NovelToon NovelToon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:145k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.

Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.

Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.

Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.

Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?

Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dijenguk oleh mertua

Mendengar kabar Mahira sakit dari putranya, Tuan Hito dan Nyonya Sandra berencana untuk mengunjungi Mahira di Apartemen, sepertinya Sadam memang sengaja memberitahu kedua orangtuanya mengenai kondisi Mahira.

"Apa? Kedua orangtuanya Tuan mau kesini?" tanya Mahira tidak percaya, perasaannya pun menjadi sangat gugup

"Loh memang kenapa kalau kedua orangtuaku ingin menjenguk mu kesini?" tanya Sadam dengan dahi mengkerut

"Tidak apa-apa kok Tuan!" jawab Mahira tersenyum getir.

'kemarin saja saat bertemu dengan Tuan Hito rasanya jantungku mau copot, apalagi sekarang? Kedua orangtuanya Tuan Sadam akan datang kesini menjengukku, aarrkkhhh aku bisa mati berdiri bertemu mereka!' batin Mahira seraya ingin menjerit.

Karena kondisi Mahira tidak memungkinkan untuk mengantarkan Syifa ke sekolah, dengan terpaksa Syifa di antar oleh Bik Inah, atas perintah dari Sadam dan mulai detik ini, Bik Inah mendapatkan tugas tambahan yakni menemani Syifa ke Sekolah, Mahira sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, karena keputusan Tuan Sadam tidak bisa di ganggu gugat. Beruntungnya Syifa anak yang mandiri dan pengertian, ia tidak mau membuat Bunda tercintanya khawatir serta cemas kepadanya.

"Tenang saja Bunda, aku akan baik-baik saja di sekolah, apalagi sekarang aku sudah punya teman baru, yakni Nazwa!" ucap Syifa dengan bahasa isyarat nya.

"Baiklah kalau begitu, kamu hati-hati di sekolah, selalu nurut apa kata Bik Inah!"

"Siap Bunda!" sahut Syifa.

Kemudian Syifa mencium punggung tangan Bundanya dan juga Papah sambungnya, lalu ia bergegas pergi bersama Bik Inah.

Setelah Syifa berangkat ke sekolah, Sadam malah membawa Mahira kembali ke kamar mereka.

"Loh kenapa aku harus ke kamar Tuan? Aku bosan di dalam kamar terus! Oh iya Tuan hari ini tidak masuk kerja?" tanya Mahira.

"Satu-satu kalau tanya." protes Sadam.

"Maaf Tuan!" jawab Mahira murung.

"Baiklah Mahira, kenapa aku memintamu untuk kembali ke kamar, karena kamu harus banyak istirahat, dan aku memang sengaja tidak masuk ke kantor karena ingin merawat mu, masa istri sedang sakit malah di tinggal pergi!" ucap Sadam sembari fokus netranya menatap sendu wajah Mahira. Dari lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat merindukan Mahira, rasanya ingin setiap saat selalu berada di dekatnya, dan anehnya sekarang ini dirinya tidak pernah memikirkan Alisa, ia pun sempat bingung dengan perasaannya kali ini.

Mendengar hal itu, lagi-lagi Mahira di buat tersipu malu atas sikap Suaminya.

"Lantas kalau kedua orangtuanya Tuan datang kesini, aku harus bagaimana? Setidaknya aku menyambutnya dengan memasak masakan yang enak!" kata Mahira sembari menatap serius ke arah Sadam.

"Sudahlah, kau tidak usah memikirkan hal itu, masa orang sakit di suruh masak? Kan ada dua ART lagi di rumah ini, lagian aku sudah meminta mereka untuk menyiapkan makan siang, karena kedua orangtuaku akan datang kesini jam sebelas siang." Mahira pun mengangguk dan ia kembali tiduran di atas tempat tidur, Sadam pun malah ikut tiduran di samping Mahira sembari memeluk tubuhnya, tidak lupa ia mengelus perut Mahira yang masih terlihat rata, sambil mengulum senyumnya, Sadam Bener-bener terlihat begitu bahagia. Mahira sendiri memperhatikan tingkah suaminya yang seperti itu, sampai-sampai ia tersenyum senang di buatnya, tiba-tiba kedua mata mereka saling bertemu, Sadam malah semakin mendekatkan pandangannya, begitupun dengan Mahira. Tanpa berfikir panjang kini keduanya malah melakukan aktivitas yang sangat memabukkan, melepaskan rasa rindu karena tiga hari tidak bertemu, keduanya begitu asik menikmati kegiatan yang sangat memabukkan, hingga pada akhirnya mereka berhasil melepaskan hasrat yang sudah terpendam.

"Maaf aku malah memintanya di saat kondisimu kurang sehat seperti ini!" ucap Sadam sembari merangkul pundak Mahira, tubuh polos keduanya hanya di tutupi oleh selimut tebal.

