Hidup Nicho Javariel benar-benar berubah dalam sekejap. Ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan selama berkarir lenyap seketika akibat kecanduan obat-obatan terlarang. Satu per satu orang terdekatnya langsung berpaling darinya. Bukannya bertobat selepas dari rehabilitas, dia malah kecanduan berjudi hingga uangnya habis tak tersisa. Dia yang dulunya tinggal Apartemen mewah, kini terpaksa pindah ke rumah susun lengkap dengan segala problematika bertetangga. Di rumah susun itu juga, ia mencoba menarik perhatian dari seorang perempuan tanpa garis senyum yang pernah menjadi pelayan pribadinya. Dapatkah ia menemukan tempat pulang yang tepat?
"Naklukin kamu itu bangganya kek abis jinakin bom."
Novel dengan alur santai, minim konflik penuh komedi sehari-hari yang bakal bikin ketawa-ketawa gak jelas tapi tetap ada butterfly effect.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Pikiran negatif Nicho seakan langsung terbuyarkan ketika air dari pipa yang bocor itu menyembur deras ke wajahnya. Dengan kelabakan, ia kembali keluar dari kamar mandi dalam keadaan tubuh yang setengah basah.
Di saat mengusap wajahnya, ia tersadar kalau kumisnya hampir saja copot jika ia tak segera menahan dengan tangannya sendiri. Seharusnya lem kumisnya itu tahan air, tapi karena semburan air yang terlalu kencang ke arah wajahnya ditambah usapan kasar telapak tangannya, kumis itu pun bergeser miring ke samping mulutnya. Sialnya, ia tak punya kesempatan untuk memperbaikinya di hadapan Sera.
"Ini gimana cara perbaiki nya?" ucapnya sambil memalingkan wajahnya agar tak terlihat oleh Sera.
"Kalo aku tahu, aku gak perlu manggil kamu dan bawa masuk ke sini," tandas Sera.
"Kalo gitu panggil aja tukang apa gitu buat perbaiki!"
"Semalam ini?" Sera mengerutkan kening. Mendadak memerhatikan gelagat aneh Nicho yang masih menutupi mulutnya. "Kamu kenapa?"
"Ah, ini ... hidung aku kayaknya kemasukan air." Nicho berakting seolah-olah tengah terbatuk.
"Ya, udah! Balik gih sana! Aku minta tolong ke yang lain aja!"
Tidak mau Sera meminta bantuan ke orang lain, Nicho pun segera berkata, "Eits ... tunggu, biar aku google dulu!"
Nicho segera berbalik badan seraya mengambil ponselnya. Kesempatan ini juga ia gunakan untuk memperbaiki posisi kumisnya. Setelah berhasil balik ke posisi semula, ia segera mencari tahu tutorial memperbaiki pipa bocor ke mesin pencarian internet.
"Apa ada lem pipa?" tanya Nicho setelah membaca tutorialnya.
"Gak ada!"
"Apa ada pipa bekas?"
"Gak ada!"
"Karet ban bekas?"
"Gak ada juga!"
"Yah, terus gimana bisa perbaikinya? Kita butuh sesuatu yang bisa nutupin kebocoran." Nicho berkacak sebelah tangan.
Sebingung-bingungnya Sera, ketahuilah dirinya lebih bingung mengatasi masalah tersebut. Jangankan mengatasi pipa bocor, mandi dengan gayung saja baru ia lakukan ketika telah tinggal di rusun ini.
"Ah, aku tahu!" Sera membuka kotak penyimpanan, kemudian mengambil kresek plastik hitam. "Mungkin kita bisa pakai ini," ucapnya sambil melipat memanjang plastik hitam tersebut.
Nicho dan Sera bersama-sama masuk ke kamar mandi. Derasnya air yang menyembur keluar dari arah depan langsung menerjang dan membasahi mereka. Bukannya segera menutup pipa, Nicho malah berlindung di balik tubuh Sera dari cipratan air.
"Cepat lilitin plastiknya!" perintah Sera sambil memegang pipa.
Nicho tampak ragu-ragu melilitkan plastik hitam tebal ke pipa yang bocor. Karena Nicho begitu lamban, Sera langsung mengambil alih mengerjakannya. Nicho berusaha menahan lilitan tersebut ketika Sera sibuk mengikat plastik yang menutupi kebocoran. Sungguh sebuah kerja sama yang baik meski harus berbasah-basahan.
"Airnya kok masih netes," keluh Nicho yang masih berusaha mengencangkan ikatan plastik yang melilit.
"Gak papa. Yang penting dah gak nyembur kek tadi."
Respon Sera membuat Nicho senang. Setidaknya, ia berhasil membantunya mengatasi pipa yang bocor. Ya, walaupun semua ide dan eksekusinya berasal dari Sera. Saat keduanya saling menoleh dalam posisi yang berhadapan, mata Nicho mendadak membeliak diikuti ekspresi yang sedikit salah tingkah. Pasalnya, cipratan air yang mengenai tubuh mereka membuat baju Sera basah kuyup sehingga dalamannya pun terlihat menerawang.
