Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28 menyesal
" Bapak benar buat apa aku peduli pada mereka sedangkan mereka tidak pernah peduli padaku
Mulai saat ini aku akan menganggap diriku sebagai orang lain yang tidak memiliki hubungan apapun dengan mereka
Dan seharusnya ini kulakukan sejak dulu, bapak benar kenapa aku mesti menangisi mereka
Bahkan di setiap penerimaan nilai peserta didik hanya bapak dan ibu yang datang
Bahkan di hari kelulusanku pun sejak Aku TK sampai saat ini hanya bapak yang selalu datang menghadirinya
Sedangkan mereka sebagai keluargaku tidak pernah peduli sama sekali
Apakah mereka keluargaku...!? Tidak
Mereka bukan keluargaku pak,dan Mulai saat ini aku tidak akan menempatkan diriku di posisi sulit ini hiks hiks hiks
Aku sudah lelah untuk berjuang mendapatkan kasih sayang dan perhatian mereka selama ini Hiks hiks hiks
Apakah aku salah jika aku menyerah pak Hiks hiks hiks dadaku rasanya sangat sakit Hiks hiks hiks " Tangisan rana begitu pilu siapapun yang mendengarnya pasti akan merasakan sakit yang luar biasa
Degg
Jantung Rahardian berdetak kencang mendengar ucapan pilu dari Rana,adik yang selama ini di abaikannya,adik yang selama ini selalu di hinanya
Rahardian tidak sengaja melihat dan mendengar apa yang mereka ucapkan membuat hatinya merasa sakit
Tanpa terasa air matanya jatuh membasahi pipinya
"aku benar-benar seorang kakak yang jahat.aku tidak pantas di sebut seorang kakak
Aku berpendidikan tinggi, memiliki perusahaan yang besar dan sudah ada di mana-mana namun aku tidak pernah memahami perasaan adikku sendiri justru aku ikut andil dalam menyakitinya dan menghinanya
Maafkan kakak dek ....maafkan aku " Batin Rahardian
Air matanya semakin deras membasahi pipinya
Rahardian mencoba melangkahkan kakinya untuk mendekati adiknya itu bersujud di hadapan adiknya dan meminta maaf atas segala kesalahannya tapi dia malah mengurungkan niatnya untuk memperlihatkan wajahnya pada adiknya itu
Rahardian memutuskan untuk kembali kedalam ke acara pesta di sudut lain ruangan itu juga ada seseorang yang berdiri menatap punggung rana yang bergetar dengan mata yang sudah sembab menangis dalam diam
Dia merasa bersalah karena selama ini dia ikut andil dalam menyakiti adiknya itu bahkan dia akan diam saja saat sang adik di siksa dan di hina
Rama memutuskan pergi dari tempat itu dan membiarkan adiknya sendirian dalam kesedihannya
Dia juga perlu waktu untuk merenung dan me sudah di alami oleh adiknya itu selama bertahun-tahun tak luput dari perbuatannya juga
Rama memutuskan untuk pergi dari hotel itu dia ingin menenangkan hatinya
Sedangkan Rahardian mencari tempat yang sepi disana Rahardian memejamkan matanya untuk memenangkan perasaannya namun bayangan Rana yang menangis dan mengeluarkan semua unek-unek yang ada didalam hatinya kata-kata Rana yang terus terngiang-ngiang daidalam kepalanya
Rahardian merasa frustasi di buatnya
Rahardian memukul tembok yang ada di sampingnya Hingga tangannya berdarah
Bughhh
"aaaaargggg......." teriakan tertahan Rahardian karena tidak ingin menarik perhatian orang yang lewat di sekitar sana
Dia mendudukkan dirinya di lantai dingin tempat itu tubuhnya berasa lesu dan tak bertenaga dengan mata berurai airmata
"apa yang sudah aku lakukan selama ini Hiks hiks hiks
Aku sudah menyakiti adikku sendiri.aku bahkan menyakitinya selama bertahun-tahun
Mama dan papa juga menyakitinya Denga begitu dalam
Kami semua telah mengabaikannya selama ini,pantas saja dia memberontak
Dia melakukan itu semua untuk mendapatkan perhatian kami tapi apa yang kami lakukan !? Kami malah memarahi dan menghinanya habis-habisan
Mengatakan jika dia kekanak-kanakan dan tidak bisa bersikap dewasa
Kami sering membandingkannya dengan raya
Mengatakan jika dia pembuat onar dan queen drama padahal itu semua bentuk protesnya tapi kami lagi lagi mengabaikannya
Ternyata...... Ternyata kami semua selama ini menjadi penjahat bagi keluarga kami sendiri,aaaaa...... Maafkan kakak Rana....maafkan kakak karena menorehkan luka yang begitu dalam di hatimu
Maafkan kakak dek..... maafkan kakak" Rahardian begitu frustasi
Keadaan Rama tak jauh dari Kakak sulungnya itu rama menangis berteriak melepaskan semua sesak di dalam dadanya
Berulang kali meminta maaf pada rana adiknya
Entah bagaimana caranya mereka menyadari kesalahan mereka itu tapi satu hal yang mereka berdua rasakan adalah sebuah penyesalan
menyesal karena telah mengabaikan adiknya selama ini
Menyesal karena memusuhi adiknya tanpa sebab yang jelas, menyesal karena memarahi adiknya tanpa tau kesalahannya, menyesal karena mengabaikan dan menjauhi adiknya selama ini
Rahardian dan Rama kini berfikir keras bagaimana mereka harus memperbaiki hubungannya kembali bersama sang adik !? Apakah adiknya itu mau memaafkannya !? Hal itulah yang mereka pikirkan saat ini
Rahardian fan Rama berfikir keras mencari cara untuk bisa kembali dekat pada adiknya itu
...****************...
