NovelToon NovelToon
Mergence: Titik Katalis Dunia

Mergence: Titik Katalis Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:181
Nilai: 5
Nama Author: Rein Lionheart

Ketika dunia manusia tiba-tiba terhubung dengan dimensi lain, Bumi terperangkap dalam kehancuran yang tak terbayangkan. Portal-portal misterius menghubungkan dua realitas yang sangat berbeda—satu dipenuhi dengan teknologi canggih, sementara lainnya dihuni oleh makhluk-makhluk magis dan sihir kuno. Dalam sekejap, kota-kota besar runtuh, peradaban manusia hancur, dan dunia yang dulu familiar kini menjadi medan pertempuran antara teknologi yang gagal dan kekuatan magis yang tak terkendali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rein Lionheart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22. Bayangan yang Mengintai

Setelah pertempuran dengan Ardan dan penutupan portal, Kael dan Ceryn kembali ke permukaan Kepulauan Aether dengan keletihan yang menyelimuti mereka. Hanya sisa-sisa energi dari reruntuhan kuno yang menemani perjalanan mereka keluar. Suara gemuruh dari dalam tanah perlahan mereda, seolah-olah dunia bawah sadar kembali ke dalam keheningan yang mencekam.

Ketika mereka tiba di luar, langit telah berubah, sekarang berwarna ungu tua yang mengerikan, dengan kilatan cahaya hijau yang tampak seperti retakan di angkasa. Ceryn menghela napas panjang, menatap fenomena itu dengan rasa ngeri dan penasaran.

“Kita mungkin berhasil menutup portal itu,” katanya, “tapi sesuatu di dunia ini sudah berubah.”

Kael merasakan hal yang sama. “Apa yang kita lakukan mungkin hanya memperlambat kehancuran yang akan datang.”

Mereka tahu mereka harus kembali ke Kota Baru untuk memperingatkan para pemimpin lainnya. Namun sebelum mereka sempat beranjak lebih jauh, mereka melihat sosok yang tampak seperti bayangan muncul di antara pepohonan di tepi hutan. Sosok itu menghilang sekejap, kemudian muncul lagi, lebih dekat.

“Siapa di sana?” seru Kael, bersiap untuk menghadapi ancaman lain.

Namun sosok itu akhirnya menunjukkan dirinya. Ternyata dia adalah seorang wanita berpakaian zirah ringan berwarna perak, yang mengenakan tudung dengan desain yang sangat mirip dengan simbol Bayangan Arka. Wanita itu menatap Kael dan Ceryn dengan ekspresi yang sulit diartikan—bukan permusuhan, melainkan sejenis ketenangan yang mengintimidasi.

“Aku adalah Lira, anggota dari faksi Netral yang juga mencari keseimbangan,” katanya tenang. “Aku di sini untuk menyampaikan pesan dan peringatan.”

Kael dan Ceryn saling bertukar pandang, bingung dengan kemunculan tiba-tiba ini. “Pesan dari siapa?” tanya Ceryn.

“Dari para penjaga yang sesungguhnya. Mereka adalah penjaga keseimbangan dunia ini sejak lama, jauh sebelum perpaduan dunia terjadi. Kalian, dengan mencampurkan teknologi dan sihir, telah membuka jalan bagi kekuatan-kekuatan purba yang seharusnya tidak tersentuh,” jawab Lira dengan nada serius.

Lira mengulurkan tangannya, memperlihatkan sebuah kristal kecil yang bersinar dengan cahaya putih lembut. “Ini adalah pesan dari para penjaga,” katanya. “Di dalam kristal ini terdapat wawasan dan peringatan tentang masa depan dunia ini jika keseimbangan tidak segera dipulihkan.”

Kael menerima kristal itu dengan ragu, namun ketika dia menyentuhnya, seberkas cahaya putih menyelimuti pikirannya. Dalam sekejap, ia mendapatkan gambaran yang jelas tentang masa depan—sebuah dunia yang semakin hancur dengan retakan di langit, daratan yang tenggelam, dan makhluk-makhluk mengerikan yang berjalan di permukaan, membawa kehancuran di mana-mana.

Gambaran itu terasa begitu nyata, dan Kael merasa seolah ia benar-benar berada di dunia itu, merasakan kengerian dan penderitaan yang dialami semua makhluk hidup.

“Ini… apakah ini nyata?” tanya Kael dengan suara gemetar setelah kesadarannya kembali.

Lira mengangguk. “Jika kalian tetap melanjutkan eksperimen dan menggabungkan sihir dengan teknologi tanpa memahami batasan alam, itulah yang akan terjadi. Para penjaga sudah lama mengawasi, namun mereka tidak akan bisa mencegah bencana ini sendiri. Mereka membutuhkan bantuan dari mereka yang memiliki pengaruh di dunia ini.”

Kael menatap Ceryn dengan penuh kecemasan. Mereka tahu bahwa Kota Baru adalah pusat dari perkembangan teknologi dan sihir, dan banyak orang menggantungkan harapan mereka pada kemajuan itu. Tapi setelah apa yang mereka lihat, mereka tidak bisa mengabaikan bahaya yang akan terjadi.

Kembali ke Kota Baru, Kael dan Ceryn memanggil seluruh dewan untuk mengadakan pertemuan darurat. Mereka menjelaskan peringatan yang diberikan Lira, juga penglihatan mengerikan yang Kael alami dari kristal para penjaga. Meski banyak yang meragukan, Dr. Velas dan beberapa pemimpin lainnya merasa bahwa penglihatan itu terlalu detail untuk diabaikan begitu saja.