"Untuk apa meminta maaf Tuan! Sudah menjadi kewajiban ku melayani mu sebagai seorang istri, aku pun tahu jika seorang istri menolak permintaan suaminya, maka itu adalah suatu dosa besar, sekarang ini surgaku ada pada dirimu Tuan! dan aku harus bisa menerima semua itu!" sahut Mahira, rupanya perkataannya barusan telah menyentuh relung hati Sadam paling dalam, ia pun memeluk Mahira begitu erat.

'Setelah anak ini lahir, aku berjanji akan menceraikan Alisa, aku tidak bisa memiliki dua orang istri sekaligus, dan kau lah Mahira yang akan aku pilih. Untukmu Alisa, tolong maafkan aku!' batin Sadam yang sudah mantap dengan pilihannya.

'Tuan, sepertinya aku sudah mulai menyukai dirimu, meskipun terkadang aku membencimu karena masalah Syifa yang tidak boleh ikut denganku sedari awal, tapi di lain sisi kau bisa menerima Syifa dengan sangat baik, apalagi sekarang kau selalu memperlakukanku dengan sangat manis dan juga lembut, meskipun aku tahu jika kebaikanmu ini karena ada benih dirimu di dalam rahimku, tapi perasaanku padamu tidak bisa untuk aku pungkiri.' ucap Mahira dalam hati.

Tepat pukul sebelas siang, Kedua orangtuanya Sadam yakni Tuan Hito dan Nyonya Sandra, kini telah tiba di Apartemen. Lagi dan lagi Mahira merasa sangat gugup, kemudian Sadam mencoba menggenggam tangan Istrinya.

"Relaks Mahira, kau tidak usah gugup dan juga tegang, ada aku yang akan selalu menemanimu dan berada di sisimu!" ucap Sadam berusaha membantu Mahira agar bisa lebih tenang. Kemudian Mahira mencoba menghela nafasnya sejenak lalu mengeluarkannya secara perlahan.

"Gimana, sudah mendingan?" tanya Sadam menjadi khawatir.

Mahira pun mengangguk."Iya Tuan, yasudah ayo kita segera temui kedua orangtuanya Tuan!" sahut Mahira dengan beraninya menggandeng tangan Sadam.

Di perlakukan seperti itu, Sadam pun senang bukan kepayang.

Kini keduanya jalan beriringan menuju lantai satu, Sadam tidak pernah melepaskan genggaman tangan nya.

Saat Mahira dan Sadam berada di ruang tamu, Nyonya Sandra sangat terkejut saat melihat sosok Mahira.

"Ya ampun, kamu yang waktu itu menolongku di restoran dekat bandara kan?" tanya Nyonya Sandra sembari menunjuk ke arah Mahira dengan jari telunjuknya.

Mendengar hal itu Sadam malah mengerutkan dahinya.

"Restoran dekat Bandara? Memangnya kau pernah kesana, Kapan Mahira?" tanya Sadam dengan seriusnya.

Mahira seketika menelan Saliva nya, wajahnya berubah menjadi pucat.

'Arrkhhh, ini sangat memalukan! Kalau seandainya Tuan tahu jika aku menyusul dirinya saat ia pergi bersama Nyonya Alisa, Otomatis Tuan Sadam akan berfikiran yang tidak-tidak terhadapku, akh menyebalkan!' gerutu Mahira dalam hati.

"Itu loh Sadam, saat Kau dan Alisa pergi keluar negeri untuk honeymoon, jadi yang kau bilang pergi mengantarkan suamimu keluar negeri itu adalah putraku? Iya kan? Soalnya kau ada di saat Sadam dan Alisa akan pergi ke Luar Negeri." cetus Nyonya Sandra.

Mahira hanya bisa tertunduk malu, ia tidak berani menatap wajah Suaminya.

'Kenapa Mahira menyusul ku ke Bandara tanpa sepengetahuan aku? Apakah mungkin Mahira tidak rela jika aku pergi berdua bersama Alisa? Itu artinya Mahira mulai ada rasa terhadapku? Iya pasti seperti itu!' ucapnya dalam hati , sampai-sampai hidungnya kembang kempis.

Kemudian Mahira mencium punggung tangan ayah dan ibu mertuanya. Sedangkan Nyonya Sandra masih menunjukan wajah sinisnya, ia masih belum percaya jika putranya telah melakukan poligami yang sangat ia tentang dan juga benci.

Kini keduanya duduk di kursi Sofa ruang tamu, tidak lupa kedua ART menyuguhkan minuman serta makanan untuk para majikannya.

Sedangkan Nyonya Sandra, netranya malah fokus ke arah putranya dan juga istri mudanya, apalagi saat putranya terus saja menggenggam tangan istri mudanya.

