Nayla Kamil
18Tahun..
Tok.. tok.. tok..
"Permisi Tuan..bisa tolong berikan bunga ini untuk Tuan yang ada di belakang."
Reymon sanjaya
31 Tahun
"Dasar wanita aneh"bergumam sambil tersenyum tipis.
Siapa yang menyangka pertemuan yang tidak di sengaja itu menjadi awal mula Nayla terjebak dalam cinta yang aneh menurutnya.
perbedaan usia,tahta,harta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24- Sonia
"Aku harus pergi dulu,jangan kemana mana,Mei akan menemani mu!" Rey memeluk Nay.
"Aku harus bekerja" Nay mendorong dada Rey risi berpelukan dihadapan Mei juga Bram.
Rey menghela nafasnya "Tidak bisa cuti saja"
"Tidak aku harus tetap bekerja,lagian aku juga mesti pulang dulu Ibu pasti khawatir"
"Baiklah, tapi jangan lupa nanti malam aku akan jemput" Nayla mengangguk, Rey mengatakan akan mengenalkan Nay dengan Ibunya nanti malam,meski Nayla mengatakan belum siap namun Rey tetap bersikeras,dan ternyata sifat yang baru Nay ketahui bahwa Rey orang yang tak suka di bantah.
Nay pulang diantar Mei karna Rey harus menemui calon investor nya setelah membuat janji Rey menyambangi sebuah perusahaan di dampingi Bram.
"Selamat siang Mr,frederick senang berjumpa dengan anda"
"Terimakasih Tuan Raksa" Rey menjabat tangan Tuan Raksa dengan senyum ramahnya.
"Mari silahkan" Rey duduk bersebrangan dengan tuan Raksa.
"Mari kita lihat apa yang kau tawarkan" Rey memulai persentasinya bahkan rapat tersebut memakan waktu lebih dari tiga jam,cukup sulit untuk meyakinkan tuan Raksa.
"Baiklah aku akan menghubungimu nanti" kata Tuan Raksa.
"Baik terimakasih tuan atas waktu anda"
"Ya..tak usah sungkan,oh ya bagaimana dengan kabar Ibu mu" Rey mengerutkan keningnya. "Ah kau pasti heran bagaimana aku menganal Ibumu,kami taman semasa kuliah dulu,juga Ayahmu"
Rey mengangguk lalu berkata "Ibu baik,beliau baru pulang dari Jogja semalam,sebenarnya saya baru akan menemui beliau malam ini"
"Begitu,sampaikan salamku untuknya"
"Akan saya sampaikan tuan"
"Bagaimana jika lain waktu kita adakan makan malam bersama keluarga" tawar tuan Raksa.
Rey mengangguk "Akan saya bicarakan dulu dengan Ibu"
"Tentu"
"Baiklah jika begitu saya permisi dahulu tuan Raksa,sekali lagi terimakasih atas waktu anda"
Rey keluar dari ruangan rapat dan menuju lif, ketika menunggu lif terbuka Rey berpapasan dengan seorang wanita yang menatapnya lekat,namun Rey hanya menatapnya acuh,wanita itu mendesah ketika Rey sama sekali tak melihat kearahnya hingga Rey memasuki lif,sepertinya Rey melupakannya.
Bram menyadari itu sejak tadi dirinya mendampingi Rey."Tuan, anda melihat perempuan tadi?"
"Siapa?"
"Itu Sonia wanita terakhir kali yang Nyonya jodohkan dengan anda" Rey melihat kearah Bram,dengan raut datar itu artinya tuannya tak ingin membahas soal wanita itu dan Bram pun bungkam.
🌹🌹🌹
Wanita tersebut memasuki ruangan tuan Raksa "Papa" katanya lesu.
"Sonia?, Ada apa sayang kenapa wajahmu seperti itu hm?"
"Tadi aku berpapasan dengan Rey,tapi sepertinya dia melupakanku" Sonia duduk sambil menekuk wajahnya.
"Tenanglah setelah ini dia akan terus mengingatmu"
"Huum terimakasih Papa sudah melakukannya"
"Apapun untuk putri Papa,akan papa lakukan asalkan putri Papa selalu bahagia" Tuan Raksa mengusap rambut putri kesayangannya dan satu satunya itu.
Tuan Raksa menghubungi seseorang lewat poselnya "Selamat pagi waktu London Sam"
"Ya masih terlalu pagi Raksa" seseorang yang dipanggil Sam itu menjawab saat ini waktu London masih jam 5 pagi.
"Maafkan aku,aku hanya memastikan tentang kesepakatan kita"
"Tentu itu akan terlaksana"
"Kau yakin ini tak akan gagal"
"Percayakan saja padaku"
"Baiklah aku percaya padamu kau tau aku akan melakukan apapun untuk putriku"
"Ya dan aku akan bangga memiliki menantu seperti putrimu"
Jangan lupa Like,Komen dan Votenya.
Terimakasih sudah membaca🙏