••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
...Happy Reading✨...
"Hey! Kenapa melamun?" Tanya Tantri sembari mengibaskan tangannya di depan Kevin.
Cup!
Tantri tersentak saat tiba-tiba saja pria yang masih mengenakan kimono itu menciumnya. Kini bukan hanya kecupan tapi ciuman yang sangat dalam. Wanita yang memang sudah menunggu hal ini segera melempar sendoknya dan mengalungkan kedua tangannya ke leher Kevin.
Mereka saling beradu lidah dan menunjukan keahliannya. Tak ada yang mau mengalah satu sama lain, hingga Tantri bangun dengan masih mencium kevin dan duduk di pangkuan pria itu menghadapnya.
Tangan keduanya tak diam-diam, bahkan ciuman yang hanya panas itu kini menjadi ciuman menuntut. Terlebih lagi Tantri sudah membuka tali kimono suaminya dan membelai dada bidang tersebut.
Keduanya saling menempelkan tubuhnya masing-masing dengan masih memangut.
Tangan Kevin merayap dari punggung ke pinggang lalu kini bertengger di kedua gunung yang sudah sedari tadi menggodanya, meminta di sentuh.
Memijat pelan hingga pemiliknya sadar dan menghentikan ciuman nya. Bahkan keduanya saling menatap dengan nafas memburu.
Tanpa bicara tangan Tantri sekali lagi mengajari tangan pria itu memijatnya dengan lebih keras. Lalu tangan Tantri mengalungkan tangannya dan mencium leher suaminya. Ia membuat tanda merah yang sengaja ia buat untuk membalas malam itu.
Kevin tak bisa menghentikan dirinya, bahkan pria itu juga mengulum benda kenyal yang seperti puding padat itu.
"Shhhttt!" Lirih Tantri sembari membelai tengkuk suaminya manja.
"Ini adalah balasan karena melawan ucapanku!" Suara serak pria itu dengan wajah di selimut nafsu.
Tantri tak bicara tapi tangannya sudah membuka bajunya dan tak menyisakan sehelai benang pun. Begitu juga kevin yang sudah telanjang entah sejak kapan.
Istrinya kembali naik ke pangkuan kevin dan membelai si gagah yang sudah menjulang tinggi.
"Dia minta di belai ternyata.... " Ucap Tantri sembari terus membelainya.
"Shhht jangan menggoda ku Tantri Davira_" Ucapnya dengan menutup mata menikmati belain tangan yang semakin mahir itu.
"Lalu mau mu seperti ini?" Tantri bangun tanpa di sadari dan memasukan benda itu ke dalam miliknya.
Jleb!
Tantri terbelalak, sial! Sakitnya masih sama! Tantri berusaha bangun saat ia sudah tak sanggup menahannya tapi pria itu lagi-lagi mendorong bokongnya hingga masuk sempurna.
"Kau masih ceroboh seperti malam itu!" Kevin berdecak sembari membiarkan Tantri memeluknya hingga memperdalam kedua benda itu.
"Sial! Masih saja sakit!" Umpat Tantri sembari menyembunyikan wajahnya di leher kevin.
"Apa kau baru saja mengumpat?"
Wanita itu tak menyahut, ia tak bicara lagi saat bibirnya di cium paksa oleh suaminya.
Lalu dengan di tuntun oleh Kevin, Tantri bertumpu pada lututnya dan memaju mudurkan pant@tnya.
"Shhht ahh ~" Kini yang mendes@h bukan lagi Tantri tapi Kevin, pria itu memejamkan matanya saat mendapat permainan yang begitu luar biasa dari istrinya.
Hingga lelah pun kaki Tantri tapi oria itu tak menunjukan pelepasannya. Dan pada akhirnya saat akan pelepasannya, Tantri di balikan dan membuatnya tertidur di sofa dan memompa sangat cepat.
"Ahh Tantri~~~"
"Ahh~"
Keduanya saling mendapatkan pelepasannya bersama, lalu Kevin segera melepaskan miliknya. Tantri juga duduk dengan cairan yang sudah meluber ke sofa.
"Terima kasih. " Ucap pria itu tersenyum lalu mencium kening Tantri yang sibuk mengusap sofa tersebut.
Toel!
"Jangan memancing ku jika kau tidak mau ada ronda ke dua!" Ucap Kevin saat memperingati saat tangan nakal istrinya malah menoel belalai yang sudah tidur itu.
"Hehehe... " Istrinya malah cengengesan dengan menatap ke arah suaminya.
"Ayo tidur, besok kita bersihkan!" Ajak kevin, ia tak sanggup menatap istrinya kembali lelah.
"Gendong!" Rengek Tantri sembari merentangkan tangannya. Sikap yang hanya dia tampilkan saat bersama dengan Kevin.
