NovelToon NovelToon
Sekretaris Pemikat Hati

Sekretaris Pemikat Hati

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:7.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Terlalu sering memecat sekretaris dengan alasan kinerjanya kurang dan tidak profesional dalam bekerja, Bryan sampai 4 kali mengganti sekretaris. Entah sekretaris seperti apa yang di inginkan oleh Bryan.

Melihat putranya bersikap seperti itu, Shaka berinisiatif mengirimkan karyawan terbaiknya di perusahaan untuk di jadikan sekretaris putranya.

Siapa sangka wanita yang dikirim oleh Daddynya adalah teman satu sekolahnya.

Sambungan dari novel "Kontrak 365 Hari"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Bryan masuk ke dalam lift untuk turun ke lantai bawah. Pria dengan postur tubuh tinggi dan atletis itu terlihat stylish. Dengan memakai pakaian serba hitam, Bryan tampak gagah. Otot-otot lengannya terlihat sempurna. Bryan sengaja turun lewat lift supaya tidak di lihat anggota keluarganya yang lain, terutama Flora sang Kakak. Kebetulan malam ini Flora dan Daniel sedang ada di rumah utama. Bryan sangat malas kalau harus berurusan dengan Kakaknya yang terkadang kelewat kepo itu.

Niat hati ingin menghindari anggota keluarganya agar tidak di tanya-tanya, Bryan malah bertemu Kakaknya di depan pintu lift. Rupanya sang Kakak ingin naik ke lantai atas bersama Daniel. Padahal tadi semua orang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Kamu mau kemana Dek.?" Flora menatap penasaran. Jiwa keponya meletup-letup, pasalnya Bryan sangat jarang keluar malam, apalagi dengan cara mengendap-endap tanpa pamit pada orang rumah. Bagaimana Flora tidak curiga.

"Kumpul sama temen, mau bahas bisnis." Jawab Bryan seraya keluar dari lift.

"Kumpul sama temen atau ketemu cewek.?" Goda Flora. "Bener kan ketemu cewek.? Soalnya kamu jarang keluyuran malem. Mana rapi, wanginya juga kecium dari jarak sepuluh meter." Flora pura-pura mengendus-endus, padahal aroma parfum Bryan langsung tercium sejak pintu lift terbuka. Bisa di bayangkan sebanyak apa Bryan menyemprotkan parfum mahal ke tubuhnya.

"Cewek dari mana.! Jangan bikin gosip." Ketus Bryan. Dia hendak pergi, tapi Flora terus menyerocos menggodanya.

"Sayang, apa kamu percaya kalau Bryan ketemu temen cowoknya.?" Tanya Flora pada suaminya. Nada bicaranya seolah sedang meledek Bryan.

”Aku nggak pernah serapi dan sewangi ini kalau cuma kumpul sama cowok." Jawab Daniel. Flora tersenyum puas mendengar jawaban suaminya yang seperti berada di pihaknya.

Sementara itu, Bryan melirik sebal pada Kakak iparnya. "Kak Daniel jangan jadi provokator.!" Sewot Bryan. "Istri dan suami sama saja, Sama-sama menjengkelkan.!" Cibirnya kemudian bergegas pergi. Bryan malas menanggapi pertanyaan-pertanyaan Kakaknya. Kalau tidak buru-buru pergi, Flora bisa semakin menjadi meledeknya. Emak-emak 2 anak itu terlalu kepo dengan urusan orang. Meski orang itu adalah adiknya.

"Sayang, Bryan mencurigakan kan.? Jangan-jangan dia sudah punya pacar." Ucap Flora seraya menatap punggung lebar adiknya yang kian menjauh.

"Kamu mau aku ikutin Bryan.?" Tawar Daniel. Flora berfikir sejenak, dia bingung membiarkan Daniel mengikuti Bryan atau membiarkannya saja.

"Menurut Mas gimana.?" Tanya Flora meminta pendapat.

...******...

Di tempat lain, Bryan sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di rumah 3 lantai yang tidak terlalu besar, jika di bandingkan dengan rumah megahnya.

Mobil mewah Bryan menepi di depan rumah tersebut. Pria itu merogoh ponsel dari saku celananya, kemudian mengetikkan pesan pada Annelise.

Di dalam kamar, Annelise langsung mengambil ponselnya yang bergetar. Dia membuka chat dari Bryan.

