NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Jangan Tinggalkan Aku...!

Renata terpaksa mengikuti permintaan tuan Firza walaupun hatinya sangat berat meninggalkan suaminya yang masih belum siuman. Jika menentang itu sama saja menggali kuburannya sendiri.

"Apa lagi yang kamu tunggu, Renata?" sinis tuan Firza membuat Renata hanya bisa menahan beban kesedihannya yang harus berpisah dengan suami tercinta.

Tidak lama kemudian Berlin datang dan memberikan tiket pesawat ke New York pada Renata. Renata merima itu lalu pergi dari tempat itu secepatnya. Ia enggan untuk membuat drama menyedihkan karena saat ini mengingat pernikahannya dengan Bryan yang masih dirahasiakan oleh mereka berdua.

"Tunggu....!" tegur tuan Firza saat Renata melewati dirinya.

"Ada apa tuan?" tanya Renata.

"Pastikan dirimu tidak pernah menghubungi cucuku...!"

"Insya Allah." Hanya itu ucapan Renata yang tidak mengiyakan atau menolaknya.

"Awasi terus dia hingga keberangkatannya ke bandara...!" titah tuan Firza pada Berlin yang hanya bisa menuruti titah tuan besarnya.

Renata mengetahui bagaimana permainan tuan Firza dan Berlin melalui ponsel pintar buatannya. Dengan cara itu ia bisa memantau keadaan Bryan dari jarak jauh.

"Aku sudah menduga ini akan terjadi. Jadi, aku sudah mempersiapkannya lebih awal," lirih Renata lalu memesan taksi online menuju kediamannya sendiri. Ia tidak mau muncul di pondok pesantren karena itu akan membuat orang-orang bertanya tentang kepergiannya yang dadakan.

Merasa di ikuti, Renata akhirnya meminta taksi untuk menurunkan dirinya di St. Manggarai. Renata ingin mengelabui orang-orang suruhan tuan Firza yang menganggap Renata naik kereta langsung ke bandara Soetta. Padahal Renata turun ke stasiun berikutnya agar bisa pulang ke tempat persembunyian mendiang ayahnya.

"Bos. Gadis itu sudah menuju bandara," ucap anak buahnya Berlin.

"Apakah kamu melihatnya sendiri dia akan menuju bandara?" tanya Berlin.

"Iya bos."

"Baguslah."

Beberapa jam kemudian Renata sudah tiba di tempat persembunyiannya. Ia membuka semua pakaiannya lalu mengenakan pakaian santai. Ia membuka ponselnya yang memperlihatkan foto pernikahannya dengan Bryan. Ada juga foto-foto mesra mereka saat mereka bertemu secara diam-diam.

"Semoga kamu cepat sembuh sayang. Dengan begitu kamu akan mencari keberadaan ku. Sesungguhnya aku sangat dekat denganmu, Bryan. Aku ada di hati dan pikiranmu." Renata menangis kala merasakan kerinduan kepada suaminya. Ia membiarkan hatinya puas untuk menumpahkan kesedihannya.

"Hal yang paling aku takutkan adalah berpisah denganmu. Dan hari ini telah terjadi. Bagaimana dengan perasaanmu nanti kalau kamu bertemu lagi dengan Rania yang merupakan wanita pertama dalam hidupmu. Apakah kamu akan melupakan aku, Bryan?" Renata bermonolog dengan suara parau.

Beberapa hari kemudian, tuan Firza mengirim orang untuk menjemput Rania yang sekarang ini sudah tiba di bandara. Tuan Firza menceritakan apa yang terjadi pada Bryan yang mengalami perampokan di Bandung membuat Rania syok.

"Bagaimana itu bisa terjadi kakek? Emangnya Bryan pergi sendiri ke Bandung?" cecar Rania yang masih berada di perjalanan.

"Sepertinya sendiri. Syukurlah ada orang yang baik hati mengantarnya ke rumah sakit dan sekarang sudah mutasi ke rumah sakit Jakarta," tutur tuan Firza.

"Kalau begitu Rania langsung ke rumah sakit saja ya kakek," pinta Rania yang sudah bercucuran air mata.

"Percuma nak. Karena Bryan di rawat di ruang ICU. Maafkan kakek karena tidak bisa menjaga Bryan dengan baik," ucap tuan Firza sedih.

"Bryan bukan anak kecil lagi, kakek. Bryan hanya ingin membuang penatnya dan tidak tahu kalau keadaannya akan berakhir seperti itu. Hanya Rania sesalkan pernikahan kami akan terus tertunda karena keadaan Bryan kini," lirih Rania sedih.

