NovelToon NovelToon
BRAVE LOVE

BRAVE LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: PimCherry

Jeanette Archer, seorang wanita bersuami, menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria. Hal itu terjadi di acara ulang tahun adik kesayangannya.

Axton Brave Williams, yang anti pernikahan, menerima tantangan dari para sahabatnya untuk melepas keperjakaannya. Ia melakukan sebuah ONS dengan seorang wanita di sebuah klub.

Jean merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya, membuat dirinya menerima perlakuan suaminya yang semakin lama semakin acuh. Hingga pada akhirnya ia menemukan bahwa suaminya telah mengkhianatinya jauh sebelum mereka menikah.

Sebuah perceraian terjadi, bahkan kedua orang tuanya mendukung ia berpisah, karena wanita selingkuhan suaminya tengah hamil. Di hari yang sama, ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil akibat malam panas yang ia lewati.

Tak mendapat dukungan dari siapapun, membuatnya lari saat hamil dan kembali menikmati petualangannya di alam bersama anak dalam kandungannya. Hingga takdir membawanya kembali pada pria yang merupakan ayah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU TAK MENYUKAINYA

Jeanette kini duduk di sofa ruang tamu, bersama dengan Alex.

"Mom, Mommy telpon Daddy?" kini Alex mulai bertanya terus.

"Ya, nanti Mommy akan menghubungi Daddy."

"Asikkk!!! Yeayy!!" Alex bersorak dengan mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Dad! Daddy Alex akan datang," Alex seakan tak sadar dengan kepergian Axton dari sana karena teelalu bahagia. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Kemudian ia turun dari sofa dan masuk ke dalam kamar, lalu keluar lagi.

"Mom, di mana Dad Ax?"

"Om Axton?"

"Hmm ..."

"Om Axton sudah pulang, ia banyak pekerjaan. Ayo sekarang kita makan dulu."

*****

"Aku harus pergi dulu," ucap Dad Marcello pada Mom Gemma.

"Kamu mau ke mana?" tanya Mom Gemma.

"Aku akan menemui Azka. Ada sesuatu yang harus kubicarakan dengannya."

"Seharusnya kamu bicara dengan Jesslyn, bukan dengan Azka. Apa kamu masih akan membicarakan bisnis sementara pernikahan putrimu sedang dalam masalah?" tanya Mom Gemma.

"Putri kita tak hanya Jesslyn, tapi juga Jeanette. Kita bersalah padanya. Kita dulu menghancurkan pernikahannya dan lihatlah sekarang bagaimana pernikahan Jesslyn," ucap Dad Marcello.

Mom Gemma terdiam. Memang benar apa yang dikatakan oleh Dad Marcello. Mereka berdua turut andil dalam perceraian Jeanette dan Hansen. Meskipun Jeanette bukan putri kandungnya, tapi kalau tidak ada Jeanette mungkin ia akan terpuruk karena kematian putrinya.

"Aku akan menemui Azka dan meminta bantuannya untuk mencari keberadaan Jeanette. Sementara kamu di sini, buatlah Jesslyn menjadi seorang istri dan ibu yang baik. Berhentilah dari rumah sakit dan fokuslah hanya pada Jesslyn."

Dad Marcello segera merapikan pakaiannya ke dalam sebuah koper yang tak terlalu besar. Ia sangat tahu bahwa ia telah terlambat. 5 tahun, 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar dan selama itu pula ia tak pernah mencari di mana keberadaan Jeanette. Ia mengira Jeanette hanya perlu ketenangan, dan bila semua sidah selesai putrinya itu akan kembali.

Maafkan Dad, Jean. - Batin Dad Marcello.

*****

"Sayang, Mom mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Apa kamu mengijinkan Mommy?" tanya Jeanette pada Alex.

"Lalu acala olang tua?"

"Maafkan Mommy, sayang. Tapi kita sepertinya tak bisa datang. Mommy ingin bekerja keras agar kita bisa menemui Grandpa, bagaimana?" Jeanette berusaha membujuk Alex.

Memang, belakangan ini ia sepertinya jadi sering berbohong pada Alex dan ia sangat menyesalinya. Dari satu kebohongan, muncul kebohongan yang lain, yang semakin lama semakin menumpuk.

"Daddy?"

"Mommy akan menghubunginya nanti dan memintanya menemui Mommy di sana, di tempat kerja yang baru," jawab Jeanette.

"Daddy Ax?" tanya Alex.

"Dia harus bekerja di sini, sayang. Kita tak boleh terus mengganggunya. Kamu mengerti?" Bagi Jeanette, Axton pada akhirnya akan memiliki kehidupan sendiri. Ia juga tak ingin membebani pria yang anti pernikahan itu dalam suatu tanggung jawab yang tak ia inginkan apalagi dalam keterpaksaan.

"Okay, Mom," Alex akhirnya menyetujui keputusan Jeanette.

Kalau saja Jeanette tak bertemu dengan Axton, mungkin ia tak akan menerima pekerjaan ini. Ia lebih memilih hidup tenang dan damai di Pulau Bali bersama putranya.

Alex menyalakan komputernya dan bermain, sementara Jeanette mulai menyiapkan makan malam.

*****

Setelah mendapatkan telepon dari Mom Mia, Axton akhirnya kembali ke Jakarta. Keputusan itu ia ambil karena ia masih kesal dengan apa yang terjadi tadi siang. One yang baru saja tiba di bandara, malah diminta untuk menunggu tuannya itu.

