Dengan dalih untuk menghindari dosa , suaminya menikahi lagi wanita lain.
Sungguh Karenina tidak habis fikir , apa yang kurang dalam dirinya. Menjadi istri yang patuh pada suami sudah ia lakukan , tapi ternyata itu masih saja kurang di mata Arga Dewantara.
Karenina tidak tau , apa ia harus bertahan atau melepas kesakitan dalam hatinya....ia lelah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Bab 31
" Hoeekk...hoeekk....hoeekk...". Nina terus saja memuntahkan isi perutnya bahkan sampai habis tak tersisa hingga yang keluar hanya cairan saja.
Bangun tidur pagi ini entah kenapa perutnya terus saja bergejolak. Aldi dengan setia memijat tengkuk istrinya.
" Kenapa bisa seperti ini sih Yang ?".
" Masuk angin aku kayaknya Bang ".
" Kamu kurang tidur karena mikirin mantan suami kamu itu ya , ayolah Yang , padahal Abang enggak seberapa mengerjai dia , di banding penghianatannya padamu , apa kamu tidak rela sampai kamu memikirkannya ?". Aldi terus saja menyerocos
" Abang cemburu tau Yang , padahal rencananya Abang ingin mengerjai dia lagi , tapi lihat kamu kayak gini sakit hati Abang ". Aldi sampai menunjuk - nunjuk dadanya .
" Sakitnya tuh di sini Yang ". Ucapnya lagi.
Nina menghela nafas kasar..." Aku lagi muntah - muntah Bang , enggak ngajak bercanda, pake nyanyi segala ". Nina berjalan gontai menuju kasur , ia langsung merebahkan dirinya.
" Siapa yang ngajak bercanda , Abang lagi curhat biar kamu peka dengan perasaan Abang ".
Nina sampai mengernyit dahinya penuh tanda tanya , dia yang masuk angin kenapa jadi kemana - mana , suaminya ini kenapa lebay sekali seperti drama ikan terbang.
Nina yang rebahan akhirnya duduk sambil mengambil minyak angin untuk menggosok tengkuknya , melihat itu Aldi cekatan langsung mengambil minyak angin itu dan dialah yang akhirnya mengoles ke tengkuk dan seluruh badan Nina sambil memijatnya pelan.
" Lihat sampai merah gini , apa kamu enggak tidur semalam hem ?". Tanya Aldi.
" Sekarang aku mau tanya sama Abang , semalam yang membuat aku begadang siapa coba ?".
" Memangnya siapa?? Karena kamu banyak pikiran kan ?". Tuduh Aldi.
Plak....
" Aduh Yang, Kok malah nabok sih?".
" Biarin , habis Abang ngeselin , siapa yang semalam....Yang sekali lagi ya , gitu terus sampai tiga kali , lagi pula bukan hanya malam ini saja loh Abang membuat aku begadang .".
Aldi meringis, ia mengingat kejadian semalam , " Ah iya , jadi karena Abang ya Yang ?". Baru sadar kalau itu karena ulahnya.
" Hemm ". balas Nina .
" Jadi bukan karena memikirkan mantan ?".
" Jelas bukan , males amat mikirin dia ....rugi ".
Aldi tergelak...." Maaf Yang , enggak tau kenapa Abang jadi sensitif gini , di tambah kemaren mantan kamu datang , jadi Abang kesal ".
" Bang , buatin aku minuman hangat ya ".
" Baik , Abang segera kembali ".
Tak lama Aldi membawa minuman teh hangat untuk Nina.
" Maaf Bang , aku tidak bisa buatin kamu sarapan ,badan aku rasanya lemas ".
" Tidak apa Yang , kamu tidur saja , Abang beliin bubur ya ".
" Iya , sekalian bilangin Nur buat datang kesini ya Bang ".
" Kenapa enggak telpon aja sih ".
" Aku lagi malas pegang HP ".
" Ya sudah ".
Aldi mencari sarapan buat dirinya dan Nina ....ia mampir ke rumah Nur agar wanita itu datang pagi - pagi ke rumah Nina.
Seharian Aldi tidak tenang bekerja, ia terus memikirkan istrinya, tadi saat makan bubur saja Nina kembali memuntahkannya sampai terlihat sangat lemas .
Mana tadi Nina bilang malas pegang HP , jadi sampai siang ini istrinya itu tidak memberi kabar.
" Mungkin Nina sedang tidur , kalau telpon percuma juga , pasti Nur dan yang lainnya sedang sibuk di dapur, mending aku ijin pulang saja deh ".
Setelah meminta ijin , Aldi melajukan motornya dengan cepat,,karena siang hari jadi jalanan cukup lengang.
" Yang....". Panggil Aldi langsung masuk ke dalam kamar , tapi kosong, tidak ada siapapun.....Aldi makin panik.
Saat ia berlari keluar kamar , ternyata Nina berjalan dari depan, " Loh Bang , kok sudah dari kamar aja , pantes aku cari tidak ada , ada suara motornya tapi orangnya enggak ada ".
