Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naik jabatan
"Jadi mulai hari ini kamu tidak masuk kantor lagi ya La?" tanya sang mama
"Iya ma"
"Sebenarnya sih sayang banget ya la,karir kamu bagus tiba-tiba harus berhenti"ujar mama Dina saat mereka sedang sarapan.
"Mau bagaimana lagi ma, perusahaan tidak mengizinkan suami-istri bekerja dalam satu lingkup yang sama,aku juga masih ingin bekerja tapi jika mas Fahmi yang berhenti justru kelihatan lucu dia yang menjadi pengangguran apalagi dia baru naik jabatan ma jadi Direktur keuangan,Gaji nya lumayan gede lah ma"jelas Carla
"Gaji gede tanggung jawab nya juga gede la, apalagi bagian keuangan salah-salah hitung bisa ganti kita" sahut sang ayah yang memang tau dunia perusahaan.
"Iya yah,do'a kan yang terbaik ya untuk mas Fahmi semoga bisa memegang amanah"
"Ayah selalu berdo'a buat anak-anak ayah kamu mau pun Nia agar selalu sukses berkarir dan berumah tangga" jawab sang ayah tapi Carla sedikit cemberut sang ayah selalu mengingat anak nya meskipun Nia sudah keluar dari rumah mereka.
"Satu pesan ayah jangan di sia-sia kan kepercayaan orang pada kita, jangan lengah oleh kesenangan semu,dan untuk pekerjaan harus di prioritaskan" lanjut Pak Bahtiar
"Insyaallah yah,mas Fahmi orang nya tanggung jawab kok" jawab Carla lagi
"Jadi kamu pengangguran dong la?"
"Setelah melahirkan aku akan cari kerja ma, untuk anak ku minta tolong mama yang jaga ya"
"Kamu tenang saja,cucu mama pasti mama yang jaga nanti" jawab mama Dina
Pagi-pagi sekali Fahmi sudah pergi bekerja karena dia sudah menduduki jabatan baru dan tidak ingin terlambat.
Di perjalanan Fahmi justru melihat Nia yang sedang berjalan kaki ke arah kantor nya, sudah lebih sepekan mereka tidak bertemu membuat Fahmi memiliki rasa rindu.
Fahmi memberhentikan mobilnya tepat di samping Nia berjalan membuat Nia menghentikan langkahnya.
"Ni...Nia" panggil Fahmi yang keluar dari mobil nya
Nia tidak tau itu mobil Fahmi karena memang lelaki itu ganti mobil karena dia naik jabatan.
"Ayo barengan" ajak Fahmi
"Tidak, Kantor ku dekat sini" tolak Nia cepat
"Ayo lah Ni, hitung-hitung kamu coba mobil baru ku,aku sekarang sudah naik jabatan loe Ni" pamer Fahmi
"Oh ya, selamat kalau gitu tapi aku tidak bisa! aku duluan" pamit Nia berjalan lagi tapi Fahmi mengejar nya dan menarik tangan Nia
"Lepas!!!" tepis Nia kesal
"Ni...apa salah nya kamu ikut dengan ku"
"Ya jelas salah lah kita tidak punya hubungan apa-apa lagi"
"Kita ipar Ni,kalau kamu lupa aku ingat kan kita ipar dan mantan pacar "
"Justru ipar harus menjaga kesopanan mu Fahmi" tegas Nia mendorong sedikit tubuh Fahmi lalu berjalan cepat meninggalkan mantan kekasih nya itu, Fahmi tidak mengejar Nia karena dia harus cepat berangkat ke kantor.
"Gila!!! dia pikir dia siapa? mentang-mentang naik jabatan gitu mau deketin aku lagi, sorry aja ya,aku bukan perempuan gampangan" gumam Nia dengan raut wajah kesal.
"Kenapa buk pagi-pagi udah ngedumel aja" ujar Maya yang mendengar ocehan sahabat nya ini
"Si Fahmi buntutin aku May,mau antar aku ke kantor" jawab Nia
"Kalian masih berhubungan?" tanya Maya
"Nggak!!! tadi dia lihat aku jalan kaki ke arah kantor terus di samperin"
"Terus kamu mau?"
"Ya nggak lah May,di mana harga diri aku kalau masih mau ikut dia"jawab Nia kesal
"Syukur lah Ni,jangan sampai tergoda dengan lelaki seperti dia"
"Amit-amit " ujar Nia sambil bergedik ngeri dan di sambut gelak Maya sang sahabat.
