NovelToon NovelToon
Tuhan, Ku Inginkan Dia

Tuhan, Ku Inginkan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Tuhan menciptakan rasa cinta kepada setiap makhluknya. Jika cinta itu tak bersambut atau tak terbalaskan, apakah itu salah cintanya?

Akankah sebuah hubungan yang terlalu rumit untuk di jelaskan akan bisa bersatu? Atau....hanya mampu memiliki dalam diam?

Hidup dan di besarkan oleh keluarga yang sama, akankah mereka mengakhiri kisah cintanya dengan bahagia atau....menerima takdir bahwasanya mereka memang tak bisa bersatu!

Mak Othor receh datang lagi 👋👋👋👋
Rishaka dll siap menarik ulur emosi kalian lagi 🤭🤭🤭

Selamat membaca ✌️✌️✌️
Kalau ngga suka, skip aja ya ✌️ jangan kasih rate bintang 1
makasih 🥰🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Bibah?", Shaka melambaikan tangannya di depan wajah Habibah.

"Eh...eum ya!", kata Bibah yang berusaha berdiri tegak. Sayangnya ia hampir jatuh karena tak menyadari karena kakinya terkilir dan tertimpa motor. Dengan sigap Shaka menangkap badan Bibah.

"Aku antar pulang aja ya!", tawar Shaka yang melihat ringisan di bibir pink alami milik Bibah.

"Heuh? Ngga usah Ka, aku ...aku bisa pulang sendiri kok. Ini ngga apa-apa! Kamu lanjutin aja, mau pergi kan?"

Shaka menghela nafas beberapa saat lalu menelpon seseorang.

[Pak, ke depan blok X jalan kaki ya. Sekarang!]

Shaka memasukan kembali ponselnya. Bibah merasa bingung melihat Shaka menghubungi seseorang untuk datang ke tempat mereka berada.

"Aku ngga apa-apa kok Ka, kamu lanjutin aja...!'', ucapan Bibah terjeda saat seorang satpam menghampiri keduanya.

"Pak, tolong bawa motor ini ke rumah ya!", pinta Shaka pada satpam.

"Baik, Den!", jawab satpam. Habibah sampai kebingungan.

"Lho ...kok?", Habibah semakin bingung.

"Kamu mau ke mana, biar ku antar sekalian? Apa mau ku antar pulang?", tawar Shaka.

Habibah terdiam. Bayangan dimana Shaka berpelukan mesra dengan seorang gadis membuatnya berpikir keras. Lagi pula, ia dan Shaka bukan mahram.

Motor Shaka juga tipe motor besar yang mengharuskan mereka duduk berdekatan. Selain bukan mahram, Bibah juga takut kalau kekasih Shaka akan salah sangka padanya. Padahal....

"Hei, malah bengong?", Shaka kembali melambaikan tangannya di depan wajah Habibah.

"Aku....aku....?", kata Habibah ragu-ragu. Belum selesai Habibah memberi alasan, sebuah mobil menghampiri keduanya.

Shaka yang paham itu mobil mamanya pun mengernyitkan alisnya.

Citra turun dari mobil dan menghampiri Shaka juga Habibah.

"Ada apa ini Ka? Pak Satpam nganterin motor siapa? Lho ...Habibah?", tanya Citra.

"Tante!", sapa Bibah.

"Motor Bibah, Ma. Tadi ada kucing lewat, Bibahnya kaget makanya jatoh!", kata Shaka.

"Ya Allah, tapi ngga apa-apa, Nak?", tanya Citra.

"Ngga apa-apa tante!", jawab Habibah.

"Kamu mau ke mana memangnya?", tanya Citra.

"Ke toko buku, Tante!"

Citra menoleh pada anak bungsunya. Seolah paham tatapan sang mama, Shaka lebih dulu berbicara.

"Tadi Shaka udah nawarin buat anterin Bibah, tapi belum di jawab keburu mama datang terus berondong pertanyaan!", ujar Shaka.

Citra tersenyum.

"Gini aja, kamu tinggal aja motornya Ka. Mama mau ke kantor juga. Ada berkas papa yang ketinggalan. Kamu mau ke kantor juga kan?"

"Iya, Ma. Tapi Bibah mau ke toko buku....''

"Sekalian aja jalan, ya Bibah?", ajak Citra. Habibah bingung akan merespon apa. Menolak tak enak pada Citra, menerima ajakan takutnya pacar Shaka salah sangka.

💜💜💜💜💜💜

Tata sudah siuman. Gadis itu memang tak bisa terlalu kelelahan. Memang dari kecil ia memiliki riwayat asma.

