Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Babi Hutan
Babi hutan hidup secara berkelompok, ketika melihat keberadaan manusia, naluri bertahan hidupnya muncul, mereka berusaha untuk menyerang dengan berbagai cara.
Dua puluh orang warga desa mengayunkan sabit dan parang untuk melawan, namun mereka bukanlah tandingan dari binatang-binatang itu, yang memiliki ukuran cukup besar. Keluarga Wei lama berusaha untuk berlari, namun mereka juga diburu dan langsung ditabrak oleh kelompok babi hutan itu.
Wei Qingluo menatap sinis, dia tidak memiliki keinginan untuk menyelamatkan orang-orang itu, bahkan jika mereka mati sekalipun. Lagi pula keluarga itu telah lama menindas keluarganya, bahkan ibu dan kedua adiknya juga sering diintimidasi, sehingga membuat dia menjadi semakin marah.
Seorang wanita tua yang seharusnya memberikan kasih sayang, seringkali memandang mereka sebelah mata dan bertindak pilih kasih terhadap cucu-cucu yang lainnya.
Wei Qingluo mematahkan beberapa ranting pohon, kemudian melemparkannya ke arah babi hutan yang berniat untuk menyerang warga desa. Pada saat semua orang berada di bawah keputusasaan dan berpikir akan menemui kematian, ranting-ranting itu melesat dengan sangat cepat dan langsung menembus leher babi hutan.
Wei Qingluo melompat, kemudian memberikan pukulan telak pada babi babi hutan tersebut. Empat babi hutan berhasil di bunuh dalam sekejap, membuat semua orang langsung tercengang. Mereka tak menyangka, jika gadis kurus itu akan memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.
"Kakak hebat!"
"Kakak benar-benar kuat dia berhasil membunuh 4 babi hutan sekaligus."
"Astaga, putriku benar-benar luar biasa, aku tak menyangka dia akan memiliki kemampuan yang sangat besar!" mata Zhao Shi basah, ada kelegaan di hatinya setelah melihat tindakan dari Wei Qingluo.
"Qingluo hebat!"
"Qingluo benar-benar kuat!"
Wei Qingluo bergegas memeriksa warga desa yang terluka, kemudian memerintahkan semua orang untuk turun dari dahan pohon. Dia juga membantu adik dan juga ibunya, kemudian membagi babi hutan. 1 babi hutan akan diambil oleh Wei Qingluo, sedangkan yang lainnya dibagikan secara merata.
"Kakek kepala desa, babi hutan ini akan menjadi milik keluarga kami, sedangkan tiga yang tersisa bisa dibagikan untuk seluruh warga desa." ucap Wei Qingluo, mata semua orang langsung memerah.
"Terima kasih banyak Qingluo," semua orang berbicara dengan sangat serempak dan penuh penghormatan pada gadis itu. Akhirnya mereka memiliki makanan untuk mengganjal perutnya yang lapar.
"Sama-sama, aku akan mencari beberapa tanaman herbal untuk meredakan pendarahan paman-paman," ucapnya sambil tersenyum.
Dia melirik ke arah seorang pria berusia 35 tahun yang membawa parang di tangannya, kemudian berbicara dengan sangat sopan. "Paman, bolehkah aku meminjam parang milikmu?"
Pria itu menganggukan kepala, kemudian menyerahkannya dengan cepat. Wei Qingluo segera mengangkat tubuh babi hutan itu ke sungai, dia menggunakan parang untuk memotong dan membersihkan daging tersebut dari kulitnya dan membuang isi perutnya, setelah selesai dia juga memotong-motongnya dengan sangat rapi.
Wei Qingluo melemparkan daging babi hutan ke dalam cincin penyimpanannya dan hanya menyisakan 8 potong daging berukuran besar, untuk dimasak oleh sang ibu. Dia juga mengumpulkan ranting dan kayu bakar, kemudian kembali ke arah keluarganya.
"Ibu, kalian bisa memasaknya. Aku akan pergi sebentar untuk mencari beberapa herbal," ucap Wei Qingluo sambil berjalan menjauh.
"Ding!"
"Membantu menyelamatkan nyawa warga desa, mendapatkan satu pahala,"
"Membantu memberikan makanan untuk warga desa, mendapatkan satu pahala."
Wei Qingluo cemberut, sistem yang dia miliki benar-benar sangat pelit. 20 orang warga desa yang dia selamatkan, hanya mendapatkan satu poin pahala, 3 babi hutan yang diberikan untuk warga desa juga bernilai 1 pahala. Bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan 20 pahala dengan cepat?
"Kau benar-benar pelit!" jawab Wei Qingluo sambil berdengus.
"Mengeluh dengan sistem, pahala di kurangi 1."
"Sial!" Wei Qingluo menggertakan giginya, sepertinya saat ini dia telah diperbudak oleh sistem. Semakin banyak kontribusi yang dia berikan, semakin sedikit pahala yang dia terima. Namun 1 keluhan yang keluar dari mulutnya, akan menghapus satu pahala yang telah dia dapatkan.
