NovelToon NovelToon
Dear, My First Love

Dear, My First Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:79.2k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel(Emily:Ketika cinta harus memilih)

Maxime Alexander Lemos pria berusia 37 yang merupakan orang kepercayaan pimpinan mafia paling kejam di Jerman jatuh cinta pada seorang gadis namun cintanya harus kandas terhalang restu dari orangtua gadis yang ia cintai dan meninggalkan luka yang begitu mendalam hingga cinta itu berubah menjadi dendam. Ia pergi meninggalkan semuanya merelakan orang yang ia cintai menikah dengan pria pilihan orangtua.

Hingga berbulan lamanya dan keduanya kembali dipertemukan dengan keadaan yang berbeda.

Bagaimana kisah mereka, yuk simak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.Penyesalan Maxime.

Amora menatap langit malam dari balkon kamarnya. Pertemuannya dengan pria bernama Maxime tadi mengusik hatinya. Siapa pria itu?, kenapa pria itu menatapnya begitu intens diawal pertemuan mereka.

Amora menghela nafas beratnya, ia memutuskan untuk bergabung dengan kelompok ini setelah bertemu dengan Revan yang sudah menyelamatkan nyawanya dari sebuah kecelakaan maut yang hampir merenggut nyawanya. Itu yang dijelaskan Revan padanya saat itu saat ia terbangun dari komanya.

Revan begitu baik padanya dan membawanya tinggal di bersamanya selama masa pemulihan. Hingga ia bertemu dengan Kakek Armand dan memintanya untuk bergabung dengan kelompok ini. Sebenarnya dulu ia sempat menolak tapi karena ingin membalas budi pada Revan yang sudah menyelamatkannya ia akhirnya setuju dan selama lima bulan lebih Revan melatihnya ilmu bela diri dan juga cara memakai berbagai senjata api.

"Kamu belum tidur?," tanya Revan memasuki kamar Amora.

Amora menggeleng pelan. Memang hampir setiap malam Revan mendatangi kamarnya untuk mematikannya tidur.

"Tidak bisa tidur lagi?," tanya Revan ikut berdiri di sebelah Amora dengan kedua tangannya berada di dalam saku celananya.

"Iya...," angguk Amora.

"Kakak belum tidur?," tanya Amora menatap sekilas pada Revan yang berdiri di sampingnya.

"Belum, biasanya jika selesai melakukan misi, aku tidak akan tidur hingga pagi untuk berjaga-jaga jika ada serangan balik," jawab Revan.

Amora mengangguk pelan dan tidak lagi bertanya. Gadis itu sibuk dengan pikirannya sendiri. Hampir setiap malam ia berdiri disini sebelum rasa kantuk menghampirinya.

"Istirahatlah!, besok kita ke Berlin untuk tidak berlibur," untuk Revan mengacak rambut pirang Amora. Ia sudah menganggap Amora seperti adik kandungnya sendiri pengganti Revina yang sudah tiada. Revina adalah adik kandungnya dan tewas karena kelompok musuh menyerang markas ini.

"Aku tidak ikut Kak, kalian pergi saja!," jawab Amora.

"Kenapa?," tanya Revan dengan kening yang berkerut.

"Aku ingin disini saja Kak," jawab Amora yang tidak mau mengatakan alasannya kenapa ia tidak mau ikut pergi.

"Baiklah, temani Kakek disini dan Kakak akan menempatkan beberapa penjaga disini untuk berjaga-jaga melindungimu dan Kakek," ucap Revan.

"Kakak meragukanku kemampuanku?," tanya Amora.

Revan menggeleng pelan." Tidak...kamu sangat berbakat. Tapi kamu tidak tahu bagaimana kekuatan musuh kita. Dan yang kita habisi tadi malam sebelum setengahnya," jawab Revan.

"Mereka sebanyak itu?," tanya Amora membulatkan matanya.

"Kenapa? kau terkejut?," jawab Revan kembali bertanya.

"Sedikit," jawab Amora.

"Kita juga lebih banyak dari mereka. Kakek memiliki markas di beberapa tempat di negara ini dan juga negara lainnya. Dan kelompok kita cukup ditakuti di negara ini," ucap Revan.

"Oh ya jangan tidur terlalu larut," sambung Revan meninggalkan Amora yang masih berada di balkon kamarnya.

