pemuda bernama KaptenHanz baru saja memasuki sekolah barunya di SMA Zamen dengan kehidupan sederhana tinggal pada semacam kos bersama temannya dari kecil iyann selalu di samping KaptenHanz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaptenHanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hotel runtuh
Tepat pada mansion keluarga albanz pada ruangan khusus terlihat berisi kedua orang tua eza dan albanz sedang mengobrol serius
"kenapa perasaanku seseorang terdekat bakal tiada"ujar mamah eza
"sama ,berarti kita berdua rasakan tapi siapa"sahut mamah albanz
"dari tadi papah sama papah eza juga kerasa gelisah saat anak kita jam pulang"seru papah albanz sembari menekan pada hologram lalu menelepon anak buah sedang mengawal dari jarak jauh
"kondisi aman tuan muda ,tidak terlihat sesuatu mencurigakan"ucap kawal albanz dan eza melewati suara pesan ,kedua orang tua albanz dan eza pun berpikir keras siapa selain anaknya
●●●
Pada di kota distrik J di rumah sederhana terlihat dua orang tua kaptenhanz baru selesai makan minum dan merapikan bekasnya
'pranggg!!!
ibu kaptenhanz pun tanpa sengaja menjatuhkan kaca lalu mundur sedikit dan menyenggol pada meja membuat bingkai foto kaptenhanz terjatuh
"ibu gapapa kan"tanya ayah kaptenhanz langsung membantu ibu kaptenhanz duduk di sofa biasa
"perasaan ibu khawatir sama anak kita ayah"jawab ibu kaptenhanz dengan mata mulai berkaca kaca lalu mengeluarkan air mata
"hahhh..."hela nafas ayah kaptenhanz lalu menutup mata perlahan dan membuka mata secara cepat dengan ekspresi terkejut
"ibu pakai pakaian rapi dengan cepat"perintah ayah kaptenhanz langsung berlari ke gudang dan ibu kaptenhanz melaksanakannya
"ayah memang ada apa buru buru"bingung ibu kaptenhanz sembari memakai jaket
"penglihatan ayah emang selalu terwujud tapi ini terlalu cepet"balas ayah kaptenhanz sembari membuka pintu garasi lalu mengeluarkan motor ninja kawasaki R1
"penglihatan apa ayah"tegur ibu kaptenhanz dengan menggoyangkan lengan
"nanti ibu lihat sendiri ,kita ga punya waktu"jelas ayah kaptenhanz lalu menutup pintu garasi dan mengecek semua sudah terkunci lalu menaiki motor di ikuti ibu kaptenhanz
'Brummm!!!
Ayah kaptenhanz pun mengendarai motor semakin lama melaju cepat
●●●
"kenapa gedung hotel ini semakin muncul hawa jebakan besar"bathin kaptenhanz sudah merasakan sangat kuat lalu menatap semua lebih intens
Lampu lampu pun tiba tiba berkedip ,semua listrik di hotel padam lalu kembali menyala dan kembali padam
"eh.. Hotelnya lagi sistem eror kah"kaget semuanya ,kaptenhanz yang menyadari pun langsung berjalan pada mereka
"banz.. Za helikopter berapa lama lagi?"tanya kaptenhanz membuat albanz menyadari tatapan kaptenhanz langsung bangun dari sofa
"belum ada kabar jadi masih perjalanan"jawab albanz
"kita ke atap hotel langsung cepat"perintah kaptenhanz memakai kembali hoodie nya ,lalu membuka pintu keluar semua pun keluar dari kamar hotel bima dengan bingung
'tokkk... Tokk... Tokk.... Tokk...
"hanz jangan cari masalah"tegur bima ketika kaptenhanz berjalan dengan cepat dengan sekali mengetuk setiap pintu kamar beberapa pemilik kamar keluar lalu berteriak emosi
'duarrrr!!! Duarrr!!!
Lobby hotel pun meledak bagian dalam membuat hotel lantai atas terguncang ,semua pekerja dan tamu langsung berlari lari menurun tangga darurat ada juga melewati lift
"ehh.. Kenapa ini hotel goyang apa gempa"kaget iyann berjalan merasakan guncangan besar beberapa hiasan dinding berjatuhan di lantai
"kita ga ada waktu cepet lari ke atas"perintah kaptenhanz semua pun berlari melewati tangga darurat dengan sedikit kesusahan karena para tamu dan pekerja melewati tangga darurat menurun
'duarrr!!! Duarrr!!! Duarr!! Duuuaarrrr!!
ruangan lobby pun meledak semakin besar membuat hotel semakin berguncang lalu semakin lama lantai atas memiring
Kaptenhanz bersama yang lainnya pun sampai di atap hotel terlihat dua helikopter baru terlihat jarak jauh sedang menujunya
"kok makin kencang ya"ucap eza dengan sedikit kaki bergaya beladiri kuda kuda
tiba tiba dari belakang iyann datang vas bunga besar merosot menuju nya
'happ...