'Cepat keluar.! Aku sudah di depan rumah.'

Annelise mendengus kesal membaca pesan ketus dari atasannya. Dia menyempatkan membalas pesan dari Bryan saat masih memoles makeup tipis.

 'Sebentar Pak.'

Balas Annelise. Baru saja meletakkan ponsel, dia kembali mendapat pesan dari Bryan.

'Sekarang Annelise.!'

"Ya ampun, pria ini benar-benar menjengkelkan.!" Annelise menggerutu kesal dengan sikap Bryan yang sangat pemaksa dan tidak sabaran.

'5 menit lagi. Sekarang bukan jam kerja Pak, jadi nggak harus tepat waktu.'

Setelah mengirimkan balasan itu, Annelise meletakkan kembali ponselnya di atas meja rias, kemudian melanjutkan makeupnya yang sempat tertunda gara-gara membalas chat dari Bryan.

'Kesabaran ku cukup buruk untuk menunggu.!!'

Annelise melirik ponselnya yang kembali bergetar, dia mengabaikan pesan Bryan karna masih sibuk mempercantik wajahnya agar terlihat segar. Walaupun Annelise terpaksa bertemu Bryan, rasanya tidak mungkin Annelise tampil apa adanya. Sedangkan Annelise sangat paham selera Bryan dalam berpakaian. Sekarang saja sudah ada bayangan di kepala Annelise tentang style Bryan. Bosnya itu sudah pasti sangat keren dengan semua barang branded yang melekat di tubuh atletisnya. Kalau Annelise tidak berusaha mengimbangi penampilannya, dia dan Bryan akan terlihat seperti langit dan bumi di mata orang-orang. Annelise tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri.

'Annelise.!'

Chat dari Bryan kembali masuk. Annelise berdecak kesal, tapi tetap mengabaikannya sampai dia selesai make up.

Annelise lantas membalas Chat Bryan sembari berjalan keluar dari kamar.

'Saya keluar sekarang.'

...******...

Raut wajah Bryan tampak menyeramkan dengan mata melotot tajam. Sejauh ini hanya Annelise yang berani membuatnya menunggu.

"Berani sekali menyuruhku menunggu.!" Ketus Bryan ketika Annelise masuk ke dalam mobil mewah berwarna hitam.

Annelise menghela nafas. "Kalau nggak bisa nunggu, kenapa tadi Pak Bryan nggak pulang saja." Jawab Annelise.

Bola mata Bryan semakin melotot di buatnya. Pria itu tidak membalas perkataan Annelise, dia segera menyalakan mesin mobilnya dan melajukan dengan kecepatan tinggi.

Annelise menatap Bryan tak percaya. Dia berpegangan pada pinggirkan kursi karna takut.

"Pak Bryan.!! Tolong pelankan kecepatannya." Pinta Annelise. Wajah segar Annelise yang baru di make up, kini mulai berubah pucat. Terkadang Annelise memejamkan matanya.

"Tenang saja, kamu nggak akan pindah alam cuma gara-gara mobil ini melaju kencang." Jawab Bryan tanpa menatap Annelise. Seandainya Bryan lihat bagaimana raut wajah Annelise saat ini, mungkin Bryan akan langsung menepikan mobilnya.

"Kedua orang tuaku meninggal karna kecelakaan mobil.!!" Seru Annelise tanpa berani membuka matanya lagi. Dia trauma pada mobil yang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

Mendengar ucapan Annelise, Bryan langsung menurunkan kecepatan. Pria itu melirik Annelise yang masih memejamkan mata. Bryan baru tau kalau wajah Annelise berubah pucat.

"Sudah aku pelankan." Ucap Bryan. Annelise akhirnya memberanikan diri membuka matanya, dia bernafas lega karna mobilnya hanya melaju dengan kecepatan sedang.

Annelise lantas membuang pandangan ke luar jendela. Ingatannya tertarik ke belakang, teringat pada kejadian tragis yang merenggut nyawa kedua orangtuanya.

Mata Annelise berkaca-kaca, dia hampir menangis namun menahannya. Tidak mungkin dia berani menangis di depan Bryan. Lagipula selama ini Annelise juga tidak pernah menjual kesedihannya di depan orang lain. Dia bersikap tegar di depan semua orang, namun sangat rapuh ketika sedang sendiri dan ingat kedua orang tuanya.

