100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.
Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.
"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?
**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊
Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #15
Pangeran Rong mengambil sebuah batu dari dalam lengan bajunya, lalu melemparkan batu itu keluar jendela ruang bacanya.
Tak lama setelah batu itu di lempar, seorang pengawal bayangan muncul di depan pangeran Rong.
"Xiao Li datang menghadap yang mulia." Ucap pengawal bayangan bernama Xiao Li, seraya memberi hormat pada pangeran Rong.
"Kau cari tahu tentang kedua putra mahkota ini, besok kau berikan semua informasinya padaku." Ucap pangeran Rong.
Xiao Li mengambil kertas yang ada di atas meja.
"Baik, hamba akan segera melaporkannya pada yang mulia."
"Iya, pergilah."
"Baik yang mulia."
Pengawal bayangan itu pergi dari ruang baca tanpa suara apapun (Menghilang).
"Ayah kaisar benar-benar membuat anak-anaknya kesulitan." Ucap pangeran Rong.
...----------------...
Braak !
Pintu kamar nyonya Liu terbuka dengan cukup keras, dan membuat nyonya Liu dan bibi Hong yang ada di dalam kamar terkejut.
"Tu... Tuan." Ucap nyonya Liu.
"Katakan padaku, ada urusan apa tuan muda Xiao datang ke kediaman Liu ini?" Tanya perdana menteri Liu dengan lantang.
"Tuan, apa yang tuan maksud? Tuan muda Xiao datang karena keluarga Xiao baru saja kembali ke ibu kota ini."
"Jangan berbohong padaku!"
"Tuan, saya tidak pernah.. Uhuk uhuk..."
Bibi Hong menepuk punggung nyonya Liu dengan pelan.
"Maaf tuan, kondisi nyonya saat ini sangat tidak baik. Mohon tuan tidak berbicara dengan keras dengan nyonya." Ucap bibi Hong.
"Lihatlah, bahkan pelayanmu saja berani berbicara denganku seperti itu." Seru tuan Liu.
"Ada apa ayah, kenapa setelah tuan muda Xiao pergi ayah berteriak-teriak di dalam kamar ibu?" Ucap Lin Yao seraya masuk ke dalam kamar ibunya.
"Ini bukan urusanmu, kembalilah ke kamar mu." Ucap tuan Liu dengan kesal pada Lin Yao.
"Ayah baru berani berteriak saat tuan muda Xiao pergi, haruskah aku memanggilnya kembali agar dia bisa melihat ayah yang sedang seperti ini?"
"Liu Lin Yao! Lancang sekali berbicara seperti itu pada ayahmu sendiri."
Lin Yao menatap ayahnya dengan tajam, sejak dulu dia tidak pernah suka dengan laki-laki yang suka berteriak apalagi memukul wanita, seperti ayahnya itu.
"Ibu, sepertinya tuan Liu tidak menginginkan kita berada di kediaman ini lagi. Sehingga dia terus berteriak pada ibu dan aku. Sementara berbicara begitu lembut pada selir Qian dan putrinya." Ucap Lin Yao pada ibunya yang duduk di atas tempat tidur.
"Beraninya kau membandingkan selir Qian dan putriku dengan kalian!"
"Cukup! Tuan perdana menteri Liu, selama ini aku dan ibu sudah cukup bersabar disini. Mereka selalu menindas kami, tapi lihatlah. Aku baru mengatakan hal seperti itu tentang mereka, tetapi anda meneriaki kami demi membela wanita yang di ambil dari jalanan oleh nyonya sah kediaman ini."
Plak!
Tuan Liu yang geram dengan semua ucapan Lin Yao memukul pipi kiri Lin Yao dengan keras.
Lin Yao menatap tuan Liu dengan tajam.
"Bibi Hong, bantu nyonya mengemasi barang-barang. Sore ini kita akan pergi dari kediaman terkutu*k ini." Ucap Lin Yao tanpa mengalihkan tatapannya dari tuan Liu.
"Ba.... Baik nona."
Tuan Liu diam, tubuhnya sedikit gemetar saat melihat tatapan kedua mata Lin Yao yang sangat tajam.
"Dari mana dia memiliki aura yang begitu kuat? Anak s*alan ini, tidak mungkin aku takut padanya."
Tuan Liu mengepal kedua tangannya.
"Kalian akan menyesal karena pergi dari kediaman ini, sebab kalian tidak akan pernah bisa masuk lagi ke dalam rumah ini." Ucap tuan Liu penuh dengan tekanan.
"Kami sama sekali tidak akan pernah menyesal." Ucap Lin Yao.
"Justru aku yang akan membuat kalian menyesal, karena telah menindas ibu dan aku di dalam kediaman milik keluarga ibuku ini."
Tuan Liu mengeratkan rahangnya mendengar jawaban dari Lin Yao. Dengan penuh kemarahan tuan Liu keluar dari kamar itu.
"Lin'er, kau baik-baik saja? Kemarilah, biarkan ibu melihat wajahmu." Ucap nyonya Liu.
Lin Yao duduk di sisi tempat tidur " Aku tidak apa-apa ibu, ini hanya luka ringan saja."
"Lin'er, kenapa kau begitu berani melawan ayahmu? Ibu sangat mengkhawatirkan mu."
"Ibu, kita tidak akan bisa terlepas dari mereka jika aku tidak mencoba melawan bu."
Nyonya Liu benar-benar merasa jika putrinya telah berubah, Lin Yao yang sekarang sangat berani menentang tuan Liu yang selama ini dia takuti.
"Ibu, aku akan mengemasi barang-barang ku. Setelah itu mari kita tinggalkan rumah ini." Ucap Lin Yao.
"Baik, baik."
Lin Yao berdiri.
"Lin'er." Ucap nyonya Liu.
Lin Yao menoleh "Iya ibu, ada apa?"
Nyonya Liu mengambil sesuatu dari bawah bantalnya.
"Ini adalah kunci gudang penyimpanan, disana ibu menyimpan semua barang-barang yang ibu miliki." Ucap nyonya Liu seraya menyerahkan sebuah kunci pada Lin Yao.
"Baik, Lin'er mengerti."
Lin Yao keluar dari kamar nyonya Liu lalu berjalan menuju kamarnya.
w gak dapat motivasi hidup apapun dr cerita ini.
sekian. terima kasih
MC kaga sempurna Dimata w.
rumah bordil = rumah tempat pelacuran
rumah bordir = tempat untuk bordir ( semacam sulam ) untuk kain sebagai hiasan ataupun sebagai badge atribut
yee akan laucing pangeran kecil😊😘