Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Si Phiton
Wahhhh... ketemu lagi, si_pus nggak bosan buat ngingetin kalian para readers yang baik budi buat selalu like, Vote tiap episodenya trus jangan lupa minimal Gift kopi buat aku, biar kuat begadang dan nambah moodbooster buat aku bisa nulis 3bab per hari nih.. ❤❤
Happy reading.. 📖📖
Dikamar Lila menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan tak menentu karena ada seseorang yang tak biasa di sampingnya.
walaupun Ray ada di ruang tamu, tapi entah kenapa dia seperti tak tenang, sebenarnya ada satu kamar lagi yaitu kamar kedua orang tuanya, namun entah rasa tega di hati Lila meraja lela.
Dengan membalikkan tubuhnya kesana kemari merasakan posisi yang dia anggap nyaman, jam tiga pagi Lila baru bisa tidur setelah dia menjalankan ibadah sholat tahajudnya.
Sementara Ray, yang tak nyaman dengan tidur di atas sofa yang terlihat kecil baginya, karena memang postur tubuhnya yang tinggi dan kekar.
Sebelum subuh, akhirnya Ray dengan keadaan yang sudah sangat mengantuk diapun terlelap.
Setelah sholat subuh, Lila keluar kamar dan melihat suaminya tidur dengan posisi duduk, jauh dengan kata nyaman.
Merasa tak tega, akhirnya Lila berusaha untuk membangunkan Ray.
" Heiii.. bangun, heiii.. bangun dong...!! Lila menepuk nepuk lengan Ray dengan sedikit keras
" Bentar ma... Ray masih ngantuk.. " ucap nya dengan masih memejamkan matanya.
" Bangun... atau aku siram !! ancam Lila dengan suara yang sedikit meninggi
Seketika Ray membuka matanya, hal yang pertama dia lihat pagi ini adalah sosok cantik dengan wajah tanpa make up, namun terlihat sangat cantik.
" Ehhh.. sorry jam berapa nih? kata Ray masih terlihat sangat ngantuk
" Masih jam 5 pagi, kamu pindah kedalam kamar ku, buat lempengin badan biar sedikit enakan " ucap Lila sambil membuka jendela rumahnya.
" Trus kamu? tanya Ray mandang kemana arah kaki Lila melangkah.
" Nih minum, kamu ke kamar sholat subuh keburu abis waktunya, trus bisa lanjutkan tidurnya, nanti jam berapa kamu ke kantor, kamu pasang alarm buat bangunin, takutnya aku lupa.. " ucap Lila melangkah ke arah dapur memcuci piring bekas makan Ray semalam.
" Kamu bangunin jam sembilan, trus kamu masuk apa hari ini? tanya Ray masih dengan sesekali dia menguap.
" Aku masuk jam satu siang, udah sana aku mau beresin ini semua trus mau ke tukang sayur, kamu mau kopi apa teh, soalnya disini cuma ada teh, tapi.. liat kamu semalam nggak minum tehnya jadi aku berkesimpulan kamu nggak suka Teh." ucap Lila panjang lebar.
" Ternyata kamu banyak omong juga yah? kata Ray dengan suara berbisik pada Lila membuat bulu kuduknya meremang.
" Udah sana, sebelum aku berubah pikiran buat ngusir kamu" ancam Lila menatap tajam pada Ray
" Oke.. siap istriku manis" goda Ray seraya mengedipkan sebelah matanya dengan sikap genit nya.
" Dasar bule genit"umpat Lila lirih melihat kelakuan sang suami.
Setelah melihat suaminya masuk kamar, Lila membereskan rumah sederhana miliknya. dan tiga puluh menit kemudian dia keluar dari rumahnya pergi ke warung sayur dekat kediamannya.
" Ehhh.. mba Lila, belanja mba.. wah,masak istimewa yah.. ada saudaranya dateng kemari kan? tanya bu Erni alias bu RT
" Saudara,apa.maksudnya Ray? batin Lila
" Ehhh.. i.. iya bu" ucap Lila sedikit gugup
" Tapi mbak Lila memang saudaranya banyak yang bule yah, semalem saudara nya kerumah saya, kirain bule nyasar ehhh.. ternyata saudaranya, ibu suka liat matanya..walaupun mbak Lila kelihatan bule Cuma kalau mbak Lila bule arab...kalau saudaranya bulenya wehhh, bikin hati dag dig dug." ucap Bu Erni
" Dia kerumah pak Rt, dari mana dia tahu ruamah pak Rt?..kapan dia kesana? banyak pertanyaan yang muncul di benak Lila
" Iya.. dia bule spanyol Bu.. " jawab Lila melirik ke ibu-ibu yang ramai belanja.