Kaptenhanz pun mendorong iyann dengan tubuhnya ,vas bunga tersebut meluncur keluar dari atap hotel jatuh ke jalan raya
"gedung hotel ini bakal hancur jatuh memiring bukan ke bawah"ujar albanz menyadari apa yang terjadi semuanya pun terkejut
'swoshhh..
Kaptenhanz berlari sedikit cepat mengambil tali lalu di ikat pada kapak di taruh untuk darurat pada dinding
"kita ga cukup nunggu 2 helikopter kesini"jelas kaptenhanz sembari mengayunkan 2 tali di ikat 2 kapak saat helikopter sudah mendekat hotel semakin miring seperti perosotan seluncuran
'wushhh... Wushhh...
lemparan kaptenhanz tepat kena satu dengan satu helikoper sama seperti satu helikopternya satu lagi
"kalian cepat naik biar aku pegang"tegur kaptenhanz sembari memegang tali ,kedua helikopter yang mengerti keadaan pun langsung membantu sedikit jarak jauh agar menaiki tali tak susah
"hanz satu aku pegang"pinta albanz ,kaptenhanz pun memberikannya satu tali semuanya menaik tersisa kaptenhanz dan albanz
"lepas aja banz ,kamu naik langsung nanti aku gantian naik ini juga"perintah kaptenhanz dengan mata sedikit mulai menghangat ,albanz pun menaiki tali ke helikopter
'duarrr!!! Duarrr!! Duarrr!!
hotel semakin miring membuat kaptenhanz merosot ke bawah memegang tali ,albanz yang merasakan tali semakin tinggi lurus tanpa ada miring membuat lihat ke arah kaptenhanz sedang merosot
'pranggg!!!
Kaca pembatas pun pecah membuat kaptenhanz keluar dari atap hotel dengan kuat memegang talu sekuat mungkin tanpa sadar pilot helikopter mulai mendekati gedung hotel merasa albanz dan kaptenhanz belum naik
'pranggg!!!
Kaptenhanz kembali masuk ke gedung hotel ke kamar lain dan talinya terputus oleh kaca tajam ,satu helikopter pun sudah pergi tersisa helikopter albanz sedang berteriak
"KAPTENHANZ!!"teriak albanz sembari menatap ke arah gedung hotel ,pilot hotel yang sudah tau keadaan semakin buruk menjauh dari area gedung sekolah
"hahhh... Apa yang di katakan kay benar aku ga bisa menghindar resiko"lirih kaptenhanz
'brakkk!!!
Kaptenhanz pun mendobrak pintu kamar lalu keluar dari kamar berlari menuruni tangga sedikit kesusahan karena miring
"baru lantai 11"bathin kaptenhan ternyata meluncur di lantai 12 lalu kembali menurun
"hoeekkk!! Hooekkkk!!!"tangisan bayi pun sangat terdengar kencang dari lantai 8 membuat kaptenhanz tak melanjutkan turun tapi memasuki lantai 8
"mana orang tuamu"bingung kaptenhanz melihat dorongan bayi roda 4 berisi kedua anak bayi kembar menangis menatap pada kedua orang tergeletak di lantai
"orang tuanya ga selamat"lirih kaptenhanz melihat kedua orang tuanya sudah tertindih batu besar dari atap hotel yang hancur
'duarrrr!!! Duarrr!!
Hotel pun bagian bawah lobby sudah hancur membuat gedung jatuh secara cepat
"hei diam ada kakak menemai disini"ucap kaptenhanz sembari memberikan jari jempol pada dua anak bayi kembar ,kedua anak bayi kembar pun berhenti menangis lalu memegangi ibu jari kaptenhanz dengan mata berkaca kaca
"kakak senang kalian tenang"lanjut kaptenhanz menatap keduanya lalu mendekatkan dorongan bayi
'brakkk!!!
"arghh"lirih kaptenhanz dengan mengeluarkan darah pada sudut bibir ketika tertindih atap hotel mulai runtuh lalu lantai semakin retak
"maaf ayah ,ibu"bathin kaptenhanz sembari menahan puing hotel mulai berjatuhan pada kaptenhanz membuat semakin berat
'duarrr!!! Duarrr!!
Hotel pun meledak sampai semua runtuh ke bawah bagian atas jatuh miring ke arah jalanan besar
●●●
"misi kita berhasil sekarang pergi"ucap pria bertato ular di samping alis mata ,semua pun pergi dari restoran dengan berlari memasuki kerumunan