Di pungut oleh Ayahnya untuk menggantikan adik tirinya menikahi anak haram dari keluarga ternama.
Dia di tolak mentah-mentah oleh anak haram keluarga ternama itu, tapi pada akhirnya dia tetap menikah.
Dia harus menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak menyenangkan karena suaminya begitu membenci dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Edward terdiam tanpa ekspresi saat kedua bola matanya menatap ke arah wajah cantik seorang wanita yang pernah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama. Yah, wanita yang kini tengah ditatap oleh Edward adalah, Teresa.
Entah itu kebetulan atau tidak, hari itu Mereka bertemu di sebuah restoran mewah.
Edward pergi ke sana untuk pergi menemui klien karena ada beberapa hal penting yang harus dibicarakan secara langsung dengan kliennya. Sedangkan Teresa, Gadis itu juga beralasan bahwa dia baru saja menemui sahabat baiknya yang baru saja kembali dari luar negeri.
Teresa dengan ramah mengajak Edward untuk sebentar mengobrol dan meminum teh kesukaan mereka. Pada akhirnya, mereka mengobrol masih sebenarnya cenderung Teresa yang selalu banyak bicara dan terus memulai pembicaraan.
"Akhir pekan nanti, apa anda bisa datang di pesta ulang tahunku, Tuan Edward?" Tanya Teresa dengan sorot matanya yang terlihat begitu ramah, sedangkan nada bicaranya benar-benar membuat orang yang akan mendengarnya menganggap bahwa Teresa adalah gadis yang manis dan juga hangat. Ya, seandainya saja Edward tidak mengetahui siapa sebenarnya Teresa, cara bicara Teresa barusan pasti benar-benar akan membuatnya semakin jatuh hati kepada wanita itu.
Edward memaksakan senyumnya, menatap Teresa dengan tatapan seolah-olah dia begitu tidak berdaya lalu berkata, "Aku ingat benar ucapan terakhir kita kemarin. Setelah mengatakan semua itu, bagaimana kau bisa mengundangku datang ke acara ulang tahunmu dengan begitu ramahnya?"
Teresa memaksakan senyumnya pula, Tentu saja dia juga menyesali apa yang dia katakan kepada Edward saat itu. Akan tetapi, dia sudah menyiapkan alibi yang pasti akan membuat hati Edward luluh dan mengembalikan perasaan Edward yang pernah dirasakan oleh Edward kepada Teresa sebelumnya.
Memang benar, untuk saat ini dia masih belum bisa memantapkan hati dengan siapa dia akan menikah. Walaupun memang benar keluarganya dan juga keluarga Ludrent sudah terikat dengan perjodohan ini sejak lama, ternyatanya Edward juga bagian dari keluarga itu bukan? jika setelah dicari tahu Edward memiliki kekayaan yang jauh lebih banyak daripada keluarga Ludrent itu sendiri, tentu saja yang harus dipilih oleh Teresa adalah Edward bukan?
Teresa membuang nafasnya sebelum dia memulai untuk berbicara. Dia menatap kedua bola mata Edward dengan tatapan seolah-olah dia merasa begitu bersalah atas apa yang dikatakan sebelumnya lalu berkata, "mengenai hari itu, Sebenarnya aku terpaksa mengatakan semua itu kepada anda, Tuan Edward."
Teresa menunduk seolah-olah dia tidak berdaya, melakukan semua hal dan mengatakan kata-kata menyakitkan di luar keinginannya.
"Ayahku mengatakan padaku bahwa, aku dan juga penerus sah dari keluarga Ludrent harus memenuhi perjodohan yang sudah disepakati sejak lama. Aku benar-benar tidak bisa mengelak permintaan sebesar itu, kedua orang tuaku juga sangat tidak berdaya sehingga hanya bisa melakukan apa yang bisa mereka lakukan. Hari itu, Ayahku memohon kepadaku untuk tidak menerimamu, juga menerima lamaranmu demi untuk menghindari konflik di antara dua keluarga yang sudah menjalin hubungan erat sejak lama." Ujar Teresa sembari menahan air matanya yang jatuh. Sejak awal Teresa mengatakan semua itu, bola matanya langsung saja memerah dan terus berair seolah-olah semua yang diucapkan benar-benar adalah sebuah kenyataan yang memang terjadi saat itu.
Edward saat ini benar-benar sedang mencoba untuk menahan diri untuk tidak menertawakan akting Teresa yang begitu hebat, namun sayangnya itu terdengar begitu menggelikan di telinga Edward sendiri.