Amora mengangguk pelan menatap punggung Revan yang mulai menjauh dan hilang dibalik pintu kamarnya. Ia kembali masuk kedalam kamarnya saat merasakan dingin malam mulai menusuk tulang. Ia berganti pakaian dan bersiap untuk beristirahat. Semoga saja rasa kantuknya datang menjelang karena akhir-akhir ini ia cukup sulit untuk tidur.

***

Maxime masih berkutat dengan laptopnya mencari tahu tentang siapa Amora. Namun pria juga itu tidak menemukan apapun tentang siapa gadis itu. Ia sudah berusaha untuk meretas data pribadi gadis itu namun ia tidak bisa melakukannya. Sepertinya ada seseorang yang melindungi data pribadi gadis itu. sehingga ia tidak bisa meretasnya. Ia masih sangat penasaran siapa Amora sebenarnya.

Maxime mengusap wajahnya dengan kasar karena ia tidak menemukan apapun. Ia sudah meminta orang kepercayaannya namun hasilnya tetap sama.

Ting

Emily

📩: Kak, kamu tidak ingin melihat keponakanmu dan mencari keberadaan Amelia disini?. Jangan menyesal jika Amelia nantinya berpindah ke lain hati jika Kakak tidak kunjung mencarinya.

Maxime menatap nanar pesan yang baru saja masuk di ponselnya. Pria itu membuka blokiran nomor Amelia diponselnya. Ia sengaja memblokir nomor gadis itu agar bisa melupakannya tapi kenyataannya ia tidak pernah bisa melupakannya.

Saat blokiran nomor Amelia terbuka, deretan pesan langsung masuk. Maxime membuka satu persatu pesan dari Amelia.

Amelia

📩: Max... kamu dimana? bisa temui aku sekarang di restoran biasa?. Aku ingin membicarakan sesuatu sama kamu.

Amelia

📩:Max... aku menunggu disini, di restoran biasanya.

Maxime menghela nafas beratnya, pesan ini delapan bulan yang lalu tepatnya dua hari ia berada di negara ini. Ternyata Amelia menunggunya di sana tapi ia keburu memblokir nomor gadis itu.

Dan Maxime membaca pesan berikutnya dan Amelia terus menanyakan keberadaannya. Hingga Maxime tampak tertohok dengan pesan berikutnya yang ia baca dan itu juga delapan bulan yang lalu tepatnya di hari pernikahan Amelia.

Amelia

📩:Max... pernikahanku gagal, Ibu ternyata memanfaatkanku demi warisan peninggalan Ibu kandungku. Aku kabur dari rumah, ada beberapa pria berpakaian hitam tiba-tiba menyerang dan membantai seluruh keluargaku. Aku takut Max, tolong aku. Aku takut orang itu juga menyakitiku. Aku mohon jemput aku Max!

Maxime mengusap wajahnya dengan kasar. Orang-orang itu pasti orang-orang kepercayaannya. Ia memang meminta orang kepercayaannya untuk menyekap keluarga Amelia dan ia tidak pernah tahu jika mereka ternyata malah menghabisi nyawanya keluarga Amelia.

Maxime kembali membaca pesan dari Amelia dan berharap ada titik terang dimana gadis itu saat ini berada.

Amelia

📩:Max...aku di bandara. Aku akan ke Jerman, aku tahu dari pelayan rumah Emily yang aku temui dan mengatakan jika kamu kembali ke Jerman. Jemput aku di Bandara, Max!.

Deg

Jantung Maxime berdegup kencang, Amelia ada di Jerman. Lalu dimana dia?. Maxime langsung melacak GPS ponsel Amelia dan hasilnya nihil. Data terakhir Amelia berada di dekat Bandara dan setelah itu tidak akan terkoneksi lagi.

"Dimana kamu Amelia?. Maafkan aku, seharusnya aku tidak memblokir nomor ponselmu," lirih Maxime. Ia tidak bisa lagi melacak keberadaan GPS ponsel Amelia karena nomor Amelia sudah tidak aktif lagi.

Hampir semalaman Maxime tidak bisa tidur, ia benar-benar merasa bersalah. Ia masih memikirkan dimana Amelia sekarang. Andai ia tidak memblokir nomor ponsel Amelia tentu saja ia bisa menjemput Amelia saat itu dan ia yakin ia dan Amelia sudah bersama saat ini.

