NovelToon NovelToon
Hinaan Keluargaku Pada Suami Miskinku

Hinaan Keluargaku Pada Suami Miskinku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Salsabilah

"Maukah kau menikahi ku, untuk menutupi aib keluarga ku?" tanya Jisya pada seorang satpam yang diam menatapnya datar.


Kisah seorang gadis yang lebih rela di nikahi oleh seorang satpam muda demi tidak menikah dengan seorang pengusaha angkuh dan playboy.

Sanggupkah satpam datar itu bertahan di tengah-tengah keluarga istrinya yang sering menghinanya? atau dia memilih pergi saja? dan siapa kah sebenarnya satpam muda itu?

Mari ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Malvin

"Jaga ucapan mu, Jisya!" Sentak pria itu tak menerima kata-kata kasar Jisya yang menghinanya barusan.

"Kau sedang marah? Kau mau membela dirimu? memang apa yang salah dari ucapanku? bukan kah kau memang menjijikan? Apa kau sadar jika kau baru saja melakukan berzinahan dengan kakak calon mantan istrimu sendiri? Kalian berdua memang benar-benar sama menjijikan!" ucap Jisya penuh penekanan.

Plak!

Tamparan Sasa mendarat di pipi adiknya tak menerima perkataan sang adik yang menghina perbuatannya bersama dengan Malvin.

"Jangan sok suci kamu Jisya!" Bentak Sasa menatap murka adiknya itu.

Jisya memegang pipinya dan balas menampar kakaknya

Plak!

"Arkh!" Pekik Sasa kesakitan saat mendapat tamparan keras dari sang adik.

"Kenapa kalian berdua marah? bukan kah itu kenyataannya? Bukan kah kalian berdua sudah melakukan hal-hal yang menjijikkan! Sehingga membuat kakak sendiri hamil dari laki-laki bajingan ini!" tunjuk Jisya kepada Malvin.

"Cih! bilang saja jika kau iri, kau cemburu karena aku bisa mendapatkan Malvin dan yang pasti Malvin tidak jadi menikah dengan mu, iya kan!" sinis Sasa kepada adiknya.

"Iri? kakak bilang aku iri? Yang ada aku malah bersyukur karena aku tidak jadi menikah dengan laki-laki tukang selingkuh seperti dirinya ini! Dan laki-laki yang berselingkuh, akan sangat sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruknya yang tercela itu. Dan seharusnya kakak juga harus lebih waspada ke depannya, saat nanti dia sudah menjadi suami kakak, karena tidak mustahil dia juga akan melakukan hal yang sama di belakang kakak, nanti! yang akan membuat kakak menyesal telah menikah dengannya!" tunjuk Jisya kepada Marvin.

"Jangan kurang ajar kamu pada calon kakak iparmu, Jisya!" bentak Mama Sua yang tiba-tiba datang.

Dan tentu saja kedatangan mama Sua akan berhasil membungkam mulut gadis itu. Karena Jisya selalu tak berdaya di hadapan mama dan juga papanya. Kecuali wanita paruh baya itu sudah melewati batas seperti semalam di mana suaminya begitu direndahkan oleh mamanya.

"Kekacauan apalagi yang akan kamu timbulkan kali ini, Jisya!" tambah mama Sua bertanya kepada gadis itu.

"Jawab mama, Jisya!" Bentak Sua mendorong kasar bahu putrinya

Jisya memilih membalik badan dan melangkah naik ke atas kamar memilih untuk menghentikan pertengkaran yang akan semakin menjadi-jadi jika dia terus meladeni mereka semua.

"Dasar anak kurang ajar kamu Jisya! durhaka kamu sama mama. Mama sedang berbicara dengan kamu, tapi kamu malah pergi begitu saja! Semenjak kau sudah menikah dengan satpam miskin itu, kau sudah berubah menjadi anak kurang ajar dan suka melawan kata-kata orang tua!" Mama Sua masih memarahi putrinya itu meski gadis itu sudah menghilang di pandangannya.