"Jangan kuatir Rania. Kakek yakin Bryan akan sembuh secepatnya. Ia juga ingin menikahimu secepatnya. Sebaiknya kamu pulang dan istirahat dulu. Nanti kakek akan kabari kamu begitu Bryan sudah di pindahkan ke kamar perawatan.

"Baik kakek. Salam untuk Bryan," ucap Rania sebelum memutuskan obrolannya dengan tuan Firza.

...----------------...

Kabar tentang keadaan Bryan belum ditemukan Renata dari laporan data pasien di rumah sakit itu yang dia retas. Renata melihat persediaan makanan di kulkas sudah mulai habis. Sudah waktunya ia keluar dari persembunyiannya untuk belanja di supermarket yang buka 24 jam.

Renata begitu takut untuk keluar siang hari karena akan bertemu dengan orang-orang suruhan tuan Firza. Padahal secara logika Rania tidak usah takut kalau dirinya masih mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan Khimar nya. Yang tahu wajah aslinya hanya tuan Firza saja.

Untuk mengatasi keadaan, Renata hanya mengenakan baju tertutup dan jilbab simpel disertai masker. Ia juga mengenakan kacamata pintarnya untuk bisa membaca identitas orang lain.

Renata mengambil beberapa kebutuhan pokok dan cemilan kesukaannya. Ada juga buah-buahan untuk stok satu pekan ke depan.

"Semuanya Rp 2. 400.000," kata sang kasir dan Renata membayarnya dengan uang kas.

"Biar saya bantu bawa ke motor anda, nona..!" tawar sang kasir pria dan Renata menolaknya dengan tegas.

"Terimakasih untuk tawarannya. Permisi." Renata melirik jam tangannya lalu buru-buru pergi dari supermarket tersebut.

Keesokan harinya, Berlin melaporkan kepada tuan Firza tentang Renata.

"Tuan. Pihak bandara tidak menemukan penumpang yang bernama Renata Claudia dalam penerbangan menuju New York," ucap Berlin.

"Apakah kamu yakin?" alis tebal tuan Firza saling bertautan dengan ekspresi geram.

"Iya tuan. Saya sudah pastikan semuanya sampai ke tempat tinggalnya. Di sana dia tidak ditemukan," ucap Bryan.

"Kalau begitu, sebarkan anak buahmu untuk mencari keberadaannya dalam 24 jam. Kita bisa menggunakan aparat hukum untuk bisa mencaritahu keberadaannya kecuali dia benar-benar berangkat ke luar negeri," ucap tuan Firza.

"Tapi tuan, masalahnya kami tidak bisa mengenali wajahnya. Bahkan kami tidak bisa menemukan identitasnya dari media sosial maupun catatan sipil. Bagaimana cara tuan menemukannya?" tanya Berlin.

"Kamu tidak perlu tahu lebih jauh. Lupakan saja untuk tidak melacak keberadaannya. Aku tidak mau terlibat dengan gadis itu yang membuat reputasi perusahaan kita hancur," ucap tuan Firza.

"Baiklah tuan. Saya mengerti. Kalau begitu saya akan kembali ke perusahaan karena ada meeting pagi ini," ucap Berlin yang sengaja mampir ke rumah sakit untuk menemui tuan Firza.

Rania mendatangi rumah sakit tempat Bryan dirawat. Ia merasa penasaran dengan keberadaan calon suaminya itu. Sudah hampir dua pekan di Indonesia, ia belum juga bertemu dengan Bryan.

Sementara itu Renata bersiap untuk berangkat ke luar negeri namun tidak ke Amerika tapi ke Swiss. Ia sengaja merubah rute penerbangannya agar tidak diketahui oleh tuan Firza. Ia juga akan ke New York untuk menyelesaikan pendidikannya yang sempat tertunda.

"Baiklah. Aku akan memantau keadaan Bryan dari jauh. Maafkan aku suamiku karena tidak bisa bertemu untuk pamit padamu. Aku yakin kamu akan mencari ku setelah kamu benar-benar sembuh. Aku harap kamu akan segera menyusul ku untuk membawa aku pulang. Semoga kamu tidak menikahi Rania karena aku tidak siap untuk dimadu," ucap Renata saat masuk ke dalam pesawat.

Di rumah sakit, Rania diijinkan dokter untuk menemui Bryan. Setibanya di dalam sana ia harus menahan tangisannya karena melihat keadaan Bryan. Namun tangisnya terhenti kala Bryan memanggil nama wanita lain. Bryan mengigau dibawah alam sadarnya.

"Sayang. Sayangku...! Renata, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku sayang...!" ucap Bryan berulang kali membuat Renata syok.

"Astaghfirullah. Ada apa dengan Bryan? Apakah dia selingkuh dariku selama aku sakit?" lirih Rania sendu dengan hati terbakar cemburu.

1
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
tina
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!