seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
sementara di tempat lain,Ray sudah sampai di Padepokan,sebelum masuk ada pesan masuk.
TING
"Assalamualaikum Hubby,Ais lagi di culik sama Asyifa untuk menemani jalan-jalan di Mall."pesan Aisyah.
"Waalaikumsalam Sayang,iya hati-hati aja dan jaga mata dan hatimu Yang."balas Ray.
setelah selesai Ray pun langsung masuk.
"Assalamualaikum"ucap Ray.
"Waalaikumsalam."jawab semua yang ada dikamar,Ray pun menyalami dengn takzim.
"Aisyah ngga ikut nak Ray?"tanya Mama Ani.
"Oh tadi Aisyah di culik sama Dek Asyifa,pergi jalan-jalan ke Mall katanya Ma!"jawab Ray.
"Haha bahasa kalian itu semakin absurd saja."ucap Mama Ani sambil ketawa.
"Pa!! Ray kesini mau konfirmasi ke Papa,apa Papa tau siapa orang ini?"tanya Ray.
Ray pun memberikan hp nya yang ada foto orang tersebut ke Papa Andika,ketika melihat ekspresi Papa langsung menahan emosi dan mengepalkan tangannya.
"Orang ini adalah penghianat perusahaan."geram Papa Andika.
"Maaf Pa! Apa Papa tidak tau kalau orang ini, termasuk anak buahnya seseorang yang telah menyekap Mama dan juga sangat dekat dengan Papa,orang itu adalah..."ucap Ray terpotong oleh Papa.
"Apa...siapa orang yang kamu maksud Ray."potong Papa Andika
"Istri baru Papa."jawab tapi bukan Ray melainkan Mama Ani.
DEG
"Astagfirullah!! terus apa yang harus Papa lakukan nak Ray?"tanya Papa Andika sambil menundukkan kepala.
"Papa ngga perlu melakukan atau memikirkan apapun,yang paling penting untuk sekarang kesembuhan Papa,papa harus semangat untuk sembuh,Ray mohon sama Papa,balikin lagi senyum bahagia Mama,Aisyah dan Andi."jawab Ray membuat Papa Andika mendongakkan kepala,tak lama menganggukkan kepala dan tersenyum.
Di tempat lain
Cafe Mall
"Teteh dan Kak Ray berapa lama pacarannya?"tanya Asyifa.
"Baru kemarin."jawab Aisyah.
"Hah!! maksudnya?"sahut Asyifa bingung.
"Ya ampun Dek,ngga paham aja Kakak Adek itu ngga mau pacaran sebelum sah,ya jadi pacarannya baru kemarin."ucap Aisyah memberikan pengertian.
"Oh maksudnya,Kakak taaruf sama Teteh."sahut Asyifa yang sudah mengerti.
"Iya,tapi ke Mama mintanya."kesal Aisyah.
"Hah...haha ada ada saja Kak Ray,terus Teteh sudah ada cinta belum ke Kak Ray?"kaget Asyifa sambil tertawa.
"Ish,kepo banget sih Dek."sahut Aisyah.
"Hadeuh...gimana ngga cinta,Teteh kamu ini sudah menyerahkan kesuciannya Teteh buat Kakakmu Dek semalam."batin Aisyah.
"Hey Teh! malah ngelamun,haha...Adek ngerti Teteh sudah bucin akut sama Kak Ray."ucap Asyifa,masih dengan tawanya.
"Adekkk"ucap Aisyah sambil menggelitik pinggang Asyifa.
"Ampun Teh ampun haha."ketawa Asyifa karena geli.
sedang asyik canda dan tawa,ada seseorang yang datang menghampiri.
"Assalamualaikum Mbak Aisyah kan?"ucapan seseorang yang baru menghampiri.
"Waalaikumsalam iya mas,maaf dengan siapa yah?"jawab Aisyah seraya bertanya.
"Saya Gery,temannya Bang Ray."jawab Gery.
"Ya saya ingat...oh iya terimakasih yah,telah membantu waktu itu."ucap Aisyah seraya berterima kasih.
"Sama-sama Mbak...oh iya selamat yah,semoga Sakinah Mawadah Warahmah."sahut Gery sambil mendoakan.
"Amin ya robbal alamin,terimakasih."ucap Aisyah,Asyifa hanya terdiam membisu.
"Saya pergi dulu yah Mbak,Dek assalamualaikum."pamit Gery.
"Waalaikumsalam."jawab Aisyah dan Asyifa serempak.
"Hadeuh...saya di kira patung kali yah,aaaa ngapain juga saya berharap di tegur sama dia."batin Asyifa menjerit.