" Wahh.. bu RT, kita jadi penasaran nih mau liat bule.. " ucap salah satu ibu-ibu disana.
" Wah... nanti bu Lasmi kesengsem.. hehehe" ledek bu Erni pada perempuan bernama Lasmu.
Lila dengan cepat dia menyelesaikan belanjaannya, untung saja..sayuran di warung itu sudah kemasan jadi lebih mudah dan lebih cepat.
" Mari semua saya duluan.. " ucap Lila dengan ramah pada semuanya.
" Iya mbak. Lila. " ucap bu Rt
Sampe rumah, Lila langsung mamasukkan bahan belanjaannya ke dalam kulkas.
" Bener-bener laki, bikin heboh aja.. sama aja dia ngasih kerjaan tambahan, pasti nanti sepanjang komplek ditanyain deh kayak wartawan .. " gerutu Lila yang sedang memasak sarapan pagi ini.
Setelah satu jam dia berkutat di dapaur, entah mengapa hari ini merasa sangat semangat untuk masak, karena biasanya Lila suka yang simple dan juga paling tidak sarapan pagi dengan nasi goreng atau cuma pake telor ceplok.
Jam sembilang alarm ponsel terdengar dari kamar Lila namun suara nya tak kunjung berhenti menandakan sang empunya masi terlelap dalam minpi indah.
Lila akhirnya pusing mendengar alarm tak kunjung berhenti,akhirnya memutuskan untuk masuk ke kamarnya,dengan ragu dia melangkah masuk ke dalam kamar terlihat Ray yang masih terlena dalam mimpi hangatnya selimut tebal.
" Astaga... alarm dari tadi dah bunyi,masih belum bangun juga..?!! amboy... sedap bener dia tidur. " gumam Lila.
Dengan cepat dia meraih ponsel Ray dan mematikan alarm dari ponselnya.
" Heiii... bangun,tuan muda Ray... bangun!! hitungan ketiga tuan nggak bangun Lila siram pake air yaa..!! teriak Lila dengan mengancam nya
Dia menoel-noel pipi Ray, karena posisi Ray tidur dengan selimutnya yang menutupi tubuh kecuali kepalanya. Namun usaha Lila tak ada hasil.
" Oke, kamu mau aku benar-benar nyiram kamu rupanya " gumam Lila segara berbalik ingin melangkah mengambil air di kamar mandi.
Namun sayang, langkahnya terhenti saat seseorang menarik tangan Lila dan alhasil sekarang dia terjatuh diatas tubuh Ray dengan bibir mereka yang saling menempel.
" Aaaaa.... mesum..!!! ka....
" Ssstttttt...bisa nggak sih jangan teriak-teriak ini masih pagi sayang...trus bisa nggak jangan gerak-gerak gitu yang, kamu... astaga kamu udah bangunin si Piton... aisssttt...!!!
Ucapan Ray membuat Lila menelan silvanya dengan sangat berat, dia dapat merasakan jika diantara pangkal pahanya sudah ada sesuatu yang hidup di bawah disana.
" Astaga.. dasar bule mesum..!! umpatnya dalam hati
" Aduhhh.. si Phiton kenapa harus bangun sih, biasanya cuma ngulet doang ini, kayak nantangin.. " batin Ray mengumpat abis dirinya asetnya yang sangat sensitif saat Lila bergerak gerak di atas tubuhnya padahal terhalang selimut tebal.
" Dasar bule mesum..!!! umpat Lila dengan cepat menutup muka Ray dengan bantal dan dia dengan cepat bangun dari atas tubuh Ray.
" Hahahaha... dia tak salah sayang, dia tau rumah halal baginya " seru Ray melihat Lila melangkah keluar kamar.
" Cepat mandi,sarapan cepat kerja..!! ucap Lila berusaha menetralkan detak jantungnya yang terpacu sangat cepat karena kejadian barusan.
" Oke... hunny..!! teriak Ray.. dan melihat ponsel nya " Ohh.. Shittt..!! gw telat..!! umatnya melihat ternyata sudah siang.
Bersambung
Mau lanjut nggak nih hari ini??
Kalau mau, tolong like, Vote juga Comment soal episode kali ini...
Aku harapkan kalian selalu dukung karya Author ini...
Terima kasih
mampir juga yuk ke novel aku☺❤
kasihan Lila dapat yg bekas