NovelToon NovelToon
Suami Di Alam Mimpi

Suami Di Alam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Suami Hantu / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: ALNA SELVIATA

Asmara di dua dimensi, ternyata benar adanya.

Bukti nyata yang di alami Widuri. Perempuan berusia 19 tahun itu mengalami rentetan keanehan setiap hari. Widuri kerap kali mendengar bisikan-bisikan masa depan yang tepat sesuai peristiwa yang terjadi di depan mata.

Mimpi berulang kali yang bertemu dengan pria tampan, membawanya ke tempat yang asing namun menenangkan. Widuri asyik dengan kesendiriannya, bahkan ia selalu menanti malam hari untuk segera tidur, agar bertemu dengan sosok pria yang ia anggap kekasihnya itu.

Puncaknya, 6 bulan berturut-turut, kejadian aneh makin menggila. Sang Nenek merasakan jika Widuri sedang tidak baik-baik saja. Wanita berusia lanjut itu membawa cucunya ke dukun, dan ternyata Widuri sudah ...

Ikuti kisah Widuri bersama sosok pria nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALNA SELVIATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Kembali Lagi

"Hei anak nakal! Sini kamu!" Seru Kaluna pada putranya.

Kailash mendekati dua wanita yang sangat dia cintai itu. Spontan Kaluna memukul-mukul punggung Kailash dengan bantal sofa.

"Auh Ibu, Ibu jangan seperti ini, malu diliat Widuri," kata Kailash.

"Biarkan istrimu melihat, biar dia tahu jika suaminya ini kadang buat Ibu kesal."

Widuri terkikik melihat tingkah Ibu dan anak itu. Setelah puas memukuli Kailash, Kaluna kembali merapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Sebenarnya aku marah pada kalian, tapi melihat cucu-cucuku akan segera lahir, aku tidak mau mereka sakit hati hanya karena pernikahan kalian tanpa sepengetahuanku," kata Kaluna yang melanjut mengomel.

Widuri duduk disamping ibu mertuanya. Kaluna mengeluarkan sebuah kotak silver yang terbuat dari emas.

"Widuri, ini hadiah untuk kamu. Perhiasan ini adalah harta warisan turun-temurun, mengingat Areta tidak ingin menikah, lebih baik kamu yang memakainya. Pakailah ketika kamu berada di dunia kami," ucap Kaluna.

Perhiasan klasik itu berkilauan, menyilaukan mata Widuri. Baru kali ini dia melihat satu set perhiasan yang sangat indah seperti ini. Widuri belum mengambilnya. Dia merasa tidak enak hati karena Kalina terus saja memberinya perhiasan.

"Tapi aku tidak enak, Ibu. Bukankah sebelumnya Ibu memberikan perhiasan ketika di pintu dimensi?"

Kaluna tertawa, sementara Kailash mengerutkan alisnya.

"Apa kau pernah bertemu Ibuku sebelumnya? di alam mimpi juga?" tanya Kailash.

Widuri melirik ke Ibu mertuanya. Sementara Kaluna spontan menjitak kepala putranya.

"Ini kamu karena labil! Areta yang menyamar sebagai Ibu, dia memberi nafkah kepada istrimu, dia sudah cerita kepada Ibu tadi di jalan. Bisa-bisanya kamu hanya menikahi anak manusia, tapi tidka memberi nafkah, kau bisa menyerok tembok emas kita untuk membangunkan istana istrimu di dunia nya. Kamu suami tidak berguna!"

Kaluna tak henti-hentinya mengomel. Widuri hanya bisa terkikik melihat adegan lucu Ibu dan anak itu.

"Maaf, Ibu. Aku belum memberikan karena aku takut Widuri menolaknya. Dia akan salah paham dengan harta yang aku berikan, dia nanti mengira ini semacam pesugihan," ucap Kailash.

