Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Di meja makan yang berada di villa, William terus menemani Roseline yang sedang menyantap makanan asal Negera Indonesia yang di pesan oleh Roseline padanya tadi pagi.
'' Kamu suka sekali makanan asal Negara Indonesia '' ucap William melihat betapa lahapnya Roseline menyantap makanan di depannya.
'' Karna sangat enak '' timpal Roseline.
William mengangguk anggukkan kepalanya. '' Aku punya restoran yang berada di Indonesia, kapan kapan aku akan membawamu ke sana '' tukas William membuat Roseline langsung menatapnya, dengan ekspresi wajahnya yang terkejut.
'' Benarkah?, kamu tidak bohong ?'' tanya Roseline.
William menganggukkan kepalanya. '' Hem, tapi tidak sekarang, mungkin bulan depan '' sahut William.
Roseline mengenggam lengan kekar William yang duduk di sampingnya dengan antusias. '' Terserah kapan saja, asalkan kamu benar benar akan membawaku ke sana ''
'' Iya, sekarang cepat habiskan makananmu itu, lalu istirahat '' Roseline menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan melahap makanan yang di bawakan oleh William dengan perasaan bahagia, dia tidak menyangka jika William mempunyai Restoran di Negara dimana dirinya berasal.
" Mudah mudahan, restoran milik William yang berada di Indonesia, tidak jauh dari tempat tinggal gue '' batin Roseline penuh harap, karna jika William benar benar akan membawanya berkunjung ke Indonesia, hal yang ingin ia lakukan adalah melihat kondisi rumahnya dan juga kabar jasadnya setelah kebakaran waktu itu, yang mana membuat jiwanya masuk ke raga Roseline.
Di sebuah rumah kecil dan sederhana, terlihat Audrey yang sedang belajar berjalan, akibat koma berbulan bulan membuat kedua kakinya terasa kaku dan lemah.
'' Nak Audrey, ini sudah malam, lebih baik Nak Audrey istirahat dulu '' ujar Bibi Dora yang berdiri di ambang pintu.
'' Tidak apa apa Bibi, Audrey masih belum mengantuk, Audrey juga tidak sabar untuk besok pagi '' sahut Audrey tersenyum pada Bibi Dora yang sudah menyelamatkan serta merawatnya selama koma, rencananya besok pagi Bibi Dora dan suaminya akan mengantarkannya kembali pulang ke mansion kedua orang tuanya, dan itu benar benar membuatnya tidak sabar untuk bertemu dengan Ayah dan Ibunya serta Anna adiknya, terlebih dirinya tidak sabar untuk bertemu dengan William pria yang sangat dia cintai.
Tadi sore saat dirinya tak sengaja melihat William yang melintas di depan rumah Bibi Dora, membuat Audrey begitu semangat untuk segera memulihkan kondisi tubuhnya, dan Audrey juga mengatakan pada Bibi Dora jika dirinya sangat ingin segera kembali pada kedua orangtunya. Namun yang membuat Audrey penasaran, apa yang sedang di lakukan William tadi sore di desa terpencil ini monolognya.
'' Nak Audrey, Bibi minta maaf, karna selama Nak Audrey koma, Bibi tidak membawa Nak Audrey ke rumah sakit '' ujar Bibi Dora merasa bersalah.
Audrey tersenyum lalu menghampiri Bibi Dora dan menggenggam tangan keriput Bibik Dora dengan lembut. '' Tidak apa apa Bibi, bahkan Audrey sudah sangat berterimakasih sama Bibi, karna Bibi dan suami Bibi sudah mau merawat Audrey ''
'' Sama sama Nak, Bibi sudah menganggap Nak Audrey seperti putri Bibi sendiri '' sahut Bibi Dora ikut tersenyum, apa lagi sejak menikah dirinya belum di beri keturunan hingga sekarang, yang mana membuatnya begitu senang dengan keberadaan Audrey yang koma, dirinya seperti di beri kesempatan merawat anak.
Keesokan paginya Bibi Dora dan suaminya mengantarkan Audrey kembali ke kota dengan menggunakan mobil yang sudah di sewanya.
Saat mobil yang membawa Audrey masuk ke jalan raya yang berada di pinggiran pantai, Audrey melihat bangunan villa yang sangat besar berdiri di tepi pantai.
" Villa milik siapa Ini, besar sekali " batin Audrey terus memperhatikan bangunan villa yang di laluinya.
Sedangkan di teras villa, Roseline dan William sudah masuk ke dalam mobil untuk kembali ke kota.
'' Ada apa ''
'' Kapan kita ke sini lagi ?'' tanya Roseline yang terus menatap villa yang perlahan hilang dari pandangannya, karna asisten Hans sudah melajukan mobil Tuannya keluar dari gerbang villa dan melaju ke jalan raya.
