NovelToon NovelToon
AKU BENCI DIA

AKU BENCI DIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Aku Richie, pria jomblo tampan, kaya raya yang tak mau menikah. Ayah ku memaksa aku menikahi Alya, gadis cantik yang sabar, tegar dan keras hati.

Entah sejak kapan Alya mencintai ku aku tak tahu. Aku sangat membenci nya, Aku ingin ia hidup tersiksa bersama ku.

Ku pikir, menghadirkan Farah, sebagai kekasih bayaran untuk merusak rumah tangga ku akan membuat ia pergi dan minta cerai dari ku.

Tapi Aku salah. Aku justru terperangkap oleh drama yang ku buat sendiri.

Kehadiran Mario yang sangat tergila-gila pada istri ku membuat hati ku tak rela melepaskan Alya.

Benih-benih cinta yg mulai tumbuh di hati ku, justru membuat aku menderita.

Aku tak yakin, Alya sanggup bertahan dari godaan Mario.

Haruskah ku biarkan cinta Alya direbut oleh Mario yang berpredikat play boy?




CUSSSS,, BACA NOVEL NYA !!!
Jangan lupa, pantau juga karya ku yang lain y 🤗
SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN,VOTE ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ Jika kamu suka y 🤗
Bantu support with GIFT Biar Author tetap semangat ❤️❤️❤️🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MARIO DAN ALYA MAKAN MALAM BERDUAAN

Pandangan mata ku bergerak liar mencari keberadaan Alya yang menurut informasi Leon sedang berduaan di salah satu restoran mewah di kota tempat kami menetap.

Darah ku makin mendidih saat sosok Alya kutemukan duduk berduaan dengan Mario layaknya pasangan romantis yang tengah menikmati hidangan makan malam.

"Jadi, ini kah alasan mu untuk pergi dari ku?" hardik ku dengan emosi meluap-luap.

Alya dan Mario langsung kaget melihat kehadiran ku yang telah berdiri di dekat meja mereka.

Bukan nya takut, Alya justru berdiri dari duduk nya dan menentang mata ku dengan tajam.

"Apa maksud mu Richie?" Alya tampak gusar dengan ucapan ku.

"Jangan pura-pura Alya! Kau menyukai si breng**k ini bukan?" Ucap ku marah dengan jari telunjuk mengacung ke arah Mario yang ikut berdiri bersikap tenang di hadapan ku seraya melemparkan seringai sinis.

Bola mata Alya membesar seketika dengan bibir sedikit terbuka lebar.

"Tenanglah Kak Richie. Kau pasti salah paham." sanggah Mario dengan senyuman manis nya yang sangat menjijikan itu.

"Dasar breng**k, aku sudah tau apa yang ada dalam benak kotor mu itu Mario!" ucap ku berbalik marah pada Mario dan menarik ujung krah baju nya hingga tubuh Mario tersentak merapat pada ku.

Aku mengangkat kepalan tangan ku tinggi. Ingin rasa nya ku hajar saja wajah yang tanpa dosa itu dengan sekuat tenaga.

"Kau mau memukuli ku di depan Alya? Kurasa dia tak kan menyukai nya. Karna aku tak bersalah." sindir Mario setengah berbisik didekat telinga ku agar tak terdengar oleh Alya.

Aku menggertak kan gigi ku menahan kemarahan yang bertumpuk di dalam dada ku.

"Lepaskan dia Richie! Mario telah berbaik hati mentraktir ku makan!" hardik Alya memarahi sikap ku yang sangat kasar pada Mario.

Rahangku yang semula mengeras tegang, perlahan mengendur. Aku pun melepaskan pegangan tangan ku yang mencekal krah baju Mario dan mendorong nya agar menjauh.

"Lebih baik kita pergi dari sini, aku akan membawa mu makan sepuas nya ke restoran mana pun yang kau mau." ucap ku penuh emosi menarik tangan Alya agar segera pergi dari restoran itu.

Alya menyentakkan tangan ku dengan kuat. "Aku tak mau ikut dengan mu!" jawab nya tak mempedulikan diri ku.