Cara bicara Teresa barusan Tentu saja sangat meyakinkan bagi orang yang tidak tahu bagaimana sifat asli Teresa. Tetapi setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu, jelas saja Edward tidak akan pernah tertipu lagi dan tidak akan pernah membiarkan hatinya jatuh cinta kepada wanita yang bahkan sangat tidak pantas untuk mendapatkan cinta yang sangat besar Dari dirinya.
"Setelah beberapa waktu aku terus berpikir dan terus menyesali apa yang aku katakan kepadamu, Tuan Edward. Aku juga sudah lama menaruh hati kepadamu, tapi aku tidak berani dan juga tidak memiliki tekad yang bisa mengalahkan keinginan kedua orang tuaku atau keinginan Kedua keluarga kita. Aku minta maaf sekali untuk apa yang aku katakan waktu itu, aku tidak serius mengatakannya."
Edward tersenyum tipis dengan tatapan yang begitu banyak hal dia pikirkan saat melihat Teresa terus berakting seperti itu. Yah, ini adalah saatnya untuk Edward pengambilan langkah selanjutnya.
Edward menatap Teresa seolah dia tidak mempermasalahkan Apa yang dibicarakan oleh Teresa waktu itu lalu berkata, "jangan terlihat begitu bersedih di hadapanku. Aku, paling tidak suka melihat wanita menangis. Aku sudah memaafkan, aku juga sudah tidak mengingat lagi dengan jelas jadi kau jangan merasa bersalah seperti itu."
Teresa segera menjaga air matanya, lalu menatap Edward dengan senyum yang begitu manis lalu berkata, "anda benar-benar sangat baik, Tuan Edward!"
Edward tersenyum, tapi di dalam hatinya Dia benar-benar sedang sangat detail dalam memperhitungkan setiap tindakan dan tepat dalam memprediksikan apa yang akan terjadi beberapa saat nanti.
Kena! baiklah, Ayo kita lihat! sepertinya, aku harus mencoba menerobos hatimu lebih dalam dan membuatmu begitu jatuh cinta padaku sampai kau kehilangan akal sehat, barulah di saat itu aku akan menjatuhkanmu dan menghancurkanmu sama seperti yang kau lakukan padaku.
"Kalau begitu, apa mulai sekarang kita bisa menjadi teman? Kalau kita sudah menjadi teman, artinya kita bisa pergi makan bersama seperti sekarang ini kan?" Tanya Teresa bersemangat sekali.
Edward menganggukkan kepalanya lalu tersenyum seolah-olah dia juga merasakan kebahagiaan yang sama seperti dirasakan oleh Teresa.
Bagus, masuklah lebih dalam ke dalam permainan yang awalnya kau ciptakan. Biarkan aku melihat, sampai di mana keseruan yang akan kau timbulkan.
Di sisi lain.
"Tuan meminta saya untuk membelikan semua pakaian ini, tolong pakailah pakaian yang sudah saya siapkan khusus untuk pakaian tidur anda. untuk pakaian harian dan juga pesta, juga sudah saya pisahkan." Ucap pelayan rumah yang khusus bekerja untuk membelikan barang-barang kebutuhan Tuan rumahnya.
Amaya membuang nafas kasarnya, dia hanya sebentar melihat ke arah tumpukan paper bag berisi pakaian-pakaian dan tak apalagi Amaya sama sekali tidak tertarik sama sekali.
Melihat Amaya yang terlihat begitu tidak tertarik, pelayan itu terdiam sebentar sembari berpikir bagaimana dia akan mengatakan kepada Amaya, namun pada akhirnya pelayan itu memutuskan untuk segera berbicara dan memberitahu Amaya agar Amaya tidak membuat atau melakukan tindakan yang justru akan merugikan dirinya sendiri.
"Nona, cobalah untuk menuruti Tuan Edward. Dia sama sekali tidak meminta anda untuk melakukan sesuatu yang berlebihan, Anda bisa melihat kan Bagaimana banyaknya barang-barang yang Tuan Edward belikan untuk anda? Sungguh, Anda adalah wanita yang sangat beruntung, Nona." Ucap pelayan itu.
Amaya tersenyum kelu.
"Kata-kata beruntung yang keluar dari mulutmu barusan itu, benar-benar membuatku merasa sangat merinding." Gumam Amaya.
lamalama jadi malas baca.
Semoga sukses selalu n lancar rejekinya🤗🤗🤗 ❤️❤️❤️🤲🤲🤲👍👍👍💪💪💪😘😘😘