Li Yuanting, seorang jenderal perang bengis dan tak kenal takut dari zaman kuno, bereinkarnasi ke tubuh Ethan Zhao berusia 27 tahun, seorang pria tampan yang culun dan sering dihina, dijadikan anjing pesuruh oleh keluarga besar Zhao serta istrinya sendiri.
Li Yuanting yang menempati tubuh Ethan, akhirnya membalas mereka, dengan kemampuan strategi miliknya dan juga gabungan bakat yang dimiliki Ethan. Bagaimana perjalanan sang jenderal?
Yuk! Mampir baca!
Yang gak suka silahkan skip! Tidak perlu memberikan rating buruk👊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengambil Mitra Bisnis Felix
Malam itu, di markas rahasia kelompok Ethan Zhao, suasana tegang menyelimuti ruangan saat semua anggota inti bersiap untuk operasi besar berikutnya.
Ethan berdiri di depan meja pertemuan dengan peta besar dunia bawah yang terpampang jelas. Tanda merah mencerminkan posisi kelompok mafia yang mencoba merebut pasar dari Black Serpent yang kini dikuasai kelompok Ethan.
"Kita tidak bisa membiarkan mereka terus bergerak," suara Ethan terdengar tegas namun dingin. "Kelompok mereka adalah ancaman langsung, dan mereka akan menyesal telah menantang kita."
Alex Sing, sniper handal dengan tatapan tajam, mengangguk sambil memeriksa senjatanya. "Aku sudah menentukan titik-titik strategis untuk pengawasan. Jika mereka bergerak, aku yang akan memberikan sinyal pertama."
Derek Wu menyeringai kecil, "Jika ada yang terlalu keras kepala, racunku bisa bekerja dalam waktu kurang dari sepuluh detik tanpa meninggalkan jejak."
Victor Zhang dengan santai menyusun rencana taktik serangan. "Kita tidak perlu pertumpahan darah besar-besaran. Cukup buat mereka tidak percaya satu sama lain. Kekacauan internal akan menghancurkan mereka lebih cepat."
Keira Yan menambahkan dengan cerdas, "Aku akan mengacaukan aliran dana mereka. Tanpa uang, mereka akan lumpuh dengan sendirinya."
Malam itu, kelompok Ethan bergerak dengan presisi tinggi. Alex mengambil posisi di atap gedung tua, mengawasi markas musuh melalui teropong senjatanya. Derek dan Victor bergerak di bawah bayang-bayang malam, menyusup tanpa suara.
Derek dengan lihai menyebarkan racun tak berbau di gudang senjata kelompok musuh, membuat senjata mereka rusak tanpa bisa diperbaiki. Sementara Victor memimpin serangan taktis, membuat para pemimpin kelompok musuh saling mencurigai satu sama lain.
Di sisi lain, Keira berhasil meretas sistem keuangan mereka, membekukan semua aset dan membuat transaksi ilegal mereka terlacak oleh pihak berwenang.
Dalam waktu singkat, kelompok mafia itu hancur tanpa perlawanan berarti. Mereka terpecah karena konflik internal, kehilangan senjata, dan kehabisan dana.
Keesokan paginya, berita tentang keruntuhan mendadak kelompok mafia itu mengguncang dunia bawah. Banyak yang kini semakin takut dan penasaran dengan siapa sebenarnya kelompok misterius yang mampu menumbangkan dua kekuatan besar dalam waktu singkat.
Ethan duduk di ruangannya dengan ekspresi tenang namun penuh kemenangan. "Ini baru permulaan," gumamnya dingin. "Siap-siap, dunia akan segera mengenal nama kita."
Saat sore harinya, Ethan Zhao duduk di sebuah kafe mewah dengan suasana elegan namun tetap privat.
Di hadapannya, seorang pria paruh baya dengan setelan rapi sedang mengaduk kopi dengan gugup. Pria itu adalah Leonard, salah satu mitra bisnis utama Felix yang terkenal memiliki kemampuan analisis pasar luar biasa.
Ethan tersenyum tipis namun penuh arti. "Saya dengar, proyek GreenTech Felix masih dalam keadaan kritis?"
Leonard mengangguk dengan cemas. "Ya, setelah insiden beberapa waktu lalu, kami kehilangan banyak investor. Tuan Felix mencoba memperbaikinya, tetapi ... situasinya semakin rumit."
Ethan mencondongkan tubuhnya ke depan, menatap Leonard dengan tatapan dingin namun tegas. "Saya punya solusi. Gabung dengan saya. Saya tidak hanya akan menyelamatkan aset Anda, tetapi juga membawa bisnis Anda ke tingkat yang belum pernah Anda bayangkan."
Leonard tertegun. "Tapi Tuan Felix ... dia tidak akan tinggal diam."
