NovelToon NovelToon
Rindu Yang Terlarang

Rindu Yang Terlarang

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Rindunya adalah hal terlarang. Bagaikan sebuah bom waktu yang perlahan akan meledak di hadapannya. Dia sadar akan kesalahan ini. Namun, dia sudah terlanjur masuk ke dalam cinta yang berada di atas kebohongan dan mimpi yang semu. Hanya sebuah harapan rapuh yang sedang dia perjuangkan.

Ketika hubungan terjalin di atas permintaan keluarga, dan berakhir dengan keduanya bertemu orang lain yang perlahan menggoyahkan keyakinan hatinya.

Antara Benji dan Nirmala yang perlahan masuk ke dalam hubungan sepasang kekasih ini dan menggoyahkan komitmen atas nama cinta itu yang kini mulai meragu, benarkah yang mereka rasakan adalah cinta?

"Tidak ada hal indah yang selamanya di dunia ini. Pelangi dan senja tetap pergi tanpa menjanjikan akan kembali esok hari"

Kesalahan yang dia buat, sejak hari dia bersedia untuk bersamanya. Ini bukan tentang kisah romantis, hanya tentang hati yang terpenjara atas cinta semu.

Antara cinta dan logika yang harus dipertimbangkan. Entah mana yang akan menang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa Dengan Sikap Galen?

Mobil memasuki pekarangan Mansion, Johan keluar lebih dulu dari dalam mobil dan membukakan pintu untuk Tuannya itu. Galen keluar dari dalam mobil, melihat mobil kekasihnya sudah berada disana.

Langkah kaki Galen terhenti saat sudut matanya tidak sengaja melihat seseorang yang duduk di bangku Taman.

"Jo, kau masuk duluan"

Johan menatap Tuannya dengan kening berkerut, sampai dia melihat kemana arah tatapan Galen itu. Dan Johan hanya menghela nafas pelan saat mengerti apa yang akan dilakukan oleh Tuannya ini.

"Hati-hati Tuan, jangan bermain api jika tidak ingin semuanya terbakar dan hancur"

Galen sama sekali tidak menghiraukan ucapan Asistennya itu. Dia melanjutkan langkah kakinya ke arah berbeda, tidak lagi ingin masuk ke dalam Rumah. Tapi dia pergi ke arah Taman, menghampiri seorang gadis yang duduk sendirian di bangku Taman.

"Ah, dingin sekali, tapi aku tidak mau kembali ke dalam. Lebih baik disini saja"

Nirmala memeluk dirinya sendiri karena rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Sesekali menggosok hidungnya yang memerah karena udara dingin di sekitarnya. Sebuah jas yang tiba-tiba tersampir di tubuhnya membuat Nirmala terkejut, dia menoleh dan melihat Galen yang berdiri tepat di belakangnya sekarang.

"Tuan?"

"Kenapa kau berada disini? Membiarkan angin malam membuat tubuhmu beku" ucap Galen yang membukakan tubuhnya, membenarkannya agar menutupi tubuh Nirmala yang kedinginan.

Sementara Nirmala hanya diam saja, dia melirik wajah Galen yang berada beberapa centimeter saja di dekat wajahnya. Hampir saja pipi mereka saling menempel. Ya Tuhan, semakin dia seperti ini maka aku semakin terjerumus dalam perasaan ini. Kata hati yang sedang menyadarkan jika perasaannya sudah terlanjur ada hingga akan sulit untuk menghindarinya.

"Em, terima kasih Tuan" ucap Nirmala yang langsung membenarkan jas yang dipakaikan Galen padanya.

Galen tersenyum, dia mengelus lembut kepala gadis itu. Lalu dia duduk disampingnya. Menatap hidung Nirmala yang memerah, Galen memegang hidung gadis itu tanpa memberikan aba-aba. Nirmala sampai terlonjak kaget, dia ingin menghindar, namun bisa menghindar kemana sekarang?

"Sudah tahu alergi dingin, kenapa diam disini dengan pakaian tipis seperti ini. Nakal banget sih"

Apa? Apa maksud dari ucapannya itu? Kenapa Nirmala mendengar nada khawatir dan perhatian dari ucapan Galen barusan. Tidak ... Itu tidak mungkin 'kan? Nirmala tidak boleh berharap sejauh itu, karena takutnya dia malah harus lebih sakit saat menerima kenyataan yang ada.

