NovelToon NovelToon
Aku Masih Mencintai Mu

Aku Masih Mencintai Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Putriiiiiiiiiii

Kehidupan ini terlalu menyakitkan, cinta yang telah Aluna perjuangkan terpaksa harus ia relakan berakhir tak bahagia bersama Rain.

Lalu bagaimana bisa seorang Aluna yang telah terpuruk dengan keadaan harus terus berjuang agar tetap hidup, bak semua komedi dirinya di paksa melupakan semuanya

"Biarkan aku pergi" Lirih Rain

---

"Rain, maafkan aku, aku terpaksa pergi, dan melanggar janjiku" Lirih Aluna

---

Ibaratkan terjebak di alam mimpi, Aluna kecil terbangun dengan keringat yang sudah melekat di bajunya

"Siapa kakak tadi ya?" ujar si toddler sambil menatap mamanya yang masih tertidur

Apakah ini kesempatan berikutnya bagi Aluna? apakah Rain juga telah lahir di kehidupan berikut nya meskipun keduanya tak lagi saling mengenal maupun memiliki perasaan yang sama, bagaimana kisahnya? yuk saksikan bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriiiiiiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMM

.....

dert dert dert

"iya selamat siang pak?"

"Aluna.... saya ada tugas untuk kamu dan tim"

"tu-tugas apa pak?"

"tolong kamu yang hakimi kesalahan yang baru-baru terjadi di sini"

"ma-maksud bapak saya harus kembali ke Australia sekarang?"

"iya, paling lambat dua sampai empat hari kamu di sana prepare sebelum kembali ke sini"

"oh i-iya pak"

"oh ya Aluna? bagaimana kabar kalian di sana?"

"sehat pak"

"baiklah"

tut tut tut

Aluna menatap tiga temannya yang seakan ingin berteriak histeris karena terkejut dengan penarikan mereka yang tiba-tiba saja

bahkan ke empat pria itu lebih syok di banding Aluna dan kawan kawan, mereka saling memandangi

"jadi?" tanya rain

"kami harus pulang ke Australia secepatnya"

rain hanya mengangguk, mau bagaimana pun mereka sekarang bukan lagi anak anak yang bisa saling menghalangi agar salah satu dari mereka tak ada yang pergi atau pulang sebelum waktunya

"kapan kamu prepare?" tanya rain

"malam ini, aku harus pulang besok"

"cepat banget alun" ujar lita

Aluna mengedipkan mata nya memberi isyarat agar mengiyakan saja kemauan Aluna, yah ada sesuatu yang sedang di rencanakan Aluna dan teman temannya setelah tugas sementara waktu di Australia

sebenarnya keempatnya sedang asik berbelanja di mall, hitung-hitung membahagiakan korban kemabukan mereka kemarin malam, itulah perkataan lili pada keempat pria tersebut

"kamu harus pulang?"

"ehm, aku ada tugas"

"gitu ya" lirih rain

aluna tersenyum kemudian merangkul tangan rain dengan senyum manisnya

"ayo..... temanin aku berkemas, kasihan bibi, ya?"

"iya"

pasangan itu meninggalkan mall, sedangkan ketiganya juga menyusul, tentu saja mau tak mau mereka harus segera kembali ke Australia atau mereka akan mendapatkan sanksi

brugh

"wohhhh bibi yang buat semua ini?"

"iya non, di suruh sama den rain"

grep

"makasih bibi" manja aluna melihat sebuah paper bag besar yang di isi dengan makanan khas buatan bibi

"non.... kapan kapan ke sini lagi ya?"

"iya bi, lagian alun kalau kangen rain akan ke sini"

"iya non, janji ya sama bibi?"

"siap bibi"

aluna menatap rain yang mengeluarkan koper miliknya, ada dua koper besar yang sengaja di pisah rain agar saat sampai di Australia aluna tidak kebingungan mencari di mana koper berisikan berkas penting sebagai hakim dan beberapa berkas biasa di luar pekerjaannya

"makasih"

"ehm"

"yaudah kita berangkat sekarang?" ajak alun

"ehm ayo"

perpisahan malam itu benar-benar membekaskan banyak kenangan indah yang tak pernah aluna rasakan lagi sejak dulu, meskipun hanya sebentar tapi setidaknya ia tau dirinya dan akan terus seperti itu

.....