Gadis itu duduk bersandar sambil meluruskan kakinya. Suasana klinik UKS tampak lengang. Petugas kesehatan sudah duduk di bangkunya lagi. Jadi, Taya hanya sendiri di ruang rawat itu.

Duh, kalo umi tahu aku pingsan lagi pasti bakal di ceramahin deh! Mudah-mudahan, ga ada yang lapor ke umi! Monolog Tata.

Beberapa saat kemudian, Tata mendengar suara seseorang yang sedang berbicara dengan petugas.

Tata penasaran, siapa yang masuk ke ruangan itu.

Saat membenarkan hijabnya, sosok guru olahraga barunya mendekati tempat tidur Tata.

Zayyan menatap Tata tanpa ekspresi. Di tatap seperti itu, Tata bukannya takut justru membalas tarapan Zayyan.

"Kenapa kamu tidak mengatakan kalau kamu tidak bisa aktifitas berat?", tanya Zayyan.

"Tidak ada kesempatan untuk mengatakannya kan pak? Bukannya selesai pemanasan tadi, bapak langsung menyuruh kami lari."

"Harusnya kamu bicara ke saya, kamu tidak seperti teman-teman mu yang fisiknya kuat!", kata Zayyan.

Tata menghela nafas panjang.

"Iya...saya yang salah, maaf pak!", kata Tata memilih mengalah.

Zayyan sebenarnya merasa bersalah, hanya saja ia terlalu gengsi mengakuinya.

Bagaimana tidak? Ini perdana dirinya mengajar, eh....ada insiden seperti ini?

"Saya sudah ijin pada guru piket, karena saya yang sudah membuat kamu seperti ini, saya yang akan mengantar mu sekarang."

Mata Tata mengerjap cepat.

"Di antar pulang sama bapak? Eng...nggak perlu pak. Saya sudah baik-baik saja!", tolak Tata.

"Teman kamu sudah membereskan buku-buku kamu di depan. Masih bisa jalan kan? Jadi tidak perlu saya bopong lagi?", sindir Zayyan.

"Saya sadar saya berat pak! Tapi saya tetap mengucapkan terima kasih karena bapak sudah mengantar saya ke UKS."

"Juga mengantar mu pulang!", lanjut Zayyan.

Tata menahan kesal di dalam dadanya. Sedang Zayyan menahan tawanya melihat ekspresi kesal Tata yang di tahan-tahan.

💜💜💜💜💜💜💜

"Gil, sorry gue mau ke stasiun. Lo duluan balik deh?!", pinta Ica.

"Ngapain? Nemuin Galang?", tanya Gilang. Ica mengangguk tipis sambil tersenyum.

"Kenapa gue ngga boleh anter? Dia kembaran gue!"

Ica melirik sadis ke arah sahabatnya.

"Gue tahu Lo capek Gil, lagi pula stasiun ngga jauh dari rumah gue. Kalo tempat Lo kan lawan arus!", lanjut Ica.

Gilang hanya menghela nafas panjang. Setelah beberapa waktu berlalu, saatnya Ica menuju ke stasiun untuk bertemu Galang.

Gilang meninggalkan kantor setalah jam pulang habis. Ica bersiap menuju ke stasiun menggunakan ojol agar lebih cepat.

Benar saja, sesampainya di stasiun gadis itu pun bingung mencari di mana ruangan Galang.

Kepalanya menoleh ke arah samping kiri kanan.

Akhirnya Ica pun menghubungi Galang yang baru beberapa menit lalu mengistirahatkan tubuhnya.

Tapi karena tahu itu Ica, pemuda itu pun segera bangkit dari rebahannya. Dengan pakaian santai, Galang pun menghampiri Ica yang sedang celingukan.

"Ca...?'', Galang menepuk bahu Ica. Ica pun menoleh sambil menatap Galang sangat dekat.

"Mas...?!!", kata Ica sedikit gugup karena tiba-tiba saja Galang mengulurkan tangannya. Mengerti akan hal itu, Ica pun meraih tangan Galang. Bukan di kecup, melainkan ia tempelkan ke pipi nya.

''Belum lama kan?", tanya Galang sambil menggandeng tangan Ica menuju ke tempat istirahatnya.

Bukannya menjawab, Ica justru fokus dengan tangan yang Galang genggam.

Tapi sepertinya Galang tak mau melepas kesempatan untuk sekedar menggenggam tangan Ica.

Sesampainya di ruangan itu, Galang meminta Ica untuk duduk.

Dan Galang memberikan apa yang Ica pesan sebagai oleh-oleh khas kota yang Galang kunjungi.

"Masyaallah ...banyak banget mas?", tanya Ica antusias.

"Buat kamu sama Tata juga abi umi kamu!", kata Galang.