Ia kembali duduk di tempat nya semula, menyeruput juice yang ia pesan tanpa menoleh pada ku sama sekali.

Hufh... Aku menghembuskan nafas berat melihat sikap nya acuh tak acuh. Sejenak ku urut dada ku pelan kemudian meraup wajah ku dengan kasar.

"Alya, ku rasa kau harus pulang bersama kak Richie." Mario menegur Alya yang bersikap tak mempedulikan ku agar mau mengikuti ajakan ku.

"Cih! Dasar manusia bermuka dua!" maki ku dalam hati.

Aku mengerti kenapa Mario berpura-pura baik begitu. Dia pasti ingin di pandang sebagai pria yang baik oleh Alya istri ku.

"Maafkan aku Mario, aku tak bisa melakukan nya. Aku sudah memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Tak mudah bagi ku untuk kembali begitu saja." sahut Alya bersikap keras kepala.

Mario hanya mengangkat bahu seraya mengerling ke arah ku memberikan senyuman penuh kemenangan.

Perasaan ku makin gundah karena sikap Alya yang sulit untuk ku lunak kan. Apalagi sikap Mario yang suka memancing permusuhan dengan ku, membuat emosi ku kembali naik.

"Kau benar-benar tidak mau pulang dengan ku?" tanya ku sarkas.

Harga diri ku terlalu di sepele kan oleh Alya. Batas kesabaran ku hampir habis.

"Memang nya kau tak mendengar apa yang ku katakan tadi? Aku, tidak, mau!" ucap Alya dengan mata melotot ke arah ku.

Lengkap sudah, kesabaran ku sudah di ambang batas. Tanpa banyak bicara, aku menarik tangan nya dengan kasar hingga ia tersentak dan berdiri dari duduk nya.

"Aw! Lepaskan Aku Richie!" jerit Alya merasa tangan nya kesakitan.

Aku tak mempedulikan jeritan nya, ku angkat tubuh nya dan ku panggul Alya dengan bahu ku seperti sedang memanggul karung beras.

"Turunkan! Turunkan aku Richie!" Alya meronta-ronta dan menjerit kesal sembari memukul punggung ku berulang kali.

Mario cuma bengong memperhatikan kejadian itu dan tak bisa berbuat apa-apa saat aku melenggang pergi meninggalkan nya bersama tubuh Alya yang tak bisa melompat turun dari bahu ku.

Senyuman sinis tersungging tipis di bibir ku saat ku dengar Mario ber teriak keras di belakang ku.

"Aku belum menyerah kak Richie!" teriak nya dengan nada putus asa.

Aku terus melangkah pergi tanpa mempedulikan Mario. Terserah, dia mau bicara apa. Yang paling penting bagi ku hanya lah Alya. Mau tidak mau, aku akan membawa Alya pulang ke rumah dengan paksa. Karna dia adalah istri ku, aku tak kan membiarkan istri ku di rebut pria lain, termasuk Mario.

"Kau sudah gila!" teriak Alya keras saat aku menghempaskan tubuh nya di atas jok mobil.

"Aku memang sedikit gila. Bukan kah kau tau, seberapa gila nya aku?" ucap ku setengah berbisik dengan merapatkan tubuh ku ke pintu mobil agar bisa terdengar oleh nya.

Alya tampak tercengang mendengar ucapan ku. Aku pun berputar segera menaiki mobil dan melajukan mobil ku dengan sangat kencang membuat Alya kembali menjerit karna kaget.

"Pelan-pelan Richie! Apa kau ingin membunuhku?" teriak nya marah disertai kepanikan yang menjadi melihat kegilaan ku mengendarai mobil.

"Kenapa kau takut mati? Bukan kah kau mencintaiku? Kita akan mati sama-sama biar kau tidak mati penasaran!" ucap ku dengan nada keras dan membuat Alya makin panik.

"Kalau kau mau mati, mati saja sendiri! Aku belum mau mati! Dasar kau gila! Kurangi kecepatan mu!" Raut wajah Alya tampak makin pucat seputih kapas.