"Em, saya tidak nyaman berada di dalam. Jadi sebaiknya saya menunggu disini saja. Em, sebaiknya Tuan juga segera masuk. Pasti yang lainnya mencari Tuan" ucap Nirmala dengan memalingkan wajahnya, agar tangan Galen yang mengelus hidungnya terlepas.

"Kau pulang saja kalau begitu, masalah Laura biar aku yang antar dia pulang nanti. Aku tidak mau kau sakit karena kedinginan disini" ucap Galen.

Nirmala menatap pria disampingnya, sedikit ragu untuk pergi pulang lebih dulu, karena takut Laura akan marah. Tapi jika Galen sudah memastikan jika dia akan mengantarkan Laura, maka Nirmala bisa tenang sekarang.

"Baiklah, saya akan pulang duluan"

Nirmala berdiri dari duduknya, dia membuka jas yang menempel di tubuhnya dan memberikan pada Gale. "Terima kasih untuk jasnya Tuan"

Galen berdiri, mengambil jas dari tangan Nirmala, tapi bukan membawa untuk dirinya sendiri. Dia kembali memakaikan jas itu di tubuh Nirmala, bahkan kali ini dia memasukan kedua tangan Nirmala agar benar memakai jas, tidak hanya menyampirkan di bahunya.

"Pakai ini! Kau kedinginan, hidungmu sudah merah begitu"

Nirmala hanya mengangguk saja dengan suara penuh nada perintah dari Galen itu. Dia menunduk dengan wajah yang memanas, perhatian Galen yang seperti ini mana bisa membuat Nirmala biasa saja. Jantungnya bahkan selalu berdebar kencang ketika dia dekat dengan pria ini. Apalagi dengan perlakuannya yang seperti ini.

"Terima kasih Tuan, nanti saya kembalikan jasnya setelah saya cuci"

"Hmm" Galen menyalipkan rambut Nirmala ke belakang telinga. Mengelus pipinya lembut. "... Cepatlah, pipimu bahkan sudah dingin. Segera ganti baju dan minum minuman hangat"

Nirmala mengangguk, dia segera berjalan ke arah mobilnya terpakir. "Saya pulang duluan"

"Iya, hati-hati mengemudinya"

Galen bahkan membantu Nirmala masuk, seolah gadis itu tidak bisa masuk sendiri saja. Nirmala segera melajukan mobilnya, meninggalkan pekarangan Mansion keluarga Austin ini.

Nirmala melihat jas yang dipakainya, dia bahkan tidak pernah membayangkan akan memakai jas mahal pria itu.

"Kenapa sikapnya seperti itu? Membuat aku semakin kacau saja"

*

Galen kembali ke dalam Rumah, melihat semuanya sudah berkumpul di meja makan. Galen langsung bergabung saja, menarik kursi disamping Laura yang sengaja kosong dan pastinya disiapkan untuknya.

"Kamu darimana saja, Galen? Laura menunggumu sejak tadi" ucap Mama.

"Hanya ada urusan sebentar"

"Sudahlah, sekarang kita langsung makan" ucap Kakek.

Dan mereka semua mulai makan dengan porsi makanan masing-masing. Di saat keheningan terjadi karena makan malam ini. Laura baru sadar dengan Nirmala yang belum juga kembali.

"Nirmala kemana ya? Kenapa belum juga kembali? Apa dia tidak bisa menemukan toilet" ucap Laura, dia menggeser kursi dan berdiri. "... Aku harus cari Nirma dulu"

"Dia sudah pulang duluan" ucap Galen yang bahkan tidak menoleh sama sekali pada Laura. Dia tetap fokus pada makanannya.

Laura kembali duduk, dia menatap kekasihnya dengan bingung. "Loh kenapa pulang?"

Galen berdecak pelan, dia menjatuhkan sendok ke atas piring hingga berdenting. Lalu, menoleh dan menatap Laura dengan lekat, terkesan sedikit dingin.

"Kau membiarkan dia sendirian di Taman kedinginan. Lain kali, kalau mau bawa dia kesini, kau jangan biarkan dia pergi sendirian"

"Loh, aku tidak tahu. Tadi dia izin ke toilet"

Galen tidak menjawab, dia hanya berdecak kesal. Dia juga tidak tahu kenapa dia bisa kesal seperti ini hanya karena mengetahui Nirmala diam sendirian di Taman dengan kedinginan. Dan semua orang di dalam Rumah ini tidak pedulikan dia.

