk kedepan nya?" tanya
" kalau rencana saya sih sebenar nya ingin mengajak citra tinggal di apartement terlebih dulu untuk sementara , selama saya belum mendapatkan rumah yang cocok untuk kami tinggali ' jawab Rery
" gak , aku gak mau ,aku mau tinggal di sini sama ibu" tolak citra yang tak mau meninggalkan bu mira
" kita bisa ajak ibu tinggal di apartemen bareng kita , di sana ada empat kamar , jon juga tinggal di sana " ujar Rery
" aku mau ikut kalau ibu ikut " kata citra yang tak mau pisan dengan bu mira
" neng jangan seperti itu, sekarang eneng sudah memiliki suami, kewajiban eneng ikut bersama suami , biarkan ibu disini ,ibu tidak apa apa tinggal sendiri, itu sudah hal biasa bagi ibu" kata bu mira
" tapi bu, aku sudah berjanji kepada ibu kalau aku tidak akan meninggalkan ibu sendiri"
" enang gak akan meninggalkan ibu, eneng bisa main kapan saja ke rumah ibu, dan eneng juga boleh menginap di rumah ibu sesekali , bila perlu ibu yang akan berkunjung ketempat eneng" kata bu mira
" tapi bu-"
" tidak ada tapi tapian neng , sekarang eneng sudah punya suami yang bisa menjadi pelindung eneng , eneng sekarang tidak sendiri lagi, eneng sudah ada keluarga "
" bu apa tidak sebaik nya ibu ikut kami saja , ibu bisa menemani citra saat saya pergi bekerja dengan jon" ujar Rery yang mencoba membujuk bu mira untuk tinggal dengan mereka
" tidak nak , ibu ingin tinggal di rumah ini saja , kerena di sini sudah banyak kenangan ibu bersama dengan almarhum anak dan suami ibu " tolak bu mira
" ya sudah jika itu sudah menjadi keputusan ibu, kami tidak akan bisa memaksa ibu untuk tinggal dengan kami" ujar Rery
Citra hanya bisa meneteskan air mata nya saat mendengar keputusan dari ibu mira yang menolak untuk ikut bersama nya dan Rery
" sudah neng jangan menangis , ibu masih disini , jangan sedih begitu neng" kata bu mira yang menghapus air mata yang mengelir dipipi citra
Saat mereka tengah bersedih akan perpisahan citra dan bu mira tiba tiba ada dua orang yang masuk ke rumah bu mira tanpa permisi
" Rery, apa apaan ini?" bentak seorang wanita saat sudah masuk kedalam rumah bu mira
" akhir nya kalian datang juga" ujar Rery santai yang langsung berdiri menghadap ke arah dua orang yang beru datang
Plak
Satu tamparan yang cukup keras dari wanita tadi , Rery langsung memegangi pipi nya yang terasa panas akibat tamparan itu
" Rery , kamu gak papa ?" tanya citra yang langsung berdiri menghampiri Rery
" aku tidak apa apa , santai aja , ini sudah hal biasa bagi ku" ucap Rery tersenyum senang karan mendapatkan perhatian dari sang istri
" siapa kalian , kenapa datang datang langsung menampar nak Re?" tanya bu mira penasaran
" kami adalah orang tua yang kecewa dengan anak nya yang menikah tanpa memberi tahu kami " jawab perempuan itu dengan lantang nya
Deg
jantung citra langsung berdetak kencang saat mengetahui kalau orang yang menampar Rery kemungkinan besar adalah orang tua dari rery, ada rasa ketakutan didalam diri citra , takut kalau orang tua Rery tidak menyetujui pernikahan nya dengan Rery dan takut akan mengalami kegagalan lagi dalam membina rumah tangga
" sudah mom , tahan emosi mu" ujar pria yang di yang merupakan suami dari wanita yang menampar Rery tadi
" Tidak dad, mom tidak bisa sabar menghadapi anak yang tidak bisa menghargai kita sebagai orang tua nya" bentak wanita itu
Bersambung .....