Lamunan Annelise buyar ketika mobil yang dia tumpangi berbelok ke Mall terbesar di pusat kota. Dia tidak menduga Bryan akan mengajaknya ke tempat ramai seperti ini. Annelise pikir hanya akan makan malam di restoran dan di ajak ke tempat sepi. Sebab Bryan menginginkan kontak fisik. Jadi tidak mungkin dilakukan di tempat ramai.

"Kita makan dulu sebelum nonton." Kata Bryan setelah sama-sama turun dari mobil.

"Nonton.?" Ulang Annelise. Dia cukup terkejut karna di ajak nonton. Ini sih mirip gaya pacarannya anak ABG. Pergi makan malam dan nonton.

"Hmm." Bryan hanya berdehem, dia tiba-tiba mendekat ke arah Annelise dan meraih tangannya untuk di gandeng. Annelise membulatkan matanya, tapi dia ingat dengan surat perjanjian yang sudah di tandatangani. Alhasil Annelise hanya diam saja ketika Bryan menggandengnya sampai di restoran yang ada di dalam Mall.

Mungkin semua orang melihat Bryan dan Annelise akan mengira kalau dua sejoli itu benar-benar memiliki hubungan spesial.

...*****...

Yang mau lihat outfitnya Bryan, cuss liat di IG author (Clarissa icha)

1
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
benar kata Bryan jgn kasih celah lg utk Mona bergantung padamu Anne krn sudah cukup dr dulu km biayai kuliah n kebutuhannya jd sudah waktunya dia berusaha sendiri.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
untun keluarganya Bryan baik jd Anne sebs mungkin kamu kalau ada apa² tuh di utarain sm suami biar ga salah paham lagi👍
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
Gisele kayaknya yg oplas n mau bls dendamnya. hmmm semoga cpt ketemu
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
waduuhh obsesinya ngeri bgt
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
s Mona apa Gisele?🤔
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
nah kan bener paman sm bibinya Annelise yg lakuin krn ingin nguasaiin harta Annelise.. jgn kasih ampun sekalian tuh anaknya diperlakuin kyk gitu jg sudah klwrga benalu mah sj berulah
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
apa jangan² pelakunya bibi paman sm sepupunya ya?🤔
kalau bener mereka berarti jgn di kasih maaf krn sudah keterlaluan bgt sh ga ada otak sudah hidup numpang di kasih uang malah masih saja serakah.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
bilang saja sudah mulai tertarik n ga mau kehilangan Annelise makanya ga jd.🤭
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
ya ampuunn ternyata kelakuan si ulat bulu sampe segitunya mau nyelakain Annelise, dasar Bryan gara² kamu Annelise hampir jd korban sandiwaramu.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
berasa di freezar ya Anne suasana dkt Bryan perlu api unggun biar ga kebawa beku.😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
bagus Anne, mending tolak dr pd makan hati trs biarpun bukan orang kaya se engganya ga murahan krn ajakan konyol Bryan
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
jgn mau di manfaatkan sm.Bryan, Anne mending sewa saja cewe lain dr pd kamu capek sendiri n kena amuk ga jls udah cape dikantor di tambah lg lerjaan pcr pura²nya Bryan.😄
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
hmmm... prett jgn terpengaruh sampe baper Anne, biar si Bryan yg usaha sendiri gimana selama 1bln itu sm kamu.🤭
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
jangan dipaksain mmh Jihan biarkan ngalir aja sendiri yg ada kasian sm Annelise_nya bakal lbh sakit hati trs sm Bryan cukup pantau saja dulu kalau ada apa² baru brtindak
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
dasaarr Bryan ga tau terima kasih mentang² kamu punya segalanya sampe ngomong se enaknya di kira Annelise cewe gampangan kayak yg kamu pikirkan.. hadeuuhhh Annelise ttp cuekin saja tuh Bryan sebagai atasan n bawahan biar ga dikira geeran
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
wkwkkwk... calon mertua idaman gercep.😄
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
sok cool n galak tar giliran udah bucin dikejar² tuh si Annalise.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
mampir thor.
thor maaf typo ada yg kurang huruf kadang kurang kata di bab cb di cek lagi.🙏
Noorjamilah Sulaiman
blhlh
Yuliati
seharusnya umurnya dituakan lagi 28 mungkin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!