" Kamu sudah sehat Yang , kenapa enggak ngabarin ,tau enggak Abang sampai enggak konsen bekerja karena mikirin kamu ". Aldi sampai memeriksa istrinya...membolak balikkan ke kanan dan ke kiri.
" Udah mendingan Bang , makanya aku bangun dan lihat orang masak , maaf tidak mengabari Abang , aku benar- benar malas pegang HP, ini aja aku lupa narohnya di mana ".
" Ya sudah tidak apa - apa , yang penting kamu sudah baikan , Abang lega Yang ".
" Abang pasti belum makan siang , ayo Bang kita makan ".
Karena memang sudah lapar , Aldi pun mengiyakan saja.
" Suapin Abang ya Yang !". pinta Aldi.....Nina menangguk.
Aldi makan begitu lahap karena di suapi oleh Nina , " Ini siapa yang sakit coba, malah Abang yang manja ".
" Makan dari tangan kamu beda Nin , berasa makin nikmat , Abang sampai nambah ".
" Sekarang kamu yang makan ya Yang , apa mau ganti Abang yang suapi kamu ?".
" Aku enggak selera Bang , pahit mulutnya ".
" Enggak boleh gitu , kamu harus makan "
" Masih agak mual sedikit Bang kalau di pake buat makan , aku minum juz saja , aku Mix biar kenyang ". Aldi mengalah dari pada ia paksa Nina makan dan berakhir muntah lagi.
Malam ini kayaknya libur deh... Gumam Aldi , melihat keadaan istrinya yang terlihat masih pucat.
" Kita periksa saja ya Yang ".
" Besok saja Bang , aku malas keluar ".
Nina kenapa ya , enggak biasanya dia begini , makan malas , pegang HP malas , di ajak keluar juga malas....Jangan sampai di ajak begituan jawabannya malas juga...bisa - bisa puyeng tujuh keliling aku...
" Baiklah, tapi kalau besok masih begini, Abang terpaksa paksa kamu ke dokter ".
" Iya Bang , iya, jangan marah - marah dong ".
" Enggak marah sayang , tapi Abang kuatir ".
Malam ini Aldi tidur hanya dengan memeluk Nina.
Perkutut aku benar - benar puasa nih .....besok harus periksa biar cepat sembuh....bisa gawat kalau sampai lebih tiga hari perkutut aku tidak di kasih jatah....kalau ngambek enggak mau bangun lagi gimana ??"
Rupanya Aldi tidak bisa tidur....sedang Nina sudah pulas tidurnya.
" Pulas banget , aku di kacangin.....". Lama kelamaan , Aldi pun akhirnya terlelap juga.
Paginya Nina kembali muntah - muntah , tanpa menunggu persetujuan dari istrinya, Aldi akan membawa Nina ke rumah sakit untuk periksa.
Bahkan dengan telaten ia yang mendandani Nina , dari ganti baju sanpai mengambilkan make up.
" Kenapa senyum - senyum gitu hem ?"
" Suamiku cekatan sekali ,"
" Jelas dong , pake ini Yang , sedikit saja biar tidak terlalu pucat ".
" Sudah Bang ".
" Mau Abang gendong atau jalan sendiri ?".
" Jalan saja , tapi Abang pegangi ya ".
Karena lama , Aldi pun mengangkat Nina.. Kali ini mereka menggunakan mobil Aldi , yang memang jarang di pakai.
" Sepertinya istri anda hamil Pak , sebaiknya ke bagian dokter kandungan saja ya biar lebih jelas , biar suster saya yang akan mengantar anda " .dokter menjelaskan.
Tapi baik Nina maupun Aldi masih terdiam, mereka berdua masih mencerna ucapan dokter tadi.
" Pak Aldi...Bu Nina, kok malah bengong ?".
" Ah iya dok....jadi istri saya hamil nih ?". tanya Aldi setelah sadar.
dokter tersenyum , " Tebakan saya begitu , makanya saya sarankan Bu Nina periksa ke dokter kandungan agar lebih jelas.
" Baik dok.....ayo Yang ".
Nina malah menangis , " Kok malah nangis sih , kamu tidak suka ?".
Nina menggelengkan kepalanya, membuat Aldi membuang nafas kasar , apa hanya dia yang menginginkan seorang anak , sedang istrinya tidak.
" Aku suka Bang , bahkan sangat suka....tapi apa benar aku hamil....dokter tidak bohong kan ?". mungkin karena selama menikah dengan Arga , ia tidak kunjung hamil padahal pernikahan mereka sudah cukup lama , sedangkan dengan Aldi baru ada sebulanan...apa iya secepat itu.
" Benar Bu ".
" Bang cubit aku ".
Bukannnya mencubit , Aldi malah mencium pipi Nina , gemas.
" Bang ihhh ".
" Kamu tidak sedang bermimpi Yang , makanya ayo ke dokter kandungan , Abang sudah tidak sabar mau lihat calon anak kita.
dokter ikut tertawa melihat interaksi pasangan suami istri itu.
Bersambung.......
Tinggalkan jejak ya....
Mergo di tinggal rabi ro mantan ne 😆