Ethan tersenyum dingin. "Felix tidak lagi menjadi ancaman bagi Anda. Saya pastikan itu."
Percakapan berjalan dengan penuh tawaran dan negosiasi. Ethan tidak hanya menggunakan keahliannya dalam bisnis tetapi juga karismanya yang baru terbentuk sebagai pemimpin. Dengan strategi yang matang, dia berhasil memikat Leonard untuk bergabung dengan kelompoknya.
Leonard akhirnya mengangguk dengan berat hati namun penuh harapan. "Baik, saya akan bergabung. Tapi pastikan saya tidak menyesal."
Ethan tersenyum puas. "Saya tidak pernah gagal dalam janji saya."
Hari itu menjadi momen penting bagi ekspansi kerajaan bisnis Ethan. Satu per satu, rekan kerja Felix yang merasa dikhianati mulai beralih ke pihak Ethan.
Dengan reputasinya yang mulai dikenal sebagai penguasa baru di dunia bawah dan bisnis legal, Ethan semakin memperkuat posisinya.
Felix yang mendengar berita itu kembali dibuat murka, merasa seperti setiap pijakan yang dimilikinya diambil perlahan tanpa ampun. "Siapa sebenarnya dia?!" teriak Felix dalam kekesalan yang semakin memuncak.
Sore yang mulai meredup membawa angin sejuk ketika Ethan Zhao keluar dari gedung tempat pertemuan pentingnya selesai. Dengan langkah santai namun penuh kewaspadaan, dia menuju parkiran. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara familiar.
"Ethan?" suara lembut namun tegas itu membuatnya menoleh.
Ternyata Evelyn Tang berdiri di sisi jalan, mengenakan setelan kasual elegan yang tetap memancarkan aura kecantikan dan ketegasan khasnya. Rambut panjangnya terurai ditiup angin, membuat sosoknya tampak semakin memukau.
"Evelyn?" Ethan sedikit terkejut. "Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Aku baru selesai bertemu investor untuk proyek medis baru," jawab Evelyn sambil tersenyum. "Kebetulan sekali bertemu di sini. Pulang bersama?"
Ethan sempat terdiam sejenak. Mengingat berbagai misi berbahaya yang telah mereka jalani bersama, pulang dengan Evelyn bukanlah ide buruk.
"Baiklah," jawab Ethan akhirnya.
Mereka berjalan beriringan menuju mobil Evelyn yang terparkir di sudut. Suasana sore yang hangat membuat percakapan mereka terasa lebih ringan.
"Apa yang kamu lakukan hari ini, jangan bilang kau mengambil mitra bisnis Felix lagi?" tanya Evelyn saat mereka memasuki mobil.
Ethan tersenyum kecil. "Tentu saja. Mengambil beberapa mitra bisnis dari Felix."
Evelyn tertawa kecil sambil menggeleng. "Kamu benar-benar tidak memberi Felix kesempatan bernapas ya?"
"Dia yang memulainya," jawab Ethan dengan nada dingin, meski ada sedikit senyum di sudut bibirnya.
Perjalanan menuju apartemen diisi dengan obrolan ringan yang sesekali diselingi canda. Evelyn yang biasanya tegas dan serius mulai menunjukkan sisi lembutnya, sementara Ethan yang dikenal dingin tampak lebih santai di dekat wanita itu.
Saat obrolan ringan di dalam mobil mulai berubah menjadi tawa kecil, tiba-tiba mata tajam Ethan menangkap sesuatu dari kaca spion. Sepuluh mobil hitam dengan jarak konstan mengikuti mereka di sepanjang jalan yang seharusnya sepi.
Tawa Evelyn mereda saat menyadari perubahan ekspresi Ethan. "Ada apa?" tanyanya serius.
"Kita diikuti," jawab Ethan dengan nada dingin namun terkontrol. "Sepuluh mobil. Formasi pengepungan."
Evelyn dengan sigap mengangkat alis. "Siapapun mereka, mereka datang dengan serius."
Ethan meraih pistol yang tersimpan di bawah jok mobil. Evelyn, yang sudah terbiasa dengan kondisi genting, mengambil pistol kecil dari tasnya dengan gerakan cepat dan terlatih.
"Siap untuk pertempuran?" tanya Evelyn sambil menyeringai tipis.
"Aku lahir untuk ini," jawab Ethan dengan nada bengis namun tetap tenang.
Ethan langsung memerintahkan Evelyn, "Belok kanan ke jalan sempit di depan. Kita buat mereka terjebak."
Evelyn dengan gesit memutar setir tajam, membawa mobil mereka ke jalur sempit di antara dua bangunan.
Tiga mobil langsung kehilangan keseimbangan dan berhenti dengan suara rem berdecit keras.
susah di sadarkan lhooo orang tamak n serakah