di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Sekarang sudah pukul 04:50 dini hari, Daniel yang masih terlelap dalam tidurnya, sambil memeluk Alea dengan nyaman, sementara Alea sendiri masih terjaga, ia tak bisa memejamkan mata walau sedetik pun sejak kedatangan Daniel ke kamarnya
Semalaman ini Alea dibuat tak tenang dengan kehadiran Daniel, rasa kantuk nya telah dikalahkan oleh pikiran yang terus-menerus mengganggu
Saat ini posisi mereka saling menghadap dan tangan Daniel tak lepas sedikitpun dari pinggang ramping Alea, alea menatap lekat wajah seorang lelaki yang selama beberapa bulan terakhir ini telah mengisi hari-hari nya sehingga menjadi lebih berwarna,
hatinya bergetar kala mengingat apa saja yang terjadi dan apa saja yang telah mereka lalui bersama selama beberapa bulan ini
POV Alea
"Mas Daniel, kamu begitu baik padaku, saat aku mendengar cerita dari Bu Nami, bukankah kamu dan kak Nira selalu bertengkar dan kamu selalu mengabaikannya, tapi mengapa saat bersamaku kamu tidak pernah menunjukkan sifat mu seperti itu, apa mungkin karna kamu tau aku dan kak Nira adalah orang yang berbeda, tapi... Itu tidak mungkin, aku dan kak Nira sudah berjanji untuk saling menyimpan rahasia ini, tidak ada seorang pun yang akan tau kalau kak Nira tidak ada di sini dan aku yang menggantikan nya untuk sementara" gumamku dalam hati sambil menatap wajah teduh mas Daniel yang masih terlelap
Tapi.... aku tidak tau apakah dia masih bisa bersikap baik padaku seandai nya nanti dia tau kalau aku telah membantu kak Nira untuk membohongi nya, bicara soal kak Nira
besok pagi aku berencana untuk mencari tau dimana keberadaan kak Nira saat ini, aku benar-benar tak bisa lagi menahan semuanya sendiri, jika sandiwara ini terus berlanjut, aku tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, aku takut cepat atau lambat semua kebohongan ini pasti akan terbongkar
Saat cahaya pagi mulai menyapa, perlahan aku memindahkan tangan mas Daniel yang sejak semalam masih berada di perutku, aku ingin mandi dan menyegarkan diri terlebih dahulu setelah itu aku akan melanjutkan rencanaku
melihat diriku sendiri melalui pantulan cermin, kantung mataku terlihat jelas, ini semua di sebabkan karna aku yang tidak. Ida tidur semalaman penuh
...----------------...
Singkat cerita
Kini aku sudah berada di Studio ku 'Clothing store' aku membutuhkan bantuan dari seseorang, dan aku pikir tak ada yang orang lain yang bisa membantuku kecuali sahabat ku sendiri
tak berselang lama yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga
"Pagi Lea, tumben datang lebih awal?!" saya Rima
Akupun tersenyum dan menjawabnya dengan cepat "Pagi juga Rima" sapa ku
"Jadi gimana Lee, Hari ini kamu bakal cari tau kakak mu kan?!" tanya Rima sambil meletakkan ransel nya di atas mena
"Iya Rim, tapi aku butuh bantuan kamu boleh gak?!" kataku ragu
"Lea, kita ini sudah seperti saudara kandung, tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan ku, aku akan selalu ada untukmu" kata Rima tulus
"Makasih banyak rim!" kataku sungkan
"Lea, baru saja belum beberapa detik aku bilang ke kamu kalau kamu gak perlu sungkan, tapi lihat sekarang! Kamu malah formal banget kayak gitu, sodara macam apa kamu?!" ucap Rima dengan nada sedikit kesal
"hehee... Maafkan aku rim" kataku sambil cengar-cengir
"Sekarang katakan, apa rencana kamu?!"
"Iya rim, sebenarnya aku butuh bantuan kamu, aku bakal minta ijin ke mas Daniel kalau aku mau pergi ke negara sebrang buat liburan bareng kamu, kamu bantu aku buat meyakinkan mas Daniel ya!"
"Lea, apa kamu yakin hanya dengan alasan itu mampu membuat Daniel percaya?!"
"Gak ada cara lain lagi rim, kalau aku beralasan dengan urusan kerjaan, dia pasti gak bakal percaya"
"Oke deh, nanti aku coba!"
Setelah sepakat, aku dan Rima berencana akan menemui mas Daniel di kantor nya saat jam makan siang nanti
Hari ini aku dan Rima telah melakukan perekrutan tenaga kerja, karna mengingat 'Clothing store' masih kekurangan ketenaga kerjaan sementara 'Clothing store' cukup besar dan kami hanya memiliki beberapa karyawan saja, tentunya kami akan sangat kelelahan
Beberapa jam kemudian
Akhirnya jam makan siang pun tiba, aku dan Rima segera meluncur menuju Sanjaya Group dan menemui Mas Daniel
Aku mengendarai mobil ku dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota yang begitu ramai
15 menit berlalu, kini kami telah tiba di Sanjaya Group
Aku dan Rima berjalan menuju tempat resepsionis untuk menanyakan apakah mas Daniel masih di kantor
"Hallo nona, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis itu
"Saya mau tanya, apa tuan Daniel masih ada di kantor?!" tanya ku
Mendengar pertanyaan ku, Entah mengapa seorang wanita muda yang berprofesi sebagai resepsionis itu tiba-tiba langsung merubah ekspresi nya menjadi jutek, padahal jelas-jelas sebelumnya dia sangat ramah saat menyapa kami
"Ma'af nona, jika saya boleh tau, apakah anda sudah membuat janji sebelumnya, jika tidak maka dengan berat hati saya mengatakan kalau CEO kami sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu" katanya dengan nada datar
"Tapi saya hanya ingin bertemu sebentar dengannya, tolong bantu sampaikan kalau saya menunggu di bawah"
"Nona, jika tidak ada urusan yang lebih penting sebaiknya anda pergi dari sini, saya tidak punya waktu untuk meladeni anda"
Aku sedikit terhenyak saat mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh resepsionis itu, ketika aku akan membalas perkataan nya, Rima lebih dulu buka suara
"Hehh,.. Kalau ngomong tu yang sopan, kamu gak tau siapa nona ini hah?!" ucap Rima dengan nada marah
"Siapa dia tidak penting bagi saya, lagi pula saya sudah banyak menemui orang-orang seperti anda, berkedok dengan mengatakan ingin menyampaikan hal yang penting pada CEO kami tapi ujung-ujungnya masih keganjenan juga, cuma mau nyari perhatian saja"
"Ehh,.. Kalau ngomong tu di jaga ya, Dia itu istrinya CEO kalian, kamu berani menyinggung nya, apa kamu tidak takut akan di pecat dari sini!!" kata Rima yang semakin tersulut emosi
"Rima udah, jangan emosi, malu di liat orang" tegur ku pada Rima
Aku berusaha melerai perdebatan antara keduanya, namun apalah daya ku, Rima tetaplah Rima, dia tidak akan pernah diam jika ada seseorang yang ingin menyakitiku, dia akan selalu berada di garda terdepan untuk selalu melindungi ku dari orang-orang yang ingin menyakitiku
"Diam kamu Lee, jangan halangi aku buat memakai orang ini, dia udah berani ngatain kamu perempuan ganj3n, dia gak akan sadar kalau gak di kasih pelajaran" marah Rima
Sang resepsionis tak terima dengan sikap Rima yang memarahinya, dia ingin membalas nya dengan mengusir mereka dari Kantor itu
"Satpam!, satpam.!!"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea