Seorang gadis yang kaya raya, berani menyembunyikan identitas nya terhadap, suami dan keluarganya yang serahka, karena Cessie mau mencobak keluarga surya apakah mereka mau menerima cessie apa ada nya atau kah mereka mala merendahkan cessie, bahkan sang suami yaitu surya yang berani menghianati pernikaha mereka hanya demi menginginkan seorang anak, itu yang membuat cessie merencanakan pembalasan terhadap keluarga suaminya dan juga suaminya sendiri.
mari kita akan melihat seperti apa pembalasan cessie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5:5 Permintaan Surya
Aku menunggu mas surya selesai mandi dan kami berdua turun ke bawa, menuju ke meja makan, ternyata disana sudah ada mama mertua dengan sinta, aku memutar bola mata, ini pas lihat sinta.
Tumben jam segini sudah bagun, biasanya jam sepuluh baru bagun ada gerangan apa sepagi ini sudah bagun, "Pagi ma" sapa mas surya.
"Pagi nak". Tumben kamu jam segini belum rapi, biasanya sudah siap kenapa masih pake pakian rumah" tanya mama.
"Nanti aja ma ada yang mau aku bicarakan sama cessie".
"Mau ngomong apa sama istri kamu ini."
"Adalah ma".
Dasar laki-laki gak tahu di untung, jangan harap kamu dapat apa-apa dariku.
"Mas surya, bisa gak ajarin istrimu mas biar jadi istri itu berguna sedikit di rumah, ini". Kali ini sinta yang ikut angkat bicara.
Seketika mas surya melirik aku" Kenapa rupanya, orang mbak kamu baik-baik aja sopan kalau bicara kamu sinta." Hmm bagus juga masih punya hati untuk membelahku.
"Bagus dari mana sih mas, istrimu ini sudah gak kerja, miskin lagi tapi dirumah ini disuruh masak aja gak mau, sampai aku sama mama kelaparan" ujar sinta dengan nada sinis.
Lansung disambung sama mertua, "Tuh benar yang di bilang sinta nak, istrimu ini kemarin mama suruh dia masak mala dia nyuruh balik mama, terus dia dandan cantik dan pergi mungkin, pergi selingkuh kali karena kamu gak dirumah," ujar mertua
Aku masih diam, belum menangapi apa pun. Karena aku mau melihat reaksi mas surya seperti apa.
"Sinta, kamu memang adiknya mas, tapi kamu juga harus tahu cessie ini kaka ipar kamu, jadi kamu harus menghargai Mbak mu.
Dan juga Seharusnya, kamu sebagai perempuan belajar masak, kalau lapar ya masak jangan menunggu dimasakin karena di rumah ini gak ada pembantunya".
"Mas aku ini adekmu kenapa kamu membela perempuan miskin gak berguna ini, sudah dua tahun kalian menikah aja belum ia berikan kamu anak jangan- jangan dia mandul, bahkan semalam pulang entah jam berapa."
Karena perkataan sinta menurut cessie sudah keterlaluar, ia bagun dari duduknya
Prakkkkk prakkkkk!!!
"Jaga mulut busukmu itu kalau kamu gak mau aku hancurkan, anak gadis tapi mulutmu kaya gak di ajarin,"
Sontak surya bangun dan bentak cessie "Cessie kamu apa-apain sih nampar sinta kan memang benar yang di katakan, kamu sampai sekarang belum juga hamil." ujar surya emosi sama aku.
mendengar perkataan mas surya hatiku sakit bangat, dia gak tahu kalau sekarang aku lagi mengandung anaknya, tapi untuk apa aku harus beritahu dia, biar saja.
"Surya, mama sudah dari awal bilang sama kamu, ceraikan aja perempuan ini dan mendingan kamu nikah aja dengan nadia, dia kaya baik dan juga bisa kasih kamu anak, sedangkan apa yang mau kamu pertahankan dari perempuan ini, miskin gak kasih kamu anak."
Mas surya hanya diam aja dengan ucapan mertua ku, kalau sih sinta diam seribu bahasa, setelah aku hadiain dua tamparan pipinya merah merona, lagian mulut kok gak bisa di jaga.