Hingga pagi menjelang, Maxime tidak bisa tidur. Ia dihantui rasa bersalah pada Amelia. Dimana gadis itu sekarang, bagaimana keadaannya?. Di kota mana dia saat ini berada?.

Maxime segara bersiap untuk berangkat ke kantor karena pagi ini ia ada meeting. Meski tubuhnya sedikit lesu karena semalaman ia tidak bisa memejamkan kedua matanya karena pikirannya terus tertuju pada sang kekasih yang kini entah dimana keberadaannya.

Pria itu langsung berangkat ke kantor, ia berencana untuk menemui Revan dan meminta pria itu untuk melacak keberadaan Amelia, semoga saja bisa karena Revan adalah ahli dalam bidang IT.

...****************...

1
Maya Lara Faderik
padan muka Laura tak sedar tua bangka ,..rasain itu syukurlah Lemos sudah tahu ,..apakah keputusan Lukas nanti ,..
..ingin menyakiti Amelia tapi terkena diri sendiri,Terjebak dengan ulahnya..sebab itu jangan iri dan dengki kan dah kena getah nya...
Lusi Hariyani
usir laura dr negara ini....he...he...
Ana
next kak
Ana
ckckck
Ana
serapat-rapatnya bangkai ditutupi maka akan tercium juga bau nya
Ana
granpa lemos sangat pintar, pasti tau
Ana
jahat banget😤
Ana
ckckck
Maya Lara Faderik
Rasailah Laura ,terlalu egois dan dendam tak beralamat,baguslah grandpa tahu ,kau mengakhiri hidupmu sendiri Laura ...Adakah patut ingin meracuni suami sendiri ,sudah ku bilang Laura sama kembarnya si Maureen itu sama jahat cuma bezanya si Maureen ni gila harta dan si Laura obses kerana cinta masa lalu.. penyesalan yang terlambat buatmu Laura jangan bagi ampun lemos untuk apa menahan wanita tua tak tahu diri ceraikan saja apalagi niatnya ingin membunuh MU untuk ambisi ,bodoh sekali kelakuan Laura ...
Apa pandangan MU Lukas cintakah,pada wanita tua lampir itu orang yang ingin mencelakai Cucumu juga ..
Max kau jangan mengiba pulak ,bukankah sudah kau mengancamnya namun apa dia peduli malah ingin meracuni grandpa MU sendiri ,
Bastian lelaki yang tidak pernah tegas kepada kedua wanita kembar lampir memiliki seorang ibu yg ingin meracuni suaminya sendiri... mereka tidak tahu berlatar belakang siapa Grandpa Lemos ....
"Musuh DaLaM SeLiMut"....
Dwi ratna
ternyata emng satu sumber mknan diperut emaknye, mauren sm Laura y sma² jahatny
Dwi ratna
ternyata emng satu sumber mknan diperut emaknye, mauren sm Laura y sma² jahatny
Lusi Hariyani
wah....laura cr mslh d indonesia bs deportasi km trs d lrng msk lg
Wiwin Zahira
mulai menegang kembali permasalahannya.....ternyata sifat Laura tidak jauh beda dengan kembaran nya hadehhh
Nana Meidian
alhamdulilah dulilah rencana nya gagal syukurin kamu Laura emang enak 👍
Ana
itu benar max
Maya Lara Faderik
seandainya Lukas tahu dan lemos apa akan terjadi ya ..ku berharap semoga lemos tidak salah faham dengan dendam Laura ..
Max jangan bertele tele lagi seharusnya berbincang dengan lemos dan Lukas mengenai Laura sebelum melangkah jauh ,..
Lestari Wati
thor up lg dong ceritanya udah g sbr pingin tau kelanjutan endingnya/Pray/
Izza Mahirotul Maulidya
Aku slalu Mengikuti karyaMu thor.. the best semua..
Novi Zoviza: terimakasih Izza mahirotul Maulidya atas dukungannya selama ini 🙏🙏🙏
total 1 replies
Ana
itu memang benar max
Ana
syafakillah kak, semoga cepat sembuh sehat kembali, thanks up nya 🙏 masih nyempetin buat up
Ana: sama-sama Kak
Novi Zoviza: terimakasih atas doanya kak Ana🙏🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!