Sedangkan di taman
Rana sudah mulai merasa tenang setelah puas mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini mengganjal di dalam hatinya
Pak joko dan bik Marmi tidak pernah pergi meninggalkannya kedua pasangan itu setia menemani rana memberikan ketenangan dan mencurahkan kasih sayang mereka
"ayo nak bapak antar pulang kamu butuh istirahat " ucap pak joko melihat wajah pucat Rana
"iya nak sebaiknya kamu pulang diantar bapak ya , karena ibu masih ingin menyelesaikan semuanya dan membantu yang lain " sahut bik Marmi
"tapi bu Rana ingin membantu ibu" jawab Rana
"tidak usah nak,besok kamu harus sekolah kan!? Jadi sebaiknya kamu pulang lebih dulu ya" ucap bik Marmi memberikan pengertian pada Rana Dengan sangat lembut
"iya bu tapi ibu janji ya jangan terlalu capek " jawab Rana dan bik marmi memeluk putri kesayangannya itu
"iya sayang ibu Janji akan bekerja yang ringan-ringan saja biar nggak kecapean " ucap bik Marmi rana tersenyum tulus pada ibu angkatnya itu
"kalau begitu rana pulang ya bu" jawab rana
"iya nak, hati-hati di jalan ya pak " jawab bik Marmi dan di jawab Anggukkan kepala oleh pak joko
Rana dan pak joko pun pulang terlebih dahulu
"pak Beli martabak coklat keju dong" ucap Rana tanpa sungkan pada pak joko selayaknya seorang anak meminta sesuatu pada ayahnya
"oke tuan putri,apapun untuk putri kesayangan bapak" jawab pak joko
Rana merasa bahagia hatinya menghangat di perlakukan seperti itu oleh pak joko
"mau ikut bapak atau di mobil saja!?" tanya pak joko
"ikut bapak aja ah,rana juga mau ikutan Antri karena rana baru kali ini beli martabak sendiri dan antri sendiri " ucap Rana
Pak joko pun mengangguk dan mereka berdua ikut antri didepan gerobak penjual martabak
Lama antri akhirnya Rana bisa memesan Martabak coklat keju kesukaannya
Tanpa menunggu waktu rana duduk di kursi plastik yang di sediakan Oleh sang penjual
Rana menikmati martabak coklat kejunya tanpa memperdulikan sekelilingnya
Pak joko memotretnya dan mengirimkan pada istrinya
💌bu lihat anak gadismu,makan martabak di pinggir jalan, wajahnya sudah belepotan coklat " tulis pak joko
💌masya Allah,biarkan saja dulu pak biar di lupa dengan rasa sakit yang di rasakannya kita akan melimpahkan segera kasih sayang dan perhatian kita untuknya agar luka dalam hatinya lekas sembuh" balas bik Marmi
💌iya bu, semoga luka yang mereka toreh akan lekas sembuh " tulis pak joko
Rahardian yang menuju mansion orang tuanya tanpa sengaja melihat rana duduk dipinggir jalan di pangkuannya ada kotak martabak
Kepala rana bergerak kekanan dan kekiri saking asiknya menikmati martabaknya
Pak joko berdiri tak jauh darinya
"pak sini" panggil Rana saat melihat pak joko
Pak Joko pun nerjalan perlahan mendekati Rana
"aaaaa" rana menyodorkan potongan kecil martabak ke mulut pak joko dengan mulut yang Terbuka seperti seorang ibu menyuapi anaknya
Pak Joko tidak tega menolak suapan putrinya itu
Pak joko segera membuka mulutnya dan menerima suapan putrinya itu
"enak kan pak!?" ucap Rana
"emm enak banget ini nak,untung bapak beli satu lagi buat ibu pasti ibu senang kuta belikan martabak coklat keju kesukaannya " jawab pak joko
Senyuman rana semakin lebar sedang Rahardian yang memperhatikan mereka mengepalkan tangannya karena merasa iri pak joko yang begitu dekat dengan adiknya
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan kebahagiaan dan kelancaran rezeki dalam tahun ini.., aaamiiin 🤲🏻🤲🏻
Tettep semangat yaa Thor…
sekrang terlalu banyak pemain di sini ,, seharusnya yg simpel. aja
tapi bisa membuat penasaran dengan novel ummib,,, maapnya umi ,,,
jadi alur cerita nya jadi kemna2
knpa jadi banyak mafia
jadi penasaran sama reaksi mereka nanti kalau ketemu....