“Apa yang kau usulkan, Kael?” tanya salah satu anggota dewan.

“Kita harus mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan, yang tidak melibatkan energi sihir yang tidak stabil. Mungkin kita tidak bisa sepenuhnya memisahkan teknologi dan sihir, tapi kita bisa meneliti cara untuk menyelaraskan keduanya tanpa melanggar batas keseimbangan,” jawab Kael.

Ceryn menambahkan, “Selain itu, kita perlu bekerja sama dengan faksi lain yang memahami dampak perpaduan ini lebih mendalam, seperti Lira dan para penjaga. Mereka memiliki wawasan yang kita perlukan untuk mencegah kehancuran ini.”

Namun, tidak semua anggota dewan setuju. Beberapa merasa bahwa peringatan itu hanyalah ketakutan yang tidak berdasar dan bahwa dunia baru ini memerlukan teknologi sihir yang kuat untuk melawan ancaman eksternal. Suasana dalam rapat semakin memanas, terjadi perdebatan sengit antara mereka yang percaya pada peringatan Kael dan Ceryn, serta mereka yang ingin melanjutkan pengembangan teknologi tanpa batasan.

Di tengah perdebatan, seorang anggota dewan bernama Varek, yang dikenal ambisius dan mendukung penuh pengembangan teknologi sihir, tiba-tiba berdiri dan berkata dengan suara tajam, “Semua ini hanya ketakutan yang berlebihan. Jika kita terlalu takut untuk maju, kita akan terjebak di masa lalu. Aku percaya bahwa kita harus berani melangkah, bahkan jika itu berarti melawan kehendak alam.”

Perkataan Varek mengundang ketegangan. Kael merasakan ada yang salah dengan pria itu—mata Varek tampak bersinar aneh, seperti ada energi lain yang menguasainya. Sebelum Kael sempat berkata apa-apa, Varek mengangkat tangannya dan memanggil energi sihir yang sangat kuat, menghancurkan sebagian dari ruang pertemuan dan menciptakan retakan besar di lantai.

“Kalian terlalu pengecut untuk mengambil kekuatan ini, tapi aku tidak akan terikat oleh ketakutan!” Varek berteriak, dan dari belakangnya muncul beberapa sosok berjubah yang merupakan anggota rahasia dari Bayangan Arka.

Kekacauan pun pecah di dalam ruang pertemuan. Varek dan para pengikutnya mencoba memanipulasi energi di sekitar mereka, menciptakan ledakan dan gelombang kejut yang menghancurkan struktur bangunan. Kael dan Ceryn segera bersiaga, mengeluarkan senjata mereka untuk melawan pengkhianatan ini.

Pertarungan berlangsung sengit. Kota Baru yang tadinya damai kini berubah menjadi medan pertempuran antara pasukan Kael dan kelompok Varek yang kini bergabung dengan Bayangan Arka. Serangan demi serangan dilancarkan, bangunan roboh, jalanan terpecah, dan energi sihir mengalir liar, memicu anomali yang berbahaya.

Kael melawan Varek dengan seluruh kekuatannya, namun Varek tampaknya telah meningkatkan kemampuannya melalui sihir yang sangat berbahaya. Ceryn juga terlibat dalam pertarungan dengan para pengikut Varek, menggunakan keahlian sihirnya untuk melindungi warga yang mencoba melarikan diri dari kota.

Selama pertempuran, Kael menyadari bahwa energi yang digunakan Varek dan para pengikutnya adalah jenis energi yang sama dengan yang mereka temui di Kepulauan Aether. Energi itu berasal dari sumber yang tak stabil dan dapat membahayakan alam sekitarnya. Kael tahu dia harus menghentikan Varek sebelum kota ini hancur seluruhnya.

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Kael melancarkan serangan terakhir ke arah Varek, berhasil menghancurkan kristal energi yang menjadi sumber kekuatan sihirnya. Varek terjatuh dengan suara menggelegar, dan tubuhnya terhempas keras ke tanah, tidak bergerak.

Para pengikutnya yang melihat pemimpin mereka kalah segera melarikan diri, meninggalkan kota dalam keadaan berantakan. Kael dan Ceryn berdiri di tengah kehancuran itu, merasakan beban tanggung jawab yang semakin besar.

Setelah pertempuran berakhir, Lira muncul kembali, menatap Kael dan Ceryn dengan tatapan penuh rasa iba. “Ini hanya permulaan,” katanya dengan suara muram. “Ancaman dari Bayangan Arka akan terus meningkat, dan mereka akan menggunakan semua cara untuk mengendalikan energi purba yang ada di dunia ini. Jika kalian tidak berhati-hati, peringatan dari para penjaga akan menjadi kenyataan.”

Kael mengangguk, menyadari bahwa mereka harus lebih waspada. Dunia baru ini bukan hanya tentang hidup berdampingan dengan teknologi dan sihir, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan yang rapuh antara kedua kekuatan itu. Mereka harus belajar lebih dalam tentang energi purba yang tersembunyi dan menemukan cara untuk melindungi dunia ini dari kehancuran yang akan datang.

Perjalanan mereka masih panjang, dan bayangan kegelapan yang mengintai terus menguji tekad mereka. Namun, Kael dan Ceryn tahu bahwa mereka tidak akan pernah mundur, apa pun yang terjadi.

1
Alea Thya
Aku butuh lebih banyak kisah seru darimu, cepat update ya thor 🙏
Isabel Hernandez
Nungguin update tiap hari rasanya kayak nungguin jodoh 🤣.
Awa De UwU lavita uwu
teruslah menulis, thor! Ceritamu menghibur dan menginspirasi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!