NovelToon NovelToon
Lahirnya Raja Para Dewa

Lahirnya Raja Para Dewa

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Petualangan / Tamat / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:38.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lalu Muhammad panjidian N

Bai An adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang hidup sendiri dari kecil bersama nenek dan kakak angkatnya.

Bai An Hidup sebagai pencuri, ia melakukan ini hanya untuk makan,

Sampai kemudian ia di kejar karna ketahuan mencuri oleh seorang tuan muda dari kalangan Bangsawan.

Saat itulah dirinya dikejar sampai masuk Hutan yang ditakuti seluruh ahli penghuni benua itu, Hutan itu adalah Hutan Kegelapan.

Disana lah tempat asal perubahan hidup Bai An yang akan menjadi seorang Raja para Dewa ... apa yang ia dapat atau temukan???

Setelah keluar dari Hutan Kegelapan, Bai An menjadi seorang yang di takuti dan di segani, Banyak musuh yang menghalanginya maka ia bunuh, Hidupnya hanya untuk membunuh, ia membunuh karena ingin melindungi orang-orang yang berada di sekelilingnya.

ikuti kisah nya .....?????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Surat dari Bai An.

Benua Menengah ( Dunia Tengah )

Terlihat Bai Chen dan Bai Shao sedang tergantung di alun-alun sekte dan di pertontonkan ke murid-murid, tetua luar, tetua dalam dan tetua inti.

Banyak sekali murid-murid maupun para tetua bertanya-tanya apa yang sedang terjadi sehingga Leluhur Bai sekte dan tetua ke-2 digantung seperti itu?

Murid maupun para tetua tau, siapa yang begitu berani melakukan ini terhadap Leluhur Bai dan tetua ke-2, ya dia adalah Ling Mei atau biasa disebut Leluhur Ling.

Merekapun juga akan takut kepada Leluhur Ling jika ia marah, mereka semua lari ketakutan dan bersembunyi, bahkan Patrick Bai Yun dan Tetua Agung Bai Yan pun juga akan ikut bersembunyi.

"Apa kau tau? aku mendengar Leluhur Ling sudah sembuh dan sedang menunggu sesuatu!"

"Ya aku tahu kalau itu!"

"Apakah yang ditunggu adalah Leluhur Bai?"

"Aku tidak tahu, coba kau lihat. Saat Leluhur Bai kembali ia langsung di hukum!"

"Apakah Leluhur Ling sedang menunggu Leluhur Bai kembali karena sudah lama tidak pulang dan di hukum Leluhur Ling?"

"Aku tidak tahu, namun setahuku Leluhur Ling jarang sekali marah kerena hal-hal kecil, kecuali masalah besar atau yang tidak bisa Leluhur Ling maafkan.

"Huuuts jangan terlalu besar, nanti didengar para tetua, kita juga yang ikut terkena hukuman!"

Banyak sekali para murid-murid yang bergosip tentang kejadian ini.

Tak lama mereka mendengar sebuah suara yang terdengar memelas.

"Sayang, kenapa kau menghukumku juga, ini kan bukan salahku!"

"Salahkan Bai Shao yang disuruh ke benua rendah, karena tidak bisa menjalani perintah dengan baik!"

Terdengar suara Bai Chen yang terlihat memelas dan bahkan menyalahkan adiknya sendiri.

"Kakak, kenapa ini salahku?"

"Bukankah kakak sendiri yang tidak mengajaknya ikut pulang?"

"Kakak ipar, jangan dengarkan Kakak Chen. Dialah yang mengancam diriku agar tidak mengajak An'er ikut pulang!"

Bai Shao membela diri, tidak mau kalah dan malah membalas saling menyalahkan.

Ditempat yang indah terlihat dua wanita cantik satu terlihat agak dewasa namun sangat cantik sedangkan yang satunya masih terlihat muda dan terlihat cantik juga.

Di sebelah dua wanita cantik ada tiga pria tampan, satu terlihat agak tua dan dua lainya mirip Bai Chen.

Mereka tidak lain Ling Mei, Bai Yin, Bai Yan, Bai Yun, dan Bai Shan.

Ling Mei terlihat ganas, seperti seekor singa kelaparan yang siap makan apa saja.

Ketiga laki-laki tersebut terlihat menundukkan kepalanya, mereka takut akan terkena imbasnya juga.

"Ibu, coba untuk berkepala dingin, cobalah dengarkan penjelasan ayah dan paman terlebih dahulu, jika ibu begini. Yin'er takut ibu akan sakit lagi dan itulah membuat An'er merasa terpukul melihat ibunya sakit!" Bai Yin terlihat mencoba meredakan amarah ibunya.

Namun Ling Mei tetap diam tidak menjawab maupun melirik Yin'er, ia terlihat melirik satu arah dengan tatapan tajam, arah tersebut adalah tempat Bai Chen dan Bai Shao sedang digantung.

Ling Mei selalu mendengar suara suami dan adik iparnya yang selalu saling menyalahkan, itulah yang membuat Ling Mei semakin kesal. Karena, mereka seperti tidak mempunyai tanggung jawab masing-masing.

"Bagaimana ibu mendengarkan penjelasan Ayah dan pamanmu jika mereka saja saling menyalahkan dan membela diri mereka masing-masing. Mereka tidak mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam bertanggung jawab."