Pria itu menggendong Tantri ala koala tanpa memakai sehelai benang pun.
Keduanya menarik selimut hingga menutupi tubuh keduanya. Tantri kini bersandar dan memeluk kevin seperti guling, lalu tangannya yang usil mengelus dada suaminya yang masih tak mengenakan apapun.
"Tidurlah, atau jangan tidur malam ini." Ancam Kevin hingga membuat Tantri diam dan memejamkan matanya.
Setelah 1 jam berlalu, kevin membuka matanya. Ia melihat Tantri terlelap dengan masih memeluknya. Tangan pria itu kini meraba perut istrinya yang sedikit buncit.
Jika ia mengikuti kemauannya maka bisa saja dirinya memaksa istrinya untuk melanjutkan ke ronde ke 2. Tapi ia tau bahwa istrinya sedang mengandung anaknya, Kevin tak ingin membuat Tantri kelelahan karena keegoisannya.
"Dasar nakal, dari mana kamu mempelajari hal mesum begitu?" Lirih Kevin menggeleng saat tau tingkah istrinya selayaknya ahli. Padahal ia sangat tau bahwa dia adalah yang pertama untuknya.
"Ku harap ini bukan kebahagiaan yang sebentar." Lanjutnya lagi dengan kembali memeluk dengan erat. Entah apa yang ada di dalam pikirannya sekarang namun ia tak ingin berlarut-larut hingga akhirnya akan merusak harinya.
Kevin kembali tidur dengan memeluk erat Tantri.
...****************...
Pagi harinya, Tantri yang masih sibuk dengan mimpinya berasa kalau perutnya ada yang menggelitik. Dan bagian bawah sana seperti ada yang perlahan masuk. Wanita itu tengah tidur dengan menyamping, lalu ia menoleh ke belakang.
"Tidurlah lagi jika kau masih lelah, aku akan menyelesaikan ini sebentar." Kata suaminya yang tengah memasukan lagi miliknya kedalam sarang.
Bagaimana ia bisa tidur jika hentakkan dan rasa nikmat itu menggerogoti nya.
"Ahhh~" Lirih Tantri merasakan hentakan yang begitu mengganggu tidurnya. Bahkan ia menarik tangan Kevin agar memegangi kedua buahnya yang terpental-pental.
Tanpa protes kevin membungkuk memeluk dan memainkan atas bawah. Tak lupa juga mulut yang sibuk mencium leher istrinya.
"Shht_ ahhh.... Jangn membuat tanda.... Ahh~" Larang Tantri pada suaminya.
"Kenapa?" Bisik pria itu di telinga istrinya.
"Ka-rena ahh~ aku tak ingin ada yang melihatnya ahh~" Tantri semakin menjerit dan membuka matanya lebar-kenar saat hentakan itu semakin kasar.
Apa ini? Ia semakin suka saat mendapatkan hentakan kasar seperti ini, itu seperti dirinya semakin dalam.
"Katakan sekali lagi? Tidak aku biarkan kau bangun dari ranjang ini!" Pria itu sudah menunjukan aura elangnya.
"Ah~ kau adalah pemain yang hebat ahh~ aku akan sampai..." Ucapnya di akhir kalimat dan keduanya mendapat pelepasannya yang kembali bersamaan.
Kali ini Kevin tak langsung mencabutnya, nafasnya masih menderu dan keringatnya bercucuran. Tapi anehnya ia terlihat sebal karena ucapan Tantri tadi.
"Mau 1 ronde lagi?" Tanya Tantri sembari tersenyum canggung, ia tau pasti ada yang salah dari ucapannya.
"Kau tidak ingin banyak orang yang tau bahwa kau telah menikah mm?" Tanya Kevin dengan membungkuk dan menopang badannya dengan kedua tangan. Nafas pria itu kini terasa di leher Tantri yang membeku. Terlebih lagi, benda itu masih ada di dalam sana.
"Bu-bukan begitu, bagaimana orang tidak akan tau kalau aku sudah menikah jika perutku semakin hari semakin besar. Hanya saja aku tidak mau digunjing banyak orang dengan leher yang seperti di gigit nyamuk." Bela Tantri pada dirinya sendiri.
Kevin kini bangun dan melepaskan miliknya. ia hendak untuk berjalan ke kamar mandi.
"Sungguh tidak ingin 1 ronde lagi? Aku siap Kevin_" Panggil Tantri tapi tak di gubris oleh pria itu.
Blam!
Kevin malah masuk ke dalam kamar mandi dan membanting pintu.
"Astaga! Apa salahku coba!" Sungut Tantri dengan kembali menaikan selimut nya. Untuk pertama kalinya, morning sickness itu tidak datang. Bahkan ia bisa tidur dengan tenang pagi ini.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