Aku tak kan mengikuti keinginan nya dengan mudah. Ia telah membuat hati ku terbakar api cemburu yang teramat dahsyat. Sudah saat nya membalas kan sakit hati ku itu.

Aku makin menekan pedal gas hingga kecepatan mobil ku semakin naik.

"Richiee... Stooop...!" jerit Alya melengking tinggi dan menutup wajah nya dengan kedua belah tangan nya.

Kedua bahu nya tampak berguncang, seperti nya ia menangis.

Perlahan, aku mengurangi kecepatan mobil ku membiarkan Alya menangis sepuas hati nya. Tak ada satu pun kalimat yang terucap di bibir nya, begitu juga dengan ku. Kami berdua hanya diam seribu bahasa hingga mobil ku pun memasuki pekarangan rumah ku yang luas.

Alya tak kunjung turun dari mobil, saat mobil ku berhenti tepat di pintu gerbang rumah. Dengan penuh perasaan iba, aku pun membuka pintu mobil dan berusaha menggendong Alya yang cuma diam tak bereaksi sedikit pun.

Aku tak tahu apa yang ada dalam benak nya, yang ku tahu, Alya cuma diam tak melawan saat aku menggendong tubuh ramping nya dan membawa nya masuk ke dalam kamar.

Setiba nya di dalam kamar, aku membaringkan tubuh nya dengan hati-hati di atas ranjang. Ku lihat Alya menangis mengucurkan air mata. Hati ku terenyuh, ku genggam jemari nya yang halus lembut dan ku usap air mata nya yang jatuh dengan penuh kasih sayang dan rasa penyesalan.

"Maafkan aku Alya. Aku harus membawa mu kembali ke rumah ini tanpa memikirkan perasaan mu. Aku tak bisa kehilangan mu Alya. Aku, aku...!" Aku menelan air ludah ku yang terasa berat dan kelu.

Sulit sekali untuk menyatakan perasaan ku yang sesungguh nya pada Alya.

Apakah Alya percaya, dengan apa yang akan ku katakan?

1
nayya r
nekat nih anak playboy😱😱😱
🌟~Emp🌾
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
nayya r
awas lu ditikung si mario
nayya r
lagian punya istri yg di ajak malah cwe lain
nayya r
pasti dia malu banget pas yg angkat telpon nya ternyata perempuan
nayya r
ih, ngaku aja knp sih kamu sombong amat
🌟~Emp🌾
dapet saingan berat baru nyadar /Joyful/
🌟~Emp🌾
capek ah ngipasin dia mulu/Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
🌟~Emp🌾
yess betuull
🌟~Emp🌾
Alya gak bisa jujur, kan lagi main drama ngikut kata suami nya 😆
Selviana
🌹🌹🌹 untuk author nya supaya lebih semangat lagi 💪🤗
🌟~Emp🌾: mksh syg aku 🥰🥰🙏🤗
total 1 replies
Selviana
tentu saja wanita itu diam, karena dia Farah yang sesungguhnya bukan Alya
🌟~Emp🌾: yoii,, Alya palsu dia mah 😍👍
total 1 replies
Selviana
tentu saja dia marah karena kamu menggoda istrinya.Ayo Richie cepat katakan pada Mario kalau Farah alias Alya itu istrimu
🌟~Emp🌾: biarin aja si Richie dapat karma nya, belagu sih dia /Facepalm/
total 1 replies
Selviana
bukan kekasih tapi memiliki suami, Mario
Selviana
😁😁😁😁😁😁
🌟~Emp🌾: /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Selviana
terlalu munafik kamu jadi suami
Selviana
Asisten dari mana, Alya itu istrinya
Selviana
kejar kalau kamu bisa karena farah alias Alya, tidak mudah di taklukkan seperti wanita yang lainnya.
🌟~Emp🌾: si Mario semangat tuh di kasih support /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Selviana
Dasar Playboy
🌟~Emp🌾: playboy parah habis /Facepalm/
total 1 replies
Selviana
kipas, sayang kipas... kalau panas 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!