"Sera ...." Nicho mendesis pelan sambil menunjuk ke area dada perempuan itu.
Sera menunduk ke bagian yang ditunjuk Nicho. Sadar jika dalaman dadanya tercetak jelas, ia lantas buru-buru berbalik membelakangi pria itu. Wajahnya sontak memerah menahan malu.
"Cepat keluar!" serunya sambil menyilangkan kedua tangannya ke dada.
"Gimana aku bisa keluar kalo kamu ngehalangin pintu."
Masih membelakanginya, Sera pun bergeser ke samping, tepatnya merapatkan tubuh depannya ke sisi bak mandi agar Nicho bisa lewat. Baru saja hendak melangkah keluar dari kamar mandi yang berukuran mini tersebut, mendadak lampu di rumah Sera padam. Rupanya terjadi pemadaman listrik secara menyeluruh di lingkungan mereka.
Kegelapan sontak menguasai pandangan mereka. Tak ada objek apa pun yang terlihat. Ketika keduanya sama-sama berbalik, bibir Nicho langsung menempel tepat di dahi Sera, sementara kedua tangan perempuan itu merekat erat di dadanya. Meski saling bersentuhan, mereka tak bisa melihat satu sama lain. Posisi ini memunculkan getaran berbeda di antara mereka.
Berniat mundur untuk mengatur jarak di antara mereka, Sera malah hampir jatuh ke belakang. Untungnya, Nicho langsung melingkarkan sebelah tangannya di pinggang mungil berbentuk jam pasir tersebut. Di saat yang sama, Nicho tak sengaja menyentuh botol sabun yang penutupnya terbuka. Botol itu pun jatuh dan menumpahkan sebagian isinya ke lantai.
"Jangan bergerak! Kamu bisa jatuh."
"Nyalakan ponselmu!" perintah Sera.
Nicho langsung meraba kantong celananya. Kepanikan langsung menyambarnya. "Hpku!"
"Kenapa?"
"Aku lupa naruh di mana tadi."
Ya, sebelum memperbaiki pipa air, ia memang sempat menaruh gawainya di sembarang tempat agar tidak basah. Sekarang, di saat genting seperti ini dia malah lupa mengingat di mana ponselnya berada. Tidak mungkin mencari-cari dalam keadaan gelap seperti ini, bukan?
"Hp kamu aja coba!"
"Hp lagi aku cash di kamar!" balas Sera, yang kemudian kembali berkata, "Oh, iya, aku ambil dulu!"
Ketika hendak beranjak keluar, kaki Sera malah menginjak isian sabun yang tercecer di lantai. Ia yang hampir tergelincir, berusaha memegang lengan Nicho yang kokoh. Sempat ikut menarik Sera agar tak jatuh, kini giliran kaki Nicho yang menginjak sesuatu yang licin tersebut. Sempat saling tarik-menarik dengan Sera, Nicho malah kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Bhug!
Bokong Nicho langsung mencium lantai. Untung saja, kedua siku tangannya sigap menahan tubuhnya sehingga kepala dan punggungnya tak langsung ikut terbentur. Di tengah ringisannya, ia menyadari ada sesuatu yang salah saat ini. Pasalnya Sera pun ikut terjatuh dan terduduk tepat di pangkuannya dengan kepala yang tersandar di dadanya.
.
.
.
Like dan komeng
semoga duit kembali nyamperin lu Ampe kantong lu muntah" wkkk
aamiiinnn kali aja rezeki mu emang ga jauh jauh dari sosial media.
maklum sih kalau lu ga pernah buka akun mu lagi. kek membuka luka lama. dengan ngeliat unggahan temen" pasti perasaan serasa tersayat sayat. jadi teringat akan masa masa gemilang lu dulu. manis namun masa lalu. ada yang harus diperjuangkan untuk saat ini. fokus akan impian yg ada di depan mata. meski tidak mudah yg penting pantang nyerah.
hebat juga Nicho ya type orang yang ga pernah lupa siapa yg menemani nya sedari dulu. type setia Dong ya. atau emang selama ini cewek2 nya yang pergi ninggalin dia.
apalagi kalau dapet Sera keknya setia sampai mati oppssstttt
sayangnya Sera belum ada rasa sama lu Nich. hatinya udah terlanjur mati untuk cinta cintaan. dalem bed ya yg Sera omongin. jangan lakukan apapun demi aku jika ada yg diharapkan darinya. namanya juga cinta Sera. ngebahagiain orang yg dicinta keknya bakalan dilakukan siapa aja bukan aja Nicho.
congrats ya cup dah jadi manajer Nicho. cucok meong dah. ada bakat juga kog. pikirannya penuh ide cemerlang. sekarang Ucup dulu. di masa mendatang semoga Sera yg jadi manajer Nicho. bukan hanya kerjaan tapi kehidupannya juga.
matsuya up nya Kak Yu 💖💖💖