Wei Qingluo melihat beberapa tanaman yang berguna untuk meredakan pendarahan, dia segera mencabutnya dengan semangat. Namun tak lama kemudian melemparkannya kembali ke atas tanah.
"Percuma saja membantu warga desa, ujung-ujungnya aku hanya mendapatkan satu pahala dan akan kembali ditarik oleh sistem. Lebih baik untuk tetap bersama keluarga dan menjaga mereka." ucap Wei Qingluo sambil pergi.
"Ehm... Perbaikan sistem di mulai!"
"Satu pahala ditambahkan untuk menyelamatkan warga desa, satu pahala ditambahkan untuk memberi makanan bagi warga desa dan dua pahala ditambahkan, untuk mengobati warga desa. Total semua 7 pahala, tidak ada pengurangan!"
Sudut mulut Wei Qingluo berkedut, nampaknya pahala yang dia terima tidak berdasarkan pada jumlah kebaikan yang dilakukannya, namun tergantung mood dari sistem.
"Huh!" Wei Qingluo kembali, dia mengambil satu persatu herbal yang telah dibuangnya, kemudian kembali menuju tempat di mana warga desa saat ini tengah menyiapkan makanan mereka sambil beristirahat.
Setelah menggiling herbal-herbal tersebut, Wei Qingluo segera menyerahkannya. "Gunakan ini untuk menutupi luka, aku juga membuat ramuan, kalian bisa meminumnya."
Semua orang menunjukkan rasa terima kasihnya, seandainya saja gadis itu tidak menyerang babi hutan, mungkin saat ini mereka telah mati. Apalagi dia juga begitu bermurah hati, memberikan hasil tangkapannya untuk dimakan bersama.
"Terima kasih, Qingluo!"
"Terima kasih banyak, Qingluo!"
"Sama-sama, kalian juga sudah berjuang keras." Wei Qingluo segera mengembalikan parang, dia kembali duduk di samping kedua orang adiknya, kemudian menikmati daging babi bakar dengan sangat nyaman.
"Gadis sialan! Bintang kematian! Kenapa kau tidak membantu kami?" terdengar suara raungan dari kejauhan, saat ini nyonya tua Wei bersama dengan seluruh anggota keluarganya kembali, tubuh mereka dipenuhi dengan luka, bahkan salah seorang putranya mengalami patah tulang, karena serangan ganas yang diluncurkan oleh babi hutan.
"Berikan daging itu pada kami!" Wei Xiaodong berjalan dengan sangat cepat ke arah Wei Qingluo, dan berniat untuk merebut makanannya.
Wei Qingluo menatap sinis ke arah mereka, " Bukankah babi-babi itu mengejar kalian? Kenapa tidak kau bunuh agar bisa makan dagingnya?"
"Gadis sialan! Kau benar-benar tidak berbakti! Berikan daging itu padaku," nyonya tua Wei berteriak dengan suara yang sangat kencang.
"Sepertinya selera makanmu sama besar dengan ucapanmu! Sayangnya kemampuan mu benar-benar buruk!" ucap Wei Qingluo sambil melanjutkan makannya.
Warga desa juga mulai melindungi daging babi mereka, agar tidak direbut oleh keluarga lama Wei, mereka juga melayangkan tatapan penuh permusuhan.
"Kalian bisa pergi berburu jika ingin makan daging!"
"Berani sekali merampok daging milik orang lain, kalian benar-benar tidak tahu diri!"
"Lebih baik kalian memisahkan diri, aku khawatir jika daging milik keluargaku akan di rampok."
Warga desa mulai menyuarakan ketidaksukaannya, membuat nyonya tua Wei dan seluruh anggota keluarganya tertegun.
"Kepala desa! Lebih baik kita tinggalkan saja keluarga Wei di sini, mereka benar-benar tidak bermoral!"
"Ya, benar. Keluarga Wei sangat senang memamerkan kekuatan mereka yang tidak seberapa!"
"Aku setuju, kita tidak boleh membawa mereka. Kepala desa, usir mereka!"
Semua anggota keluarga Wei terdiam, mereka tidak memiliki keberanian untuk menentang seluruh warga desa. Namun jika mereka harus memisahkan diri, entah bahaya apa yang harus mereka lawan di depan.
"Tidak! Kami juga berasal dari desa Dashi! Kalian semua tidak memiliki hak untuk mengusir kami dari rombongan!" teriak nyonya tua Wei, kakinya terasa sangat lemah, sehingga membuat wanita tua itu langsung terjatuh di atas tanah, apalagi saat ini perutnya mulai terasa lapar dan minta diisi.
"Jika kalian berani mencari masalah lagi, aku akan mengambil tindakan tegas untuk mengusir kalian semua dari rombongan!" ucap kepala desa dengan sangat tegas, matanya tidak bisa menutupi kebencian terhadap keluarga Wei.