Sudah lama ia ingin membantu perekonomian keluarga Ambo' Pati, tetapi ia juga takut jika anak-anak Ambo' Pati menyalahkan gunakan harta itu lalu menjadi sombong. Kailash cukup tahu sifat anak-anak Ambo' Pati yang sedikit keras.

"Kalau begitu ambillah, kami akan memberimu kenyamanan dan keamanan Widuri, ambillah ..." Kata Kaluna.

Widuri tersenyum lalu mengambil perhiasan itu. Kaluna melotot ke putranya, pertanda menyuruh Kailash memakaikan perhiasan itu ke Widuri.

"Ibu pamit dulu, mau ke mencari Areta, kalian baik-baik ya," ucap Kaluna.

Setelah mertuanya pergi, Widuri yang tadinya canggung kini bisa menghela nafas lega. Ia pikir Kaluna akan menolak kehadirannya. Namun nyatanya, Ibu mertuanya seolah jelmaan Ibu peri di negeri dongeng. Hati sangat lembut dan pengertian.

"Ibu kamu baik banget," puji Widuri.

"Begitulah Ibuku, dia hanya pandai mengomel, tapi tidak memasukkan di hati."

Kailash memasangkan kalung, cincin, dan gelang ke badan Widuri. Perhiasan itu sangat cocok dengan kulit Widuri yang putih langsat.

"Ini baru pertama kali aku memakai perhiasan seperti ini. Terakhir kali memakai emas waktu kecil, saat ibu dan ayahku masih bersama. Sekarang suamiku yang mengenakannya langsung."

"Aku berjanji akan membahagiakan mu dengan caraku. Widuri, aku memang tidak bisa nyata bagi kehidupan manusia. Tapi, cintaku akan nyata sampai mengalahkan cinta manusia. Kamu harus ingat itu Widuri," ucap Kailash.

Widuri berkaca-kaca, baru kali ini ada pria yang mencintainya setulus itu. Sebab, cinta dari ayah kandungnya pun masih ia ragukan. Tetapi, kehadiran Kailash yang mencintainya tanpa melihat latar belakang membawanya memahami cinta pria itu ada. Sekalipun Kailash bayangan semu di alam manusia.

***

"Widuri, hei bangun, Nak." Seru tante Welas mengguncang tubuh Widuri.

Widuri tersentak dari tidurnya. Dia mengerjapkan mata ketika mendapati para tantenya mengerumuninya, berbentuk lingkaran seraya memandangi kasihan ke arah Widuri.

"Kamu kesakitan? apa yang sakit? kenapa kamu menangis?" tanya tantenya, Rabiah.

Widuri yang bingung hanya menggelengkan kepala. Dia merasa bari saja ada di rumah Areta, tapi kenapa dia sudah ada di rumah tantenya, Rabiah.

"Kamu kenapa Widuri? apa badanmu ada yang sakit?" tanya Satia.

Widuri masih membisu. Dia larut dalam pikirannya sendiri. Rabiah yang ada disampingnya menyodorkan segelas air putih.

"Minum dulu, Nak."

Widuri meneguk air itu sampai tandas. Dia meraba perutnya yang rata tapi agak keras. Seperti ada batu yang menghuni di dalam sana.

"Kenapa perutmu? kenapa perutmu keras?" tanya tante Welas.

Widuri belum bisa mengatur pikirannya untuk mengelabui keluarganya.

"Iya, Widuri. Kenapa kamu tidur sampai tiga hari? kami khawatir ini," ucap Rabiah menambahkan.

Widuri terkejut, membulatkan mata menatap tantenya.

"Tiga hari? aku tidur tiga hari?!"

 "Iya, tiga hari." Jawab keluarganya serentak.

Widuri larut dalam pikirannya lagi. Suara-suara kasak-kusuk disekitarnya dianggap angin lalu. Ia merasa baru seharian di rumah Areta, tetapi malah terbangun setelah tiga hari tidur dan bermimpi.

"Kami membawa mu kesini, supaya kamu bisa diobati om kamu, untung saja om kamu bisa membangunkan mu," kata Rabiah. Untung saja suaminya sedikit paham ilmu supranatural.

Widuri mengangguk paham. Tapi tidak berniat menjawab, ia pikir tak ada yang sakit dalam tubuhnya. Hanya saja, memang caranya untuk bertemu Kailash dengan cara harus tidur lebih dulu.

"Tadi kenapa kamu menangis? kamu bermimpi atau kamu apa?" tanya Welas penasaran.

Widuri memutar akal untuk memberi jawaban.

"Aku melihat kakek di dalam mimpiku, aku pikir itu benar kakek, karena aku selalu melihat fotonya," jawab Widuri berkelit.

Para sanak-saudara yang di ada pada saat itu terkesiap. Mereka berlomba-lomba melemparkan pertanyaan kepada Widuri.

"Apa yang dikatakan Ambo'? apa dia berpesan?" tanya Welas.

"Apa yang Ambo' lakukan? apa dia mengajakmu jalan-jalan di alam penantian?" tanya Rabiah.

Pertanyaan-pertanyaan para tantenya membingungkan Widuri. Tidak hanya Welas dan Rabiah, tante lainnya ikut nimbrung, menanti pertanyaan.

"Memangnya kenapa kalau bertemu kakek di alam mimpi?" tanya Widuri heran.

Tante Welas mendekat, badannya merapat ke Widuri.

"Eh, jangan salah. Bertemu dengan orang meninggal itu pertanda. Biasa memberi pesan baik atau buruk. Biasanya kalau buruk, katanya akan ada keluarga sakit. Tapi pesan baik, dia bisa memberikan kita petunjuk dimana emas jaman dulu berada."

"Hah? benarkah? itu cuma mitos tante. Jangan percaya," ketus Widuri. Ia berharap jika kebohongannya ini tidak berbuntut panjang.

Rabiah yang tidak puas tetap saja melayangkan berbagai pertanyaan.

"Apa kamu di ajak Ambo' alan-jalan? bagaimana keadaan disana?"

Tak ada jalan lain lagi, Widuri terpaksa berbohong demi menutupi kisah cintanya dnegan Kailash.

"Tidak ada, semuanya gelap seperti awan mendung. Kakek juga hanya diam. Aku mau pulang ke rumah nenek, aku baik-baik saja, terima kasih tante-tante sudah menjagaku," ucapnya sambil meregangkan tubuh.

Para tantenya kecewa sebab jawaban Widuri tidak memuaskan. Sementara Satia memandang lekat ke cucunya. Ada keanehan yang dilihat dari sikap cucunya.

***

1
Sakura 💚🤍
bagus ceritanya luaarrrrr biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor, jangan jangan author Widuri ya? Krn di ambil dr kisah nyata
Sakura 💚🤍: sini peluk kak🥰 aq menanti kelanjutan cerita nya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: Iya Sakura. Ini kisahku 2009.. Kalau ingat sedih😥 tapi sebagian bumbu cerita aja. Ini aku abadikan karena aku kangen sama dia. Mau dibilang halu tpi aku alami langsung😥demi Allah..
total 2 replies
Ayaaa_roarrr
Luar biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor 😅
Thor apa di dunia nyata ada cerita seperti ini?
Sakura 💚🤍: AQ tunggu kelanjutan cerita nya ya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: gak kok, dia baik, hanya saja dulu aku sakit2tan karena energi terkuras. Sampai skrg masih nangis kalau ingat😭😭😭😭 kangen banget sama dia
total 4 replies
Emon Joer
bagus ... cerita nyata ... dibumbui dengan imajinasi Author... semangat Author..
Sakura 💚🤍
Thor ini daerah Sulawesi Selatan ya?
🌸ALNA SELVIATA🌸: iya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!