Setelah memakai putrinya yang terus saja melangkah naik ke atas tanpa menghentikan langkah gadis itu.

Mama Sua kembali melihat ke arah Malvin yang masih berdiri diam di tempat.

Percaya atau tidak, mama semua malah tersenyum kepada pria itu sembari meminta maaf atas sikap putrinya yang sudah mengeluarkan kata-kata kasar kepada pria itu.

Sungguh di luar dugaan bukan? padahal jelas-jelas Malvin adalah laki-laki yang baru-baru saja hampir mempermalukan keluarga besarnya jika tidak ada yang ingin menikahi Jisya. Tapi karena materi, semuanya bisa berubah, bahkan harga diri seolah tidak ada apa-apanya.

Setelah menimbulkan sedikit drama di rumah keluarga kekasihnya. Akhirnya Marvin pamit pulang.

Di mobil pria itu terdiam dan menatap lurus ke depan sembari mengemudi dan mengingat apa yang baru-baru terjadi sebelum upacara pernikahannya dengan Jisya.

Flash Back

"Berapa dana yang kau butuhkan?" tanya seorang laki-laki yang duduk di atas kursi kebesarannya sembari membelakangi Malvin yang membuat pria itu tidak bisa melihat wajah laki-laki yang sedang duduk di hadapannya itu.

"Lumayan banyak, Tuan. Dana yang saya butuhkan sangat besar sehingga tidak ada satupun perusahaan yang berani untuk meminjamkan saya dana sebesar itu. Karena mereka semua tahu jika perusahaan saya sudah diambang kebangkrutan dan mungkin sebentar lagi akan gulung tikar," jelas Malvin yang membuat wajah sedih dengan harapan pria itu mau mengeluarkan dana untuknya.

Tampak laki-laki itu menarik tipis sudut bibirnya.

"Aku tidak masalah jika ingin mengeluarkan dana berapapun yang kau butuhkan, aku akan tetap menyanggupinya. Tapi dengan satu syarat..." ucap pria itu menggantung.

Malvin mengerut. "Apa anda ingin sebuah jaminan? Tapi maaf, kalau sebuah jaminan anda pasti sudah tahu kalau saya sudah tidak punya apa-apa. Karena perusahaan saya saja sudah berada di ambang kebangkrutan yang mungkin sebentar lagi akan gulung tikar," jelas Malvin takut kalau sampai pengusaha itu juga sama seperti yang lainnya tak ingin mengeluarkan dana untuk perusahaannya.

"Tidak, bukan itu yang saya inginkan. Saya hanya menginginkan seseorang wanita." ucap pria itu kembali menggantung ucapannya.

"Wanita? Apa maksud anda Tuan? saya tidak mengerti wanita seperti apa yang anda inginkan. Bukan kah pengusaha kaya raya seperti anda bisa mendapatkan wanita yang seperti apa saja yang anda inginkan. Dan mungkin anda juga tidak kekurangan wanita di sisi anda Tuan," jawab Malvin heran mendengar permintaan lawan bicaranya itu.

"Anda benar juga. Tapi yang saya inginkan itu, adalah wanitamu," kata laki-laki itu membuat Malvin terperanjat kaget.

"Apa? Wanitaku? Apa maksud anda Tuan?" sedikit meninggi nadanya karena kurang suka dengan permintaan dari pria tersebut.

"Aku tidak masalah jika kau mengatakan kau tidak mau, mungkin kau bisa bersiap-siap untuk menjadi seorang gembel di jalanan." ucap pria itu seperti sebuah ancaman sembari menyeringai dan masih setia membelakangi Malvin.

Seketika raut wajah pria itu kembali berubah saat menyadari sikapnya yang kurang pantas dalam bersikap, padahal dia sangat membutuhkan dana dari perusahaan pria itu.