'' Kenapa?, sepertinya kamu keberatan pergi dari villa ?'' tanya William yang di angguki oleh Roseline.
'' Aku harus kembali ke perusahaan, lain kali kita menginap di sini lagi '' ujar William.
Roseline tidak bicara lagi, dia terus menatap keluar jendela melihat pemandangan laut lepas di sepanjang jalan.
" Sebenarnya gue tidak ingin pulang karna gue ingin mastiin lagi, wanita itu Audrey atau bukan " batin Roseline.
Kemarin saat dirinya dan Laura pergi ke air terjun, keduanya melewati rumah Bibi Dora, dan saat itu banyak tetangga yang berada di rumah Bibi Dora untuk melihat kondisi wanita yang di temukan oleh Bibi Dora yang katanya sudah sadar selama koma beberapa bulan, apa lagi Laura mengatakan jika wanita itu di temukan oleh suami Bibi Dora di pinggiran pantai, dan Roseline yang pensaran dia mengajak Laura untuk melihat wanita itu, entah kenapa Roseline merasa jika wanita itu Audrey, karna menurutnya kasusnya hampir sama, Audrey yang menjadi korban kecelakaan kapal pesiar dan sampai sekarang jasadnya tidak bisa di temukan , di tambah wanita yang di tolong oleh suami Bibi Dora juga mengalami koma, dan mungkin bisa jadi wanita itu adalah Audrey.
Namun Roseline tidak jadi ke rumah Bibi Dora, karna melihat banyaknya warga yang berdiri di depan rumah Bibi Dora, dirinya berniat akan ke rumah Bibi Dora setelah pulang dari air terjun, tapi ternyata tidak jadi karna William menjemputnya.
Siang ini suasana mansion milik keluarga Audrey sangat heboh, karna melihat Nona Muda mereka yang sudah di nyatakan meninggal beberapa bulan yang lalu.
'' Audrey '' Ibu Audrey menutup mulutnya karna sangking terkejutnya, melihat putri sulungnya berdiri di depannya.
Perlahan Ibu Audrey melangkah mendekat ke arah Audrey, lalu mengangkat tangannya untuk menyentuh kedua pipi Audrey.
'' Audrey, ini sungguh kamu sayang, Ibu tidak sedang bermimpi kan '' gumam Ibu Audrey dengan air mata yang sudah mengalir membasahi kedua pipinya.
Audrey tersenyum. '' Ibu tidak mimpi, ini sungguh Audrey, Audrey kembali '' timpal Audrey yang ikut meneteskan air matanya.
Ibu Audrey langsung memeluk Audrey dengan sangat erat, dia tidak menyangka jika putri sulungnya ternyata masih hidup, dan kini berada di pelukannya.
Setelah melepaskan pelukannya pada Audrey, Ibu Audrey baru menyadari dengan keberadaan dua orang yang berdiri di belakang Audrey.
'' Audrey, sayang, siapa mereka ?'' tanya Ibu Audrey mengusap air matanya yang masih tidak bisa berhenti.
Audrey tersenyum lalu menarik tangan Ibunya, mendekat pada Bibi Dora dan suaminya.
'' Ibu, Ini Bibi Dora dan suaminya, beliau berdua yang sudah menyelamatkan Audrey, dan beliau berdua yang merawat Audrey selama koma '' ucap Audrey memperkenalkan.
'' Paman, Bibi, ini Ibu Audrey ''
Ibu Audrey langsung mengucapkan terimaksih berkali kali pada Bibi Dora dan suaminya, bahkan Ibu Audrey meminta para pelayan mansionnya untuk membuat hidangan banyak untuk ucapan terimakasihnya pada sepasang suami istri itu.
Di ruang keluarga kini sudah ada Ayah Audrey dan Anna, mereka berdua bergegas kembali ke mansion saat mendapat kabar jika Audrey kembali, dan kini mereka mendengar cerita dari suami Bibi Dora saat menolong Audrey yang terapung di dekat perahunya yang akan ia gunakan untuk mencari ikan.
Dan dari cerita suami Bibi Dora, akhirnya mereka tahu kenapa mereka tidak bisa menemukan Audrey termasuk William, karna selain Audrey koma lokasi tempat tinggal Bibi Dora dan suaminya, sama sekali tidak ada saluran televisi, hingga berita pencarian Audrey tidak di ketahui oleh mereka berdua, di tambah di desa itu yang hanya ada beberapa kepala keluarga saja, hanya Laura satu satunya yang bekerja di luar desa, semua penduduk desa itu hampir tidak ada yang pernah pergi ke luar kota.
dibuat panas dingin kau skrng