ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Berpamitan
...----------------episode 7----------------...
Hari H pun tiba, dimana mereka berempat melakukan pernikahan sesuai aturan kerajaan, mengucapkan sumpah, memberikan hormat kepada keluarga, dan mengintari kota dengan kereta berkuda, agar Masyarakat ikut merayakan dan mendoakan.
...----------------...
..._Di luar istana...
..._setelah pernikahan mereka selesai...
Berada di luar gerbang istana, sudah ada Kereta roda yang menjemput Duke Alaric dan istrinya, yang bukan lain dia ialah Ellisha.
Mereka berdua di antar oleh keluarga Ellisha, para pelayan, dan tangan kanan Raja yaitu Kepala menteri.
"RATU... JANGAN TINGGALKAN KAMI. ENTAH APA YANG AKAN KAMI LAKUKAN TANPAMU RATU HIKS"Lirih kepala pelayan yang tidak ikhlas akan kepergian Ellisha.
"ssst... Jangan berbicara seperti itu bibi Layla, dan aku juga bukan lagi Ratu kalian, tapi bukan berati aku akan melupakan kalian"jelas Ellisha
"jika... Kalian tidak betah lagi di istana ini, datang lah ke kediaman Dowson, suamiku akan dengan terbuka menerima kalian"bisik Ellisha pelan dengan kedipan jailnya.
"Ehm!. Maafkan saya nyoya Ellisha, saya mewakili Raja Staylo, mengantarkan anda dan juga tuan Duke. Ada pesan dari Raja, ia mengatakan bahwa, jika Nyonya ingin kembali kepadanya, ia akan dengan senang hati menjadikanmu sebagai Selir, dan Hati-hati di jalan, semoga kalian bisa hidup bahagia di Wilayah Selatan yang miskin itu, Maaf Tuan dan Nyonya, saya hanya menyampaikan apa yang Raja katakan"Sindir Kepala Menteri.
"LANCANG! APA DIA MENYUMPAI PUTRIKU! TIDAK BISA.. JIKA AYAHMU MENDENGAR INI DIA AKAN MENGAJAK PERANG KEPADA MEREKA!"teriak Ratu Layla, ia adalah ibu kandung Ellisha.
"ibu... Jangan sampai Ayah tau, jika ayah tau ia akan memusuhi kerajaan Balden. Aku tidak mau Kerajaan mu dan Kerajaan ini menjadi musuh"lirih Ellisha kepada sang ibu, sambil memeluk menenangkan sang ibu.
Saat dia mencoba menenangkan sang ibu, ia melirih ke arah Alaric. Walaupun Alaric diam, ia tampak terlihat marah, bisa di lihat dari mimik wajahnya yang menggeram, mengempalkan senjatanya disamping dan menatap tajam ke arah kepala menteri.
"aaah... Putriku, Ibu minta maaf. Ayahmu tidak datang menemuimu. Ia sebenarnya sangat kecewa dengan keputusan ini. Ia sampai terkena sakit kepala yang begitu hebat, dia juga malu melihat mu. Andai saja ia tidak berusaha menyatukan dirimu dengan Raja Staylo. Mungkin kamu tidak akan menderita seperti ini..."lirih sang ibu dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi.
"Sudahlaa.. Ibu..., Aku tidak menderita, aku bahagia dengan keputusan ku ini. Aku berjanji padamu. Kali ini aku tidak akan salah pilih suami"seru Ellisha sambil tersenyum menatap ke arah Alaric, yang juga membalas tatapannya dengan wajah datar.
"tapi nak.. Apa kamu tidak mendengar rumornya tentang duke_"
"_ssst... Ibu, aku mohon, percaya padaku sekali lagi"bisik Ellisha mencoba meyakinkan ibunya.
"hah... Baiklah.."ucap sang ibu dengan nafas berat. setelah berbicara dengan Ellisha, ia menatap ke arah Duke Alaric. Dengan wajah yang masih berlinang air mata, ia menyatukan telapak tangannya, seraya memohon.
"Saya mohon tuan, permintaan ini dari seorang ibu yang khawatir dengan kepergian anaknya saat ini, Saya mohon lindungilah putriku dengan nyawamu. Saya mohon jaga dia seperti kamu menjaga negerimu, dia putri ku satu-satunya, tanpa dia, aku juga akan mati perlahan-lahan"ucapnya sedih.
"ibu..."lirih Ellish mendekati ibunya untuk tidak melakukan hal itu.
"Anda tidak usah khawatir, Ratu Tiana. Aku akan menjaga putrimu seperti aku menjaga nyawaku, ini janji dari seorang jenderal kerajaan balden"ucap Alaric tegas tanpa eskpresi.
"aku merasa legah setelah mendengar ucapanmu nak"ucap ibu Ellisha.
Usai berpamitan, kini Ellisha sudah menaiki kereta berkuda. dan Alaric menaiki kuda miliknya dengan gagah.
Sebelum mereka berangkat, Alaric mendekatkan kudanya ke arah Pengawal pribadinya itu.
"Apa kamu sudah menyiapkan apa yang ku pinta?"bisik Alaric.
"sudah tuan, Amaan.."jawab pengawalnya santai.
*Ah... Sebegitu khawatirnya tuan dengan nyonya hingga ia tidak mau nyonya merasakan kemiskinan. Tapi... uang kita hampir habis hanya karena membeli perlengkapan wanitanya.., tapi tidak salah juga , nyonya Ellisha terlahir menjadi putri yang di manja oleh kekayaan, apa dia bisa bertahan di wilayah selatan? Apa dia akan menghabiskan uang tuan kami? AKKHH...*batin sang pengawal merasa sedikit tidak ikhlas.
...----------------...
Mereka melakukan perjalanan 3 hari 3 malam untuk bisa sampai di Wilayah Selatan, setiap malam mereka akan bersirtirahat di kota/desa dan menyewa penginapan, semasa perjalanan, hanya Ellisha saja yang aktif bertanya dan menyapa, namun walau ia mengeluarkan tenaganya untuk menghidupi suasana perjalanan mereka, yang dia dapatkan hanya wajah datar Alaric tanpa respon sedikit pun. Walau hampir saja pengawalnya ingin membalas pertanyaan Ellisha, ia akan langsung di tatap tajam oleh Alaric.
BERSAMBUNG...
cerita nya bagus seru juga