"Sudah! Kenapa kamu marah pada kekasihmu, Galen! Dia tidak salah apapun. Lagian kau tidak perlu memikirkan gadis itu, dia sendiri yang memilih keluar sendirian" ucap Kakek.

Tangan Galen mengepal kuat di bawah meja, hatinya tidak terima ketika semua orang tidak pedulikan Nirmala sama sekali.

"Tapi dia datang bersamanya, seharusnya kau sadar sejak tadi jika dia tidak ada disini. Lain kali, tidak perlu ajak dia kesini kalau hanya akan kau abaikan" ucap Galen dengan menatap dingin pada Laura.

Laura sampai kebingungan, tidak mengerti dengan sikap Galen saat ini. Tidak biasanya pria itu seperti ini.

"Baiklah, aku minta maaf karena mengabaikan Nirma" ucap Laura dengan menundukan kepalanya.

"Sudah, sudah! Galen, kamu jangan kasar seperti itu pada kekasihmu!" tekan Papa.

Galen tidak menjawab, dia berdiri dari duduknya tanpa melanjutkan makannya yang masih tersisa di atas piring.

"Aku mau mandi dulu" ucap Galen yang berlenggang pergi begitu saja.

Ada apa dengan Galen? Bahkan Laura saja merasa bingung dengan sikap pria ini. Menatap punggung Galen yang berlalu dari hadapannya.

"Sudahlah Laura, mungkin Galen sedang capek. Jadi moodnya sedang tidak bagus" ucap Mama.

Laura hanya mengangguk saja, meski dia masih bingung dengan sikap Galen kali ini.

Kenapa dia terlihat begitu khawatir dan perhatian pada Nirma?

Bersambung

1
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
udah tamat aja ya nirma,,tp gpp krn merka udah bahagia dgn kluarg kecil mereka,,,,aq udah otw di kamar zaidan kok,,smangat trus thor💪🥰
Nanik Arifin
bahagianya, akhirnya Nirmala & Galen menikah. semoga Laura & Benji segera menyusul
Pujiyati Astuti
akhirnya mereka berdua bisa bersatu dan mendapat restu dari semua anggota keluarga


tetap semangat ya kak 🤗🤗🤗
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
smangaatttt
Pujiyati Astuti
lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiyati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪
Nanik Arifin
ah Laura.... aku padamu 😍
kamu sungguh bijak
Pujiyati Astuti
kok jadi penasaran apa yang diomongkan Benji ke Galen tentang willy ya 🤔🤔🤔



lanjut kak tetap semangat upnya 🤗🤗
Pujiyati Astuti
lanjur kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Yana
lanjut thour
Ma Em
Nirmala kamu jgn goyah tetap percaya pada Galen dan kalau memang Galen jodoh kamu walau apapun rintangan yg akan menghalangi Nirmala dan Galen tetap Galen akan menjadi milikmu Nirmala
Ma Em
Alhamdulillah Nirmala sdh mau menerima Galen dan semoga Nirmala dan Galen segera bersatu dan direstui oleh kedua keluarga ya walaupun Nirmala lahir dari hasil perselingkuhan kan Nirmala tdk salah tetap saja itu anaknya dari tuan Argantara
Ma Em
thor jgn sampai Willy berhasil perkosa Nirmala, kasihan Nirmala jgn sampai menambah beban penderitaan Nirmala berikan Nirmala kebahagiaan bersama Galen.
Ma Em
Wah itu pasti Nirmala yg di tumbalkan sama lelaki hidung belang oleh momy nya Laura semoga Galen segera menemukan keberadaan Nirmala dan terselamatkan, kalau memang Nirmala anak dari papi nya Laura semoga kejahatan momy nya Laura segera terungkap
Ma Em
Galen cepat susul Nirmala yg pergi keluar negara karena diusir oleh momy nya Laura dan tinggalkan Laura kejar cintamu Galen
Ma Em
Nirmala terima saja cintanya Galen lagian Laura juga sdh dgn lelaki lain dan mingkin Laura bkn jodohnya Galen karena Laura sdh memilih Benji jd kekasihnya semoga Nirmala berjodoh dgn Galen
Ma Em
Luar biasa
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
di tunggu thor,,,
Kusii Yaati
jangan kendor dong Thor perjuanganmu masih panjang belum happy ending ini🥺🥺🥺
chiara azmi fauziah
sabar ya Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!