NovelToon NovelToon
Dinikahi Tuan Muda

Dinikahi Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rossywiji

Setelah hidup dengan suami yang suka memukulinya selama bertahun-tahun, Freya 'dijual' karena suaminya telah jatuh hati pada wanita lain. Dia hanya bisa pasrah saat pelelangan berlangsung, sampai akhirnya... "Satu juta Yuan!" Semua mata tertuju pada pria bertudung yang menawar dengan harga ribuan kali lebih mahal. Siapa pria itu dan kisah seperti apa yang menanti mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossywiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengetahui Kenyataan

"A-a-a astagaaa Freya!!", ucapku dengan sangat gugup. Aku berusaha sebisa mungkin untuk tersenyum dan tidak membuatnya merasa curiga atas tindakanku di masa lalu.

"Aku sangat tidak menyangka kamu sekarang sudah menjadi nyonya marchionnes Davinci!", lanjutku dengan menutup mulut seolah terkejut dengan perubahan Freya. Iya benar sekali! Aku memang sangat terkejut, tapi dari pada senang, aku lebih merasa sangat takut dengan perbuatan ku padanya di masa lalu.

"Sudah lama sekali kita tidak berjumpa! Ya ampuuunnn.. kamu terlihat sangat cantik sekali sekarang!!", ucapku padanya berbasa basi dan mencoba membuat percakapan yang terdengar akrab.

(Freya tidak paham, mengapa dulu dia merasa bahwa wanita di depannya ini sangat terlihat dewasa. Freya berpikir bahwa dia akan bisa mengimbangi nya dengan baik, Karena Adeline tidak sembrono dan memiliki begitu banyak pengalaman).

.

POV Freya

Aku mengurus anak - anak panti dari pagi buta hingga larut malam. Aku juga melakukan beragam pekerjaan di panti asuhan ini. Sampai - sampai aku sangat familiar dengan tempat ini hingga bisa menjelajahinya hanya dengan mata tertutup.

Dan ketika aku melihat Adeline melirik Albert, suamiku, Dengan pandangan mata yang penuh dengan kekaguman dan wajah memerah, Dia sangat berbeda dengan orang yang berkata bahwa pria sangat berbahaya jadi aku harus selalu berhati - hati.

Grrtt

Entah kenapa aku tidak menyukai pandangan Adeline yang menatap Albert seperti itu.

Sungguh berlawanan dengan perkataannya dulu. Apa aku bisa percaya dengan orang yang ucapan dan tindakannya berbeda?

"Emmm.. omong - omong, bagaimana dengan Andreas, Freya?", tanya Adeline pada ku dengan sangat kaku, dan tubuh yang sedikit bergetar.

"Dia menjualku kepada Albert Sebagai istrinya!", jawabku dengan dingin dan sangat tidak menyukai pertanyaannya.

Atau aku yang tidak menyukai Adeline? Dia sekarang terlihat tidak meyakinkan.

"Be-begitu ya?", Adeline terlihat lebih terkejut lagi dan masih berusaha menutupi kegugupannya.

"Berkat itu, saya memiliki istri ang begitu berharga!", Albert tiba - tiba ikut menimpali pembicaraan kami.

Ahh.. Albert seharusnya jangan berkata seperti itu, aku merasa sedikit malu mendengarnya bicara blak - blakan begitu.

"Ahh.. begitu ya tuan? Anda mendapatkan istri yang sangat cantik!", ucap Adeline menjawab kata - kata Albert.

Adeline berjalan kearahku dan mengambil tanganku untuk di genggamnya sambil berkata, "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi.. aku lega semua berjalan dengan baik!", ucap Adeline yang seperti tidak tahu apa - apa.

Benarkah dia serius tidak mengetahui kehidupan apa yang ku jalani sesudah menikah dengan Andreas?

"Ceritamu persis seperti tuan putri di dalam dongeng..", lanjut nya.

Tuan putri di dalam dongeng?

Apa itu benar murni pujian?

Atau ..

"Mauril?", Panggilku secara reflex ketika melihat seseorang yang ku kenal lewat di depanku sambil membawa keranjang yang penuh dengan baju basah.

"Ehh.. Freya? Apa kamu benar - benar Freya?", aku berusaha meraih tangan Mauril namun malah di tepis olehnya.

"Iya, Mauril.. ini aku Freya. Tapi, kenapa kamu tetap berada di sini dan bukan keluar dari panti asuhan?", tanya ku tak percaya Mauril masih di sini. Dia saat ini seharusnya sudah keluar panti dan mencari pekerjaan atau sekedar pengalaman hidup di dunia luar.

"Hehe.. saya bekerja di sini seperti Freya, karena kepala panti asuhan merekomendasikan saya!", jawab Mauril kepadaku sambil memasang wajah cerah dan tersenyum ceria.

"Saya familiar dengan tempat ini, dan di luar bisa jadi banyak pria menyeramkan!", lanjutnya yang membuatku terkejut.

Pria menyeramkan?

Di dunia ini ada orang baik tetapi banyak juga orang yang jahat.

Tetapi istilah spesifik Seperti pria menyeramkan membuatku teringat kembali dengan diriku ang dulu.

Aku menggerakkan gigi dan tanpa sengaja menggenggam tangan dengan kuat.

"Anu.. Freya sendiri bagaimana ka-.. ahh.. Sa-saya baru ingat saya belum menjemur pakaian, saya permisi dulu!", Mauril seperti terkejut ketika melihat Albert di belakang ku.

"Saya sangat senang bisa bertemu kembali dengan Freya! Permisi!", lanjutnya. Dia terburu buru dan sedikit berlari untuk menjauh.

