Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B24
Sementara itu Renna dan Rebecca yang mendengar percakapan mereka melalui ponsel Rebecca tertawa mendengarnya, ternyata tanpa sepengetahuan Ferdian Stefan dan Diky Fanesha menghubungi Rebecca.
"Becca kamu sebenarnya tidak marah kan dengan Stefan" tanya Renna.
"ya tentu saja tidak dan aku tau bahwa Ferdian memang hanya bercanda, aku hanya pura pura saja dia akan mengejar ku atau tidak jika aku marah, eh ternyata dia mengejar ku, jadi aku bisa memastikan bahwa Stefan ingin bersama ku hihihi" jawab Rebecca.
"ahh kamu ini, kan dari reaksinya tadi pertama kali setelah Ferdian berbohong pada mu juga sudah kelihatan kan, jika dia tidak ingin bersama mu dia akan cuek saja"
"ya aku hanya ingin lebih memastikannya lagi Ren"
"ya sekarang kamu sudah yakin jadi tidak perlu berpura pura lagi dengannya"
"ahh tidak tidak aku akan terus begini, sampai aku puas melihat usahanya meyakin kan ku huh"
"terserah padamu lah, aku tidak akan ikut ikut" ucap Renna.
Dan mereka pun telah sampai di kelas mereka.
************
Ferdian, Stefan, Diky, dan Fanesha pun mengikuti mata kuliah dengan sangat tenang di kelasnya tidak ada yang mengganggu nya.
Namun di tempat lain tepat nya di rumah kediaman Luky, Luky dan Jessy sedang diceramahi oleh Tuan Pradana mengenai masalah yang kali ini dia timbulkan.
"Kalian lain kali jangan membuat masalah dengan nya lagi, dan lebih baik kalian mencoba untuk berteman baik dengannya seperti anak anak dari keluarga Nugros, Nugroho, Willow, Nelson, dan Wilson." ucap tuan Pradana kepada Luky dan Jessy.
"Ish untuk apa aku berteman baik dengan si miskin itu, dan kenapa juga ayah malah memarahi ku dan Jessy" jawab Luky yang tidak terima ketika Tuan Pradana menyuruhnya berteman baik dengan Ferdian.
"Kalian tidak perlu tau apa alasannya, yang perlu kalian ingat kalian tidak akan bisa menanggung nya jika dia mulai marah, bukan hanya kalian, kedua keluarga kita juga akan hancur tidak bersisa jika sampai dirinya benar benar marah"
"Dan selama 3 bulan ini kamu aku hukum semua fasilitas kamu aku sita selama 3 bulan, kamu hanya akan aku berikan uang harian untuk makan dan naik angkutan umum ke kampus" sambung Tuan Pradana.
"A A APAAAA, AYAH KENAPAA MALAH MENGHUKUM KU BUKAN KAH SEHARUSNYA AYAH MENGHUKUMNYA SERTA MENGELUARKANNYA DARI KAMPUS, KENAPA MALAH JADI AKU?" Luky berteriak marah kepada ayahnya.
"DASAR ANAK YANG TIDAK TAU KONDISI, JIKA AKU TIDAK MENGHUKUM MU KELUARGA KITA AKAN MENGHILANG DARI KOTA INI SEJAK TADI, DAN INI HANYA HUKUMAN RINGAN YANG DIBERIKAN" ucap Tuan Pradana dengan nada tinggi.
"Apa maksud ayah dengan hukuman ringan, lebih baik aku tidak berkuliah jika semua fasilitas ku di cabut dan di gantikan dengan uang harian yang hanya untuk naik angkutan umum dan juga untuk makan. .dan lagi apa yang perlu di takutkan dari dirinya? bisa melenyapkan keluarga kita, itu mustahil sekali, orang miskin mana yang bisa membuat kita hancur" balas Luky yang masih tidak terima atas hukuman yang dirinya dapatkan dari ayah nya.
"Kamu tidak perlu tau, jangan kan keluarga kita bahkan Tuan Jerry pun harus menghormati dirinya, jad apa kamu mengerti sampai disini? Seperti yang aku katakan tadi sebaiknya kalian berteman baik dengannya jangan membuat masalah sedikitpun" jelas Tuan Pradana.
Dan iya pun langsung meninggalkan Luky dan jessy yang terdiam mendengar ucapan Tuan Pradana, yang mengatakan bahwa Tuan jerry pun harus menghormati Ferdian.