"Wah wah...rupanya Adek Teteh ini ada rasa sama Gery."goda Aisyah.
"Apaan sih Teh."ucap Asyifa dengan wajah sudah merah seperti kepiting rebus.
"Hahaha"
tawa Aisyah pecah saat melihat perubahan wajah Asyifa,membuat Asyifa cemberut.
***
Seminggu kemudian
"Sayang hari ini kita pulang ke rumah kita yuk!"ajak Ray sambil memeluk dari belakang,tangannya pun ngga mau diam sedang meremas-remas bukit kembar Aisyah dan mencium lehernya.
''Ohhh ahh jangan mulai deh By."protes Aisyah.
Ray pun langsung membalikan tubuh Aisyah,langsung menyambar bibir mengecup,menyesap,melumat dan terakhir menggigit sedikit keras.
"Akhhhh Hubby."teriak Aisyah sambil mengelus bibirnya sedikit berdarah,Aisyah pun memukul dada bidang Ray.
"Iya maaf-maaf!! gimana mau yah kerumah kita,kamu kan belum pernah kesana sama sekali Sayang."tanya Ray,tapi tangannya masih meremas dan memainkan pucuk puting bukit kembar Aisyah.
"Hubby bisa ngga tangannya diem,huft...oke-oke Ais ikut gimana baiknya menurut Hubby."jawab Aisyah pasrah karena melihat horornya mata Ray.
"Ngga bisa Yang! satu ronde lagi yuk,sebelum berangkat."pinta Ray.
"Apa ngga pernah puas,semalam saja sudah berapa ronde,sampe remuk redam begini,lagian ngapain sih! bikin tanda banyak banget,huft...untung aku berhijab! jadi semuanya tertutup."batin Aisyah sambil menggelengkan kepala.
"Ngga-ngga!! Ais ngga percaya sama Hubby,bisa-bisa Ais ngga bisa jalan lagi.yuk ah kita pamit sama Ayah,Ibu dan Dek Syifa.''jawab Aisyah langsung bangun dan menarik tangan Ray pelan.
sebelum keluar Ray menarik pelan dan langsung mencium bibir,yang awalnya menolak lama kelamaan pasrah.Aisyah pun membalasnya,Ray pun memperdalam lumayan nya,lidah saling membelit satu sama lain,tangan Ray pun turun ke bawah inti Aisyah dan mengelus dengan lembut,membuat Aisyah menggeliat tubuhnya memanas.
Ray pun langsung mengangkat gamis Aisyah sampai ke pinggang dan membuka pakaian dalam Aisyah,Ray pun membuka pakaian sendiri lanjut mengangkat satu kaki Aisyah,Ray pun langsung memasukkan pusaka ke lubang surgawi Aisyah.
"Akh,Hubby,emmpp."
mulut Aisyah pun di bungkam dengan ciuman Ray pun menggerakkan pelan lama kelamaan semakin kencang Aisyah menikmati sampai intim berkedut.
"Ohhh akh."
"Ohhh akh."
bersamaan,akhirnya mereka mandi bersama,setelah selesai dengan semuanya,kini Aisyah duduk di sofa.
"Ya ampun kakiku masih bergetar begini,akh kenapa sekarang Hubby begitu mesum yah."gumam Aisyah.
"Sayang! intim kamu kenapa masih sempit yah?"tanya Ray tanpa di saring.
"Lihat kakiku masih gemetar,kamu kenapa sih,sekarang nafsu banget sama Ais By."keluh Aisyah sambil memukul perut Ray.
BUGH
"Ugh Yang!! ya harus lah nafsu sama kamu,daripada ke cewek lain."jawab Ray.
"Hah! awas aja kalau kamu berani ngelakuin itu,Ais akan potong pusaka kamu By.ya udah yuk tapi,pelan aja yah jalannya."ancam Aisyah seraya mengajak pergi.
kini Ray pun pasrah mengikuti Aisyah keluar kamar untuk berpamitan mau pulang,setelah mencium punggung kedua orang tua dari Ray di lanjut mengucapkan salam mereka pun langsung pergi.
perjalanan menuju ke Kota xxx jarak tempuh memakan waktu kurang lebih satu setengah jam,tapi di pertengahan jalan merasa ingin bell minuman karena haus,jadi diputuskan untuk berhenti di indomaret terlebih dahulu.
"Sayang! kamu di mobil saja yah."titah Ray.
"Apa ngga ngerepotin Hubby."sahut Aisyah.
"Ya tentu tidak ...
Bersambung
~SEE YOU NEXT~