"M-Maafkan sikap saya yang sudah lancang tadi Tuan. Sebenarnya saya kurang mengerti maksud anda, wanita saya? Wanita yang mana yang Tuan maksud itu?"

"Yang pasti aku tidak mau wanita bekasmu, tapi aku mau calon istrimu yang masih bersegel tentunya," ucap pria itu membuat Malvin lagi dan lagi tersentak kaget dan berpikir bagaimana pria itu bisa tahu jika dia memiliki calon istri dan berkata 'wanita bekas' seolah-olah pria itu tahu jika dia memiliki seorang wanita selingkuhan.

"Maksud, anda?" tanya Marvin lagi untuk memastikan semoga saja apa yang di pinta oleh laki-laki itu hanya kesalahan dalam pendengarannya.

"Maksud saya Jisya Nidya. Bukan Sasa selingkuhan mu, tapi calon istrimu yang tinggal beberapa hari lagi akan menjadi istrimu." Ucap pria itu terdengar jelas dan begitu lantang jika yang di inginkannya itu adalah Jisya calon istri dari pria itu.

Malvin mengepel erat kedua tangannya sehingga memperlihatkan tulang belulang punggung tangan pria itu.

Jujur saja meski pria itu berselingkuh dengan Sasa, tapi tak bisa di nafikan jika dia sangat mencintai Jisya calon istrinya itu. Perselingkuhannya dengan Sasa hanya untuk memuaskan hasratnya, karena Jisya tidak mau disentuh olehnya sebelum mereka halal menjadi suami istri.

Tapi demi bisa menyelamatkan perusahaannya yang kini berada di ambang kebangkrutan Marvin tak punya pilihan selain hanya bisa menyepakati perjanjian yang sangat bertolak belakang dengan keinginan hati pria itu.

"T-tapi Tuan, tinggal beberapa hari lagi saya akan menikah dengan Jisya. Mana mungkin saya untuk membatalkan pernikahan di antara kami itu, Tuan," Malvin masih mencoba untuk meminta belas kasihan dari pria itu sembari sedikit memelas dari nadanya.

"Sudah aku katakan tadi, yang aku inginkan itu adalah calon istrimu. Mau atau tidak mau, aku tidak perduli."

"Tapi ingat, siapapun tidak akan ada yang bisa hidup bersama dengannya, karena Jisya Nidya adalah milikku!" Tegas pria itu kemudian berdiri dari duduknya dan mengambil masker menutupi wajahnya berjalan keluar dari ruangannya meninggalkan Malvin bersama Sekretarisnya di dalam ruangan itu.

Selesai Flash Back

1
Enik Wifeepoel Amomzhiezha
Luar biasa
Novano Asih
terlalu banyak konflik nggak kelar"
Novano Asih
Sebel ih sama Jisya dikit"marah kenapa nggak dengerin dulu penjelasannya Rega
Riyani Yahya
Luar biasa
Novano Asih
panggilan nya yg bener mana nih mama apa mami
Sulis Hanafi
Arga.. Arga demi gengsimu kau biarkan istrimu dlm bahaya
Sitywasitah Sity123
gak nyambung bgt cerita awal2 bagus tapi ko malah blepotan maaf y tour
Ulya Hermansyah
cerita nya aneh
yulia arti
Luar biasa
yulia arti
aduh.... kasian... sebenernya sama² cinta😔
yulia arti
kenapa tdk sadar ya itukan suaminya ... 🤔
Araaa
&
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
Indira Ira
Luar biasa
Yulay Yuli
Waktu ijab kabul gimana sih Jisya masa ga kenal nama suami🤔 ga masuk akal. se x pun pake masker juga masa ga nhenalin suami😕
Araaa
hbvbh
Siti Masitah
dah mati aj jisya...kan selesai..
Siti Masitah
bagus pigi jau aja jisya...
Siti Masitah
jisya kalo mw pigi ya pigi aja..malah gk jdi...dasar botol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!