10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 18 - Suka Memupuk Masalah
Alam menahan tangan Anna di persimpangan jalan. Membuat langkah kaki Anna yang lebar terhenti seketika. Anna menepis tangan itu, merasa tak pantas pegang-pegang di ruang umum seperti ini.
Anna menatap Alam dengan tatapan dingin, malas berdebat. Alam mungkin juga akan menyalahkan dirinya, mengatainya bodoh secara langsung setelah rapat usai.
"Pindahkan Pricilla ke ruang VIP, minta 2 perawat untuk berjaga disana. Selama 2 hari ini perlakukan Pricilla dengan baik," ucap Alam.
Sebuah ucapan yang membuat Anna tercengang. Matanya melebar menatap tidak percaya.
Kenapa Alam jadi baik begini?
Dan belum sempat Anna menjawab, Alam sudah lebih dulu meninggalkan dia.
Anna tersenyum lebar, lantas dengan segera dia berlari menghampiri ruang Pricilla dengan raut wajah bahagia.
Tissa dan Danu adalah 2 perawat yang akan berjaga di ruang rawat Pricilla yang baru.
"Tapi Dok, apa kami juga harus membayar biaya tambahan untuk pindah ke ruang VIP itu?" tanya ibu Pricilla.
"Tidak Nyonya, ini adalah bentuk permintaan maaf kami karena terlambat menangani Pricilla. Semuanya tetap sama, gratis."
"Benarkah?" tanya Pricilla dengan raut wajah tidak percaya.
Dan Anna menganggukkan kepalanya dengan antusias.
"Terima kasih Dok," ucap Pricilla dengan lelehan air bening dikedua matanya. Dia tidak bisa berkata-kata lagi untuk menggambarkan bahagia yang dia rasa.
"Jangan menangis, ayo kita pindah."
Pricilla mengangguk, dengan segera dia menghapus air matanya sendiri dan coba tersenyum.
Maura yang melihat Pasien itu di pindahkan ke ruang VIP pun merasa tidak terima. Di ruangan itu keamanan lebih ketat, ada cctv di setiap sudut. Bahkan pintu masuk dari luar pun tersorot oleh cctv.
Dia tidak akan bisa menjalankan rencananya jika pasien itu dipindah kesana.
Dengan segera, Maura menghentikan mereka semua. Ranjang dorong yang membawa Pricilla pun juga terhenti juga.
"Dokter Anna kenapa pasien ini di pindahkan? siapa yang memberi izin Anda?" tanya Maura bertubi, padahal mereka tinggal masuk ke ruangan VIP itu namun Maura menghalangi.
"Dokter Maura kita bicarakan setelah ini, lebih baik anda menyingkir dulu, tubuh anda menghalangi jalan kami," jawab Anna dengan santainya, sungguh dia tidak ingin ada perdebatan di depan pasien.
Maura yang mendengar ucapan Anna pun hanya mampu mengepalkan tangannya kuat dan menyingkir memberi jalan.
Rombongan Anna masuk dan memindahkan Pricilla ke ranjang di ruang VIP. Tissa dan Danu mulai berjaga disana.
"Kalian harus ingat, yang boleh masuk ke ruangan ini hanya aku, Dokter Rudi, Dokter Amanda dan Dokter Alam. Selain itu kalian berhak untuk menolak."
"Baik Dok," jawab Tissa dan Danu bersamaan.
Setelahnya Anna keluar dan melihat Maura masih menunggu dia.
"Astaga Dokter Maura, anda gigih sekali menunggu ku," ledek Anna.
Dan Maura tidak menanggapi itu, dia ingin menanyakan kenapa Pricilla dipindah ke ruang VIP, sementara Pricilla adalah pasien subsidi dan berada di kelas C.
"Kenapa pasien itu dipindah ke ruang ini, kamu jangan lancang ya dokter Anna, jangan berbuat semau mu," ucap Maura yang sungguh geram, sangat geram melihat Anna yang berbuat semauanya seolah rumah sakit ini adalah taman tempat dia bermain.
Dan Anna yang mendengar pertanyaan itu malah tersenyum miring.
"Suka-suka ku mau melakukan apa, kenapa Anda yang repot? lagipula masalah ruang VIP bukan wewenang Anda."
"Tindakan mu ini akan menambah masalah untukmu sendiri."
"Aku memang suka memupuk masalah."
Anna berlalu, meninggalkan Maura yang mengepalkan tangannya kuat.