"Jadi sedari awal kau sudah tahu jika putraku itu sudah memiliki seorang istri?" tanya Nyonya Sandra dengan sengaja menyinggung Mahira

Mahira hanya mengangguk ia pun sadar jika saat ini posisi nya sedang di sudutkan oleh ibu mertuanya, Sadam dan Tuan Hito sendiri menjadi tidak enak terhadap Mahira, karena kejadian ini semua bukanlah keinginan dari Mahira.

"Berarti kau itu type wanita yang tidak memiliki hati nurani, kau tega merebut suami orang, tidak kusangka di balik wajah polos mu serta penampilanmu yang terlihat alim dan agamis, justru kau bisa Setega itu!" cela Nyonya Sandra sembari menatap tidak sukanya kepada Mahira.

Mendengar hal itu, bulir bening dari sudut mata Mahira mengalir begitu saja, Sadam pun tidak terima melihat wanita yang ia cintai saat ini di perlakukan seperti itu oleh ibunya sendiri, ia pun akhirnya bangkit dari tempat duduknya.

"Sudah, cukup Mah, ini semua bukanlah kesalahan Mahira tapi akulah yang salah!" sahut Sadam mencoba membela Mahira.

"Diam kau Sadam, kau sudah di butakan oleh wanita ini!" bentak Nyonya Sandra.

Sedangkan Tuan Hito yang sedari tadi diam, ia pun akhirnya angkat bicara.

"Sudah cukup, hentikan hinaanmu terhadap menantuku Sandra!" sungut Tuan Hito dengan intonasi suara yang meninggi.

Nyonya Sandra pun tidak menyangka jika dua orang pria di dekatnya malah lebih membela Mahira ketimbang dirinya.

"Kenapa Papah malah membela wanita murahan ini hah? dia itu pelakor!" hardik Nyonya Sandra begitu kesalnya, dadanya sampai naik turun karena menahan rasa amarahnya.

"Sudah cukup, hentikan perkataan mu itu, kau datang kesini malah ingin menghina menantuku, aku menyesal telah memberitahumu dan membawamu kesini!" bentak Tuan Hito.

Nyonya Sandra pun tidak menyangka jika suaminya akan begitu membela Mahira.

'kenapa hatiku begitu sakit saat Nyonya Sandra mengatai diriku wanita murahan dan seorang pelakor? Aku bukanlah wanita seperti itu, aku hanya terpaksa melakukan ini semua!' jerit Mahira dalam hati.

Bersambung

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

1
Ana
Alhamdulillah Azzam mau legowo
Ana
hahaha😂😂 adikmu emang beda
Ana
berarti Hanum ga tau ya soal perasaan ibra terhadap Mahira sebelum nya, hanya Azzam dan sadam yang tau
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya hanum terima ajakan ibra tak arufan walau sempat di tentang san kakak nya
CintaAfya
Azzam husnuzon saja pd Ibra loh.. kok jd kayak gitu .
CintaAfya: ya benar tu.. Azzam syg bgt pd Hanum
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): maklum kak, Azzam takut adiknya kenapa-kenapa
total 2 replies
Ana
kakak mu itu posesif
Ana
PR buat ibra nih
Ana
🤭🤭🤭🤭🤭
Nar Sih
sabarr mas ibra ,calon kakak ipar mu masih ragu tugas mu meyakin kan nya dan semoga niat baik mu segra terbls
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): aamiin 🤲
total 1 replies
Rizkia Pritasari
luar biasa
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
betul itu kak
Nar Sih
kejutan akan hadir buat mu hanum bntr lgi yaa dri pujaan hti mu mss ibra dan pasti nya kmu senang
Sunaryati
Nah gitu, Ibra move on , cintamu tersebut Num, calon mertuamu ternyata juga mengharapkan kau jadi istri Ibrahim. Sambil menyelam minum air, Mas Ibra.
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): betul bun
total 1 replies
CintaAfya
yesss Ibra sama Hanum jadian
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): mantap ya kak 🤭
total 1 replies
CintaAfya
Alhamdulillah... akhirnya Mahira diselamatkan... rasa mcm menonton filem adengan aksi yg mendebarkan.. rasa copot jantung🤣🤣🤣🤣
Nar Sih
kopi yg manis buat kebebasan mahira☺️
Nar Sih: sama,,kakk ,semoga mahira semakin bnyk yg bca
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): terimakasih banyak kakakku 😘😘
total 2 replies
Ana
hahaha😂 ga ada ember num
Ana: asyik 💃💃💃
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): kata Hanum, bergetar hatiku saat aku dekat dengannya 😂😂
total 6 replies
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya mahira selamat ,makasih buat azzam dan angota polisi yg lain nya ahir nya misi penangkapan ketua mafia selesai ,lanjut kakk 👍🥰
Ana
cieeee 🤭🤭
Ana
tuh kan 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!