arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
jam menunjukkan pukul 10 malam. arif baru sampai di rumah nya. ia langsung menuju ke kamar nya karena ia sangat lelah.
di kamar ia tidak menemukan istrinya.
"pasti anis ada di kamar kenzi. aku mandi terlebih dahulu" lirih arif.
setelah membersihkan badan nya, arif menuju ke kamar sang anak. ia buka pintu kamar dengan pelan pelan. arif bisa melihat bahwa istri nya tidur di sebelah kenzi.
Arif tidak tega untuk membangunkan istri nya ia Berencana untuk menggendongnya. ia berhati hati mengangkat tubuh istri nya.
Setelah sampai di kamar mereka arif menidurkan anis dengan pelan pelan, tapi tiba tiba anis menggeliat
"eaghh." anis membuka mata nya. ia melihat sang suami sudah berada di depan nya
"tidur lagi dek. ini masih malam. maaf mas angkat kamu dari kamar kenzi" kata arif dengan lembut, anis hanya menatap nya dengan datar
"dek kamu masih marah. mas kan cuman bantu paman dan bunga. " kata arif. ia melihat tatapan datar sang istri membuat ia tahu bahwa istrinya masih marah.
"dek " panggil arif. anis mendudukkan diri nya
"sudah yang membantu, kalau belum sok sana. tidur di sana juga gak pa pa" ketus anis
"kok ngomong gitu sih dek. mas kan cuman bantu paman" kata arif
"lah kan betul. sampai lelah nya mungkin mas Pasti tertidur di sana " sindir anis
"loh kok kamu tahu " heran arif mengejutkan kening nya
"gimana mas rasanya tidur beralasan paha cewek? pasti nyenyak lah" tanya anis menatap datar sang suami
"hah. maksud mu apasih dek. mas gak ngerti" bingung arif
"sok gak ngerti lagi" gumam anis. ia malas untuk berdebat ia ingin merebahkan diri nya. tapi sayang arif menahan nya. arif ingin mengkonfirmasi dulu perkataan istrinya.
"dek. ini pasti ada yang salah. kita selesaikan masalah ini sekarang" ucap arif
"apa yang mau diselesaikan" kata anis dengan santai
"huff ya perkataan kamu tadi. sungguh mas gak ngerti dek." frustasi arif
"loh emang bener kan bahwa kamu tidur di sana. terus beralasan paha si cewek itu. kalau misalnya aku tidur di paha cowok orang lain bagaimana? " tanya anis
"jangan macem macem dek. mas gak rela" geram arif
"laah mas sendiri marah kan padahal aku cuman misalnya. sedangkan mas sudah terjadi. wajar dong kalau aku marah dan kecewa" kata anis sambil mengeluarkan air mata nya. ia tidak kuat untuk memendung air mata nya.
"ya allah dek. kapan mas ngelakuin itu. tadi mas hanya tidur di sofa karena mas capek " bela arif. ia tidak tega melihat istrinya menangis
"tuh kan gak mau ngaku. terus ini apa mas!! . " kata anis menunjukkan foto yang dikirim oleh bunga
Arif yang melihat foto itu membulatkan mata nya. ia ingat betul bahwa ia tidur di sofa sendiri. ia tidak tahu kapan wulan masuk ke ruangan itu.
"dek dengerin penjelasan mas dulu. mas mohon" pinta arif
"setelah menyelesaikan setengah masalah di kantor paman. badan mas terasa capek. jadi mas memutuskan untuk istirahat di sofa. mas bersumpah di sana mas sendirian, tapi mas gak tau kapan wulan datang. emang ketika mas bangun wulan sudah berada di ruang paman. jadi mas gak tau kalau wulan akan senekat itu, mas juga gak kerasa kalau wulan mengangkat kepala mas mungkin dari lelah nya mas. " penjelasan arif