"Ma, mau gimanapun juga cessie tetap istriku, jadi gak segampang itu main cerai aja ma, aku kan cinta sama cessie," cuiiiii mau munta, dengar bilang cinta. Itu hanya bualan kamu aja mas tapi kamu ingin mengambil harta ku
"Makan tuh cinta, pokoknya mama gak mau tahu surya kamu harus pikirkan ini semua, ". Jawab mertua.
"Oh ya Cess, kata mama kemarin kamu dandan terus keluar kamu kemana".
Pertanyaan mas surya membuat aku pengen nampar wajah laki-laki ini aku tersenyum kecut baru aku berkata:
"Sebegitu sibuk ya mas dengan kerjaan, sampai lupa Anniversary kita, sampai aku wa pun kamu sama sekali gak balas. Dan aku tunggu kamu di restoran sampai jam sepuluh malam, kamu gak ada atau jangan-jangan kamu lembur yang lain."
Perkataan ku seketika membuat mas surya salah tingkah, "M maaf dek, maaf mas benaran lupa sangkin banyak kerjaan, dan hp mas juga lupa cas makanya gak ada batrei" jawabnya gugup.
"Oh yaudah gapapa tapi semoga gak lembur yang lain aja, ." dari tadi ke meja makan niatan mau makan tapi bukannya makan mala berdebat,
Aku ambil piringku sendok nasi dan lauk aku kasih ke laki-laki yang masih sah jadi suamiku.
Setelah itu aku ambil juga punyaku dan kami makan dalam diam, kali ini gak ada lagi obralan, hanya bunyi piring dan sendok, setelah selesai makan, aku segaja biarkan sinta yang beresin piring kotor.
Aku langsung masuk ke kamar disusul oleh mas surya. Sampai di kamar baru juga duduk mas surya datang dan duduk di sampingku. dan lantas mau peluk aku, tapi reflek aku menghindar, hal itu membuat mas surya kaget.
"Dek kok kamu menghidar dari mas sih, kenapa. Mas kangen loh sama kamu dek, dan maaf ya semalam mas benar-bebar lupa, nanti mas bawa kamu jalan-jalan deh."
"Maaf mas, gak perlu lagian sudah lewat, oya mas kok belum berangkat kerja sih, mas gak kerja" tanyaku pura-pura gak tahu.
"Mas kerja kok dek, tapi ada yang mau mas bicarakan sama kamu." ujar mas surya
"Hmmmm gimana ya, mas mau ngomong tapi gak enak dek."
"Gak enak kenapa mas, kita kan suami istri jadi ngomonglah". Aku sengaja mancing agar aku mau lihat apa yang mau mas surya bicarakan.
Aku lihat sebenarnya mas surya pengen bangat ngomong tapi antara takut dan gak berani secarakan yang mau dia bicarakan ino soal apa yang aku miliki.
"Jadi gini dek, kita kan sudah dua tahun menikah, dan mas sebenarnya gak enak sih ngomong ini tapikan kita suami istri jadi apa yang kamu punya jelas itu punya aku juga".
"Terus mas," tanya ku
"Gimana kalau sertifikat rumah ini, dengan tanah terus mobil di balikan atas nama mas aja sayang, lebih aman kan mas yang simpan".
Aduh mas, mas memang Tuhan sungguh luar biasa, untung juga malam itu kamu gak datang jadi aku merasa sakit hati, terus aku ke danau itu niatan mau menyendir. Tapi ternyata aku mendengar semua rencana kalian, kalau gak, aku sudah di bod*in oleh kamu.
Seketika senyum kecut aku keluarkan, "Untuk apa mas harus mengubah jadi nama mas, lagian ini kan harta bawaan aku mas, jadi gapapa tetap atas nama aku. Gak ada yang berani mengambil semua itu kalau bukan parasit".
Aku tekankan kata parasit, karena aku mau lihat reaksi mas surya, dan ternyata mimik mukanya langsung beruba.
"Iya aku tahu sayang, tapi kan kamu sekarang sudah jadi istriku, apa salahnya alihkan semuanya menjadi atas namaku."
"Lihat aja ya mas nanti kita bicarakan lagi, kan mas mau ke kantor oya, aku juga nanti ijin ya mau keluar jam sepuluh ada ketemuan dengan teman".
Karena mas surya melihat aku belum mau menyetujui kemauannya terpaksa dia bersiap berangkat kerja dan aku juga bersiap ketemua dengan faya.