Terdengar suara Ling Mei yang dingin dan setiap kata-katanya selalu ditekan dengan tenaga dalam hingga terdengar ke seluruh penjuru wilayah Sekte Istana Naga.

Mendengar Suara Ling Mei, mereka semua yang sedang bergosip langsung terdiam.

Murid-murid yang asik bergosip membisu.

Para tetua pun langsung kaku.

Bai Chen dan Bai Shao yang dari tadi berisik langsung diam membisu dengan keringat deras mengalir dikepalanya.

Setelah kata-kata Ling Mei keluar, terlihat seluruh penghuni Sekte Istana Naga dalam keheningan, murid-murid yang berlatih maupun sedang berjalan langsung berhenti ditempat, mereka tidak berani bergerak sedikitpun.

Mereka semua takut akan amarah Leluhur Ling, jadi jika mereka bergerak meraka takut akan terkena akibatnya.

Walaupun mereka tahu Leluhur Ling Mei jarang sekali marah. Namun saat Leluhur Ling marah, semua akan ketakutan.

10 menit keheningan berlanjut hingga terdengar suara yang terdengar serius.

"Aku ada pesan untukmu dari An'er, awalnya aku ingin memberimu kejutan Mei'er. Tapi, setelah tahu akan begini jadinya, aku tidak bisa membuat kejutan untukmu!" ucap Bai Chen yang terlihat serius menatap kejauhan, tempat Ling Mei berada.

Ling Mei yang mendengar suara Bai Chen walaupun terlihat serius agak ragu, karena ia tahu seperti apa suaminya itu, jika ia serius maka dunia ini akan hancur.

Tapi karena bujukan Yin'er yang terus menerus itulah membuatnya agak luluh sedikit.

"Yun'er, bebaskan ayahmu dan bawa ia kesini. Jangan biarkan ayah dan pamanmu sampai kabur atau kau yang menerima akibatnya!"

Mendengar suara dingin ibunya, Bai Yun bergetar sesaat, tanpa basa-basi ia melesat ketempat ayah dan pamannya digantung.

"He he... Nak, cepat buka pengikat ini. Ini terasa sakit sekali!" ucap Bai Chen melihat Bai Yun sudah didepannya.

"Tapi, ayah berjanji dulu untuk tidak kabur!" balas Bai Yun terlihat serius.

"Ya ayah janji, kamu tanya saja pamanmu itu jika ucapan yang ayah bilang tadi benar-benar serius!" jawab Bai Chen pada putranya.

Bai Yun lalu melirik Bai Shao yang di jawab anggukan serius.

Melihat hal tersebut, awalnya Bai Yun ragu-ragu karena jarang ayahnya serius walaupun pamannya meyakinkan dirinya.

Ia takut ayah dan pamannya bekerjasama. Namun ia mengambil resiko.

Tak lama membuka ikatan Ayah dan Pamannya, Bai Yun terlihat bersiaga, ia takut jika Ayah dan pamannya kabur.

Melihat hal tersebut, membuat Bai Chen dan Bai Shao tertawa terbahak-bahak.

"Ha ha ha..."

"Ha ha ha..."

"Tenanglah nak! Ayah tidak akan kabur. Ayo cepat jangan membuat ibumu menunggu sebelum penyakitnya kambuh lagi membuat kita terkena imbasnya!" kata Bai Chen langsung melesat kearah dimana Ling Mei berada, lalu diikuti oleh Bai Yun dan Bai Shao.

Tak menunggu lama, mereka tiba dihadapan Ling Mei dan saat Bai Chen akan berbicara ia mendengar suara dingin membuatnya langsung terdiam.

"Jangan banyak bicara, mana pesan yang diberikan An'er untuk ku!" ucap Ling Mei dingin.

Bai Chen hanya menghela nafas lalu memberikan sebuah kertas yang terlihat disegel dan terlihat nama Bai An yang tertulis diatas kertas.

Tak menunggu lama Ling Mei lalu mengambilnya lalu menyentuh surat tersebut dengan lembut dengan meneteskan air mata.

Melihat Ling Mei meneteskan air mata mereka yang disana ikut sedih, karena betapa sayangnya seorang ibu kepada putranya!.

1
Luthfi Aamiin
11359
tukang nikung
mantap sangat boss.
saya suka nobel nya.
tukang nikung
maknyus broo.
tukang nikung
sekali kawin dua istri.
tukang nikung
hebat boss.
tukang nikung
haha ada aja tingkah duan du ini.
tukang nikung
kna hukum kalian.
tukang nikung
ratakan boss.
tukang nikung
habisi semua musuh nya.
tukang nikung
hajar dn jadikan mereka kaya abu.
tukang nikung
ratakan.
tukang nikung
ada aja tingkah nya cuy.
tukang nikung
ratakan semua musuh yg ada.
tukang nikung
itu baru propokasi hebat duan.
tukang nikung
itu baru propokasi.
tukang nikung
canti nya.
tukang nikung
itu cewe apa cowo bay an ini.
tukang nikung
mantap bro.
saya suka itu.
tukang nikung
mantap boss.
tukang nikung
naikan dulu kultipasi nya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!