"kenapa? dia selingkuh jadi saya pukul"

"memangnya kamu siapa? suami aja bukan" sinis aluna

"iya bukan suami tapi saya sudah berjanji akan menikahinya tapi dia selingkuh jadi yahhh saya pukul dong"

"ouh, sudah mengakui rupanya" kekeh aluna

yah kasus yang baru baru saja terjadi itu harus di tangani oleh aluna, begitulah jika keluarga berkuasa yang sedang berkasus

"baiklah, ayo istirahat dulu" ujar aluna meninggalkan ruang persidangan

kedua asisten aluna juga ikut, mereka terus menerus fokus membaca setiap runtutan tuntutan dari korban dan juga perlawanan dari pelaku

"sebentar"

aluna terdiam melihat seseorang yang sudah berada di dalam ruangannya, bahkan ia duduk dengan manis di kursi tamu

ceklek

"oh Hai nona"

"hai, kita kenal?" tanya aluna menatap wajah asing di hadapannya

"ehm tidak, perkenalkan saya Brack"

"oh Hai"

"apa anda tidak mau memperkenalkan diri?" tanya nya

"jika anda tidak kenal saya bagaimana anda tau ini ruangan saya? hah?" sinis aluna dengan basa basi pria di hadapannya

brugh

dua koper yang berisikan uang di sodorkan pada aluna, ia tak mengerti apa dan tujuan pria itu datang ke ruangan nya tanpa membuat perjanjian bahkan parahnya sekarang seakan seakan sedang membayar harga diri nya sebagai seorang hakim

"ini adalah hadiah untuk anda tapi imbalannya, berikan hukuman ringan pada adik saya seperti yah masa uji coba seminggu mungkin aaaah jika bisa tolong jangan di hukum"

"ouhhh" angguk aluna

aluna menatap segepok uang yang juga di letakkan di mejanya, ia meraih uang tersebut kemudian melemparkan ke wajah brack

"anda pikir hukum bisa di bayar dengan uang?"

"maaf tuan, saya bukan orang kelas tengah, saya juga kelas atas, saya juga mempunyai uang sebanyak ini, jadi apa anda pikir saya akan menerimanya dengan cuma cuma dan semua masalah selesai?"

"uang ini tidak saya butuhkan! sekalipun anda membayar saya dengan nyawa maka saya tetap tidak akan membiarkan adik anda lepas begitu saja setelah tindakan kejam nya!"

"ck, rupanya seperti itu, baiklah, bagaimana jika saya berikan kenikmatan sebagai bayarannya, dan anda bebaskan adik saya?"

"Casanova rupanya" gumam aluna

"maaf, saya tidak tertarik"

"anda munafik nona, ayo saya akan-"

plak

"keluar sebelum saya kehabisan kesabaran saya!"

"kamu!!"

"kenapa?! kamu bisa saya tuntut juga karena masuk ke ruangan pribadi saya tanpa izin, puas?"

brack meninggalkan ruangan aluna dengan perasaan marah, ia pikir hanya dengan uang maka aluna akan takluk dengan mudahnya bahkan mungkin jika ia bayar dengan kenikmatan maka wanita itu akan benar-benar tunduk padanya

"dia pikir dia siapa, ck"

tok tok tok

"aluna...."

"oh Hai Pak"

"ada apa tuan Brack ke sini?" tanya atasan aluna

"ada urusan pak, mungkin dia akan kembali, uangnya ketinggalan" kekeh aluna

"sogokan?"

"ya benar sekali" kekeh aluna

"saya mendapatkan surat izin kamu untuk pulang ke Indonesia selama seminggu, untuk apa?"

"hanya rindu kampung halaman"

"orang tuamu di sini, siapa di Indonesia?"

"kakek dan nenek saya serta kakak kakak saya juga"

"begitu...."

"oh ya aluna"

"ada apa pak?"

"saya mencintaimu"

aluna terpaku, sebenarnya ia sudah tau semua itu sejak lama namun sengaja aluna abaikan agar tak terjadi masalah apapun termasuk simpan siur tak baik akan dirinya tak akan sampai tercipta

"ma-maaf pak saya tidak bisa"

"kenapa?"

"sa-saya mencintai orang lain"

"dokter rain?"

"i-iya"

"aluna dia.... dia mungkin saja ak-"

"maaf Pak"

"biarkan adik sepupu saya mendapatkan rain aluna, dia sangat mencintai nya, bahkan sangat menginginkan rain, mamanya sekarat, dan hanya rain yang akan mampu melipur laranya"

aluna yang tadinya berniat pergi kemudian berhenti, ia menoleh ke arah atasannya yang seakan tak ada beban mengatakan kata kata menyedihkan itu

"raisa?"

"ehm"

"ck, rain nggak suka kenapa aku harus masalah? aku nggak akan meninggalkan rain, bagaimana pun itu" sinis aluna meninggalkan ruangan nya dan segera kembali ke ruang persidangan

"begitupun saya, saya juga tidak akan melepaskan kamu"

. .....

bersambung

1
Laurena Imelya
kak bisa tidak membuat cerita jimrose lagi
Laurena Imelya: gk papa kak
Bluesky: maaf ya, author tdk bisa membuat cerita seperti dulunya jadi silahkan nikmati cerita yang baru dengan versi novel 🙌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!