Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Terakhir Adrian Dan Melvi
Adrian ijin lagi sama Aira mau pergi ke tempat hajatan teman sekolah SMA. Lelaki itu bilang, Aira gak perlu ikut karena lokasinya yang jauh sampai ke luar kota. Adrian juga berdusta bahwa yang pergi hanya kaum laki-laki saja, jadi semisal Aira ikut, maka ia gak ada teman.
Aira pun menyetujui tanpa banyak tanya ini itu karena ia pun punya maksud lain. Tetapi biar Adrian gak curiga kalau Aira sikapnya anteng karena ada sesuatu, maka Aira berpesan layaknya istri protektif kepada suami.
"Nanti kabarin aku kalau udah sampai. Jaga selalu hatimu untukku. Kalau gak, aku akan pergi dari sana. Aku percayakan itu padamu Mas."
Hati Adrian tercubit, namun dia tetap pergi menemui Melvi. Kalau tiba-tiba batal pergi yang ada Aira malah curiga. Dia gak pernah tahu kalau keputusannya kali ini bakal di sesali tanpa berujung.
"Iya sayang. Mas mandi dulu ya."
Aira mengangguk. Dia pun pamit pada Adrian mau melipat baju. Aira keluar meninggalkan kamar sebelum akhirnya Adrian masuk ke kamar mandi. Aira nongol lagi dari balik pintu mengintip, apakah situasi sudah aman untuk dia memeriksa isi hp Adrian.
Situasi pun aman untuk Aira mengorek-ngorek isi hp milik suaminya. Aira berpacu dengan waktu sekitaran sepuluh menit, karena jika lebih dari itu, bisa-bisa Adrian lebih dulu selesai mandi dan memergoki aksi Aira.
Ah itu dia hp nya.
Di buka, ditelusur, Aira gak nemuin apapun yang berbau mendua. Aira berfikir apa jangan-jangan sudah di hapus semua makanya hp berani di tinggal, sehingga dia berniat mempelajari tutorial cara melihat pesan yang sudah dihapus.
Waktu sudah semakin mepet namun Aira belum menemukan apapun. Aira memutuskan pergi sebelum Adrian selesai mandi lalu memergokinya. Tetapi langkah dia seolah tertahan sesuatu. Ia kembali memeriksa hp Adrian di menit-menit terakhir, dan dia menemukan aplikasi hitung ada dua di hp Adrian.
Jantung Aira berdegup kencang.
Ia coba-coba masukan angka enam digit password yang sering digunakan Adrian untuk apapun biar gak lupa. Ternyataa... berhasil kebuka dan seketika berubah menjadi galeri penyimpanan juga ada pesan-pesan di sana.
Aira dibuat remuk melihatnya.
Ceklek.
"Sayang,"
Untungnya hp Adrian sudah Aira taruh di tempat semula.
"Aku mau nyiapin baju buat kamu." Terang Aira sebelum Adrian bertanya sedang apa dia.
"Terimakasih istriku yang baik. Ehmm, kamu udah selesai belum haidnya?"
"Belum Mas."
Adrian menggrayangi Aira, menciuminya ugal-ugalan. Yang diciumi merasa jijik, ingin rasanya mendorong Adrian kuat-kuat. Tapi Aira merasa masih butuh bukti yang kuat untuk menggugat cerai Adrian.
Cerai adalah harga mati untuk perselingkuhan. Begitu kata Aira.
...***...
Di tempat yang lumayan jauh, Adrian menemui Melvi yang ternyata gak sendirian. Terpantau ada dua teman ceweknya yang ngobrol sama Melvi sebelum akhirnya pergi sewaktu kedatangan Adrian.
"Selamat datang, Mas Adrian." Melvi menyambut kedatangan lelaki itu pakai cium pipi segala. Adrian yang dicium gak bereaksi apa-apa. Terkesan menerima dan menikmati, tapi gak ada usaha buat balas.
"Kamu mau apa Mel untuk perpisahan kita ini?" to the point saja. Adrian langsung bicara ke intinya.
"Hanya ingin ditemani ngobrol seperti biasanya, cuma kali ini lebih lama. Bagaimana?"
"Oke." Adrian mengangguk setuju. Jujur Melvi gak suka sama Adrian yang seolah bersikap jaga jarak seperti ini. Melvi merasa telah kehilangan Adrian yang perhatian.
"Mas, kamu udah gak sayang lagi sama aku ya?"
"Bukan gitu Mel, aku tuh--"
"Udah cukup Mas, kamu gak usah kasih alasan apapun karena aku gak butuh alasan. Memanglah di dunia ini nggak ada sayang sama aku. Apa aku lebih baik matk saja ya?"
Adrian mendekati Melvi, nyoba kasih perhatian lagi biar wanita itu gak berfikiran negatif. Adrian suka sama Melvi, tapi rasa sayang ke Aira jauh lebih besar. Adrian mau menyudahi ini dengan cara baik-baik. Turuti apa yang diinginkan Melvi dulu hitung-hitung buat kenangan perpisahan putusnya hubungan mereka. Adrian memutuskan untuk merubah sikapnya seperti kemarin yang manis.
"Sayang.." lirih Adrian. Melvi tersenyum tipis tanpa se penglihatan Adrian.
"Kamu mau ngobrol apa biar aku dengerin?"
Melvi pun cerita kesana kemari, dari hal-hal yang kurang penting semakin ke yang gak penting. Wanita itu menuangkan anggur ke dalam gelas Adrian dan lelaki itu pun meminumnya. Melvi sama juga ikutan minum.
Obrolan yang bikin Melvi nyaman berlangsung cukup lama sehingga menghabiskan lebih dari satu botol minuman. Gak lama Melvi pamit pergi ke toilet meninggalkan Adrian yang minumnya lebih banyak daripada Melvi.
Ber menit-menit berlalu ada suara wanita memanggil.
"Mas Adrian."
"Aira."
Adrian berdiri, berjalan agak sempoyongan demi mengunci mencekal tangan Aira.
"Aira, sayang.. Mas bisa jelasin ini. Kamu.. ikutin Mas kesini ya?"
"Mas,"
Adrian membelai wajah Aira. Dia mencium rakus bibir ranum, menyeret wanita itu ke sebuah ruang tempat tidur karena yang mereka jajaki ini adalah Villa.
Adrian beringas, udah gak bisa kontrol kelakuannya yang gak kenal ampun. Menyimpan hasrat berhari-hari ditambah mabuk membuat Adrian kian menjadi. Dia akhirnya bisa memperoleh pelepasan.
"Ahhh"
Tubuhnya ambruk kemudian terlelap.
...***...
Paginya,
Adrian terbangun mendapati kepalanya pusing. Dia singkap selimut ternyata tubuhnya polos. Oh iya dia ingat, semalam ia sudah melakukan ehem.
"MELVI?!"
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️