"Makasih mas...!", kata Ica.

Seorang pramugari kereta yang berada dalam satu tim Galang pun masuk begitu saja ke ruangan itu karena memang ruangan untuk kru. Tapi Ica hanya di Sofanya saja.

Tatapan permusuhan bisa Ica rasakan dari tatapan orang itu.

"Mas!", Ica menyenggol punggung tangan Galang yang duduk di sebelah Ica.

"Kenapa?"

"Ini ruangan khusus kru kan? Sedang aku kan bukan karyawan sini!", ujar Ica.

Galang seolah tak peduli, ia tetap makan dengan lahap karena ia memang belum sempat makan.

Ica hanya tak suka di tatap seperti tersangka di dalam ruangan itu.

"Mas ...?", Ica sedikit mengguncang paha Galang.

"Heum?", gumam Galang.

"Aku balik aja deh!",kata Ica meringis. Galang menoleh ke arah rekan-rekannya yang tadi menatap Ica. Mungkin hal itu lah yang membuat Ica merasa tak nyaman.

"Mas masih kangen heheh!", bisik Galang. Wajah Ica bersemu merah.

Apa aku udah jatuh cinta juga sama Galang ya???? Batin Ica.

"Nanti bisa telpon lagi. Makasih buat oleh-olehnya."

Galang mengusap lembut puncak kepala Ica yang tertutup hijab.

"Maaf ya, ngga bisa anterin kamu!"

Ica mengangguk pelan.

"Aku bisa naik ojol mas. Kamu tenang aja. Justru kamu yang harus hati-hati! Jangan lupa berdoa sebelum memulai perjalanan!", pinta Ica.

Galang kembali mengusap puncak kepala Ica.

"Insyaallah!", kata Galang. Usai drama ala-ala alakadarnya, Ica pun pamit pulang. Belum sempat memesan ojol, sebuah mobil berhenti tepat di depan Ica.

Kaca mobil itu pun di turunkan.

"Ica, masuk!", titah orang itu. Suara klakson yang bersahutan memaksa Ica untuk masuk ke dalam mobil tersebut.

💜💜💜💜💜💜

terimakasih 💜💜🙏

1
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
bener gak usah mikirin gilang dan gendis,,, mereka aja gak mikirin perasaan kamu,,, orang tua mu juga kan malah bela si gilang, lama lama gedeg ama si gilang,, playing victim se olah olah dia paling tersakiti....
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
nah gini donk... kan kita bikin romantis...
🌷💚SITI.R💚🌷
apa yg membuat galang selalu merasa bersalah sm gilng dan hrs nengalah trs cobavterangkan thoor..dan smg ica jg bisa benar² tulus mencintai galang...shaka ada lemajuan smg sgaka nerjodoh sm habibah
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
GILANG EGOIS,,, BUANG AJA KE LAUT ITU SI GILANG SIPATU GILANG...
🌷💚SITI.R💚🌷
smg gilng bisa membuka hatiy tuk mengikhlaskn ica krn ica hatiy sekarang buat galang
muthia
semoga Shaka Dan Gilang mendapatkan pasangan yg baik dan Semoga Ica Galang betul2saling mencintai dan bahagia 🙏
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
si gilang mah kayak playing victim... gak suka gilang aku...
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
yang salah siapa?
a.ica
b.shaka
c. mak othor...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
shaka udah jatuh ketimpa tangga pula...🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
jodohnya gendis udah keliatan hilalnya...🤣🤣🤣
🌷💚SITI.R💚🌷
tuh dengerin aka apa kt tata..gilng sm shaka 2 pria yg sama² patah hati smg kalian dapat ganti yg lbh baik
🌷💚SITI.R💚🌷
smg kehidupan orang² dlm cerita ini menemukn cinta yg trbaik untuk mereka dan melupakan cinta yg tdk baik biat mereka..yg penting komen lah
muthia: Aamiin🤲
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
pasti andre temeny ganindra ya,apa andre bakal calony ghendis ya
muthia
semangat bucan, di tunggu upnya🙏
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
sopo meneh hayo...
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
nah kan gendhis aja gitu, kalo gilang yg nganterin pasti langsung mau...
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
mak ipin diganti nama, bancaan lho mak...
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
riang yg dipanggil sayang aku yg baper... 🤣🤣🤣
🌷💚SITI.R💚🌷
baca bab ini sabil mengingat² silsilah yg berhubungan dr novel² sebelumy..udah tata ga ush di pikiein buang aja ikbal yg bikin bad mood
🌷💚SITI.R💚🌷
masih penasaran sm kehidupan galang yg tdk mau mengalah lg soslnica..coba jelaskn thoor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!