Drap

Drap

Drap

Drap

"Ahh..", aku tidak bisa berkata - kata lagi.

Aku kembali teringat dengan diriku yang dahulu, yang begitu menyedihkan.

"Sejak kapan Mauril bekerja disini?", tanyaku dengan menunduk merenungkan apa yang tadi Mauril katakan.

"Seperti yang kamu tahu, Freya. Anak itu adalah anak yang memiliki hati yang begitu lembut. Aku merasa dia lebih baik bekerja di sini dari pada bekerja di tempat lain, makanya aku merekomendasikan nya!", jawabnya.

Benarkah hanya seperti itu?

"Saya sangat senang bisa bertemu dengan Mauril setelah sekian lama. Karena itu, saya ingin berbicara berdua saja dengan Mauril!", ucapku.

Aku ingin memastikan sesuatu dengan bertanya langsung kepada Mauril.

"Tetapi, dia anak yang pemalu, Jadi aku tidak yakin dia mau bicara denganmu atau tidak!", jawab Adeline sambil mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Anu.. aku akan bicarakan dengannya dulu!", lanjutnya lagi.

Dia terlihat begitu gugup, aku yakin ada yang ingin dia tutupi dariku. Ini aneh, tapi Perasaanku menjadi tidak enak.

"Apabila uang donasi yang akan saya berikan hari ini tidak cukup, saya akan memberikan donasi yang lebih besar lain kali!", timpal Albert dengan senyuman yang meyakinkan.

"Istri saya adalah orang yang begitu berharga lebih dari siapapun. Jadi, saya berharap anda bisa mengabulkan permintaan istri saya dengan cara apapun!", lanjut Albert.

Benar. Dengan begini adeline pasti tidak akan menghalangi ku bertemu dan berbicara dengan Mauril.

"Saya akan membujuk Mauril dengan sekuat tenaga tuan Marquess!", jawab adeline dengan mata yang berbinar.

"Terimakasih!", ucap Albert.

Drap

Drap

Drap

Adeline langsung bergegas pergi meninggalkan kami dan menuju Mauril.

Kelakuan Adeline kali ini sangat membuatku terganggu.

Tidak berselang lama, Adeline datang dan berkata bahwa aku bisa menemui Mauril di kamar Mauril.

Aku berjalan menuju kamar Mauril dan menemukan Mauril telah duduk menungguku.

"Mauril, bagaimana kabarmu?", tanya ku memulai pembicaraan.

"Saya baik - baik saja Freya. Dan tanpa saya tanya, sepertinya Freya juga baik - baik saja, sepertinya jauh lebih dari kata baik ya?", jawab Mauril dengan sedikit tawa nya yang ceria.

"Benar, aku sangat baik sekarang. Mauril, berapa umurmu?", tanya ku lagi.

"Saya berumur 16 tahun di tahun ini!", jawabnya lagi.

"Lalu, kenapa kamu tidak bekerja di luar panti asuhan seperti yang lain?", tanyaku mengutarakan rasa penasaranku.

"Ituu.. itu karena saya tidak tahu suasana di luar seperti apa.. Saya juga takut dengan para pria!", jawabnya terlihat ketakutan dengan menggigiti jemarinya.

"Pasti kamu kadang - kadang juga pergi ke jalan utama desa kan?", tanya ku dengan alis yang berkerut.

"Tetapi.. di luar sana tidak hanya ada orang - orang baik. Kepala panti asuhan juga berkata kepada saya bahwa lebih baik begini..", jawabnya masih dengan suara yang bergetar.

Pasti begitu.. benar, pasti kepala panti asuhan Adeline yang sengaja berkata seperti itu kepada Mauril.

"Padahal kamu akan terlihat lebih cantik kalau rambutmu terurai!", ucapku kembali saat melihat rambut Mauril yang dulu biasa aku bantu untuk di gerai dengan indah, sekarang di gulung ke atas.

"Bisa bahaya kalau saya terlihat mencolok karena cantik. Freya tahu juga bukan? Karena itu sebisa mungkin saya berpenampilan sederhana agar tidak bahaya!", jawaban polos dengan semua keyakinan yang dia miliki terluncur begitu saja dari mulut mungil Mauril.

(Kini Freya menyadari bahwa tidak hanya dia yang di buat menciut oleh kepala panti asuhan Adeline Untuk memuaskan dirinya sendiri).

Grttt

Aku kembali menggertak kan gigiku.

Aku tidak menyangka aku dulu mengira itu adalah sebuah kebaikan.

1
Jie_Ross
makasih Thor.. syudah mampir juga❤️
marrydiana
keren thor😉 support jug cerita ku "Bukan Pernikahn Impian" makasih❤️
Rulia
lanjutan nya donk
Jie_Ross: masih di tulis kak, mohon bersabar ya🤭
total 1 replies
jaran goyang
k᥆k mіrᥲᥒძᥲ ძᥲᥒ ȷһ᥆ᥒ... sᥣm ᥲᥣm𝗍
jaran goyang
ᑲᥲᑲ ᥒᥡ
jaran goyang
ȷgᥒ ძі ᥙᥣᥲᥒg ძі s𝗍іᥲ⍴
Enamysa
menarik kaaa ceritanya, btw mampir yuu ke karya kuu
Jie_Ross: makasih kak.. oke kak aku tengok nanti
total 1 replies
Maris
Mantap dong!
gadis petualang
kak lanjut dong !!! seru nih ceritanya aku suka /Smile//Smile/
Jie_Ross: terimakasih.. bisa di cek ya kak, update tiap hari kok😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!