kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
" Hei ! kenapa kau menatap ku begitu ?" tanya Doni ketika Saka menatap nya tak biasa dari pandangan sebelum nya.
" Tidak " Saka langsung menggelengkan kepala nya .
" Jangan berpikiran aneh tentang ku ,aku tak sama seperti manusia pada umumnya nya " ucap Doni
" Tidak ada yang tahu manusia sangat licik dalam segi kekuasaan " ucap Saka
Doni hanya mencibir dengan menganggukkan kepala nya . omongan Saka memang ada benar nya juga.
" Ah ya , wanita kemarin kau apa kan dia ?" tanya Doni yang baru teringat akan wanita kemarin sore . selain itu juga Doni bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
" Dia bersama ku " jawab Saka
" Maksud mu " ucap Doni yang tak paham
Saka diam ,namun Doni dapat melihat seringaian kecil yang terukir di mulut itu.
" Tanda tangani ini "ucap Doni ,kembali menatap berkas yang diabaikan Saka beberapa waktu lalu, Saka mengambil berkas yang di bawa Doni ,membaca nya sekilas dan langsung mendatangi nya
" Kau tak pergi dengan ku ke California ,karena aku hanya akan pergi berdua bersama Zara "ucap nya melempar berkas dengan pelan ke meja setelah selesai di tanda tangani
" Maksud mu ?Zara siapa ? kening Doni sukses mengerut karena perkataan Saka yang membuat nya penasaran
" Wanita kemarin , yang di bawa Lukman ,dia adalah main yang ku maksud " seringai Saka
" Itu wanita yang kau maksud ke marin saat di bar ?" tanya Doni lagi
" Hem "
" Sebentar ,kenapa dia bisa bersama Lukman ?" ucap Doni yang ke bingungan
" Akan panjang jika ku jelas kan " jawab Saka tatapan mata nya kembali fokus pada laptop kerja yang sempat terabaikan .
" Ya sudah , terserah kau saja lakukan apa yang membuat mu senang " Sahut Doni kemudian , sebelum akhir nya berdiri sambil meraih berkas .
Doni mulai berbalik badan dan melangkah menuju pintu . namun pria itu kembali menoleh ke belakang ,menatap Saka yang sudah kembali sibuk dengan laptop nya .
" Kabari aku jika kau sudah sampai di AS " ucap Doni
Klekk !
Saka menatap pintu ruangan yang sudah di tutup Doni . ia kembali fokus pada pekerjaan nya yang tinggal sedikit dan akan pulang sebentar lagi .
*********
Zara sudah duduk lumayan lama di kursi yang berada di pinggir kolam . setelah membersihkan diri dan mencoba berdamai dengan diri nya di saat ke adaan yang seperti ini membuat Zara merasakan sedikit tenang dan bisa bernafas lega meskipun sejenak.
Zara menarik gelas berisi kopi ,ia menghirup aroma dari kopi sambil memejamkan mata yang membuat ia menyunggingkan senyuman keci. sangat aroma yang begitu membuat Zara merasa tenang . Zara menyesap nya pelan ,karena masih hangat .
Zara memang suka kopi di bandingkan teh ,entah lah wangi kopi selalu mengingatkan nya pada masa kecil ketika ia masih berada di panti , Bibi sumi memperlakukan nya dengan baik selama berada di sana mengenang wanita itu , rasa nya ingin mengunjungi panti , tapi rasa nya sangat mustahil dengan ke adaan yang seperti ini.
Zara kembali termenung dengan mata yang mulai berair . ada sesuatu yang begitu rindukan ,tapi ia tak pernah paham dengan rasa rindu yang selalu ia rasakan ini . masih dalam merenungkan sesuatu , zara mengarahkan tangan itu pada leher nya berniat memegangi sesuatu.
Lamunan itu langsung tersadar dengan sentakan hingga jangtung nya berdebar kencang sekali sekali,Zara langsung menunduk dan tak merasakan kalung yang selalu ia pakai dari kecil .
Zara segera berdiri ia meraba leher nya dengan dua tangan itu namun leher itu sangat polos tanpa benda apa pun.
" Ya Tuhan ! di mana liontin ku ?! " Tanya na sangat kaget dengan mata yang mulai memanas dan berair ketika menyadari tak ada yang menghuni leher jenjang nya , Zara denga segera berlari menuju mansion , setelah dari tadi wanita itu berada di bangunan belakang mansion
Brukh !
Langkah Zara sontak mundur usai menabrak seseorang di depan sana tepat pada pintu masuk bagian belakang mansion .
Zara mengangkat pandangan nya ia melihat Saka yang masih berdiri di hadapan nya ,tak bergerak sama sekali karena di tabrak oleh wanita itu.
Zara mengabaikan Saka ,ia langsung melewati pria itu dengan kembali berlari , Saka menoleh ke belakang dan ia langsung menyusul Zara yang terlihat aneh , ada apa dengan wanita itu ?
Zara langsung membuka laci nakas memeriksa apakah ada barang di sana , Zara juga memeriksa laci toilet pada kamar itu , Memeriksa semua yang bisa di tarik keluar Saka diam menatap Zara dari sisi pintu. wanita itu mengacak seluruh isi kamar tak peduli jika hal itu membuat kamar menjadi berantakan .
Saka mendekati Zara " Apa yang kau lakukan ? " Tanya Saka menghampiri
Zara tak menggubris ia sedikit membaringkan badan nya di lantai untuk memeriksa kolong ranjang . Tangan nya masuk ke dalam sana dan merasakan apa kah ada sesuatu di sana namun ia tak mendapat kan apa pun .
" Tck , dimana ? " tanya Zara dengan mata yang masih berair bahkan air mata nya sudah menitik keluar . dimana liontin nya terjatuh ?
" Apaa mungkin terlepas saat aku mandi ya ?" tanya nya sendiri yang mulai berlari masuk ke dalam kamar mandi .
Saka hanya bisa menatap tanpa lgi bertanya. Seprti nya wanita itu mencari sesuatu , tapi apa ? pikir nya
Zara keluar dari kamar mandi dan ia langsung menghampiri Saka dan mendongak menatap pria itu.
" Apa kau melihat nya ?" Tanya Zara bola mata Zara bergerak menelusuri manik mata Saka yang menatap nya dalam diam
" Maksud mu ?" Saka mengernyit ke bingungan
" Apa kau melihat liontin ku ?" ulang nya lebih jelas , Saka masih diam tak beraksi namun ingatkan nya mengarah pada kejadian tadi malam
Zara pun sama , ua juga diam dengan pikiran yang berkelana , namun ingat satu hal " Liontin ku kau yang mengganti pakaian ku bukan ? jadi kau pasti tahu liontin ku di mana , cepat kata kan !" tuduh Zara langsung ia meremas jas bagian lengan kekar Saka
" Nanti akan ku ganti dengan yang lebih mahal " jawab Saka yang hendak menepis tubuh Zara ,namun wanita itu menahan nya
" Di mana liontin ku ?" tanya Zara lagi , masih dengan intonasi rendah dan setenang mungkin ,Saka menatap Zara yang memandangi nya dengan air mata kembali mengalir .
" Katakan di mana berengsek " bentak Zara mulai emosi dan mendorong Saka dengan kasar. ia mulai menangis.
" Di mana !? " teriak nya frustasi sambil mencengkram rambut panjang itu.
" Akan ku ganti yang lebih bagus "ucap Saka lagi
" Aku hanya ingin liontin ku " kata Zara
Bukan masalah harga dan kemewahan pada barang itu , tapi mengenai hal apa yang membuat liontin itu menjadi sangat berharga dengan kenangan nya .