Tuan Pradana pun langsung memerintahkan seseorang untuk memblokir semua kartu yang di pegang oleh Luky, serta tidak lupa memerintahkan bawahan yang ada dirumahnya untuk mengunci ban mobil Luky.
"Luky siapa sebenarnya Ferdian ini, kenapa kali ini kita harus mengalah dengannya bukankah selama ini dia yang harusnya mengalah dengan kita?" tanya Jessy yang masih bingung dengan semua ini.
"Aku sendiri saja tidak tau, oh iya Jess kenapa kamu tidak menyuruh bawahan ayah mu untuk menyelidiki tentang Ferdian saja, agar kita tau siapa dia itu? Dan beritahu juga ayah mu tentang masalah ini" ucap Luky yang juga penasaran dengan Ferdian yang membuat ayahnya ketakutan.
"Baik aku akan segera menghubungi ayah ku dan memberitahu semuanya" balas Jessy yang langsung menghubungi ayahnya.
"Bagaimana sudah?" tanya Luky ketika Jessy kembali setelah menghubungi ayahnya.
"Sudah, dan sedang di selidiki latar belakang Ferdian yang sebenarnya, mungkin besok kita akan segera mengetahuinya" ucap jessy.
"ba..."belum sempat meneruskan ucapannya tiba tiba ponselnya berbunyi yang menandakan sebuah pesan masuk, dan itu pesan dari beberapa bang yang memberitahu bahwa kartu kartu bank yang dia miliki telah di blokir.
"Sial sial sial, ayah ku benar benar memblokir semua kartuku" ucap Luky kesal.
"Luky tenang lah, aku akan membantu mu, besok kamu akan aku jemput untuk berangkat kuliah dan untuk makan masalah gampang" ucap Jessy untuk menenangkan Luky.
"HAH baik lah, kedepannya aku hanya bisa mengandalkan mu dulu sampai maslah ini selesai" ucap Luky yang pasrah dengan hukuman yang dia dapatkan.
"oh iya bagaimana, apa kamu sudah berbicara dengan kakak mu, agar dirinya memberitahu tentang keberadaan Fanesha kepada Tuan Muda Reno?" tanya Luky lagi.
"oh tentu saja sudah, namun Tuan Muda Reno belum meresponnya, sepertinya dia sedang sibuk, nanti jika sudah ada kabar aku akan memberitahu mu" jawab Jessy.
"ya sudah aku pulang dulu, besok aku akan menjemputmu, kamu jangan sampai kesiangan bangun" sambung Jessy sebelum dirinya beranjak dari tempat duduknya
"Baik kau tenang saja" jawab luky dan langsung mengantar Jessy kedepan dan menyuruh bawahannya untuk mengantarkan Jessy pulang kerumahnya dengan mobil yang standby untuk mengantar tamu.
Karena selama ini jessy yang selalu nebeng dengan Luky, jadi dia kali ini pulang diantar supir keluarga Luky, karena Luky tau jika Mobilnya sudah pasti tidak akan bisa di pergunakan karena Kartu kartu bank nya saja sudah di blokir oleh ayahnya itu.
"Luky aku pulang, jangan lupa besok ya" ucap Jessy masih mengingatkan Luky agar tidak telat bangun, dan dia pun langsung masuk kedalam mobil.
"iya tenang saja" ucap Luky dan mobil yang mengantar Jessy pun langsung bergerak untuk mengantar jessy kembali pulang.
*****
Dikampus Mata kuliah pun telah berakhir, dan kini Ferdian, Fanesha, Stefan, dan Diky telah berada di taman dekat dengan tempat parkir. Menunggu Renna dan Rebecca yang belum sampai.
"Teman teman seperti aku tidak bisa ikutan menunggu Renna dan Rebecca, karena aku ada urusan yang mendesak jadi aku harus segera pergi" Ucap Ferdian.
"Ferdian tunggulah 5 menit lagi, nanti aku akan mengantar mu tenang saja" ucap Stefan.
"aku sungguh sungguh tidak bisa menunggu lagi, karena ini sudah mendesak" balas Ferdian yang ponselnya sudah mulai bergetar di saku celananya, dia tau jika pasti Jerry yang menghubunginya.
"Nah itu mereka datang" ucap Diky yang melihat Renna dan Rebecca berjalan ke arah mereka.
"Mereka sudah tiba jadi aku bisa pergi duluan kan" ucap Ferdian yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari mereka yang sedang melihat arah Renna dan Rebecca berjalan.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏
kelihatan agak kaku...
agak kurang logis juga kayaknya...