Dia kembali? Lalu apa gunanya aku membawakan pakaian ke sana? - One menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Axton tiba 1,5 jam kemudian. One tidak lagi menggerutu karena ia sudah sempat bersantai di cafe bandara dan menyesap secangkir kopi sambil berselancar di dunia maya.

Axton masuk ke dalam mobil hitam yang dikemudikan oleh One. One bisa melihat wajah tuannya yang sepertinya sangat amat tidak bersahabat, bahkan lebih datar dan dingin lebih dari biasanya.

Ia menyalakan ponselnya dan dengan cepat sebuah notifikasi masuk, "Alex?"

Dad, Alex dan Mommy akan pergi menemui Grandpa dan Daddy.

Tangan Axton langsunh mengepal, bahkan ia melemparkan ponselnya ke sembarang arah. Amarah yang masih ada di dalam hatinya kini semakin membukit, hingga ia meninju kursi di depannya.

"One!"

"Iya, Tuan."

"Cari semua informasi tentang Perusahaan milik Keluarga Hansen Daniel, termasuk keluarganya. Detail!" perintah Axton.

"Siap, Tuan!"

Axton harus mencari titik lemah dari Hansen Daniel. Jadi saat waktunya tepat, ia akan memakai kelemahan itu untuk membuat pria itu menjauh dari Alex .... dan Jeanette.

Sesampainya di rumah Keluarga Williams, Axton langsung turun sementara One akan pergi ke markas Black Alpha untuk mengerjakan perintah dari Axton.

"Kamu sudah pulang, Brave," Dad Azka yang tengah bersantai di ruang keluarga, melihat kedatangan Axton.

"Hmm ... Seperti yang Dad lihat," jawab Axton dengan santai.

"Duduklah," ucap Dad Azka.

"Ada apa, Dad?"

"Mengapa kamu tidak mengatakan pada Dad bahwa selama ini kamu mengetahui di mana Jeanette berada?"

"Aku baru mengetahui kalau Jean adalah putri Uncle Marcello belum lama ini, Dad. Bukankah mereka juga tak mencarinya?" tanya Axton.

Dad Azka sedikit menghela nafasnya. Memang sahabatnya itu tak memintanya mencari. Ia juga mengetahui keberadaan Jeanette saat anak buahnya yang selalu menguntit Axton, memberikan informasi padanya.

"Katakan pada Dad, mengapa kamu mendekati Jean? Apa kamu menyukainya?" tanya Dad Azka.

"Tidak, Dad. Aku tak menyukainya. Aku hanya ingin dekat dengan putranya," jawab Axton. Ia tak mungkin mengatakan pada Dad Azka kalau wanita bernama Jeanette itu sudah beberapa kali membuatnya berhassrat hingga ingin membawa wanita itu ke atas tempat tidur.

"Brave, dengarkan Dad. Apa kamu tak takut kalau Jean menyalahartikan perasaanmu? Bagaimana kalau dia berpikir kamu menyukainya?" tanya Dad Azka.

Axton tak pernah memikirkan hal itu karena yang ia pikirkan hanyalah perasaannya saja. Ia tak peduli dengan yang lain. Bahkan tadi ia meninggalkan keduanya karena merasa Jeanette dan Alex menyakiti perasaannya.

"Aku yakin ia tak menyukaiku, Dad," jawab Axton.

"Jangan pernah mengambil kesimpulan sendiri. Hati wanita adalah tempat yang paling sulit kamu ketahui isi di dalamnya. Kadang apa yang mereka ucapkan, tak sesuai dengan apa yang ada dalam hati mereka. Jadi Dad minta agar kamu tak mendekatinya lagi jika kamu tak menyukainya."

"Baiklah, Dad. Aku mengerti."

Axton meninggalkan Dad Azka di ruang keluarga sementara ia pergi ke kamar tidurnya. Apa yang dikatakan Dad Azka membuat Axton berpikir ulang. Namun, ketika pikirannya menerawang dan membayangkan bahwa Alex memeluk pria lain dan memanggilnya Daddy, rasanya Axton tak rela.

Di bawah kucuran shower, Axton terdiam sesaat. Air terus membasahi kepala dan tubuhnya. Ia membiarkannya agar pikirannya jernih dan kepalanya dingin.

🧡 🧡 🧡

1
fujichen
axton bego
fujichen
aku nangis
Ira
keren
Chuzaefah Chuzaefah
Luar biasa
una
/Good//Good/
sylvia
ngakak, bernada njirrr kek dora
alfa risky
novel yg bagus...
Ita Mariyanti
DP mulu' km bang ton,😍😍
Ita Mariyanti
peh...jan tokcer tenan ki kecebong Axton 🤣🤣
Ita Mariyanti
🤣🤣🤣😂😂😂 anak jenius d lawan Ton
Ita Mariyanti
kq ngajak Thor 🙈
Ita Mariyanti
aroma2 Axton "dpt jackpot" nih 😍😍😁😁😁
Ita Mariyanti
smngt pak Axton 😍😍😍
Ita Mariyanti
lhaa bpk e Alex 😁😁😁
Ita Mariyanti
🔥🔥🔥🔥 hati pak Axton
Ita Mariyanti
bi2t e terlalu dobel smart mk nya Alex jenius 😁😁
Ita Mariyanti
otw Thor 😘😘
Ita Mariyanti
ihhh gercep bgt pak Orlando dr pd Axton 👏👏👍👍👍
Ita Mariyanti
🤣🤣🤣🤣🤣 ws ndank Jean d lumah no ton pas alex skolah 🤭🤭
Ita Mariyanti
tentu saja son...😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!